Pagi hari yang cerah di kota Londen. Pras baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Ia akan bersiap - siap untuk pergi ke kediaman Edel saat ini.
Merasa dirinya sudah tampan dan rapih, Pras keluar dari dalam kamar hotelnya. Pergi menuju lantai bawah hotel. Ia tak sabar untuk bertemu keluarga Edel pagi ini. " Bismillah semoga aku ngga di marahin lagi kaya kemarin " ucap Pras sambil menarik nafas dalam - dalam, sebelum masuk ke dalam taxi yang sudah ia pesan. Mobil taxi pun meluncur keluar dari pelantara hotel tersebut menuju jalan raya. Tak butuh waktu lama akhirnya Pras sudah samapi di depan rumah yang kemarin ia datangi. Ting Tong Pras memencet bel rumah tersebut berulang kali. Tapi tak kunjung ada sautan dari dalam rumah nya. Di tambah lagi kondisi rumah sangat begitu sepi. Seperti tak ada orang di rumah tersebut. " Apa mereka semua sedang pergi, ya ? Rumahnya sepi banget " ucap Pras sambil mengintip sedikit di jendela rumah tersebut. " Aku pulang dulu aja deh. Kembali lagi nanti siang. Siapa tau mereka semua sudah pulang " ucap Pras lagi lalu meninggalkan rumah milik keluarga Jhonson tersebut. ##### Siang Hari Pras kembali datang ke rumah keluarga Jhonson untuk menemui Edel berserta Mommy Clau di rumah tersebut. Tapi sesampai di sana lagi - lagi tak ada yang menyaut dari dalam rumah. Rumah itu masih sepi seperti tadi pagi. " Kemana meraka. Ko rumahnya masih sepi, ya ? " ucap Pras sambil bertanya - tanya dalam benaknya. Ketika Pras sedang memencet bel rumah keluarga Jhonson kembali. Tiba - tiba saja ada seorang ibu - ibu datang menedakti dirinya. " Permisi, mau cari keluarga Jhonson? " tanya ibu itu dengan ramah pada Pras. Menggunakan bahasa Inggris british. " Iya madam, saya ingin bertemu dengan madam Claudia berserta putrinya " jawab Pras ramah. " Kamu telat anak muda. Keluarga mereka sudah pergi sejak semalam. " ucap ibu itu pada Pras. " Semalam saya liat Claudia berserta anak dan pelayannya pergi membawa koper besar menaiki taxi " Mendengar itu tiba - tiba saja kaki Pras merasa lemas. Apa mereka pergi lagi ? " Apa madam tau mereka pergi kemana ? " tanya Pras penuh harapan pada ibu tersebut. " Sayang nya saya tidak tahu. Mereka pergi kemana. Tapi kalo di liat - liat mereka bertiga pergi seperti buru - buru " jawab ibu tersebut. " Kalo begitu terimakasih madam. Sudah memberi informasi nya " ucap Pras dengan nada sendu. Pras berjalan lesu dari rumah keluarga Jhonson. Kemana lagi ia harus mencari keberadaan Edel berserta keluarga nya. Sebegitu menjijika orang seperti dirinya ini. Sampai wanita itu tak mau menerimanya. ##### Hari berganti hari, minggu berganti minggu. Pras terus mencari keberadaan Edel sampai saat ini. " Pas saat ini kandungan mu sudah besar dan bersiap melahirkan " gumam Pras sambil menatap rumah di dapannya. Ketika Pras sedang melamun sambil terbayang wajah Edel dengan perut buncitnya tempo hari. Tiba - tiba saja dirinya di kagetkan dengan tepukan pelan di bahunya. Lalu tangan kekar berurat memeluk pinggang Pras dengan mesrah. " Pras aku liat - liat beberapa hari ini kamu melamun terus ada apa sih ? " ucap Sam dengan suara manjanya. Jujur aga sedikit jijik mendengar suara lembut dan manjanya milik Sam. " Tak ada apa ko. Perasaan kamu saja itu " ujur Pras sambil melepaskan tangan Sam dari pinggang nya. Sudah beberap hari ini Pras terus menjaga jarak pada kekasih nya tersebut. " Kalo ada masalah cerita tahu pada ku, Pras. Jangan di pendam sendiri " ucap Sam sambil menggenggam tangan Pras. Lagi - lagi Pras menolak sentuhan dari Sam. Ia menarik tangan yang di genggam oleh Sam, begitu saja. Pras menatap wajah Sam dengan wajah serius. Ada hal yang ia sampai kan pada kekasihnya itu. " Sam. Kalo kita berpisah bagaiman ? " tanya Pras denga raut wajah serius terukir jelas di wajahnya." Loh kenapa ? Apa kamu sudah tak cinta lagi pada ku ? Apa kamu berselingkuh di belakang ku ? " tanya Sam dengan raut wajah sendu.
" Buka itu, Sam. Aku saat ini sadar apa yang kita lakukan itu salah, Sam. Aku ingin ingin bertobat atas semua ke salah yang ku buat selama ini pada tuhan ku. " " Aku tak mau menambah banyak dosa - dosa yang ku buat selama ada dunia ini. Cukup sampai di sini saja hubungan terlarang kita, jangan di perpanjang lagi " " Maka dari itu mari kita berpisah, Sam. Aku mau menjadi pria normal pada umumnya. Cukup dosa ku sampai disini "ucap Pras panjang lebar pada kekasih nya itu. Ia sudah berfikir dengan matang - matang dengan hal ini semua.
