Adelwais Clarisa Jhonson, gadis cantik 26 tahun. merupaka anak yang terlahir dari
sendok emas. Ayah yang bernama Xander Gabriel Jhonson merupakan seorang hakim hebat dan ternama di negaranya. Sedangkan sang ibu yang bernama Claudia Azqila Olcay merupakan seorang diplomat. Menjadi anak tunggal dari keluarga berada tidak membuatnya menjadi wanita manja yang tak bisa apa - apa. Edel tumbuh menjadi wanita mandiri, pintar dan ceria. Dua tahun yang lalu sang ayah harus meninggalkan Edel berserta sang ibu untuk selama - lamanya. Di karena sang ayah mengalami sebuah kecelakan mobil tunggal seusai pulang dari bekerja. Musibah tersebut menjadi pukulan terberat untuk Edel dan ibunya. Mereka berdua harus kehilangan pria tercintanya untuk selama - lamanya. Sejak sang ayah meninggal dunia, Edel memutuskan untuk pindah ke negara sang ibu bertugas. Ia ingin tinggal bersama sang ibu dan bekerja di negara tersebut. ####### Malam ini Edel akan menghadiri acara ulang tahun salah satu teman kerjanya. Ketika sampai di tempat acara, Edel mengerutkan kening nya. Ia kira pesta yang akan di adakan oleh temannya itu hanya pesta biasa yang di adakan di cafe atau restoran mewah. Ternyata pesta tersebut di adakan di sebuah club malam. Edel mendesah frustasi melihat tempat ini. Apa lagi ketika masuk ke dalam club ini, dirinya langsung di sambut dengan musik kencang yang memekakan teling, belum lagi banya pasang saling bercumbu membuat dirinya merasa risih. Memang sih ini negara bebas tapi tidak di tempat umum juga dong, kalo melakukan hal seperti itulebih enak di dalam kamar bukan. Edel terus mencari keberadaan teman - teman kantor yang lainnya. Ketika masuk lebih dalam salah satu temannya melambaikan tangannya sambil memanggil namanya." Edel, sini " teriak teman bernama Agnes sambil melambaikan tangannya. Ia lah
yang membuat pesta ulang tahunnya di tempat ini. Edel berjalan di mana Agnes berada saat ini. Sesampai di dekat Agnes, Edel menyalami Agnez lalu memberikan hadiah yang ia beli sambil mengucapakan selamat untuk Agnes." Thank, Del. Udah mau dateng ke pesta aku " ucap Agnes dengan senyum manis
terukir di bibir merah menyalanya. " Sama - sama, Nes. Kalo gitu aku bergabung sama teman - teman yang lainnya dulu, ya " " Oh iya, have fun ya Del " Edel pun langsung bergabung dengan teman - teman kantornya yang hadiri di pesta ini. Ketika Edel sedang asik mengobrol dengan para teman - temannya. Tiba - tiba saja Agnes menyodorkan sebuah minuman pada Edel. Agnes melihat Edel dengan enggan menerima minuman di tangannya pun langsung menjelaskan pada Edel, kalo menimuna itu bukan alkohol. " Tenang saja ini bukan alkohol ko, lagian aku juga tahu kalo kamu tak minum, minuman beralkohol. Makannya aku membawakan kamu minuman ini " ucap Agnes mencoba meyakinkan Edel kalo minuman di tangannya hanya jus buah. Edel pun menerima minuman di tangan Agnes. Usai sang teman meyakinakan dirinya kalo itu bukan minuman beralkohol. Usai memberikan minuman dan meyakinkan pada Edel, Agnes pun langsung kembali ke mejanya lagi. Merasa haus yang luar biasa pada tenggorokan nya, Edel pun langsung meminum habis, minuman berwarna oreng yang di berikan Agnes untuknya tanpa curiga sedikit pun. Agnes melihat Edel menghabiskan minuman yang ia bawa untuknya tersenyum senang, sebentar lagi rencananya akan segera berhasil. Di dalam minuman tersebut Agnes sudah memberikan obat prangsang. Ia sengaja memasukan obat sialan itu untuk menjebak Edel. Supaya orang yang paling kompeten dan pekerja keras yang selalu di puji - puji sang bos di kantor. Nama baiknya bisa hacur denga kejadian yang akan Edek lewati malam ini." Selamat menikmati malam panas mu, Del. Laki - laki Bajingan mana yang akan
