[ Aku sudah tahu keberadaan wanita itu di Inggris, Pras ] isi pesan yang Aldo berikan pada Pras beberapa menit yang lalu.
Pras membaca pesan itu bersorak riang akhirnya temannya itu mendapatkan keberadaan wanita yang selama enam bulan ini ia nantikan keberadaannya.
" Di tinggal dimana Inggris bagian mana, bro ? "
[ Londen wanita itu tinggal di sana. Bersama dengan sang bibi ]
Aldon pun juga mengirimkan sebuah alamat pada Pras.
" Thanks, Do. Besok aku akan berangkat ke Londen untuk menemui wanita tersebut "
Perasaan Pras sangat begitu bahagia membuat dia ingin segera terbang ke negara raja Charles, untuk menemui wanita itu secepatnya.
Pras langsung memesan tiket kereta cepat tujuan Londen, Inggris saat itu juga. Pras sengaja menggunakan layanan Eurostar, yang hanya memakan waktu 2 jam 16 menit sampai di Londen. Di tambah harga tiketnya juga tidak terlalu mahal.
" Tunggu aku nona. Kita akan segera bertemu " gumam Pras dengan tersenyum senang terpancar di wajahnya.
Merasa barang dan pakean sudah masuk ke dalam tas ransel. Pras pun langsung menutupnya dengan rapat lalu menaruhnya di sofa yang terletak di dalam kamarnya.
Kebetulan saat ini kekasih sesama terong nya, sedang ada tugas keluar kota beberapa minggu. Jadi Pras bIsa sedikit bebas berpergian kemana yang ia mau.
Kalo kekasihnya itu ada di rumah, sudah di pasti dia akan di cecar dengan pertanyaan yang tak ada hentinya. Pras harus memberikan penjelasan dengan detail ketika ia ingin berpergian pada kekasih nya itu.
" Untung saja Sam, lagi ada tugas di luar kota. Aku jadi bebas pergi ke Londen " ucap Pras sambil menjatuhkan bobot nya di atas kursi yang menghadap ke arah rumah Edel dulu.
#####
Esok Hari.....
Pagi - pagi sekali Pras sudah bersiap menuju stasiun kereta Eurostar. Melihat penampilan Sudah rapih dan tampat, dirinya langsung mengambil tas ransel nya lalu berjalan keluar dari rumah.
Melihat taxi yang ia pesan sudah tiba, Pras langsung berjalan menuju taxi tersebut lalu masuk ke dalam. Taxi pun berjalan meninggalkan pelantaran rumah Pras dengan ke cepatan sedang.
Tiga puluh menit akhirnya taxi yang Pras tumpangi sampai di stasiun Gare du Nord. Stasiun yang berada di jantung kota Paris.
Usai membayar ongkos taxi nya, Pras berjalan cepat masuk ke dalam stasiun. Karena lima menit lagi kereta yang akan ia naiki akan tiba.
"Huff lima menit lagi kereta nya tiba " ucap Pras setibanya di dalam peron kereta sambil mengelap keringat di kening nya.
Tak lama kereta api cepat tiba tepat waktu. Pras melangkahkan kakinya masuk ke dalam kereta lalu mencari tepat duduk yang akan ia tempati.
" Bismillah semoga aku bisa bertemu dengan wanita itu secepatnya " gumam Pras sambil menatap ke luar jendela.
#####
Sedangkan di sebuah rumah mewah di pinggiran kota London. Edel dan bibi Nilam sedang menanam bungan dan sayur mayur di halaman belakang rumah.
" Bibi, bibit wortel di taruh dimana ya ? Edel mau menanamnya ? " tanya Edel dengan suara sedikit berteriak. Karena bibi Nilam sedang berada jauh di dekatnya.
" Bibit nya ada di kantung plastik itu, non " jawab bibi Edel sambil menunjuk sebuaj plastik berukuran sedang di atas meja teras.
Edel berjalan perlahan menuju meja teras untuk mengambil bibit wortel yang berada di dalam kantung plastik, lalu kembali ketempatnya tadi.
" Bibi Nilam bisa tolongin, Edel. Nanem bibi wortel ini ngga ? Soalnya aku sudah susah buah berjongkok " ucap Edel menyengir, satu tangannya mengelus perut buncitnya.
