Share

10. Shopping

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2024-08-22 16:40:19

Hanya saja, Rendy justru memandangi kartu bergambar Naga dengan tulisan angka 9 itu dengan ekspresi bingung.

"Apa ini?" tanyanya.

Selama menjadi Naga Perang, dia tidak pernah mendengar tentang kartu khusus seperti ini.

Katrin Chow lantas tersenyum penuh arti. "Ini Kartu Black Dragon, juga dikenal sebagai Kartu Sembilan Naga! Tuan Muda pasti sudah pernah mendengar tentang kartu ini, bukan?"

Seketika, kenangan Rendy kembali.

Dulu, sebelum menghilang, ia memang sempat merancang kartu eksklusif yang bisa digunakan di mana saja dengan limit tak terbatas.

Saat itu, ia memimpin Klan Sembilan Naga Sakti yang menguasai bisnis dan perdagangan dunia.

"Jadi ini adalah kartu tanpa batas yang aku buat?" tanyanya takjub.

"Benar sekali, Tuan Muda. Kartu ini adalah penghargaan untuk Anda. Kita bisa membahasnya lebih lanjut nanti. Aku mohon maaf telah mengganggu Anda. Jika Anda memerlukan bantuan, jangan ragu untuk menghubungiku kapan saja," kata Katrin sebelum meninggalkan butik Channel itu,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
MISTERIOUS
hah... bisa ya gt
goodnovel comment avatar
Cahaya Immortal
Kejam juga ya si Katrin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kebangkitan Naga Perang   11. Pesta Ulang Tahun Vera

    Villa di Paradise Hill tampak sangat gemerlap dan bermandikan cahaya malam purnama. Malam ini adalah pesta ulang tahun Vera Huang. Semenjak sore, halamannya sudah dipenuhi tamu undangan. "Semoga Mama selalu diberkati, panjang umur, dan sehat selalu!" ucap Cindy Huang. Vera tersenyum, senang. Terlebih, bayang-bayang akan undangan bertemu Naga Perang juga memenuhi kepalanya. Oleh sebab itu, Vera tiba-tiba berseru, "Aku akan mengabulkan beberapa permintaan dari orang terdekat apabila memungkinkan!" Hal ini jelas cukup mengejutkan tamu undangan yang hadir! "Aku ingin Tas Luis Viton, Bibi Huang!' ucap perempuan cantik berusia paling 18 tahun yang cantik jelita. Kendall Chang, putri dari adik perempuan Vera Huang yang menikah dengan pengusaha kaya yang memiliki Chang Industries and Development, David Chang. "Aku ingin Jam Rlex Emas, Auntie Huang!" Kali ini, sepupu Cindy lainnya yang bernama Alex Huang, menyahut. Ia adalah putra satu-satunya dari adik laki-laki Vera, Stephen Huang.

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kebangkitan Naga Perang   12. Selingkuhan?

    Di sisi lain, Rendy duduk di bangku taman yang luas milik Keluarga Huang, mencoba menenangkan pikirannya yang berkecamuk di bawah langit malam yang sejuk. Namun, kesunyian itu terganggu oleh bunyi dering ponsel tua di sakunya. Dengan enggan, dia mengangkat ponsel dan melihat pesan dari Katrin Chow yang muncul di layar. [Salam hormat, Ketua Apa Ketua bisa datang besok pagi ke kantor pusat Wang Industries di Kartanesia? Ada dokumen yang harus Ketua tanda tangani sebagai persyaratan pengalihan jabatan CEO. Helikopter akan kami kirim untuk menjemput Ketua. Atau Ketua ingin dijemput dengan mobil? Jika iya, aku sendiri yang akan menyetir ke sana untuk menjemput Ketua] Rendy menghela napas panjang, menyadari betapa kejadian hari ini menguras energinya. "Hufh! Aku tidak ingin memikirkan apapun saat ini, tapi mungkin perubahan suasana bisa membantu," gumamnya, membiarkan pesan dari Katrin tak terjawab. Matanya melayang ke arah rumah besar itu, mencari sosok yang tak kunjung keluar

