James sempat terkejut dan ketakutan melihat sorot mata tajam Rendy. Namun, ia mengenyahkannya karena mengingat Rendy hanyalah sampah di Keluarga Huang.
"Cindy, pakailah gaun pesta yang bagus agar bisa menarik perhatian Naga Perang!' ucapnya sambil melirik mengejek ke arah Rendy, “aku akan menjemputmu nanti.” Setelahnya, James pun pergi ditemani oleh Vera yang mengantarkannya ke depan. Sikap wanita paruh baya itu begitu hormat, berbeda jauh saat menghadapi menantunya. *** "Kamu harus mengendalikan emosimu, Ren ... kalau mau masuk ke dalam bisnis Huang Industries, kamu harus bersikap tenang dan tidak gampang marah!" ucap Cindy kala mereka berdua "Aku tidak suka pandangan matanya yang mesum, yang melecehkanmu, Cin!" "Tenang saja, aku bisa menjaga diri. Oh, iya, aku hendak beli gaun pesta yang pantas untuk aku pakai nanti saat bertemu Naga Perang. Apa kamu bisa menemaniku?" "Tentu saja! Aku dengan senang hati akan menemanimu untuk memilih gaun pesta yang cocok untukmu!' kata Rendy dengan lembut. Senyum tipis terlintas di wajahnya. Meski demikian, ia menahan rasa frustasi. Sulitnya menjadi menantu keluarga Huang. Beruntung, dia memiliki asisten Elemental Naga yang membantuku mengurusi seluruh urusannya selama menyamar menjadi menantu miskin di sana. Tak lama, keduanya pun menuju mobil mewah Cindy. MB CLA-Class keluaran terbaru yang hanya sepuluh buah saja di dunia ini. Dan satu-satunya yang dipasarkan di Negeri Khatulistiwa. Sebagai CEO perusahaan ternama, penampilan sangat penting, sehingga memiliki MB CLA-Class keluaran terbaru ini sangat menaikan prestige Cindy sebagai CEO kelas dunia. Dan, dia berhasil mendapatkannya berkat koneksi dari James yang kenal dengan pedagang mobil mewah. "Biar aku yang menyetir!" ucap Rendy saat mereka sudah berada di depan mobil. "Kamu yakin bisa menyetir MB CLA-Class ini? Semuanya serba otomatis loh!" ucap Cindy. "Apa kita gunakan auto saja biar AI yang mengendalikan mobil ini, sehingga kita bisa bersantai sejenak?" Setahu Cindy, suaminya itu hanya menggunakan skuter butut yang biasa digunakannya untuk belanja ke pasar sesuai pesanan sang ibu atau dirinya. Cindy bahkan tidak pernah melihat Rendy mengemudikan mobil sepanjang 3 tahun pernikahan mereka. Wajar saja kalau dia meragukan kemampuan Rendy untuk menyetir mobil apalagi menyetir mobil mewah yang berbeda dengan mobil biasa. "Jangan khawatir! Aku masih ingat untuk menyetir mobil-mobil mewah ini!" kata Rendy yang membuat Cindy bingung. Hah? "Kapan dia pernah menyetir mobil mewah? Biasanya hanya pakai skuter saja untuk pergi kemana-mana!" gumam Cindy. Namun, kekhawatiran Cindy Huang kalau Rendy akan merusak mobil mewah miliknya, tidak terbukti. Rendy dengan lancar mengemudikan mobil mewah ini sehingga Cindy bisa duduk dengan tenang tanpa adanya getaran keras yang menganggunya. Bahkan, Cindy tidak menyadari kalau Rendy selalu berhasil menghindar dari tangkapan kamera jalan agar wajahnya agar tidak dikenali sistem. Ya, Rendy berubah pikiran saat Cindy tidak tertarik sama sekali dengan Naga Perang yang hebat, sehingga strateginya pun ikut berubah. Sementara itu, Cindy merasa takjub dengan kemampuan mengemudi Rendy yang hebat ini. Saat mereka berhenti di lampu merah persimpangan jalan, ia pun bertanya, "Bagaimana kamu bisa menyetir sehebat ini?" “Itu….” Ucapan Rendy menggantung. Dengan