menikmati tubuh mu itu " gumam Agnes dengan senyum miring sambil melihat ke arah Edel yang masih asik bercengkrama dengan temannya. Edel yang sedang berbincang dengan teman kantor lainnya. Tiba - tiba saja dirinya merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Kenapa ruangan ini tiba - tiba terasa sangat panas, padahal tadi ruangan ini cukup dingin.Melihat Edel duduk dengan tidak nyaman sambil sesekali mengipas tubuhnya
dengan telapak tangan, membuat Agnes tersenyum senang, obat yang di dia berikan pada minuman tadi sudah mulai bekerja. " Kamu kenapa, del ? Ko kerengitan seperti itu, apa kamu sakit ? " ucap Monica teman kerja Edel dengan cemas, kebetulan Monica duduk tepat di samping Edel. Gadis itu melihat Edel dalam ke adaan tidak baik - baik saja, membuat Monica langsung bertanya pada Adel, takut temanya itu Sakit. Apa lagi melihat tingkah Edel seperti itu membuat dirinya merasa khawatir. " Aku ngga tahu, Mon. Tiba - tiba saja tubuh ku terasa panas sekali " ujur Edel sambil mengipasi dirinya menggunakan tanganya. Merasa tubuhnya semakin terasa panas Edel bangkit dari duduknya lalu berjalan cepat menuju kamar mandi untuk mengurangu rasa panas di dalam tubuhnya. Agnes melihat itu tersenyum miring akhirnya rencananya berhasil juga. Karena rasa iri dan dengkinya pada Edel, membuat Agnes sampai berbuat seperti ini. Anges merasa Edel merupakan saingan terberatnya di kantor. Maka dari itu ia ingin membuat nama baik gadis baik hati dan periang itu hancur di kantornya. ****** Ketika Edel baru saja tiba di lorong club malam ini, dirinya tak sengaja menabrak seorang pria bertubuh tinggi di depannya. " Maaf tuan, saya tak sengaja menabrak anda " ucap Edel dengan suara terputus - putus sambil menahan rasa panah di dalam tubuhnya. Pria itu diam saja tanpa menjawab perkataan Edel sambil menatap Edel dengan lekat. Adel pun melihat pria di depannya diam saja membuat dirinya ingin cepat pergi dari hadapan pria tersebut. Apa lagi melihat pria tersebut seperti orang sedang mabuk berat. Membuat dirinya ingin cepat pergi dari sana. Baru saja ia ingin melangkah meninggal pria tersebut, tiba - tiba saja lengan tangannya di cekal oleh orang itu. Pria tersebut menarik tangan Edel dengan kasar membawanya ke sebuah ruangan yang tak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini. Edel yang mendapatkan hal tersebut membuat dirinya terkejut, ia mencoba menarik tangannya dari cekalan pria tersebut." Tolong lepaskan tangan mu tuan " pekik Edel berusaha melepaskan cengkeraman
tangan pria tersebut dari tangannya. Pria tersebut tak mengindahkan pekika Adel barusan, ia terus manarik tangan Adel dengan kasar lalu membuka ruangan tersebut. Sesampainya di sebuah ruangan yang bercahaya tamaram. Edel di hempaskan begitu saja ke atas ranjang yang ada di ruangan tersebut. Laki - laki berparas cukup tampan dengan bentuk tubuh yang lumayan, tidak gendut dan tidak kerempeng menatap Adel dengan nafsu. Ia sudah tidak bisa menahan rasa gejolak di dalam dirinya lagi. " Maafkan saya nona, tapi saya sudah tidak bisa menahannya lagi " ucap pria tersebut dengan bergetar lalu mencium tungku leher milik Edel. Ini pertama kalinya ia menyentuh wanita seperti ini, sebelum nya tidak pernah sama sekali. Boro - boro menyentuh wanita, deket dengan wanita saja ia merasa ogah, dan lebih memilih menghindar. Karena pria itu tak tertarik sedikit pun dengan namanya wanita. Lebih tepatnya tak bernafsu dengan namanya wanita. " Tuan apa yang anda lakukan " teriak Edel setelah pria tersebut mencium tungku lehernya dengan