Home / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 02. Kesombongan James Chung

Share

02. Kesombongan James Chung

Kota Kartanesia, Khatulistiwa.

Seorang wanita cantik berumur awal 30-an yang menguasai roda perekonomian negara Khatulistiwa buru-buru membuka telepon genggamnya.

Setelah sekian lama, nomor rahasia yang hanya dimiliki “Empat Elemental Naga”--pengikut setia sang Naga Perang mengirimkan sebuah pesan.

Katrin Chow langsung tersenyum membaca pesan yang tertera di layar ponselnya.

Hanya 3 kalimat, tapi sudah cukup bagi Katrin memahami keinginan Naga Perang yang merupakan bos-nya selama ini.

[Siap, Ketua! Tambang Emas di Jayanesia dan Tambang Minyak di Timornesia akan segera beralih nama menjadi milikmu.]

[Jabatan CEO Perusahaan Wang Industries juga akan langsung diserahkan kepada Ketua.]

[Proses balik nama untuk saham Perusahaan Wang Industries dan Sun City sebesar 75%, segera dilaksanakan]

[Selamat datang kembali, Ketua]

Tak lama, wanita yang terkenal akan kemampuan ilmu bela diri dan bisnisnya itu, langsung menelepon bawahannya.

Ia juga meneruskan pesan sang ketua pada anggota “Empat Elemental Naga” yang berada di Underground City, Kepulauan Tropis, dan Pegunungan Andesia.

Sama seperti Katrin, ketiganya begitu gembira.

Akhirnya, sang Tuan Muda Wang yang merupakan penyelamat hidup mereka kembali!

Mereka siap membantunya dan mulai menyiapkan kepulangannya.

Begitu cepat, hingga hari itu juga kepulangannya membuat semua pengusaha ternama dunia terkejut!

Di sisi lain, James Chung tiba di kediaman Huang yang terletak di Perumahan Paradise Hill, dengan penuh percaya diri.

Pria dengan pakaian yang mencolok itu melangkah pasti di perumahan elite , Kota Buitenzorg yang hanya dihuni oleh keluarga pebisnis dengan perusahaan yang minimal berada di Grade C.

Cindy Huang, wanita tercantik di kota ini yang diam-diam ia cintai, pasti akan didapatkan!

Wajahnya semakin cerah kala Vera yang sudah kembali dari salon menyambut kedatangannya.

“James!”

“Halo, Tante Vera,” ucapnya dan diam-diam menatap nakal ke arah Cindy yang kini di samping ibunya.

Hanya saja, tak jauh dari sana, mata James tak sengaja bersitatap dengan pria yang dianggapnya lalat pengganggu!

"Hahaha... jadi ini suami sampahmu, Cin?" tanya James sambil menunjuk ke arah Rendy dengan tatapan meremehkan.

Cindy merasa marah mendengar hinaan James terhadap suaminya.

Namun, ia tak menyangka Rendy tiba-tiba menyahut, "Sampah masih bisa berguna kalau diolah dengan benar! Tapi pemalas sepertimu tidak berguna sama sekali bagi keluarga Chung!"

Hal ini membuat semua orang tersentak kaget, terutama James.

Bagaimana bisa Rendy mengetahui banyak tentang keluarganya?

"Kurang ajar! Beraninya kamu menghinaku? Aku akan menyuruh orang untuk menghajarmu dan mematahkan kakimu agar tidak lancang padaku!"

Wajah James memerah menahan amarah dan penghinaan.

Ia hendak menampar Rendy, tetapi Vera sudah membentaknya, "Rendy, cepat minta maaf sama James! Tidak pantas kamu berbicara padanya!"

"Aku hanya membela diri," tegas Rendy.

Kemarahan Vera Huang memuncak mendengar calon menantu emasnya dipermalukan oleh menantu yang sangat dibencinya.

"Kamu tetap salah! Menantu sampah sepertimu, sudah tidak pantas lagi berada di keluarga ini! Kenapa kamu tidak menceraikan Cindy saja?" bentaknya.