" Bisa dong, non. Mana bibitnya biar bi Nilam tanamkan "
" Ini, bi. Sebelumnya maaf ya nyusahin bi Nilam "
" Apaan sih, non. Non Edel tak pernah menyusahi bibi ko, santai saja "
Bibi Nilam menanam semua bibit wortel di tempat yang tadi sudah Edel siapkan khusus untuk tempat menanam wortel nya.
Usai menyelesaikan menanam wortel, bibi Nilam lanjut menanam buah bit di samping wortel.
Beberapa menit kemudian akhirnya semua jenis sayur dan buah sudah selesai di tanam oleh kedua wanita beda usia itu.
" Bibi kita bikin baklava yuk. Tiba - tiba aja Edel pingin banget makan kue itu " ucap Edel setelah masuk ke dalam rumah.
" Ide bagus itu, non. Bibi juga lagi pingin makan kue itu. Kalo begitu bibi siapkan dulu bahan - bahannya " bibi Nilam pun langsung berjalan ke dapur untuk mempersiapkan semua bahan baklava.
Sedangkan Edel lebih memilih menonton di ruang tengah sambil menghistirahat tubuhnya di sofa.
Besok mommy Clau akan berkunjung ke rumah ini dan akan menemai Edel untuk mengecek kandungannya di rumah sakit.
" Besok kita akan cek kondisi mu sayang. Oma akan menemani kita besok " ucap Edel sambil membelai perutnya.
" Eh tapi mommy mau di panggil apa ya, nanti sama cucunya. Oma, nenek, grandma atau bűyűkanne " ucap Edel lagi sambil terus mengajak anaknya yang masih di dalam perut.
Ketika Edel sedanng asik mengajak mengobrol calon anaknya. Tiba - tiba saja bel rumahnya berbunyi nyaring.
Edel berjalan pelan menuju pintu utama untuk melihat tamu yang datang ke rumahnya. Sesampai di depan pintu, Edel pun langsung membuka pintunya.
" Mau cari siapa ya ? " tanya Edel menggunakan bahasa Inggris. Karena ia tak bisa melihat wajah orang yang ada di depan pintu rumahnya.
Kebetulan orang tersebut sedang membelakangi Edel. Membuat Edel tak bisa melihat wajah orang tersebut.
" Permisi mau cari siapa ya, tuan ? " tanya Edel kembali, sebab orang tersebut tak menjawab pertanyaan.
Pria yang ada di hadapannya pun akhirnya membalik tubuhnya menghadap Edel, sambil memasang senyum tipis pada Edel.
Kedua mata Edel membola sempurna melihat sosok pria yang ada di depannya. Pria yang selama beberapa bulan ini ia hindari. Lebih tepatnya tak mau melihat pria tersebut lagi.
" Assalamualaikum " ucap Pras dengan suara bergetar di tambah kedua matanya sudah mengembun melihat wanita di depannya.
Edel tak menjawab salam yang di ucapakan oleh Pras. Ia masih terdiam mematung di tempanya. Kenapa pria itu bisa tahu tempat tinggal nya di sini ?
" Siapa yang datang, non Edel ? " teriak bibi Nilam dari dalam rumah.
Merasa tak ada jawaban dari Edel. Bibi Nilam berjalan cepat menuju pintu utama, ia takut anak majikannya kenapa.
Bibi Nilam melihat sosok Pras di depan rumahnya, tersentak kaget. Kenapa pria itu bisa ada disini ?
" Ada apa anda datang ke sini, tuan ? " tanya bibi Nilam sambil melindungi Edel di balik punggungnya. Wanita berusia empat puluh tahun lebih itu, menatap Pras tajam.
" S-saya datang ke sini ingin bertemu dengan wanita yang ada di belakang, madam " jawab Pras dengan bahasa Inggris fasih, dengan nada suara terbata - bata.
" Buat apa anda ingin bertemu dengan nona Edel ? "
" Sebenarnya kedatangan saya kesini ingin meminta maaf pada nona Edel, madam. Atas kesalahan yang saya buat pada nona Edel delapan bulan yang lalu "
" Saya juga ingin bertanggu jawab atas kesalahan yang saya buat, pada anda nona "
Ucap Pras penuh keyakinan dari dalam hati. Tapi sebenarnya ia belum yakin dengan semuanya. Apa ia bisa menyembuhkan penyakitnya itu ? Ia belum tahu jawabannya sampai saat ini.