ganas. Karena pengaruh obat jahat itu, membuat Edel malah menikmati sentuhan yang pria itu lakukan pada tubuhnya. Pria tersebut terus saja menjelajahi tubuh Edel. Karena sudah tidak bisa menahan gairah dari tubuhnya. Pria itu membuka seluruh pakean Edel. Di bawah cahaya remang - remang kamar tersebut, terjadilah pergumulan panas atara Edel dengan pria tersebut. Karena hawa panas di dalam tubuhnya semakin menjadi membuat Edel melakukan hal tersebut dengan pria tidak di kenalnya, tanpa sadar. Pria tersebut terus saja mencumbu tubuh polos Edel dengan liar, mungkin karena pengaruh alkohol plus obat perangsang membuat pria tersebut berani meniduri seorang wanita tanpa sadar Berulang kali Edel dan pria itu mengulangi pergumulan, karena panas di dalam tubuh mereka belum juga berkurang. Malah semakin bernafsu saja kedua orang tersebut. Suara desahan kembali mengisi seluruh kamar itu lagi,#####
Pagi Hari Edel mengerjapkan mata beberapa kali, semalam ia ikut ketiduran di dalam dekapan pria tersebut. Karena matanya merasa sangat mengantuk akibat kelelahan. Akibat di gempur oleh pria di samping nya itu. Edel turun dari atas ranjang sambil menahan rasa sakit di area intim nya. Ia berjalan tertatih - tatuh menuju kamar mandi, usai memungut pakean miliknya yang berserakan di lantai. Usai membersihkan dirinya Edel kembali memakai pakean miliknya lalu keluar dari dalam kamar mandi. Edel yang baru saja keluar dari kamar mandi, terkejut melihat pria tersebut duduk di pinggiran ranjangnya sambil menunduk. Dengan cepat Edel mengubah wajah terkejut dengan raut biasa saja. Edel melangkah kakinya mendekati ranjang untuk mengambil sling bag miliknya. Ia ingin cepat pulang ke rumah, mengadukan semuanya pada sang mommy. " Maaf " ucap pria tersebut dengan kepala menunduk menatap lantai. Ia tidak berani menatap wajah wanita yang sudah ia renggut kehormatannya. Edel hanya diam dan tidak menoleh ke arah pria yang berbicara pada dirinya. Jujur dari dalam hatinya ia sangat membenci pria yang sudah merenggut kehormatan. Tapi kesalahan juga ada pada dirinya. Jadi ia tidak bisa menyalahkan pria itu seutuhnya. Andai saja semalam ia tidak datang ketemapat maksiat ini, pasti kejadian ini tidak akan terjadi padanya. " Aku akan bertanggung jawab atas semua perbuatan ku " ucap pria itu penuh keyakinan sambil menatap punggung Edel, yang masih memunggungi nya." Tidak perlu, lupakan saja kejadian semalam. Anggap saja tidak terjadia apa - apa
antra kita berdua " pinta Edel dengan nada suara yang lembut tapi penuh penegasan sambil mencobat menatap pria itu. Kedua mata indah milik Adel membola sempurna melihat pria di depannya itu. Pria yang tinggal tepat di depan rumahnya. Pria yang sering membuat konten tentang kehidupannya di negara ini, bersama dengan kekasihnya itu. Edel langsung membuang muka begitu saja ke arah tembok yang ada lukisnya. Sekuat tenaga Edel menahan air matanya yang ingin jatuh dari pelupuk matanya.' Kenapa harus pria seperti itu, ya allah ? ' gumam Edel dari dalam hati. Hancur
sudah harga diri dan perasaannya saat ini. Banyak jutan laki - laki di dunia ini kenapa harus pria yang seperti itu yang merebut kehormatannya yang ia jaga selama dua puluh enam tahun ini. " Kalo nanti kamu hamil bagaimana ? " tanya pria itu lagi dengan menatap punggung Edel. " Itu biar urusan ku tuan. Saya tidak mau berurusan dengan orang seperti mu lagi. Saya masih sayang dengan nyawa saya " ucap Adel dengan tegas. Edel sangat tahu, orang - orang seperti pria itu lebih bahaya dari seorang psikopat. Lebih baik ia menghindarinya dari pada mendapat pertanggu jawaban dari pria itu.Edel tidak mau