kemampuannya sebagai Naga Perang, tubuhnya seketika bergetar hebat merasakan bahaya. Brak! Rendy langsung membanting setir mobil dengan kerasnya sehingga mobil mewah ini berpindah ke jalur sebelahnya. "Awas!" teriak Cindy Huang. Di waktu yang bersamaan, sebuah mewah berwarna merah yang berlogo kuda hitam dengan suara knalpot yang menderum bagaikan raungan binatang buas ini menabrak ruang kosong di tempat MB CLA Class ini berada. Hanya dalam sepersekian detik, Rendy berhasil memindahkan mobil MB CLA-Class, sehingga lolos dari tabrakan keras mobil mewah merah ini. Dengan kekuatan mobil mewah berlogo kuda hitam ini, bisa menghancurkan MB CLA-Class beserta orang di dalamnya dalam sekejap saja. Sementara itu, wajah cantik Cindy langsung pucat disertai keringat dingin membasahi tubuhnya. Ia tak bisa membayangkan apa yang bisa terjadi padanya tadi! Rendy lantas melihat ke arah mobil merah ewah ini untuk memastikan siapa yang hendak menabrak mereka sampai mati. Ada dua anak muda yang tampak terkejut dengan kehebatan Rendy menghindar dari tabrakan mobil mereka, tapi hanya sebentar saja berganti tawa yang menjijikan. "Ck! Hebat juga supirmu ini CEO Cindy Huang! CEO paling cantik di Negeri Khatulistiwa ini ... apa kamu bersedia menemani kami sejenak?" Ya, keduanya berotak mesum dan berwajah menyebalkan. Ciri khas anak keluarga kaya yang tidak memiliki kemampuan apapun. Menyadari siapa yang nyaris menabraknya dan sang suami, wajah Cindy semakin pucat. "Hezkil Wu dan Tristan Liu?!" Hezkil Wu adalah CEO muda dari Wu Corporation yang bergerak di bidang tambang gas dan minyak bumi, serta perkebunan kelapa sawit. Wu Corporation termasuk perusahaan dengan Grade B yang bermarkas khusus di Underground City, berbeda dengan perusahaan lainnya yang bermarkas di Kota Kartanesia yang merupakan kota perdagangan dan industri. Sedangkan Tristan Liu, pria yang berwajah lebih menyebalkan daripada Hezkil Wu itu, hanyalah anak manja dari CEO Liu Industries yang bergerak di bidang industri makanan dan konstruksi. Sama halnya dengan Wu Corporation, maka Liu Industries juga termasuk perusahaan bergrade B. Kedua Tuan Muda ini sangat terkenal jahat di lingkungan pergaulan jetset ini. Selain itu, keduanya pernah ditolak cintanya oleh Cindy sehingga menyimpan dendam di hati mereka. “Hahahaha….” Saat melihat ke kursi pengemudi, tawa mereka langsung meledak. "Kamu mempercayai suami sampahmu menyetir mobil mewahmu? Bukannya dia biasanya tugas membersihkan rumah? Hahaha!" Ejekan dari Tristan Liu sangat menyinggung hati Rendy. Wajahnya berubah dingin bahkan sedingin es menatap kedua anak orang kaya yang menyebalkan ini. "Kita pergi saja, Ren ... tidak perlu mempedulikan mereka!" kata Cindy Huang yang mencoba menghindari konflik dengan keluarga terpandang di Negeri Khatulistiwa. Rendy Wang menghela napas. Ia pun menganggukan kepala kemudian tancap gas mobil mewah ini saat lampu lalu lintas berubah hijau. Sayangnya, tindakan itu membuat Hezkil Wu merasa terhina. Baginya, Rendy telah melecehkan kemampuannya sebagai anggota Super Car Negeri Khatulistiwa.Mobil mewah merah melaju kencang dalam misi mengejar MBenz yang disetir oleh Rendy Wang, seseorang yang dianggap sampah tapi ternyata memiliki talenta luar biasa. Angin kencang menyentuh wajah Hezkil Wu yang bengis, penuh hawa membunuh. "Kurang ajar! Akan kupatahkan kaki