" Edel tidak butuh pertanggung jawban mu, sialan "
Bersambung......" Edel tidak butuh pertanggung jawban mu, sialan " bukan Edel atau pun bibi Nilam yang menjawab perkataan Pras. Melainkan Mommy Clau yang baru saja tiba di kediamannya ini. Mommy Clau sengaja datang lebih awal dari hari kedatanganya ke rumahnya ini. Ia merasa tak enak selama bekerja tadi, maka dari itu hari ini juga ia langsung terbang ke Inggris, usai menyelesaikan perkerjaannya setengah hari. Pras langsung menengok ke arah sumber suara barusan. Ia melihat sosok wanita setengah baya yang masih sangat muda dan cantik dengan penampilan anggun. " Bagaimana dengan anak yang ada di dalam kadungan anak anda, madam ? " tanya Pras dengan raut wajah serius sambil menunjukan perut buncit milik Edel. " Itu biyar menjadi urusan saya dan keluarga saya. " ucap Mommy Clau dengan tegas pada Pras. " Tolong izinkan saya, bertanggu jawab pada putri anda, madam. Atas kesalahan yang sudah saya buat pada putri anda " Sedangkan Edel hanya diam membisu di belakang tubuh bibi Nilam, dengan tubuh gemeta
Pagi hari yang cerah di kota Londen. Pras baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Ia akan bersiap - siap untuk pergi ke kediaman Edel saat ini. Merasa dirinya sudah tampan dan rapih, Pras keluar dari dalam kamar hotelnya. Pergi menuju lantai bawah hotel. Ia tak sabar untuk bertemu keluarga Edel pagi ini. " Bismillah semoga aku ngga di marahin lagi kaya kemarin " ucap Pras sambil menarik nafas dalam - dalam, sebelum masuk ke dalam taxi yang sudah ia pesan. Mobil taxi pun meluncur keluar dari pelantara hotel tersebut menuju jalan raya. Tak butuh waktu lama akhirnya Pras sudah samapi di depan rumah yang kemarin ia datangi. Ting Tong Pras memencet bel rumah tersebut berulang kali. Tapi tak kunjung ada sautan dari dalam rumah nya. Di tambah lagi kondisi rumah sangat begitu sepi. Seperti tak ada orang di rumah tersebut. " Apa mereka semua sedang pergi, ya ? Rumahnya sepi banget " ucap Pras sambil mengintip sedikit di jendela rumah tersebut. " Aku pulang dulu aja deh. Kembali lagi
BAB 7 Perubahan Pras " Kalo suatu saat kita bertemu lagi. Maka kamu jodoh yang di berikan tuhan untuk ku dan membuat ku bisa berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi " ucap Pras sambil menatap rumah yang dulu di tempati Edel dan Mommy Clau. Sebelum masuk ke dalam taxi yang ia pesan tadi. ☘☘☘ Hari berganti hari, minggu berganti sampai bulan pun sudah berganti bulan. Tidak terasa sudah hampir satu tahun ini Pras memperbaiki diri menuju jalan yang benar. Tak belok sana sini lagi. Ia juga sudah menjauh dari teman - temannya dulu ketika masih bersama Sam. Pras benar - benar berusaha menjadi pria normal seperti pada umumnya. Dia juga sekarang lebih banyak beribadah dan mencurahkan isi hatinya langsung pada sang pencipta. Sholat lima waktu nya tak pernah putus satu pun. Begitu juga dengan sholat sunahnya tak pernah ia tinggalkan. " Pras aku liat kamu sekarang berubah ya ? " tanya salah satu teman Pras menggunakan bahasa Francis. " Ah masa sih, kayanya aku begini - gini aja deh.
