Share

Bab 6 Menghilang Lagi!!

Pagi hari yang cerah di kota Londen. Pras baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Ia akan bersiap - siap untuk pergi ke kediaman Edel saat ini.

Merasa dirinya sudah tampan dan rapih, Pras keluar dari dalam kamar hotelnya. Pergi menuju lantai bawah hotel. Ia tak sabar untuk bertemu keluarga Edel pagi ini.

" Bismillah semoga aku ngga di marahin lagi kaya kemarin " ucap Pras sambil menarik nafas dalam - dalam, sebelum masuk ke dalam taxi yang sudah ia pesan.

Mobil taxi pun meluncur keluar dari pelantara hotel tersebut menuju jalan raya.

Tak butuh waktu lama akhirnya Pras sudah samapi di depan rumah yang kemarin ia datangi.

Ting Tong

Pras memencet bel rumah tersebut berulang kali. Tapi tak kunjung ada sautan dari dalam rumah nya.

Di tambah lagi kondisi rumah sangat begitu sepi. Seperti tak ada orang di rumah tersebut.

" Apa mereka semua sedang pergi, ya ? Rumahnya sepi banget " ucap Pras sambil mengintip sedikit di jendela rumah tersebut.

" Aku pulang dulu aja deh. Kembali lagi nanti siang. Siapa tau mereka semua sudah pulang " ucap Pras lagi lalu meninggalkan rumah milik keluarga Jhonson tersebut.

#####

Siang Hari

Pras kembali datang ke rumah keluarga Jhonson untuk menemui Edel berserta Mommy Clau di rumah tersebut.

Tapi sesampai di sana lagi - lagi tak ada yang menyaut dari dalam rumah. Rumah itu masih sepi seperti tadi pagi.

" Kemana meraka. Ko rumahnya masih sepi, ya ? " ucap Pras sambil bertanya - tanya dalam benaknya.

Ketika Pras sedang memencet bel rumah keluarga Jhonson kembali. Tiba - tiba saja ada seorang ibu - ibu datang menedakti dirinya.

" Permisi, mau cari keluarga Jhonson? " tanya ibu itu dengan ramah pada Pras. Menggunakan bahasa Inggris british.

" Iya madam, saya ingin bertemu dengan madam Claudia berserta putrinya " jawab Pras ramah.

" Kamu telat anak muda. Keluarga mereka sudah pergi sejak semalam. " ucap ibu itu pada Pras.

" Semalam saya liat Claudia berserta anak dan pelayannya pergi membawa koper besar menaiki taxi "

Mendengar itu tiba - tiba saja kaki Pras merasa lemas. Apa mereka pergi lagi ?

" Apa madam tau mereka pergi kemana ? " tanya Pras penuh harapan pada ibu tersebut.

" Sayang nya saya tidak tahu. Mereka pergi kemana. Tapi kalo di liat - liat mereka bertiga pergi seperti buru - buru " jawab ibu tersebut.

" Kalo begitu terimakasih madam. Sudah memberi informasi nya " ucap Pras dengan nada sendu.

Pras berjalan lesu dari rumah keluarga Jhonson. Kemana lagi ia harus mencari keberadaan Edel berserta keluarga nya.

Sebegitu menjijika orang seperti dirinya ini. Sampai wanita itu tak mau menerimanya.

#####

Hari berganti hari, minggu berganti minggu. Pras terus mencari keberadaan Edel sampai saat ini.

" Pas saat ini kandungan mu sudah besar dan bersiap melahirkan " gumam Pras sambil menatap rumah di dapannya.

Ketika Pras sedang melamun sambil terbayang wajah Edel dengan perut buncitnya tempo hari. Tiba - tiba saja dirinya di kagetkan dengan tepukan pelan di bahunya.

Lalu tangan kekar berurat memeluk pinggang Pras dengan mesrah.

" Pras aku liat - liat beberapa hari ini kamu melamun terus ada apa sih ? " ucap Sam dengan suara manjanya.