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kebangkitan Naga Perang   13. Kecurigaan Vera Huang

    "RENDY!" Suara teriakan keras memecah keheningan malam, menghentikan langkah Rendy yang sudah hampir masuk ke dalam Porshe hitam yang menjemputnya. Dia menoleh dengan tenang, meski dalam dirinya, gejolak perasaan mulai muncul. Jessy Liu, yang sudah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, menegang melihat sosok Vera Huang yang penuh amarah dan ancaman terhadap Naga Perang . Namun, Rendy mengangkat tangannya, memberi isyarat agar Jessy tidak ikut campur. "Ibu... ada apa memanggilku? Bukankah kalian sudah mengusirku dari acara pesta ulang tahun?" tanya Rendy, wajahnya menunjukkan kebingungan yang tenang. Wajah Naga Perang perlahan-lahan kembali lagi ke wajah Rendy yang lugu Vera, dengan sikap yang lebih mirip seorang ibu-ibu yang kesal karena kurang uang belanja, langsung menyemprot Rendy dengan kata-kata kasar. Tubuhnya berkacak pinggang, sementara matanya menyala-nyala penuh amarah. "Bagus sekali kelakuanmu! Baru saja diusir dari Keluarga Huang, sudah berani berselingkuh dengan

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kebangkitan Naga Perang   14. Aura Naga Perang

    "Aku serahkan menantu tak berguna ini padamu, Nona! Aku akan kembali ke pesta ulang tahunku saja!" ujar Vera Huang pada akhirnya.Tadinya dia mengira Katrin Chow khusus datang menghadairi pesta ulang tahunnya, tapi dia salah. Tokoh penting di Khatulistiwa ini malahan terlihat berbicara serius dengan menantu sampahnya. Dia tidak tahu apa hubungan Rendy dengan Katrin, tapi dia juga tidak berani menanyakannya karena kekejaman katrin Chow sangat terkenal di Khatulistiwa.Dia tidak ingin membuat masalah dengan Katrin Chow, yang begitu berkuasa di dunia bisnis Khatulistiwa. CEO Wang Industries ini memiliki kekuatan yang bisa membuat Keluarga Huang hancur dalam sekejap saja.Namun, matanya menatap tajam ke arah Rendy sebelum perlahan mundur–menjauh dari Rendy, seakan merendahkan Naga Perang ini.“Sialan!” maki Katrin Chow dalam hati. Dia memendam keheranan terhadap pemimpinnya yang diam saja meskipun baru saja dipermalukan oleh Vera Huang, tetapi ia tidak berani bertanya kepada atasannya ini

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kebangkitan Naga Perang   15. Balada Skuter Butut

    Matahari terbenam menyepuh cakrawala dengan warna keemasan saat Red Lotus, resort paling eksklusif di Buitenzorg, berdiri megah di tepi pantai. Hanya mereka yang benar-benar kaya raya yang bisa menjadi anggota tetap klub ini, tempat di mana bisnis dan kenikmatan hidup bertemu dalam harmoni yang sempurna. Lokasinya yang strategis, dengan pegunungan yang menjulang di satu sisi dan ombak yang lembut di sisi lain, menjadikannya surga bagi para pengusaha terkemuka Khatulistiwa yang mencari ketenangan sambil memutar roda bisnis.Menjadi anggota tetap klub ini bukanlah hal yang mudah—deposit lima miliar hanya untuk masuk, dengan iuran tahunan yang tak kalah mahalnya. Namun, imbalannya sepadan dengan pelayanan kelas atas, tersedia kapan pun diinginkan, tanpa perlu reservasi. Bagi anggota biasa yang hanya membayar iuran tahunan, kemewahan ini tetap tersedia, tapi dengan syarat—reservasi wajib, mengingat fasilitas di Red Lotus tidak diperuntukkan bagi sembarang orang.Rendy, dengan ekspresi ten