sang mommy harus ke hilangan orang tersayang nya lagi di dunia ini. Adel membalik badannya dan menatap pria yang masih terduduk di pinggiran ranjangnya sambil menatapnya denga lekat. " Apakah tuan seorang muslim ? " tanya Edel dengan tiba - tiba sambil menatap lekat laki - laki berbola mata hitam legam itu. " Iya saya seorang muslim. Kenapa anda malah bertanya tetang agama saya ? " " Dari pada bertanggung jawab pada saya, lebih baik anda bertobat lah, tua. Sholat tobat lah, renungkan setiap dosa yang sudah anda perbuat selama ini dan ingat lah kedua orang tua anda yang harus menunggu malu atas semua perbuatan anda selama ini " ucap Edel dengan lembut tanpa emosi sambil menatap pria itu dengan sangat lekat. " Mungkin orang tua anda seperti mendukung perbuat anda selama ini. Tapi asal anda tahu tuan, pasti di hati kecilnya beliau menyimpan rasa sakit yang luar biasa melihat putranya tidak normal seperti anda " Pria tersebut merasa tertampar dengan tangan tak kasat mata, mendengar semua perkataan wanita di hadapnya. Bagaimana wanita di depannya tahu kalo dirinya tidak normal. " Saya bukan mau mengajari atau menggurui anda tuan. Tapi hanya mengingatkan anda saja, tidak lebih. "" Di tambah saya tau tentang anda dengan kekasih tidak normal anda itu, tuan. Saya memang masih manusia berlumur dosa, tuan. tapi tak sampe seperti anda. Kalo
begitu saya permisi dulu, assalamualaikum "Usai berbicara panjang lebar dengan pria satu malamnya. Edel langsung
meninggalkan pria itu begitu saja dan berjalan keluar dari kamar tersebut. Sedangkan pria itu masih terdiam kaku di tempatnya, sambil terus terngiang dengan ucapan wanita tersebut. Ia benar - benar tertampar dengan semua perkataan wanita itu. Pertama kalinya ia seperti ini, padahal sudah banyak teman - temannya salalu mengingatkan dirinya, kalo di haramkan seorang laki - laki menyukai sesama jenis nya.Bersambung........
Sebelum mengetuk pintu rumahnya Edel terdiam sebentar sambil menatap pintu berwarna putih di depannya. Tok Tok Tok Edel mengetuk pintu rumahnya dengan pelan, usai ia terdiam barusan. Mata sembam masih terlihat jelas di matanya. Sepanjang perjalan pulang tadi Edel terus menangis sejadi - jadi di dalam taxi. Atas apa yang telah terjadi padanya saat ini. Ceklek Pintu tersebut terbuka menampilkan sosok seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dengan pakean kantornya. Mommy Clau sangat terkejut dengan penampilan putri semata wayang itu. Mata sembam, hidung ke merahan karena kelamaan menangis dan rambutan sedikit berantak. " Apa yang sudah terjadi pada mu, sayang ? " tanya Mommy Clau dengan cemas pada putrinya itu. Ia pun langsung merangkul Edel untuk mambawanya masuk ke dalam rumah. Mommy Clau mendudukan Edel di ruang tengah lalu berlalu ke dapur untuk mengambilkan minum untuk purinya itu. Edel menangis tersedu - sedu sambil menundukan kepalanya. Membuat mom
Satu Minggu Kemudian Semenjak kejadian malam itu, Edel memutuskan untuk resign dari perusahaan tempat ia bekerja selama 2 tahun yang lalu. Tiga hari yang lalu Edel memutuskan untuk pindah kembali ke tanah kelahirannya, yaitu Inggris. Edel akan tunggal di rumah ia dan ayahnya tinggal dulu. Edel sudah tak mau berada di negara ini lagi, ia mau membuang hal buruk yang menimapa dirinya. Edel pindah ke Inggris hanya bersama dengan bibi Nilam saja. Sedangkan Mommy Clau tak bisa ikut bersama dengan mereka. Kontrak kerjanya di negara Prancis masih ada beberapa bulan, sebelum ia di pindah tugaskan ke negara lain lagi. Maka dari itu Mommy Clau tak bisa ikut pindah bersama dengan putrinya ke Inggris. Mommy Clau memutuskan untuk pindah ke apartemen dan menjual rumahnya tersebut. Sedangkan untuk Agnes, wanita itu sudah di pecat tidak hormat dari perushaan dan sudah di ciduk oleh pihak berwajib. Atas semua kejadian yang ia buat pada Edel. Ketika Agnes di tangkap pihak berwajib. Wa
