Beranda / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 07. Kisah Sepotong Lemper Ayam

Share

07. Kisah Sepotong Lemper Ayam

Sementara itu, Cindy Huang menarik napas panjang.

Lolos dari maut tetap saja membuat dirinya sulit mengendalikan diri.

Hanya saja, satu pertanyaan mengusiknya saat ini.

"Dari mana kamu belajar menyetir sehebat itu? Aku jadi merasa tidak mengenalimu lagi, Rendy!" ujarnya dengan wajah penasaran.

Sungguh, suaminya sangat mahir mengemudikan mobil mewah. Padahal, setirannya agak berbeda dengan mobil biasa.

"Kamu masih ingat kedai roti dan kue milik kakekmu, tidak?”

Alih-alih menjawab, Rendy justru bertanya tiba-tiba.

Hal ini membuat Cindy membelalak. "Kok kamu tahu kalau aku dulu sering berada di kedai makanan kakek?"

Masa kecilnya memang lebih banyak dihabiskan di kedai roti dan kue milik kakeknya yang dahulu ada di jalanan yang sedang mereka lewati.

Wajah penasaran Cindy membuat Rendy tersenyum.

Dulu, Naga Perang bukan siapa-siapa.

Dia hanyalah pembunuh bayaran yang sangat terlatih dan selalu sukses melaksanakan tugasnya.

Namun suatu hari, terjadi pengkhianatan di organisasi tempatnya bekerja.

Rekan sejawatnya yang juga kekasihnya saat itu menghianatinya dengan membocorkan tugas yang diembannya, sehingga pemimpin organisasi hitam yang diincarnya berhasil lolos.

Parahnya lagi, kekasihnya itu sendiri disewa oleh pemimpin organisasi hitam itu untuk menghabisi dirinya.

Terluka parah dan bersembunyi berhari-hari, membuat Naga Perang kelaparan.

Tertatih-tatih dia berhasil mencapai kota Buitenzorg, tempat mereka berada saat ini.

Naga Perang yang masih sangat muda saat itu hampir pingsan karena terluka parah dan kelaparan.

Namun, wajah cantik seorang gadis muda yang menyodorkan kue ketan yang dibungkus daun pisang, membuat ia seakan mendapatkan kekuatannya kembali.

Kue ketan yang belakangan dia ketahui adalah Lemper Ayam yang merupakan kue yang paling laris di Kedai Roti dan Kue milik kakeknya Cindy.

Bahkan, kakek Cindy tanpa ragu membawanya ke dalam kedai dan mengobatinya sampai bisa berjalan kembali.

Setelah itu, Naga Perang kembali ke habitat aslinya dan menjalankan tugasnya kembali.

Kekasih yang mengkhianatinya berhasil dieksekusi olehnya dan mengambil tampuk pimpinan organisasi hitam pembunuh bayaran tempatnya bekerja.

Bisnisnya berkembang pesat.

Namun karena teringat sang gadis dan kakeknya yang pernah menolongnya, Naga Perang kembali ke sana. Sayangnya, mereka sudah pindah.

Kakek Cindy meninggal dunia tak lama setelah menolong dirinya, sehingga Cindy dibawa ibunya tempat ibunya bekerja.

Barulah sekitar empat tahun yang lalu, Naga Perang berhasil menemukan Cindy Huang, gadis muda yang pernah menyelamatkan hidupnya.

Ia telah tumbuh dewasa dan menghadapi krisis di perusahaan keluarganya.

Jadi, diam-diam, Naga Perang yang sangat berkuasa membantu perusahaan keluarga Huang sehingga berjaya kembali.

Bukan hanya itu saja, Naga Perang juga melamar Cindy untuk menjadi istrinya tanpa menyebutkan identitas aslinya.

Kala itu, dia beralasan kalau kakeknya Cindy yang telah menjodohkan dirinya dengan Cindy dengan menunjukkan surat wasiat dari kakeknya Cindy yang telah dipalsukannya.

Vera Huang pun tidak kuasa menolak Rendy karena surat wasiat dari kakeknya Cindy berkekuatan hukum.