" Wah anak soleh mommy sudah bangun. Enak ya bobo nya semalam, ya " ucap seorang wanita berhijap baby blue pada pada bayi kecil yang berada di atas ranjang nya. " Kita mandi yuk. Hari ini Mommy ada pekerjan penting yang tidak bisa membawa mu. Jadi Exel sama nenek sama Opa uyut dulu ya " ucap wanita tersebut sambil membawa putra kecilnya masuk ke dalam kamar mandi. Usai memandikan dan memakaikan baju pada putra kecilnya. Wanita tersebut keluar dari kamar pribadi lalu berjalan menuju lift yang berada di rumahnya menuju lantai bawah. " Cicit nenek udah ganteng, udah wangi ini " ucap nenek Aciel dengan mata binar melihat cicit pertamanya itu. " Iya dong nenek. Aku tampan kan " ucap wanita tersebut di seperti suara anak kecil. Nenek Aciel tersenyum manis pada wanita tersebut lalu mengambil bayi tampat dari gendongan sang mommy. " Nanti kamu jadi meeting dengan majalah Fashion itu, Edel ? " tanya nenek Aciel pada sang cucu. Ya. Wanita cantik yang tadi menggunakan hijab berwarna bab
Adelwais Clarisa Jhonson, gadis cantik 26 tahun. merupaka anak yang terlahir dari sendok emas. Ayah yang bernama Xander Gabriel Jhonson merupakan seorang hakim hebat dan ternama di negaranya. Sedangkan sang ibu yang bernama Claudia Azqila Olcay merupakan seorang diplomat. Menjadi anak tunggal dari keluarga berada tidak membuatnya menjadi wanita manja yang tak bisa apa - apa. Edel tumbuh menjadi wanita mandiri, pintar dan ceria. Dua tahun yang lalu sang ayah harus meninggalkan Edel berserta sang ibu untuk selama - lamanya. Di karena sang ayah mengalami sebuah kecelakan mobil tunggal seusai pulang dari bekerja. Musibah tersebut menjadi pukulan terberat untuk Edel dan ibunya. Mereka berdua harus kehilangan pria tercintanya untuk selama - lamanya. Sejak sang ayah meninggal dunia, Edel memutuskan untuk pindah ke negara sang ibu bertugas. Ia ingin tinggal bersama sang ibu dan bekerja di negara tersebut. ####### Malam ini Edel akan menghadiri acara ulang tahun salah satu teman k
Sebelum mengetuk pintu rumahnya Edel terdiam sebentar sambil menatap pintu berwarna putih di depannya. Tok Tok Tok Edel mengetuk pintu rumahnya dengan pelan, usai ia terdiam barusan. Mata sembam masih terlihat jelas di matanya. Sepanjang perjalan pulang tadi Edel terus menangis sejadi - jadi di dalam taxi. Atas apa yang telah terjadi padanya saat ini. Ceklek Pintu tersebut terbuka menampilkan sosok seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dengan pakean kantornya. Mommy Clau sangat terkejut dengan penampilan putri semata wayang itu. Mata sembam, hidung ke merahan karena kelamaan menangis dan rambutan sedikit berantak. " Apa yang sudah terjadi pada mu, sayang ? " tanya Mommy Clau dengan cemas pada putrinya itu. Ia pun langsung merangkul Edel untuk mambawanya masuk ke dalam rumah. Mommy Clau mendudukan Edel di ruang tengah lalu berlalu ke dapur untuk mengambilkan minum untuk purinya itu. Edel menangis tersedu - sedu sambil menundukan kepalanya. Membuat mom
Satu Minggu Kemudian Semenjak kejadian malam itu, Edel memutuskan untuk resign dari perusahaan tempat ia bekerja selama 2 tahun yang lalu. Tiga hari yang lalu Edel memutuskan untuk pindah kembali ke tanah kelahirannya, yaitu Inggris. Edel akan tunggal di rumah ia dan ayahnya tinggal dulu. Edel sudah tak mau berada di negara ini lagi, ia mau membuang hal buruk yang menimapa dirinya. Edel pindah ke Inggris hanya bersama dengan bibi Nilam saja. Sedangkan Mommy Clau tak bisa ikut bersama dengan mereka. Kontrak kerjanya di negara Prancis masih ada beberapa bulan, sebelum ia di pindah tugaskan ke negara lain lagi. Maka dari itu Mommy Clau tak bisa ikut pindah bersama dengan putrinya ke Inggris. Mommy Clau memutuskan untuk pindah ke apartemen dan menjual rumahnya tersebut. Sedangkan untuk Agnes, wanita itu sudah di pecat tidak hormat dari perushaan dan sudah di ciduk oleh pihak berwajib. Atas semua kejadian yang ia buat pada Edel. Ketika Agnes di tangkap pihak berwajib. Wa