    Last Updated : 2024-08-23
  • Kebangkitan Naga Perang   16. Balada Skuter Butut - Bagian 2

    Tak lama kemudian, area parkir Red Lotus yang semula sepi mulai dipenuhi oleh para penghuni resort yang penasaran dengan kabar adanya seseorang yang mencoba masuk secara paksa. Semua mata tertuju pada Rendy, yang kini menjadi pusat perhatian. Ponsel-ponsel mulai diarahkan padanya, merekam setiap gerak-geriknya. Rendy merasa cemas, menyadari bahwa identitasnya bisa terbongkar kapan saja. Dia memutuskan untuk pergi, tak ingin terlibat lebih jauh.“Siapa sih orang miskin itu? Kenapa dia begitu ngotot ingin masuk?”“Ah, biasa… orang miskin tapi sok kaya!”“Ganggu saja! Resort ini harusnya tenang dan damai! Buat apa bayar mahal kalau malah jadi ribut begini?”“Baru pakai skuter butut saja sudah sombongnya minta ampun, apalagi kalau pakai mobil?”"Sudah sombong, kejam pula! Semoga dia bisa ditangkap!"Komentar-komentar dari para penghuni resort semakin membuat Rendy tidak nyaman. Dia menutupi sebagian wajahnya dengan masker, berharap bisa menyamarkan dirinya meski sadar tidak mungkin bisa m

    Last Updated : 2024-08-24
  • Kebangkitan Naga Perang   17. Pecundang Miskin

    Jessy Liu bergerak dengan kecepatan yang tak terbayangkan, secepat kilat, sehingga hampir tidak tampak oleh mata. Hanya sedikit orang yang tahu kenyataannya—bahwa Jessy Liu telah menguasai seni bela diri kuno yang memungkinkannya bergerak secepat kilat, sebuah teknik yang dikenal sebagai Ilmu Meringankan Tubuh.Ketakutannya menjadi kenyataan. Naga Perang sedang dikepung oleh beberapa petugas keamanan Red Lotus.Wajahnya semakin pucat, membayangkan hukuman yang akan diterimanya dari Naga Perang karena insiden memalukan ini.“Apa yang kalian lakukan?” Suara Jessy memotong keributan, tajam seperti pisau, ketika dia melihat para petugas keamanan berusaha menahan Rendy.“Kamu tamat sekarang, orang miskin!” salah satu petugas keamanan mengejek, matanya bersinar penuh kebencian. “CEO Red Lotus akan menelanmu hidup-hidup! Riwayatmu tamat sudah!”Rendy mengabaikan hinaan petugas itu, tatapannya tetap pada Jessy, yang wajahnya sudah semakin pucat pasi."Begini caramu mendidik anak buahmu?" tan

    Last Updated : 2024-08-25
  • Kebangkitan Naga Perang   18. Kisah Rendy dan Jessy

    Rendy duduk di kursi besar yang biasanya diduduki oleh Jessy, sementara gadis itu duduk berhadapan dengannya, wajahnya tertunduk seperti murid yang sedang diadili. Aura keanggunan yang biasanya mengelilingi ruangan itu terasa mengerut, tertekan oleh kehadiran sosok yang jauh lebih mendominasi.Saskia sudah diminta pulang lebih awal oleh Jessy, dengan alasan agar tak perlu tahu siapa sebenarnya Rendy—sang pemilik Resor dan Klub Lotus Merah. Dalam benaknya, Jessy mengenal sosok Naga Perang yang sesungguhnya—bukan sekadar menantu yang selalu dihina oleh keluarga istrinya, tetapi seorang pria dengan kekejaman dan ketegasan yang tak pernah memudar meski waktu berlalu.Namun, satu hal yang tak bisa dipahami Jessy adalah bagaimana pria ini menghilang selama tiga tahun hanya untuk mengejar cinta seorang wanita bernama Cindy Huang, yang bahkan hingga kini tak pernah benar-benar peduli padanya. Rendy, atau Naga Perang, meninggalkan segala kekuasaan dan kemewahannya demi wanita itu, seorang dire

