Beranda / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 08. Kasir Murahan Butik Ternama

Share

08. Kasir Murahan Butik Ternama

Berbeda dengan Hezkil yang kebingungan, Cindy sudah jauh lebih tenang.

Putri keluarga Huang itu kini turun dengan anggunnya di depan Butik Channel yang menjadi favoritnya.

Seorang petugas Valet pun menghampiri Rendy di mobil. "Mas, biar aku bawa mobil ini ke tempat parkir khusus!"

"Biar petugas Valet yang parkirkan mobilnya, Ren ... kamu ikut masuk saja!” ujar Cindy.

"Beruntung sekali sopir ini ... sudah pakaiannya lusuh seperti itu, majikannya begitu baik pada dirinya," gerutu petugas Vaalet sambil mengambil alih mobil MBenz dari tangan Rendy.

Tampilan mewah sudah terlihat di halaman depan butik yang hanya bisa dikunjungi oleh orang-orang kaya ini.

Begitu masuk ke dalam butik, hawa dingin dan wangi aromatherapy langsung menerpa Rendy membuatnya agak mual.

"Selamat datang Nona Cindy!" sapa gadis penjaga butik yang berada di meja kasir sambil sedikit membungkukkan tubuhnya.

Namun, wangi parfum murahan yang menusuk hidung langsung tercium dan menerpa hidung Rendy.

HAAATCHIII...!!!

Rendy bersin sekeras-kerasnya begitu hidungnya merasakan geli akibat aroma tajam dari parfum murahan yang berasal dari campuran biang parfum ini.

Gadis kasir ini langsung memandang tidak senang Rendy yang mengambil beberapa tisu dari meja kasirnya.

Menurutnya, pria gembel ini seharusnya menunggu di luar butik saja karena membuat pandangannya tidak sedap saat memandang Rendy yang berpakaian ala kadarnya.

Bahkan, dia memakai sandal jepit yang membuat gadis kasir ini jijik melihatnya!

Yang benar saja?

Sementara itu, Cindy sudah jauh meninggalkan Rendy saat Rendy sibuk mengambil tisu untuk meredakan bersin-bersinnya.

Sang istri sudah tenggelam dalam kemewahan memilih pakaian pesta yang cocok untuknya.

"Mas, sopir dilarang masuk! Harap menunggu di luar saja!" serunya dengan nada memerintah dan perasaan jijik.

Bagi gadis kasir ini, bertemu orang miskin adalah suatu kesialan bagi dirinya.

Rendy menatap gadis kasir ini dengan hidungnya yang memerah akibat terus bersin-bersin.

HAAATCHIII ...!!!

Sekali lagi, Rendy bersin, tapi tidak ditutupi tangannya, sehingga gadis kasir ini langsung mundur– khawatir virus dari Rendy menular terhadap dirinya.

"Sudah miskin, penyakitan lagi! Huss ... keluar sana sebelum aku panggil sekurity!"

Gadis kasir ini berparas lumayan, tapi tertutupi oleh riasan make-up yang sangat tebal menutupi seluruh wajahnya.

Kaos bertuliskan Dolce & Gabbana yang melekat ketat di tubuhnya menampilkan belahan dadanya yang besar dan menantang.

Baju yang menurutnya sudah menunjukkan kalau dia adalah gadis yang berkelas. Padahal, itu tiruan semata!

Tampak sekali, ia melakukannya untuk menggoda pria-pria kaya yang berkunjung ke butik ini.

Hanya saja, wangi parfum murahan itu ….

"A-aku ini ... HAAATCHIII!"

Lagi-lagi Rendy bersin dan kali ini mengarah ke gadis kasir, membuat marah dirinya.

Saat berbicara, terlihat kawat gigi murahan yang dibuat di tukang gigi yang sedang mengadakan diskon.

Tidak ada jaminan keamanan dan kebersihan kawat gigi ini, sehingga saat berbicara gadis ini terlihat sibuk merapikan kembali kawat giginya yang kendor.

"Kesabaranku sudah habis! Sekurity!" panggilnya terhadap petugas keamanan butik ini.

Seorang petugas keamanan bertubuh kekar datang seketika begitu gadis kasir ini memanggilnya.

“Ada apa, Nona?" tanyanya dengan wajah garang.

"Usir pria miskin dan penyakitan ini dari sini!" perintahnya sambil memandang jijik terhadap Rendy.

Rambut Naga Perang yang acak-acakan turut membantu penampilan miskin dan lusuh dirinya, sehingga tanpa ragu satpam butik ini mencengkram lengannya keras-keras untuk menyeretnya keluar dari toko.

Rendy sadar.

Dia tidak bisa mengeluarkan kekuasaan dan kekuatannya di butik ini–khawatir Cindy mengetahui identitas dirinya dan meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

"Tunggu dulu ... aku datang bersama Nona Cindy! Dia minta bantuanku memilih pakaian pesta untuknya!" kata Rendy dengan jujur.

“HA-HA-HA …”

Kali ini, suara tertawa Sekurity Butik ini terdengar membahanan di dalam butik. Namun, dia tidak terus menyeret Rendy keluar dari butik.

"Jangan bermimpi, anak muda! Kamu ini hanya sopir yang tidak dipandang oleh Nona Cindy ... beruntung aku tidak mematahkan kedua tangan dan kakimu karena telah berbuat onar!" seru Sekurity Butik.

Gadis kasir memandang Rendy yang terseok-seok diseret oleh Sekurity Butik ini dengan penuh kemenangan. "Rasain ... dasar pemuda miskin! Bisa ketularan miskin kalau dia terus ada di dalam butik ini!" gumamnya dalam hati.

"Pak, kamu akan menyesal kalau terus menyeretku seperti ini!" kata Rendy mencoba membujuk Sekurity Butik ini melepaskan dirinya.

Rendy tidak merasakan ancaman yang berarti sehingga dia membiarkan saja Sekurity Butik menyeretnya, alih-alih dia melawan yang akan membongkar identitas dirinya di depan Cindy.

"Memangnya kamu ini siapa? Bisa membuatku menyesal? Mimpi!" sahut Sekurity Butik yang kian keras mencengkram lengan Rendy untuk menarik dan menyeretnya keluar dari Butik Channel.

Baru saja sampai di depan pintu putar Butik Channel ini, muncul seorang wanita anggun dengan wajah keras dan berwibawa.

Di belakangnya, ikut dua bodyguard bertubuh tegap dan berjas hitam.

Wanita ini memandang heran terhadap Rendy yang tengah diseret oleh Sekurity Butik.

"HENTIKAN!' teriaknya yang membuat ciut Sekurity Butik ini.

Sontak, tangannya melepaskan cengkramannya terhadap lengan Rendy.

Tubuhnya gemetaran dan wajahnya pucat pasi melihat wanita yang ada di hadapannya.

Hal yang sama juga terjadi pada gadis kasir yang tadi begitu sombong terhadap Rendy.

Wajahnya yang sudah putih tertutup bedak make-up langsung turut pucat pasi melihat wanita yang barusan masuk ke dalam Butik Channel ini.

Katrin Chow … mengapa dia melakukannya?

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cultivator
keren ceritanya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status