" Wah anak soleh mommy sudah bangun. Enak ya bobo nya semalam, ya " ucap seorang wanita berhijap baby blue pada pada bayi kecil yang berada di atas ranjang nya. " Kita mandi yuk. Hari ini Mommy ada pekerjan penting yang tidak bisa membawa mu. Jadi Exel sama nenek sama Opa uyut dulu ya " ucap wanita tersebut sambil membawa putra kecilnya masuk ke dalam kamar mandi. Usai memandikan dan memakaikan baju pada putra kecilnya. Wanita tersebut keluar dari kamar pribadi lalu berjalan menuju lift yang berada di rumahnya menuju lantai bawah. " Cicit nenek udah ganteng, udah wangi ini " ucap nenek Aciel dengan mata binar melihat cicit pertamanya itu. " Iya dong nenek. Aku tampan kan " ucap wanita tersebut di seperti suara anak kecil. Nenek Aciel tersenyum manis pada wanita tersebut lalu mengambil bayi tampat dari gendongan sang mommy. " Nanti kamu jadi meeting dengan majalah Fashion itu, Edel ? " tanya nenek Aciel pada sang cucu. Ya. Wanita cantik yang tadi menggunakan hijab berwarna bab
BAB 7 Perubahan Pras " Kalo suatu saat kita bertemu lagi. Maka kamu jodoh yang di berikan tuhan untuk ku dan membuat ku bisa berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi " ucap Pras sambil menatap rumah yang dulu di tempati Edel dan Mommy Clau. Sebelum masuk ke dalam taxi yang ia pesan tadi. ☘☘☘ Hari berganti hari, minggu berganti sampai bulan pun sudah berganti bulan. Tidak terasa sudah hampir satu tahun ini Pras memperbaiki diri menuju jalan yang benar. Tak belok sana sini lagi. Ia juga sudah menjauh dari teman - temannya dulu ketika masih bersama Sam. Pras benar - benar berusaha menjadi pria normal seperti pada umumnya. Dia juga sekarang lebih banyak beribadah dan mencurahkan isi hatinya langsung pada sang pencipta. Sholat lima waktu nya tak pernah putus satu pun. Begitu juga dengan sholat sunahnya tak pernah ia tinggalkan. " Pras aku liat kamu sekarang berubah ya ? " tanya salah satu teman Pras menggunakan bahasa Francis. " Ah masa sih, kayanya aku begini - gini aja deh.
Pagi hari yang cerah di kota Londen. Pras baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Ia akan bersiap - siap untuk pergi ke kediaman Edel saat ini. Merasa dirinya sudah tampan dan rapih, Pras keluar dari dalam kamar hotelnya. Pergi menuju lantai bawah hotel. Ia tak sabar untuk bertemu keluarga Edel pagi ini. " Bismillah semoga aku ngga di marahin lagi kaya kemarin " ucap Pras sambil menarik nafas dalam - dalam, sebelum masuk ke dalam taxi yang sudah ia pesan. Mobil taxi pun meluncur keluar dari pelantara hotel tersebut menuju jalan raya. Tak butuh waktu lama akhirnya Pras sudah samapi di depan rumah yang kemarin ia datangi. Ting Tong Pras memencet bel rumah tersebut berulang kali. Tapi tak kunjung ada sautan dari dalam rumah nya. Di tambah lagi kondisi rumah sangat begitu sepi. Seperti tak ada orang di rumah tersebut. " Apa mereka semua sedang pergi, ya ? Rumahnya sepi banget " ucap Pras sambil mengintip sedikit di jendela rumah tersebut. " Aku pulang dulu aja deh. Kembali lagi
" Edel tidak butuh pertanggung jawban mu, sialan " bukan Edel atau pun bibi Nilam yang menjawab perkataan Pras. Melainkan Mommy Clau yang baru saja tiba di kediamannya ini. Mommy Clau sengaja datang lebih awal dari hari kedatanganya ke rumahnya ini. Ia merasa tak enak selama bekerja tadi, maka dari itu hari ini juga ia langsung terbang ke Inggris, usai menyelesaikan perkerjaannya setengah hari. Pras langsung menengok ke arah sumber suara barusan. Ia melihat sosok wanita setengah baya yang masih sangat muda dan cantik dengan penampilan anggun. " Bagaimana dengan anak yang ada di dalam kadungan anak anda, madam ? " tanya Pras dengan raut wajah serius sambil menunjukan perut buncit milik Edel. " Itu biyar menjadi urusan saya dan keluarga saya. " ucap Mommy Clau dengan tegas pada Pras. " Tolong izinkan saya, bertanggu jawab pada putri anda, madam. Atas kesalahan yang sudah saya buat pada putri anda " Sedangkan Edel hanya diam membisu di belakang tubuh bibi Nilam, dengan tubuh gemeta