[ Aku sudah tahu keberadaan wanita itu di Inggris, Pras ] isi pesan yang Aldo berikan pada Pras beberapa menit yang lalu. Pras membaca pesan itu bersorak riang akhirnya temannya itu mendapatkan keberadaan wanita yang selama enam bulan ini ia nantikan keberadaannya. " Di tinggal dimana Inggris bagian mana, bro ? " [ Londen wanita itu tinggal di sana. Bersama dengan sang bibi ] Aldon pun juga mengirimkan sebuah alamat pada Pras. " Thanks, Do. Besok aku akan berangkat ke Londen untuk menemui wanita tersebut " Perasaan Pras sangat begitu bahagia membuat dia ingin segera terbang ke negara raja Charles, untuk menemui wanita itu secepatnya. Pras langsung memesan tiket kereta cepat tujuan Londen, Inggris saat itu juga. Pras sengaja menggunakan layanan Eurostar, yang hanya memakan waktu 2 jam 16 menit sampai di Londen. Di tambah harga tiketnya juga tidak terlalu mahal. " Tunggu aku nona. Kita akan segera bertemu " gumam Pras dengan tersenyum senang terpancar di wajahnya. Merasa bara
" Edel tidak butuh pertanggung jawban mu, sialan " bukan Edel atau pun bibi Nilam yang menjawab perkataan Pras. Melainkan Mommy Clau yang baru saja tiba di kediamannya ini. Mommy Clau sengaja datang lebih awal dari hari kedatanganya ke rumahnya ini. Ia merasa tak enak selama bekerja tadi, maka dari itu hari ini juga ia langsung terbang ke Inggris, usai menyelesaikan perkerjaannya setengah hari. Pras langsung menengok ke arah sumber suara barusan. Ia melihat sosok wanita setengah baya yang masih sangat muda dan cantik dengan penampilan anggun. " Bagaimana dengan anak yang ada di dalam kadungan anak anda, madam ? " tanya Pras dengan raut wajah serius sambil menunjukan perut buncit milik Edel. " Itu biyar menjadi urusan saya dan keluarga saya. " ucap Mommy Clau dengan tegas pada Pras. " Tolong izinkan saya, bertanggu jawab pada putri anda, madam. Atas kesalahan yang sudah saya buat pada putri anda " Sedangkan Edel hanya diam membisu di belakang tubuh bibi Nilam, dengan tubuh gemeta
Pagi hari yang cerah di kota Londen. Pras baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Ia akan bersiap - siap untuk pergi ke kediaman Edel saat ini. Merasa dirinya sudah tampan dan rapih, Pras keluar dari dalam kamar hotelnya. Pergi menuju lantai bawah hotel. Ia tak sabar untuk bertemu keluarga Edel pagi ini. " Bismillah semoga aku ngga di marahin lagi kaya kemarin " ucap Pras sambil menarik nafas dalam - dalam, sebelum masuk ke dalam taxi yang sudah ia pesan. Mobil taxi pun meluncur keluar dari pelantara hotel tersebut menuju jalan raya. Tak butuh waktu lama akhirnya Pras sudah samapi di depan rumah yang kemarin ia datangi. Ting Tong Pras memencet bel rumah tersebut berulang kali. Tapi tak kunjung ada sautan dari dalam rumah nya. Di tambah lagi kondisi rumah sangat begitu sepi. Seperti tak ada orang di rumah tersebut. " Apa mereka semua sedang pergi, ya ? Rumahnya sepi banget " ucap Pras sambil mengintip sedikit di jendela rumah tersebut. " Aku pulang dulu aja deh. Kembali lagi