dan tangan sampah brengsek itu! Beraninya menghina kemampuanku sebagai pembalap Super Car!" gerutunya. Suaranya bergetar dengan amarah yang mendidih. "Terlalu bagus kalau hanya dipatahkan kaki dan tangannya! Siksa saja dahulu, kemudian buang ke laut setelah mematahkan seluruh kaki dan tangannya, baru puas!" hasut Tristan Liu, duduk kaku dengan wajah pucat di samping Hezkil. Ruang sempit dalam mobil merah ini membuatnya kesulitan bernapas, setiap gerakan terasa seperti beban yang menekan. akhirnya, sesuatu yang ditahan lama terlepas juga ... Duuuut…! Tanpa sadar, Tristan mengeluarkan gas busuk yang langsung mengacaukan konsentrasi Hezkil. "Kamu ini apa-apaan sih? Memalukan keluarga Liu saja!" tegurnya dengan na
“Aaaa!” Cindy tak sengaja berteriak kala merasakan jantungnya berdegup kencang. Matanya melirik ke kaca spion melihat bayangan mobil mewah merah yang mendekat dengan kecepatan mengerikan. "Rendy, mereka semakin dekat! Apa yang harus kita lakukan?" paniknya. "Tenang, Cindy. Aku akan mengatasinya." Suaranya tenang, namun ada ketegangan yang tak bisa disembunyikan. Dia menambah kecepatan, mencoba menghindar dari kejaran gila Hezkil. Hal ini membuat Hezkil, di dalam mobil mewahnya, merasakan adrenalin mengalir deras. Angin yang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka membawa aroma laut yang asin. Namun, dia tidak peduli. Semangat bertemu Naga Perang dan keinginannya untuk menghancurkan Rendy melebihi segalanya. Sementara itu, Tristan yang melihat ekspresi gila Hezkil, merasa ketakutan sekaligus kagum. "Lakukan, Hez! Tunjukkan padanya siapa yang berkuasa!" Tak lama, mobil mewah merah ini mendekat, jaraknya hanya beberapa meter lagi. Hezkil menyiapkan diri untuk benturan. "I
Sementara itu, Cindy Huang menarik napas panjang. Lolos dari maut tetap saja membuat dirinya sulit mengendalikan diri. Hanya saja, satu pertanyaan mengusiknya saat ini. "Dari mana kamu belajar menyetir sehebat itu? Aku jadi merasa tidak mengenalimu lagi, Rendy!" ujarnya dengan wajah penasaran. Sungguh, suaminya sangat mahir mengemudikan mobil mewah. Padahal, setirannya agak berbeda dengan mobil biasa. "Kamu masih ingat kedai roti dan kue milik kakekmu, tidak?” Alih-alih menjawab, Rendy justru bertanya tiba-tiba. Hal ini membuat Cindy membelalak. "Kok kamu tahu kalau aku dulu sering berada di kedai makanan kakek?" Masa kecilnya memang lebih banyak dihabiskan di kedai roti dan kue milik kakeknya yang dahulu ada di jalanan yang sedang mereka lewati. Wajah penasaran Cindy membuat Rendy tersenyum. Dulu, Naga Perang bukan siapa-siapa. Dia hanyalah pembunuh bayaran yang sangat terlatih dan selalu sukses melaksanakan tugasnya. Namun suatu hari, terjadi pengkhianatan di organisa
Berbeda dengan Hezkil yang kebingungan, Cindy sudah jauh lebih tenang. Putri keluarga Huang itu kini turun dengan anggunnya di depan Butik Channel yang menjadi favoritnya. Seorang petugas Valet pun menghampiri Rendy di mobil. "Mas, biar aku bawa mobil ini ke tempat parkir khusus!" "Biar petugas Valet yang parkirkan mobilnya, Ren ... kamu ikut masuk saja!” ujar Cindy. "Beruntung sekali sopir ini ... sudah pakaiannya lusuh seperti itu, majikannya begitu baik pada dirinya," gerutu petugas Vaalet sambil mengambil alih mobil MBenz dari tangan Rendy. Tampilan mewah sudah terlihat di halaman depan butik yang hanya bisa dikunjungi oleh orang-orang kaya ini. Begitu masuk ke dalam butik, hawa dingin dan wangi aromatherapy langsung menerpa Rendy membuatnya agak mual. "Selamat datang Nona Cindy!" sapa gadis penjaga butik yang berada di meja kasir sambil sedikit membungkukkan tubuhnya. Namun, wangi parfum murahan yang menusuk hidung langsung tercium dan menerpa hidung Rendy. HAA