    Last Updated : 2024-08-29

Latest chapter

  • Kebangkitan Naga Perang   499. Menuju Negeri Malam

    Rendy berdiri di ambang jendela kaca yang terbuka lebar, menatap langit jingga yang perlahan memudar menjadi kelam. Di tangannya, sebuah map tebal bertuliskan "Organisasi Naga Hitam" diserahkan kepada Katrin. Ia menatap wanita itu dalam-dalam, seolah menitipkan beban dunia di pundaknya."Tolong telusuri ini lebih jauh. Aku harus pergi," suaranya dalam dan tenang, namun sarat dengan urgensi yang terpendam.Katrin hanya mengangguk. Matanya memantulkan cahaya layar komputer, namun sorotnya penuh dengan kesungguhan."Kau tahu aku tak akan main-main soal ini. Hati-hati, Ketua."Rendy membalas dengan senyum tipis sebelum melangkah pergi, pikirannya sudah melayang ke nama-nama yang telah lama tak ia jumpai—Sheila, Carissa, Selina, dan Seruni. Keempat wanita itu bukan hanya sekadar rekan, mereka adalah Elemental Naga yang pernah menyatu dengannya di Dunia Paralel.Nmun di Dunia Nyata ini mereka adalah musuh besarnya yang pernah konfrontasi dengannya.Berdasarkan informasi tentag keempat wanit

  • Kebangkitan Naga Perang   498. Playing Victim

    Ruang tamu di kantor Menara Naga Perang terasa dingin meski matahari masih menggantung di langit. Ketegangan melingkupi udara seperti kabut yang tak terlihat. Rendy berdiri tegak di hadapan Vera, matanya menyala tajam seperti bara yang menyala pelan namun pasti. Nafasnya teratur, tapi suara yang keluar dari bibirnya menyimpan gelegak emosi yang ditahan dengan susah payah.“Aku ingin tahu,” katanya, tajam dan tanpa basa-basi, “siapa yang menghubungimu untuk ikut demonstrasi di depan Menara Naga Perang?”Matanya menusuk lurus ke arah Vera.“Jangan coba-coba menyangkal.”Vera mengerjap. Sesaat, bibirnya bergerak seolah hendak menyusun alasan. Tapi tatapan Rendy terlalu dingin, terlalu tegas. Seperti paku yang menghentikan langkahnya untuk berbohong.“A-aku tidak tahu siapa...” ujarnya dengan suara gemetar. Ia memainkan jari-jarinya, menyatukannya lalu melepas, gugup dan tertekan. “Aku hanya menerima telepon, suara laki-laki tak kukenal. Dia hanya... memintaku menyetujui demonstrasi menun

  • Kebangkitan Naga Perang   497. Aura Naga Perang

    Di pojok ruangan yang remang, Rendy berdiri nyaris tak bergerak. Tubuhnya bersandar santai pada dinding keramik yang dingin dan licin, seperti bagian dari tembok itu sendiri. Cahaya lampu menggoyang pelan, bayangannya menari di dinding seperti sosok arwah yang menunggu saat untuk bangkit. Udara di ruangan itu berat, nyaris menggumpal oleh ketegangan. Saat semua mata akhirnya mengarah padanya—dengan tatapan mencurigai, mencemaskan, bahkan menggertak—Rendy mendorong tubuhnya dari dinding dan mulai melangkah maju. Langkahnya lambat namun pasti, dan setiap hentakan sepatu kulitnya di lantai batu memantul dalam keheningan. Seolah ruang itu menahan napas.Lalu, suara itu terdengar. Datar, rendah, namun tajam dan dingin seperti bilah pisau yang baru dicelupkan ke salju."Baik," katanya, menatap lurus ke arah sosok yang duduk di tengah ruangan. "Sekarang, jelaskan keterlibatanmu dalam demonstrasi ini."Vera mendongak. Ia telah duduk dengan lengan terlipat sejak awal, tapi kini tubuhnya meneg