BAB 7 Perubahan Pras " Kalo suatu saat kita bertemu lagi. Maka kamu jodoh yang di berikan tuhan untuk ku dan membuat ku bisa berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi " ucap Pras sambil menatap rumah yang dulu di tempati Edel dan Mommy Clau. Sebelum masuk ke dalam taxi yang ia pesan tadi. ☘☘☘ Hari berganti hari, minggu berganti sampai bulan pun sudah berganti bulan. Tidak terasa sudah hampir satu tahun ini Pras memperbaiki diri menuju jalan yang benar. Tak belok sana sini lagi. Ia juga sudah menjauh dari teman - temannya dulu ketika masih bersama Sam. Pras benar - benar berusaha menjadi pria normal seperti pada umumnya. Dia juga sekarang lebih banyak beribadah dan mencurahkan isi hatinya langsung pada sang pencipta. Sholat lima waktu nya tak pernah putus satu pun. Begitu juga dengan sholat sunahnya tak pernah ia tinggalkan. " Pras aku liat kamu sekarang berubah ya ? " tanya salah satu teman Pras menggunakan bahasa Francis. " Ah masa sih, kayanya aku begini - gini aja deh.
" Wah anak soleh mommy sudah bangun. Enak ya bobo nya semalam, ya " ucap seorang wanita berhijap baby blue pada pada bayi kecil yang berada di atas ranjang nya. " Kita mandi yuk. Hari ini Mommy ada pekerjan penting yang tidak bisa membawa mu. Jadi Exel sama nenek sama Opa uyut dulu ya " ucap wanita tersebut sambil membawa putra kecilnya masuk ke dalam kamar mandi. Usai memandikan dan memakaikan baju pada putra kecilnya. Wanita tersebut keluar dari kamar pribadi lalu berjalan menuju lift yang berada di rumahnya menuju lantai bawah. " Cicit nenek udah ganteng, udah wangi ini " ucap nenek Aciel dengan mata binar melihat cicit pertamanya itu. " Iya dong nenek. Aku tampan kan " ucap wanita tersebut di seperti suara anak kecil. Nenek Aciel tersenyum manis pada wanita tersebut lalu mengambil bayi tampat dari gendongan sang mommy. " Nanti kamu jadi meeting dengan majalah Fashion itu, Edel ? " tanya nenek Aciel pada sang cucu. Ya. Wanita cantik yang tadi menggunakan hijab berwarna bab
" Wah anak soleh mommy sudah bangun. Enak ya bobo nya semalam, ya " ucap seorang wanita berhijap baby blue pada pada bayi kecil yang berada di atas ranjang nya. " Kita mandi yuk. Hari ini Mommy ada pekerjan penting yang tidak bisa membawa mu. Jadi Exel sama nenek sama Opa uyut dulu ya " ucap wanita tersebut sambil membawa putra kecilnya masuk ke dalam kamar mandi. Usai memandikan dan memakaikan baju pada putra kecilnya. Wanita tersebut keluar dari kamar pribadi lalu berjalan menuju lift yang berada di rumahnya menuju lantai bawah. " Cicit nenek udah ganteng, udah wangi ini " ucap nenek Aciel dengan mata binar melihat cicit pertamanya itu. " Iya dong nenek. Aku tampan kan " ucap wanita tersebut di seperti suara anak kecil. Nenek Aciel tersenyum manis pada wanita tersebut lalu mengambil bayi tampat dari gendongan sang mommy. " Nanti kamu jadi meeting dengan majalah Fashion itu, Edel ? " tanya nenek Aciel pada sang cucu. Ya. Wanita cantik yang tadi menggunakan hijab berwarna bab
BAB 7 Perubahan Pras " Kalo suatu saat kita bertemu lagi. Maka kamu jodoh yang di berikan tuhan untuk ku dan membuat ku bisa berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi " ucap Pras sambil menatap rumah yang dulu di tempati Edel dan Mommy Clau. Sebelum masuk ke dalam taxi yang ia pesan tadi. ☘☘☘ Hari berganti hari, minggu berganti sampai bulan pun sudah berganti bulan. Tidak terasa sudah hampir satu tahun ini Pras memperbaiki diri menuju jalan yang benar. Tak belok sana sini lagi. Ia juga sudah menjauh dari teman - temannya dulu ketika masih bersama Sam. Pras benar - benar berusaha menjadi pria normal seperti pada umumnya. Dia juga sekarang lebih banyak beribadah dan mencurahkan isi hatinya langsung pada sang pencipta. Sholat lima waktu nya tak pernah putus satu pun. Begitu juga dengan sholat sunahnya tak pernah ia tinggalkan. " Pras aku liat kamu sekarang berubah ya ? " tanya salah satu teman Pras menggunakan bahasa Francis. " Ah masa sih, kayanya aku begini - gini aja deh.