Tadi, Katrin Chow mendapat kabar kalau Naga Perang sedang berada di Kota Buitenzorg dan sedang menuju ke kawasan butik ternama di kota tersebut. Namun, ponsel Naga Perang sepertinya dimatikan, sehingga Katrin Chow kesulitan menghubungi pemimpinnya ini. Rasa cemas membuatnya segera menyusul ke Kota Buitenzorg dan memasuki Butik Channel. Terlebih, ada yang hendak dibicarakannya secara langsung kepadanya. Tapi, siapa sangka Katrin justru melihat Naga Perang tengah diseret oleh Sekurity Butik? Butik-butik terkenal yang berseliweran di sepanjang jalan yang menjadi pusat fashion ini dimiliki oleh perusahaan yang berada di bawah pimpinan Naga Perang. Jadi, orang yang tengah diseret-seret oleh Sekurity Butik ini adalah pemilik Butik Channel juga!Kenapa Naga Perang diam saja diseret seperti itu? Katrin Chow sudah hendak menjelaskan siapa Rendy, tapi kerlingan mata sang atasan membuatnya berbalik mengatur siasat lainnya. "Kenapa kalian bertindak kasar terhadap pelanggan? Tidak bole
Hanya saja, Rendy justru memandangi kartu bergambar Naga dengan tulisan angka 9 itu dengan ekspresi bingung. "Apa ini?" tanyanya. Selama menjadi Naga Perang, dia tidak pernah mendengar tentang kartu khusus seperti ini. Katrin Chow lantas tersenyum penuh arti. "Ini Kartu Black Dragon, juga dikenal sebagai Kartu Sembilan Naga! Tuan Muda pasti sudah pernah mendengar tentang kartu ini, bukan?" Seketika, kenangan Rendy kembali. Dulu, sebelum menghilang, ia memang sempat merancang kartu eksklusif yang bisa digunakan di mana saja dengan limit tak terbatas. Saat itu, ia memimpin Klan Sembilan Naga Sakti yang menguasai bisnis dan perdagangan dunia. "Jadi ini adalah kartu tanpa batas yang aku buat?" tanyanya takjub. "Benar sekali, Tuan Muda. Kartu ini adalah penghargaan untuk Anda. Kita bisa membahasnya lebih lanjut nanti. Aku mohon maaf telah mengganggu Anda. Jika Anda memerlukan bantuan, jangan ragu untuk menghubungiku kapan saja," kata Katrin sebelum meninggalkan butik Channel itu,
Villa di Paradise Hill tampak sangat gemerlap dan bermandikan cahaya malam purnama. Malam ini adalah pesta ulang tahun Vera Huang. Semenjak sore, halamannya sudah dipenuhi tamu undangan. "Semoga Mama selalu diberkati, panjang umur, dan sehat selalu!" ucap Cindy Huang. Vera tersenyum, senang. Terlebih, bayang-bayang akan undangan bertemu Naga Perang juga memenuhi kepalanya. Oleh sebab itu, Vera tiba-tiba berseru, "Aku akan mengabulkan beberapa permintaan dari orang terdekat apabila memungkinkan!" Hal ini jelas cukup mengejutkan tamu undangan yang hadir! "Aku ingin Tas Luis Viton, Bibi Huang!' ucap perempuan cantik berusia paling 18 tahun yang cantik jelita. Kendall Chang, putri dari adik perempuan Vera Huang yang menikah dengan pengusaha kaya yang memiliki Chang Industries and Development, David Chang. "Aku ingin Jam Rlex Emas, Auntie Huang!" Kali ini, sepupu Cindy lainnya yang bernama Alex Huang, menyahut. Ia adalah putra satu-satunya dari adik laki-laki Vera, Stephen Huang.
