Home / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 06. Keahlian Rendy

Share

06. Keahlian Rendy

“Aaaa!” Cindy tak sengaja berteriak kala merasakan jantungnya berdegup kencang.

Matanya melirik ke kaca spion melihat bayangan mobil mewah merah yang mendekat dengan kecepatan mengerikan.

"Rendy, mereka semakin dekat! Apa yang harus kita lakukan?" paniknya.

"Tenang, Cindy. Aku akan mengatasinya." Suaranya tenang, namun ada ketegangan yang tak bisa disembunyikan. Dia menambah kecepatan, mencoba menghindar dari kejaran gila Hezkil.

Hal ini membuat Hezkil, di dalam mobil mewahnya, merasakan adrenalin mengalir deras.

Angin yang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka membawa aroma laut yang asin.

Namun, dia tidak peduli.

Semangat bertemu Naga Perang dan keinginannya untuk menghancurkan Rendy melebihi segalanya.

Sementara itu, Tristan yang melihat ekspresi gila Hezkil, merasa ketakutan sekaligus kagum. "Lakukan, Hez! Tunjukkan padanya siapa yang berkuasa!"

Tak lama, mobil mewah merah ini mendekat, jaraknya hanya beberapa meter lagi. Hezkil menyiapkan diri untuk benturan. "Ini untuk Naga Perang!" teriaknya.

Suara mesinnya menderu seperti auman singa yang siap menerkam mangsa.

Hanya saja, sebuah kilatan cahaya mendadak menerpa mata Hezkil dari arah berlawanan.

Sebuah truk besar muncul di tikungan, membunyikan klakson panjang dan keras.

Tin!!!!

"Hati-hati!" teriak Tristan, panik.

Sementara itu, Rendy, dengan refleks luar biasa, membanting kemudi ke kiri, menghindari tabrakan dengan mobil Hezkil.

Mobilnya tergelincir sedikit di jalan basah, tapi dia berhasil mengendalikan kembali.

Hanya saja, mobil Hezkil yang sudah terlalu dekat, tidak sempat menghindar sepenuhnya dan menabrak bagian belakang truk besar.

Brak!

Suara benturan keras menggema di udara malam. Mobil mewah merah ini terhuyung dan berhenti.

Bagian depannya hancur dan asap mulai keluar dari kap mesin.

Hezkil dan Tristan terdiam sejenak, terkejut dan panik.

“Rendy!” Di dalam mobilnya, Cindy menangis terisak, sementara Rendy menenangkan dirinya, menyadari bahwa mereka selamat dari maut.

"Tenang, Cindy. Kita selamat … kamu bisa tenang sekarang! Kedua berandalan itu tidak akan mengejar kita lagi!" ucapnya, mengusap rambut sang istri.

*****

Di sisi lain, Zackarian Wu, yang lebih dikenal sebagai Zack Wu, menatap layar televisi yang menampilkan berita tentang kembalinya Naga Perang.

Taipan muda yang akan menguasai Kota Kartanesia dan Underground City di Khatulistiwa, sungguh mengusik rasa penasarannya.

Dulu, melalui salah satu Elemental Naganya, Katrin Chow, perusahaannya ditolong.

Jadi, Zack Wu merasa berhutang budi kepada Naga Perang, yang menghilang setelah membantu memajukan perusahaannya.

Malam ini adalah kesempatan untuk berterima kasih langsung kepada Naga Perang sekaligus memohon bantuannya sekali lagi.

Sambil menyimak berita tersebut, tangannya juga sibuk menggulir layar ponsel termahal edisi khusus berlapis emas, salah satu dari lima buah yang ada di Negeri Khatulistiwa.

Zack berencana memberikan ponsel serupa kepada Naga Perang sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih karena telah menolongnya dari kebangkrutan di masa lalu.

Naga Perang adalah harapan terakhirnya untuk menyuntikkan dana ke Wu Corporation, yang sedang mengalami krisis keuangan akibat nilai saham yang anjlok.

Perusahaannya terancam turun ke Grade C jika tidak segera mendapatkan suntikan dana dari Grup Pemodal Sembilan Naga Sakti yang dipimpin oleh Naga Perang atau dari Serikat Dagang dan Industri Khatulistiwa.

Untuk itu, Zack harus memastikan segala sesuatunya siap di Underground City agar tidak ada kesalahan saat menyambut kembalinya Naga Perang.

Namun, ponsel emasnya berdering, menampilkan nama Hezkil Wu, anak kesayangannya.

"Ayah, aku sudah dipermalukan oleh orang miskin sampai mobilku hancur!" terdengar suara Hezkil dengan nada marah dan frustasi.

Deg!

"Siapa yang berani mempermalukan Keluarga Wu akan menerima akibatnya! Ayah akan memeriksa kamera lalu lintas untuk melihat siapa yang telah berani mempermalukan kita!" teriak Zack, marah.

"Terima kasih, Ayah! Mobilnya MBenz putih! Semoga Ayah bisa mematahkan kedua kaki dan tangan si brengsek itu!" kata Hezkil dengan nada penuh dendam sebelum ayahnya mematikan ponsel emasnya.

"Ryan, segera periksa kamera lalu lintas untuk menemukan pemuda brengsek yang mengendarai MBenz putih yang telah berani mempermalukan putraku!" perintah Zack Wu kepada asistennya.

Sebagai sosok berpengaruh di Underground City, Zack Wu tidak akan kesulitan mengakses rekaman kamera lalu lintas yang memantau setiap kendaraan yang melintasi jalan-jalan besar di Khatulistiwa.

Tak butuh waktu lama, Ryan pun kembali dengan wajah pucat pasi.

Dia tahu bagaimana kekejaman Zack Wu terhadap bawahannya yang gagal melaksanakan tugas.

"Maaf, Tuan Wu ... tidak satu pun kamera lalu lintas berhasil memotret mobil Mbenz putih yang menghancurkan mobil Tuan Muda, apalagi wajah pengemudinya," kata Ryan dengan suara gemetar.

"Bagaimana mungkin mobil yang melaju kencang tidak bisa dipotret oleh kamera lalu lintas? Apa gunanya kamera itu dipasang? Apakah kamu yang tidak becus bekerja?" Zack Wu bertanya dengan wajah yang penuh kemarahan.

"Ada teknik Blind Spot untuk menghindari kamera lalu lintas, Tuan Wu! Sepertinya pengemudi mobil ini sangat terampil, mampu menyembunyikan mobilnya di antara kendaraan lain... hanya pilot pesawat tempur yang mampu melakukan teknik seperti ini untuk mengelabui musuh," jelas Ryan, berusaha mempertahankan dirinya dari amarah Zack Wu.

Mata pria tua itu membelalak.

"Pilot pesawat tempur, katamu? Apa kamu yakin kalau teknik Blind Spot ini hanya bisa dilakukan oleh pilot pesawat tempur! Siapa sebenarnya pemuda brengsek itu?" tanya Zack Wu sambil melihat ke layar televisi besarnya yang kini sedang menampilkan Naga Perang dari belakang.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Evita Maria
ceritanya keren, mendebarkan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status