Pagi hari yang cerah di kota Londen. Pras baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Ia akan bersiap - siap untuk pergi ke kediaman Edel saat ini. Merasa dirinya sudah tampan dan rapih, Pras keluar dari dalam kamar hotelnya. Pergi menuju lantai bawah hotel. Ia tak sabar untuk bertemu keluarga Edel pagi ini. " Bismillah semoga aku ngga di marahin lagi kaya kemarin " ucap Pras sambil menarik nafas dalam - dalam, sebelum masuk ke dalam taxi yang sudah ia pesan. Mobil taxi pun meluncur keluar dari pelantara hotel tersebut menuju jalan raya. Tak butuh waktu lama akhirnya Pras sudah samapi di depan rumah yang kemarin ia datangi. Ting Tong Pras memencet bel rumah tersebut berulang kali. Tapi tak kunjung ada sautan dari dalam rumah nya. Di tambah lagi kondisi rumah sangat begitu sepi. Seperti tak ada orang di rumah tersebut. " Apa mereka semua sedang pergi, ya ? Rumahnya sepi banget " ucap Pras sambil mengintip sedikit di jendela rumah tersebut. " Aku pulang dulu aja deh. Kembali lagi
" Edel tidak butuh pertanggung jawban mu, sialan " bukan Edel atau pun bibi Nilam yang menjawab perkataan Pras. Melainkan Mommy Clau yang baru saja tiba di kediamannya ini. Mommy Clau sengaja datang lebih awal dari hari kedatanganya ke rumahnya ini. Ia merasa tak enak selama bekerja tadi, maka dari itu hari ini juga ia langsung terbang ke Inggris, usai menyelesaikan perkerjaannya setengah hari. Pras langsung menengok ke arah sumber suara barusan. Ia melihat sosok wanita setengah baya yang masih sangat muda dan cantik dengan penampilan anggun. " Bagaimana dengan anak yang ada di dalam kadungan anak anda, madam ? " tanya Pras dengan raut wajah serius sambil menunjukan perut buncit milik Edel. " Itu biyar menjadi urusan saya dan keluarga saya. " ucap Mommy Clau dengan tegas pada Pras. " Tolong izinkan saya, bertanggu jawab pada putri anda, madam. Atas kesalahan yang sudah saya buat pada putri anda " Sedangkan Edel hanya diam membisu di belakang tubuh bibi Nilam, dengan tubuh gemeta
[ Aku sudah tahu keberadaan wanita itu di Inggris, Pras ] isi pesan yang Aldo berikan pada Pras beberapa menit yang lalu. Pras membaca pesan itu bersorak riang akhirnya temannya itu mendapatkan keberadaan wanita yang selama enam bulan ini ia nantikan keberadaannya. " Di tinggal dimana Inggris bagian mana, bro ? " [ Londen wanita itu tinggal di sana. Bersama dengan sang bibi ] Aldon pun juga mengirimkan sebuah alamat pada Pras. " Thanks, Do. Besok aku akan berangkat ke Londen untuk menemui wanita tersebut " Perasaan Pras sangat begitu bahagia membuat dia ingin segera terbang ke negara raja Charles, untuk menemui wanita itu secepatnya. Pras langsung memesan tiket kereta cepat tujuan Londen, Inggris saat itu juga. Pras sengaja menggunakan layanan Eurostar, yang hanya memakan waktu 2 jam 16 menit sampai di Londen. Di tambah harga tiketnya juga tidak terlalu mahal. " Tunggu aku nona. Kita akan segera bertemu " gumam Pras dengan tersenyum senang terpancar di wajahnya. Merasa bara