"Ma, sudahlah!" kata Cindy mencoba meredakan kemarahan ibunya. Pandangannya lalu beralih ke Rendy. "Kamu juga, apa sih susahnya minta maaf? Aku tidak bisa melindungimu terus menerus!"

Ya, Cindy kini begitu khawatir. Bagaimanapun juga, dia bukan siapa-siapa.

Menghadapi ibunya saja sulit, apalagi jika harus menghadapi James Chung?

Cindy khawatir suaminya itu dijebloskan ke penjara atau bahkan dihabisi!

Rendy dapat merasakan itu.

Ia ingin mengatakan bahwa penantian Cindy sudah berakhir, tapi dia belum bisa membongkar identitasnya sekarang.

Setidaknya, ia harus membuat pembalasan setimpal pada penjilat dan sampah tak berguna.

"Kalau kamu tidak minta maaf sama James, aku tidak mau bicara denganmu lagi!" seru Cindy memberikan ultimatum kepada Rendy.

Kali ini, wajah James terlihat senang melihat Cindy membelanya. "Begini saja!" ucapnya sambil maju dengan sombong. "Aku minta Cindy menemaniku saat acara jamuan makan malam menyambut Naga Perang! Anggap saja dia lebih berkelas ikut denganku daripada terus bersama suami sampah macam dirimu!"

“Naga Perang? Kau bisa bertemu dengannya? Luar biasa sekali dirimu, James! Konon, dia masih muda tapi menguasai seluruh dunia dan kekayaannya tidak terbatas!" seru Vera senang, “jika kau bisa di dekatnya, Kau pasti bisa naik ke peringkat teratas!”

Berbeda dengan Vera, sang putri justru tampak menghela napas.

"Apa hebatnya Naga Perang? Katanya, dia hidup di suatu tempat dengan berpura-pura bodoh. Aku tidak suka pria seperti itu! Lebih baik, Rendy yang apa adanya tapi jujur padaku! Aku tidak suka pria pembohong seperti Naga Perang!" ucap Cindy dengan wajah kesal.

"Cindy! Naga Perang tidak bisa dibandingkan dengan suamimu yang sampah ini! Mana janjinya akan memberikanku berlian, emas, dan semua omongannya saat melamarmu? Dasar pembohong!" hina Vera Huang.

Mendengar perdebatan itu, Rendy diam-diam mengepalkan tangan.

Tadinya, dia ingin memberitahukan mereka tentang identitas aslinya serta memenuhi janjinya kepada Vera Huang tiga tahun yang lalu.

Tapi, penghinaan dari Vera–tak dapat dilupakannya.

Ditambah, Cindy ternyata tidak menyukai Naga Perang.

"Aku harus menunda munculnya diriku secara terbuka kepada publik! Aku tidak ingin Cindy membenciku!" pikir Rendy.

Ia harus mengatur ulang strategi untuk mengaku pada istrinya itu.

"Rendy, cepat minta maaf!" Teriakan sang mertua membuatnya tersadar dari lamunan.

"Hahaha… Tidak perlu marah begitu, Tante Vera. Aku tidak sekejam itu,” timpal James yang kembali memasang wajah sombongnya saat menatap Rendy.

“Hei, aku akan mengampunimu kalau kamu mencium ujung sepatuku dan menyembahku! Kalau tidak, kupastikan Naga Perang yang akan menjadi kolegaku di masa depan, ikut turun tangan nanti.”

Kali ini, Rendy ingin tertawa. Menjadi kolega Naga Perang di masa depan?

Sungguh, pewaris Chung ini terlalu sombong dan gegabah untuk menjual title Rendy tanpa tahu kebenarannya.

Rendy saja tak yakin “Empat Elemental Naga” membiarkan James hidup lama.

Pengikutnya itu bisa lebih kejam dari yang dibayangkan semua orang.

“Cepat!” teriak James.

"Tidak akan," tegas Rendy dengan tatapan tajam, "aku hanya mau berlutut pada Dewa saja."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nathan Ryuu
nah lo nah lo, bentar lagi jreng jreng dah tuh!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status