  • Kebangkitan Naga Perang   496. Liciknya Vera

    Menara Naga Perang menjulang bak tombak raksasa yang menusuk langit kota Kartanesia. Dari kejauhan, bangunan itu tampak megah dan tak tergoyahkan, seperti penjaga abadi dari rezim kekuasaan yang disegani. Namun di kaki menara itu, tanah bergetar oleh amarah rakyat.Udara sore yang panas dan berdebu menyesakkan dada. Bau aspal terbakar dan peluh manusia berpadu dalam aroma ketegangan yang mengambang di sekeliling. Ratusan orang berjejal di depan gerbang utama, suaranya membentuk gelombang keras yang menampar dinding-dinding kaca.Polisi juga sudah mulai mengatur para demonstran yang mengamuk agar tidak melakukan tindakan yang merugikan Wang Industries."Turunkan Wang Industries! Hukum si pembunuh!" teriak seorang pemuda dengan suara parau, sementara tangannya menggenggam poster bergambar tengkorak bersanding dengan logo Wang Industries.Kain-kain spanduk berkibar liar, digigit angin sore yang keras, menyuarakan tuduhan keji terhadap konglomerat teknologi itu. Beberapa bahkan masih tern

  • Kebangkitan Naga Perang   495. Organisasi Naga Hitam

    Rendy menatap emblem berukiran naga hitam yang menggantung di depannya. Ukiran itu begitu detail, setiap sisik dan lekukan tubuh naga tampak begitu nyata, seolah siap menerkam siapa saja yang menantangnya. Namun, ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Matanya menyipit, napasnya tertahan sesaat saat ia mencoba menggali ingatannya."Aku tidak pernah melihat simbol naga hitam ini..." gumamnya, suaranya dipenuhi kebingungan. Ia mengulurkan tangan, jari-jarinya nyaris menyentuh permukaan logam yang dingin.Dari sampingnya, Katrin menatap emblem itu dengan ekspresi tegang. Ia menghela napas sebelum berbicara, seolah mengumpulkan ingatannya yang telah lama terkubur. "Aku baru ingat... Simbol naga hitam ini sangat kuno. Dulu, ada organisasi yang ingin mengatur dunia ini sesuai keinginan mereka. Organisasi ini disebut... Organisasi Naga Hitam."Jantung Rendy berdetak lebih cepat. Ia melangkah mundur, rahangnya mengeras saat kata-kata Katrin menggema di benaknya. "Siapa yang berada di balik Orga

  • Kebangkitan Naga Perang   494. Kelicikan Vera Huang

    Rendy menatapnya dengan tatapan tajam dan dingin, matanya seperti dua bongkahan es yang menembus langsung ke dalam hati Vera. Rahangnya mengeras, garis-garis wajahnya tegang. "Kau menuduhku tanpa bukti, Vera. Apa yang sebenarnya kau tahu?" suaranya rendah, hampir seperti bisikan yang berbahaya. Tak ada lagi nada hormat di sana. Rendy bahkan tidak lagi memanggilnya "Mama"—sebuah isyarat nyata bahwa ia telah menghapus status Vera sebagai mertuanya. Vera mengepalkan tangannya, kukunya hampir mencengkeram telapak tangannya sendiri. Matanya berkilat penuh kemarahan, tapi ada sesuatu yang lebih dalam dari itu—ketakutan. Rendy sudah tidak mengakuinya di saat ia tahu kalau menantunya ini sangat kaya dan berkuasa. "Cukup untuk tahu bahwa kau selalu ada di mana kekacauan terjadi!" sergah Vera dengan suara bergetar. "Sejak dulu, Wang Industries selalu memiliki cara untuk menyingkirkan musuh-musuhnya. Dan sekarang? Kau membiarkan ini terjadi di depan mata kita semua?" Dari balik kepulan asap