Di sisi lain, Rendy duduk di bangku taman yang luas milik Keluarga Huang, mencoba menenangkan pikirannya yang berkecamuk di bawah langit malam yang sejuk. Namun, kesunyian itu terganggu oleh bunyi dering ponsel tua di sakunya. Dengan enggan, dia mengangkat ponsel dan melihat pesan dari Katrin Chow yang muncul di layar. [Salam hormat, Ketua Apa Ketua bisa datang besok pagi ke kantor pusat Wang Industries di Kartanesia? Ada dokumen yang harus Ketua tanda tangani sebagai persyaratan pengalihan jabatan CEO. Helikopter akan kami kirim untuk menjemput Ketua. Atau Ketua ingin dijemput dengan mobil? Jika iya, aku sendiri yang akan menyetir ke sana untuk menjemput Ketua] Rendy menghela napas panjang, menyadari betapa kejadian hari ini menguras energinya. "Hufh! Aku tidak ingin memikirkan apapun saat ini, tapi mungkin perubahan suasana bisa membantu," gumamnya, membiarkan pesan dari Katrin tak terjawab. Matanya melayang ke arah rumah besar itu, mencari sosok yang tak kunjung keluar
Suasana di dalam bangunan Keluarga Bai ini sangat mencekam.Tiga Sesepuh Keluarga Bai—Bai Zhongshan, Bai Xueming, dan Bai Lingfeng—berdiri dalam formasi segitiga, saling bertukar pandang dengan keraguan yang jelas terpancar di mata mereka. Meskipun hati mereka diliputi ketakutan, kesetiaan mereka kepada Patriark Bai Longtian mengalahkan segala keraguan."Kita tidak punya pilihan lain," gumam Bai Zhongshan sambil menggenggam erat pedang spiritualnya, suaranya bergetar namun tegas.Bai Xueming mengangguk, menambahkan dengan suara rendah, "Formasi Tiga Phoenix adalah kebanggaan keluarga kita. Dengan esensi darah, kekuatannya akan berlipat ganda."Bai Lingfeng, yang termuda di antara mereka, menarik napas dalam-dalam sebelum berkata, "Mari kita akhiri ini dengan cepat."Dengan tekad bulat, ketiganya mengangkat pedang spiritual mereka, menggoreskan bilahnya ke telapak tangan masing-masing. Darah segar menetes, menyatu dengan senjata mereka, memancarkan cahaya merah menyala yang menandakan
Patriark Bai Longtian menatap reruntuhan Formasi Kurub Es Tujuh Langkah yang hancur, asap tipis masih mengepul dari pecahan es yang berserakan. Di tengah puing-puing itu, Naga Perang, Rendy Wang, berdiri dengan napas terengah, matanya memancarkan tekad yang tak tergoyahkan.Kekuatan Naga Perang sepertinya sudah terkuras habis oleh pertarungan menghadapi Tujuh Kultivator Kuno Keluarga Bai, yang berhasil dikalahkannya."Menarik sekali pemuda ini!" seru Bai Longtian, matanya berkilat dengan ambisi. "Kalian tidak boleh membunuhnya sekarang! Aku harus mencuri ilmu rahasia kultivasi dan alkimia darinya!"Wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi keserakahan, mengalahkan akal sehatnya. Ia begitu yakin bahwa kemampuannya saat ini akan mampu menundukkan Rendy yang telah menghancurkan formasinya. Apalagi ia melihat energi Qi Rendy sudah mulai terkuras habis."Ketua! Lebih baik kita lenyapkan pemuda ini. Kalau tidak, ia akan membahayakan keluarga besar kita ke depannya!" saran Bai Lingfeng, su