[ Aku sudah tahu keberadaan wanita itu di Inggris, Pras ] isi pesan yang Aldo berikan pada Pras beberapa menit yang lalu. Pras membaca pesan itu bersorak riang akhirnya temannya itu mendapatkan keberadaan wanita yang selama enam bulan ini ia nantikan keberadaannya. " Di tinggal dimana Inggris bagian mana, bro ? " [ Londen wanita itu tinggal di sana. Bersama dengan sang bibi ] Aldon pun juga mengirimkan sebuah alamat pada Pras. " Thanks, Do. Besok aku akan berangkat ke Londen untuk menemui wanita tersebut " Perasaan Pras sangat begitu bahagia membuat dia ingin segera terbang ke negara raja Charles, untuk menemui wanita itu secepatnya. Pras langsung memesan tiket kereta cepat tujuan Londen, Inggris saat itu juga. Pras sengaja menggunakan layanan Eurostar, yang hanya memakan waktu 2 jam 16 menit sampai di Londen. Di tambah harga tiketnya juga tidak terlalu mahal. " Tunggu aku nona. Kita akan segera bertemu " gumam Pras dengan tersenyum senang terpancar di wajahnya. Merasa bara
Satu Minggu Kemudian Semenjak kejadian malam itu, Edel memutuskan untuk resign dari perusahaan tempat ia bekerja selama 2 tahun yang lalu. Tiga hari yang lalu Edel memutuskan untuk pindah kembali ke tanah kelahirannya, yaitu Inggris. Edel akan tunggal di rumah ia dan ayahnya tinggal dulu. Edel sudah tak mau berada di negara ini lagi, ia mau membuang hal buruk yang menimapa dirinya. Edel pindah ke Inggris hanya bersama dengan bibi Nilam saja. Sedangkan Mommy Clau tak bisa ikut bersama dengan mereka. Kontrak kerjanya di negara Prancis masih ada beberapa bulan, sebelum ia di pindah tugaskan ke negara lain lagi. Maka dari itu Mommy Clau tak bisa ikut pindah bersama dengan putrinya ke Inggris. Mommy Clau memutuskan untuk pindah ke apartemen dan menjual rumahnya tersebut. Sedangkan untuk Agnes, wanita itu sudah di pecat tidak hormat dari perushaan dan sudah di ciduk oleh pihak berwajib. Atas semua kejadian yang ia buat pada Edel. Ketika Agnes di tangkap pihak berwajib. Wa
Sebelum mengetuk pintu rumahnya Edel terdiam sebentar sambil menatap pintu berwarna putih di depannya. Tok Tok Tok Edel mengetuk pintu rumahnya dengan pelan, usai ia terdiam barusan. Mata sembam masih terlihat jelas di matanya. Sepanjang perjalan pulang tadi Edel terus menangis sejadi - jadi di dalam taxi. Atas apa yang telah terjadi padanya saat ini. Ceklek Pintu tersebut terbuka menampilkan sosok seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dengan pakean kantornya. Mommy Clau sangat terkejut dengan penampilan putri semata wayang itu. Mata sembam, hidung ke merahan karena kelamaan menangis dan rambutan sedikit berantak. " Apa yang sudah terjadi pada mu, sayang ? " tanya Mommy Clau dengan cemas pada putrinya itu. Ia pun langsung merangkul Edel untuk mambawanya masuk ke dalam rumah. Mommy Clau mendudukan Edel di ruang tengah lalu berlalu ke dapur untuk mengambilkan minum untuk purinya itu. Edel menangis tersedu - sedu sambil menundukan kepalanya. Membuat mom
Adelwais Clarisa Jhonson, gadis cantik 26 tahun. merupaka anak yang terlahir dari sendok emas. Ayah yang bernama Xander Gabriel Jhonson merupakan seorang hakim hebat dan ternama di negaranya. Sedangkan sang ibu yang bernama Claudia Azqila Olcay merupakan seorang diplomat. Menjadi anak tunggal dari keluarga berada tidak membuatnya menjadi wanita manja yang tak bisa apa - apa. Edel tumbuh menjadi wanita mandiri, pintar dan ceria. Dua tahun yang lalu sang ayah harus meninggalkan Edel berserta sang ibu untuk selama - lamanya. Di karena sang ayah mengalami sebuah kecelakan mobil tunggal seusai pulang dari bekerja. Musibah tersebut menjadi pukulan terberat untuk Edel dan ibunya. Mereka berdua harus kehilangan pria tercintanya untuk selama - lamanya. Sejak sang ayah meninggal dunia, Edel memutuskan untuk pindah ke negara sang ibu bertugas. Ia ingin tinggal bersama sang ibu dan bekerja di negara tersebut. ####### Malam ini Edel akan menghadiri acara ulang tahun salah satu teman k