Ditambah, Rendy juga berusaha membujuk Vera agar mengizinkan pernikahan mereka dengan janji sejumlah barang berharga yang akan diberikannya nanti setelah tiga tahun kemudian.

"Kamu tidak tahu? Aku kan tinggal dan lahir di Kota Buitenzorg ini, jadi aku tahu persis siapa dirimu dan kakekmu. Bahkan kakekmu telah menjodohkan kita sejak kecil dengan surat warisan yang dibuatnya."

"Kenapa kakek menjodohkan aku denganmu? Apa istimewanya dirimu? Sampai sekarang saja kamu hanya bantu-bantu mengurus Keluarga Huang ... kamu tidak pernah bekerja sejak menikah denganku, pantas mama selalu merendahkanmu juga saudara-saudaraku!" ucap Cindy Huang dengan rasa penasaran.

Meski awalnya terpaksa menerima, lambat laun, Cindy sebenarnya menyukai Rendy yang sangat perhatian dan sayang terhadap dirinya.

Sayangnya, perbedaan pendidikan dan derajat antara dirinya dengan Rendy membuat Cindy menjaga jarak agar tidak dihina oleh saudara-saudaranya terutama ibunya yang sangat membenci Rendy dan dianggap aib bagi Keluarga Huang.

Bahkan Cindy yang telah menikah dengan Rendy tetap harus menggunakan marga Huang, bukan marga Wang yang merupakan marganya Rendy.

"Aku tidak tahu!" jawab Rendy seenaknya. "Aku hanya menjalankan wasiat kakekmu karena pernah menolongku! Apa kamu sudah lupa semuanya?"

Cindy terdiam dan menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingat sama sekali tentang peristiwa tolong-menolong itu.

"Ya sudahlah! Tidak masalah lagi sekarang! Oh iya, malam ini ulang tahun mamamu, kan?" tanya Rendy saat mobil mewah MBenz berhenti di sebuah butik ternama di Buitenzorg ini.

Di sisi lain, Hezkil terus menelepon ayahnya karena rasa penasaran dan tidak puas terhadap tindakan Rendy Wang yang telah menghancurkan mobil kesayangannya.

"Ayah tidak bisa menemukan kamera lalu lintas yang bisa memotret mobil MBenz dari orang yang mencelakai dirimu!" kata ayahnya.

"Aku tahu siapa pelakunya, ayah! Dia itu suami dari Cindy Huang, CEO dari Huang Corporation yang levelnya masih di bawah perusahaan kita."

Hezkil begitu menggebu-gebu ingin ayahnya mengirim bodyguard untuk memukuli Rendy habis-habisan serta mematahkan kedua kaki dan tangannya karena telah menghinanya sedemikian dalamnya.

"Siapa namanya? Biar ayah kirim orang untuk menghajarnya habis-habisan dan melemparnya ke laut dalam!" seru ayahnya.

Mendapat respon positif, Hezkil semakin bernafsu untuk menghancurkan Rendy. “Namanya Rendy Wang, ayah! Pecundang yang seharusnya tidak pantas hidup di dunia ini!"

Lama tidak terdengar suara dari balik ponselnya, membuat Hezkil mengira ada yang salah dengan sinyal ponselnya.

"Ayah?" tegurnya.

"Kurang ajar! Anak sialan! Kamu ingin menghancurkan ayah? Cepat kamu cari orang bernama Rendy Wang itu dan mohon pengampunan darinya! Kalau kau tidak mampu melakukannya, jangan pulang lagi ke keluarga Wu!" teriak ayahnya dari balik ponsel yang membuatnya terkejut sehingga ponselnya terjatuh.

Saat itu juga dia melihat wajah pucat Tristan yang mengenggam ponsel mahalnya sambil gemetaran.

"Ada apa gerangan? Siapa sebenarnya sampah pecundang bernama Rendy Wang itu?" pikir Hezkil dalam-dalam.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ali Ghucci Malik
tolong jgn terlalu lama menyimpan identitas....ga asik cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status