Tubuh Rendy masih terasa nyeri akibat ledakan besar itu. Debu dan serpihan batu masih melayang di udara, menutupi penglihatannya. Namun, ia bisa merasakan tekanan luar biasa yang kini memenuhi medan pertempuran.Dari balik kepulan asap, sebuah sosok melangkah maju dengan tenang. Tubuhnya tinggi tegap, jubah hitamnya berkilauan dengan kilatan petir yang menari-nari di permukaannya. Mata tajamnya menatap Rendy dengan penuh kebencian."Siapa kau?" tanya Rendy."Aku, Bai Lei yang akan menjadi malaikat pencabut nyawa bagimu!"Kultivator Qi Petir terakhir dari Keluarga Bai."Kau sudah membantai keturunanku," suara Bai Lei dalam dan bergemuruh seperti guntur. "Tapi aku tidak seperti mereka. Aku adalah pewaris sejati Keluarga Bai! Aku adalah petir yang akan membakar takdirmu hingga menjadi abu!"Dalam sekejap, udara di sekitar Bai Lei berubah drastis. Percikan listrik mengalir di sekelilingnya, menyambar tanah dan meninggalkan bekas hangus. Dengan gerakan satu tangan, langit yang tadinya kela
Kabut merah pekat menguar dari Pedang Kabut Darah di tangan Rendy, menyelimuti tubuhnya seperti tirai kematian. Energinya berdenyut liar, membuat tanah di bawah kakinya bergetar hebat, retakan-retakan kecil mulai menjalar di permukaan tanah. Aroma anyir darah menyebar di udara, membuat Bai Feng dan Bai Shui merasakan tekanan yang menyesakkan."Kekuatan Nascent Soul! Cih, bisa apa kau dengan kekuatan itu!" hina Bai Shui.Bai Feng menatap Bai Shui, saling bertukar pandang dalam diam. Mereka tahu bahwa lawan mereka bukan sekadar kultivator biasa. Tanpa ragu, mereka mengerahkan energi mereka hingga aura angin dan air bercampur dalam harmoni yang menakutkan. Hembusan angin liar mulai berputar di sekitar Bai Feng, sementara air yang dikendalikan Bai Shui membentuk pusaran deras yang siap menghancurkan segalanya."Kita akhiri ini sekarang!" teriak Bai Feng. Dalam sekejap, ia melesat bagai kilat, menghilang dalam desiran angin yang mematikan. Di belakangnya, Bai Shui mengendalikan gelombang r
Abigail langsung menghilang dan kembli ke Lembah Roh Kultivator begitu dua kultivator kuno keluarga Bai ini dikalahkan, karena pertarungan in sangat menguras energinya.Belum sempat Rendy menarik napas lega, dua tekanan energi dahsyat tiba-tiba muncul dari reruntuhan tempat pertempuran berlangsung. Angin kencang berputar, menciptakan badai kecil yang mengguncang tanah, sementara kabut air mulai menyelimuti arena pertarungan dengan embun dingin yang menusuk tulang.Dua sosok muncul dengan tatapan tajam dan penuh amarah. Salah satunya adalah pria bertubuh tinggi dengan rambut panjang keperakan yang berkibar di tengah pusaran angin. Matanya tajam bak elang, dan di sekeliling tubuhnya berputar bilah-bilah angin yang tampak seperti pisau tajam.Yang satunya lagi adalah seorang pria berperawakan lebih ramping, dengan jubah biru tua yang berkibar akibat tekanan energinya. Dari telapak tangannya, air mengalir seperti ular hidup, membentuk ombak kecil yang menggeliat liar."Kau telah membunuh
Dalam sekejap, tubuh Bai Duyi bergetar hebat, dan luka-luka yang sempat terbuka di tubuhnya menutup dengan cepat. Racun yang tadinya melemahkannya kini justru membuatnya semakin kuat. Bai Hanshuang pun tak kalah cepat, ia mengibaskan lengan jubahnya dan menghapus sisa luka di tubuhnya."Regenerasi? Tidak, ini lebih dari itu!" pikir Rendy dengan mata terbelalak.Mengetahui situasi semakin sulit, Rendy menggertakkan giginya dan segera mengambil keputusan. Ia merogoh saku dalam jubahnya dan mengeluarkan Jade Dragon."Abigail, aku butuh bantuanmu sekarang!" ucapnya cepat.Di kejauhan, langit tiba-tiba bergetar, dan suara ledakan kecil terdengar. Dari balik kabut pertempuran, seorang wanita berambut merah dengan jubah merah melayang di udara. Di tangannya, sebuah botol berisi cairan berpendar hijau terang bersinar dengan kuat."Kau akhirnya memanggilku juga, Rendy," Abigail Jones berkata sambil menyeringai. "Aku sudah lama ingin mencoba ramuan anti-racun ini pada sesuatu yang benar-benar b