  • Kebangkitan Naga Perang   493. Vera Yang Menyebalkan

    Katrin berlari menuruni tangga darurat, napasnya memburu seiring dengan detak jantung yang masih berpacu kencang. Sisa ledakan dari granat tadi masih mengaburkan pandangannya dengan kabut asap yang menguar, menyisakan bau mesiu yang menusuk hidung. Suara erangan dan tangisan samar terdengar dari jalanan yang porak-poranda, bercampur dengan aroma anyir darah yang mulai mengering di aspal retak. Ia menggertakkan giginya. Ini bukan sekadar bentrokan biasa. Ini pembantaian. Matanya menyapu area sekitar. Ia mencari sosok yang bersembunyi di antara bayang-bayang rerimbunan pohon besar di tepi jalan. Dan di sanalah Vera Huang berdiri, kaku seperti patung batu. Tangannya mencengkeram batang pohon seolah takut dunia di sekitarnya runtuh begitu saja. Matanya yang membelalak penuh ketakutan memantulkan cahaya redup lampu jalan yang berkedip-kedip, seakan ikut menjadi saksi bisu tragedi ini. Katrin merasakan sesuatu yang panas menjalar dalam dirinya—bukan hanya kemarahan, tetapi juga kekecewaan

  • Kebangkitan Naga Perang   492. Penembak Jitu

    Katrin berputar dengan refleks secepat kilat, tubuhnya merunduk rendah hingga peluru itu hanya meleset beberapa sentimeter di atas kepalanya. Ia mendongak, mencari asal tembakan. Di antara kerumunan yang beringas, ia melihat sosok bertudung hitam berdiri di atas atap gedung yang menghadap langsung ke Menara Naga Perang."Penembak jitu," desis Katrin, matanya menyipit tajam.Ia tak punya waktu untuk berpikir. Dengan kecepatan luar biasa, ia menendang tanah, melesat menuju gedung terdekat. Tangannya menggenggam belati kecil yang selalu ia simpan di sabuknya. Jika ia bisa mendekati penembak itu, ia masih punya peluang untuk menginterogasi siapa dalang di balik semua kekacauan ini.Namun, sebelum ia bisa mencapai gedung, suara desingan peluru kembali terdengar. Kali ini, peluru itu bukan hanya diarahkan padanya—tetapi juga kepada para demonstran yang sudah kehilangan akal sehat mereka. Mereka ditembaki tanpa ampun, seperti binatang yang harus dieliminasi."Sial!" Katrin mengumpat. Musuh i

  • Kebangkitan Naga Perang   491. Fenomena Aneh

    Katrin merasakan keringat dingin mengalir di pelipisnya. Napasnya memburu, jantungnya berdegup kencang. Situasi di sekelilingnya semakin kacau, dan ia mulai kewalahan menghadapi kekacauan yang terjadi di hadapannya.Organisasi besar ini tidak main-main. Mereka mempermainkan Naga Perang dengan cara yang licik dan keji, memanfaatkan Vera Huang yang tengah berseteru dengan Wang Industries. Katrin berpikir keras. Musuh-musuh Naga Perang yang ia kenal biasanya memilih konfrontasi langsung, bukan cara kotor seperti ini—cara yang melibatkan nyawa orang-orang tak berdosa.Negeri Malam juga tidak akan melakukan cara kotor seperti ini untuk menjatuhkan Naga Perang dan Wang Industries.Akan sulit untuk membersihkan nama Naga Perang dan wang Industries dengan banyaknya korban yang tewas saat unjuk rasa di Menara Naga Perang.Teriakan massa yang berunjuk rasa menggema di udara. Mereka tak tahu bahwa tubuh mereka telah disisipi sesuatu yang bisa membunuh mereka kapan saja. Seperti pasukan bunuh dir

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status