Jujur aga sedikit jijik mendengar suara lembut dan manjanya milik Sam.

" Tak ada apa ko. Perasaan kamu saja itu " ujur Pras sambil melepaskan tangan Sam dari pinggang nya.

Sudah beberap hari ini Pras terus menjaga jarak pada kekasih nya tersebut.

" Kalo ada masalah cerita tahu pada ku, Pras. Jangan di pendam sendiri " ucap Sam sambil menggenggam tangan Pras.

Lagi - lagi Pras menolak sentuhan dari Sam. Ia menarik tangan yang di genggam oleh Sam, begitu saja.

Pras menatap wajah Sam dengan wajah serius. Ada hal yang ia sampai kan pada kekasihnya itu.

" Sam. Kalo kita berpisah bagaiman ? " tanya Pras denga  raut wajah serius terukir jelas di wajahnya.

" Loh kenapa ? Apa kamu sudah tak cinta lagi pada ku ? Apa kamu berselingkuh di belakang ku ? " tanya Sam dengan raut wajah sendu.

" Buka itu, Sam. Aku saat ini sadar apa yang kita lakukan itu salah, Sam. Aku ingin ingin bertobat atas semua ke salah yang ku buat selama ini pada tuhan ku. "

" Aku tak mau menambah banyak dosa - dosa yang ku buat selama ada dunia ini. Cukup sampai di sini saja hubungan terlarang  kita, jangan di perpanjang lagi "

" Maka dari itu mari kita berpisah, Sam. Aku mau menjadi pria normal pada umumnya. Cukup dosa ku sampai disini "

ucap Pras panjang lebar pada kekasih nya itu. Ia sudah berfikir dengan matang - matang dengan hal ini semua.

Ia mau memperbaiki dirinya menjadi lebih baik lagi dan menjadi pria normal seperti pada umumnya. Pras tak mau memperbanyak dosanya kembali.

" Kamu jahat Pras. Apa salah ku sampai kamu kaya gini sama aku ? " teriak Sam menangis sambil memukulu bahu Pras.

" Kamu tak memiliki salah apa pun pada ku, Sam. Hanya saja aku ingin memperbaiki diri ku. Dari pada kamu kaya gini. Lebih baik kamu bertobat juga. Cukup sampai disini dosa yang kamu buat Sam " bentak Pras dengan kesal.

" Mulai hari ini aku akan keluar dari rumah dan tidak akan berhubungan dengan mu lagi " ucap Pras lalu pergi gitu saja meninggalkan Sam yang sedang menangis tersedu di sana.

" Kamu jahat Pras. Kamu jahat " teriak Sam seperti orang gila sambil melempari barang - barang yang ada di sekitar nya.

Pras keluar dari dalam kamar sambil menarik dua koper besar miliknya dan satu ransel yang ia gendong di belakang.

Ia sudah memantapkan diri untuk berubah menjadi pria normal dan mengingat tuhan nya kembali. Setelah beberapa tahun ini ia tinggalkan ke wajibannya sebagai umat muslim.

" Aku harap kamu berubah menjadi pria normal dan menemukan sosok wanita yang menjadi cinta sejati mu " ucap Pras sebelum meninggalkan rumah tersebut.

Sam hanya diam sambil menangis sesenggukan sambil menatap Pras. Ia sudah tak bisa berkata apa - apa lagi kali ini. Berasa separuh jiwa pergi dan menghempaskan nya begitu saja.

Sepeninggal Pras, Sam langseung mengamuk sambil menghancurkan seisi rumah tersebut.

Semua barang du sekitarnya jadi sasaran ke marahannya. Rasa sakit dan kecewa menjadi satu dalam dirinya. Kekasihnya yang ia cintai sepenuh hatu dan jiwa raganya, malah pergi meninggalkan nya.

" Kamu brengsek Pras, aaaa " teriak Sam marah melepar gelas ke arah televisi di ruang tengah.

Bersambung.....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status