Rendy menghela napas dalam-dalam, tubuhnya masih bergetar akibat pertempuran sengit melawan Bai Huoyan dan Bai Yantu. Namun, sebelum ia bisa menarik napas lega, dua sosok baru muncul dari balik formasi yang kini bergetar hebat. Aura mereka begitu menekan, bahkan lebih kuat dari dua roh sebelumnya.Yang pertama adalah Bai Hanshuang, seorang kultivator dengan Qi Es murni. Ia mengenakan jubah putih berhiaskan pola salju yang terus berubah, dan rambutnya yang panjang berwarna biru pucat. Uap dingin mengalir dari tubuhnya, membuat udara di sekitar membeku seketika.Di sampingnya berdiri Bai Duyi, seorang kultivator yang menguasai Qi Racun. Tubuhnya diselimuti kabut ungu pekat, dan matanya yang kelam menyiratkan kengerian. Setiap langkahnya meninggalkan jejak hitam di tanah, menandakan betapa beracunnya keberadaannya."Kau telah melangkah terlalu jauh, manusia," Bai Hanshuang berkata dengan suara yang sedingin es abadi."Dan sekarang, kau akan membayar harga yang sangat mahal!" Bai Duyi men
Darah berdesir di nadi Rendy saat hawa dingin merayapi tubuhnya. Napasnya memburu, keringat mengalir di pelipis, tetapi bukan hanya kelelahan yang kini membebani raganya. Ada sesuatu—sebuah energi asing yang meresap, menjalari setiap serat otot dan tulangnya. Getaran itu makin kuat, bagaikan ombak yang siap menghantam daratan. Suara berat bergema dalam benaknya. "Rendy... izinkan aku membantumu." Kesadarannya berkabut, namun ia mengenali suara itu—Roh Kultivator Guang Yu dari Lembah Roh Kultivator telah terbangun. Dengan sisa kekuatannya, Rendy mengangguk dalam hati, membiarkan roh itu mengambil alih tubuhnya. Seketika, matanya yang semula bersinar merah kini berubah menjadi biru terang, pancarannya tajam dan menggetarkan. Punggungnya yang sebelumnya sedikit membungkuk karena kelelahan kini tegak lurus, auranya berubah—bukan lagi seperti Rendy yang kelelahan, tetapi seperti seorang pendekar yang telah mencapai puncak kesempurnaan. Udara di sekitarnya bergetar, seolah menyesuaikan d
Rendy melangkah maju menuju Formasi Kutub Es Ketujuh. Begitu ia memasuki wilayah tersebut, udara di sekelilingnya berubah drastis. Suhu yang sebelumnya menusuk dingin kini terasa bergolak, menciptakan perpaduan aneh antara panas membara dan tekanan dahsyat dari tanah yang bergetar.Dari kejauhan, dua sosok mulai menampakkan diri. Mereka bukan manusia biasa, melainkan dua Roh Kultivator Kuno yang menjaga titik penyangga formasi ini. Yang pertama, sosok berjubah merah dengan rambut menyala seperti api, mata berpendar oranye seperti bara yang menyala-nyala. Ia adalah Bai Huoyan, penjaga elemen Qi Api. Di sebelahnya berdiri sosok dengan kulit sekeras batu, tubuh besar seperti gunung, dan aura yang memancarkan kekokohan tak tergoyahkan. Dialah Bai Yantu, pemegang elemen Qi Tanah."Kau telah melewati enam formasi, tapi di sinilah perjalananmu berakhir!" Bai Huoyan mengangkat tangannya, menciptakan pilar api yang langsung melesat ke arah Rendy.Rendy segera mengayunkan Pedang Kabut Darah, me