Satu Minggu Kemudian Semenjak kejadian malam itu, Edel memutuskan untuk resign dari perusahaan tempat ia bekerja selama 2 tahun yang lalu. Tiga hari yang lalu Edel memutuskan untuk pindah kembali ke tanah kelahirannya, yaitu Inggris. Edel akan tunggal di rumah ia dan ayahnya tinggal dulu. Edel sudah tak mau berada di negara ini lagi, ia mau membuang hal buruk yang menimapa dirinya. Edel pindah ke Inggris hanya bersama dengan bibi Nilam saja. Sedangkan Mommy Clau tak bisa ikut bersama dengan mereka. Kontrak kerjanya di negara Prancis masih ada beberapa bulan, sebelum ia di pindah tugaskan ke negara lain lagi. Maka dari itu Mommy Clau tak bisa ikut pindah bersama dengan putrinya ke Inggris. Mommy Clau memutuskan untuk pindah ke apartemen dan menjual rumahnya tersebut. Sedangkan untuk Agnes, wanita itu sudah di pecat tidak hormat dari perushaan dan sudah di ciduk oleh pihak berwajib. Atas semua kejadian yang ia buat pada Edel. Ketika Agnes di tangkap pihak berwajib. Wa
Sebelum mengetuk pintu rumahnya Edel terdiam sebentar sambil menatap pintu berwarna putih di depannya. Tok Tok Tok Edel mengetuk pintu rumahnya dengan pelan, usai ia terdiam barusan. Mata sembam masih terlihat jelas di matanya. Sepanjang perjalan pulang tadi Edel terus menangis sejadi - jadi di dalam taxi. Atas apa yang telah terjadi padanya saat ini. Ceklek Pintu tersebut terbuka menampilkan sosok seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dengan pakean kantornya. Mommy Clau sangat terkejut dengan penampilan putri semata wayang itu. Mata sembam, hidung ke merahan karena kelamaan menangis dan rambutan sedikit berantak. " Apa yang sudah terjadi pada mu, sayang ? " tanya Mommy Clau dengan cemas pada putrinya itu. Ia pun langsung merangkul Edel untuk mambawanya masuk ke dalam rumah. Mommy Clau mendudukan Edel di ruang tengah lalu berlalu ke dapur untuk mengambilkan minum untuk purinya itu. Edel menangis tersedu - sedu sambil menundukan kepalanya. Membuat mom
Adelwais Clarisa Jhonson, gadis cantik 26 tahun. merupaka anak yang terlahir dari sendok emas. Ayah yang bernama Xander Gabriel Jhonson merupakan seorang hakim hebat dan ternama di negaranya. Sedangkan sang ibu yang bernama Claudia Azqila Olcay merupakan seorang diplomat. Menjadi anak tunggal dari keluarga berada tidak membuatnya menjadi wanita manja yang tak bisa apa - apa. Edel tumbuh menjadi wanita mandiri, pintar dan ceria. Dua tahun yang lalu sang ayah harus meninggalkan Edel berserta sang ibu untuk selama - lamanya. Di karena sang ayah mengalami sebuah kecelakan mobil tunggal seusai pulang dari bekerja. Musibah tersebut menjadi pukulan terberat untuk Edel dan ibunya. Mereka berdua harus kehilangan pria tercintanya untuk selama - lamanya. Sejak sang ayah meninggal dunia, Edel memutuskan untuk pindah ke negara sang ibu bertugas. Ia ingin tinggal bersama sang ibu dan bekerja di negara tersebut. ####### Malam ini Edel akan menghadiri acara ulang tahun salah satu teman k