Ia mau memperbaiki dirinya menjadi lebih baik lagi dan menjadi pria normal seperti pada umumnya. Pras tak mau memperbanyak dosanya kembali.
" Kamu jahat Pras. Apa salah ku sampai kamu kaya gini sama aku ? " teriak Sam menangis sambil memukulu bahu Pras. " Kamu tak memiliki salah apa pun pada ku, Sam. Hanya saja aku ingin memperbaiki diri ku. Dari pada kamu kaya gini. Lebih baik kamu bertobat juga. Cukup sampai disini dosa yang kamu buat Sam " bentak Pras dengan kesal. " Mulai hari ini aku akan keluar dari rumah dan tidak akan berhubungan dengan mu lagi " ucap Pras lalu pergi gitu saja meninggalkan Sam yang sedang menangis tersedu di sana. " Kamu jahat Pras. Kamu jahat " teriak Sam seperti orang gila sambil melempari barang - barang yang ada di sekitar nya. Pras keluar dari dalam kamar sambil menarik dua koper besar miliknya dan satu ransel yang ia gendong di belakang. Ia sudah memantapkan diri untuk berubah menjadi pria normal dan mengingat tuhan nya kembali. Setelah beberapa tahun ini ia tinggalkan ke wajibannya sebagai umat muslim. " Aku harap kamu berubah menjadi pria normal dan menemukan sosok wanita yang menjadi cinta sejati mu " ucap Pras sebelum meninggalkan rumah tersebut. Sam hanya diam sambil menangis sesenggukan sambil menatap Pras. Ia sudah tak bisa berkata apa - apa lagi kali ini. Berasa separuh jiwa pergi dan menghempaskan nya begitu saja. Sepeninggal Pras, Sam langseung mengamuk sambil menghancurkan seisi rumah tersebut. Semua barang du sekitarnya jadi sasaran ke marahannya. Rasa sakit dan kecewa menjadi satu dalam dirinya. Kekasihnya yang ia cintai sepenuh hatu dan jiwa raganya, malah pergi meninggalkan nya. " Kamu brengsek Pras, aaaa " teriak Sam marah melepar gelas ke arah televisi di ruang tengah. Bersambung.....BAB 7 Perubahan Pras " Kalo suatu saat kita bertemu lagi. Maka kamu jodoh yang di berikan tuhan untuk ku dan membuat ku bisa berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi " ucap Pras sambil menatap rumah yang dulu di tempati Edel dan Mommy Clau. Sebelum masuk ke dalam taxi yang ia pesan tadi. ☘☘☘ Hari berganti hari, minggu berganti sampai bulan pun sudah berganti bulan. Tidak terasa sudah hampir satu tahun ini Pras memperbaiki diri menuju jalan yang benar. Tak belok sana sini lagi. Ia juga sudah menjauh dari teman - temannya dulu ketika masih bersama Sam. Pras benar - benar berusaha menjadi pria normal seperti pada umumnya. Dia juga sekarang lebih banyak beribadah dan mencurahkan isi hatinya langsung pada sang pencipta. Sholat lima waktu nya tak pernah putus satu pun. Begitu juga dengan sholat sunahnya tak pernah ia tinggalkan. " Pras aku liat kamu sekarang berubah ya ? " tanya salah satu teman Pras menggunakan bahasa Francis. " Ah masa sih, kayanya aku begini - gini aja deh.
" Wah anak soleh mommy sudah bangun. Enak ya bobo nya semalam, ya " ucap seorang wanita berhijap baby blue pada pada bayi kecil yang berada di atas ranjang nya. " Kita mandi yuk. Hari ini Mommy ada pekerjan penting yang tidak bisa membawa mu. Jadi Exel sama nenek sama Opa uyut dulu ya " ucap wanita tersebut sambil membawa putra kecilnya masuk ke dalam kamar mandi. Usai memandikan dan memakaikan baju pada putra kecilnya. Wanita tersebut keluar dari kamar pribadi lalu berjalan menuju lift yang berada di rumahnya menuju lantai bawah. " Cicit nenek udah ganteng, udah wangi ini " ucap nenek Aciel dengan mata binar melihat cicit pertamanya itu. " Iya dong nenek. Aku tampan kan " ucap wanita tersebut di seperti suara anak kecil. Nenek Aciel tersenyum manis pada wanita tersebut lalu mengambil bayi tampat dari gendongan sang mommy. " Nanti kamu jadi meeting dengan majalah Fashion itu, Edel ? " tanya nenek Aciel pada sang cucu. Ya. Wanita cantik yang tadi menggunakan hijab berwarna bab
Adelwais Clarisa Jhonson, gadis cantik 26 tahun. merupaka anak yang terlahir dari sendok emas. Ayah yang bernama Xander Gabriel Jhonson merupakan seorang hakim hebat dan ternama di negaranya. Sedangkan sang ibu yang bernama Claudia Azqila Olcay merupakan seorang diplomat. Menjadi anak tunggal dari keluarga berada tidak membuatnya menjadi wanita manja yang tak bisa apa - apa. Edel tumbuh menjadi wanita mandiri, pintar dan ceria. Dua tahun yang lalu sang ayah harus meninggalkan Edel berserta sang ibu untuk selama - lamanya. Di karena sang ayah mengalami sebuah kecelakan mobil tunggal seusai pulang dari bekerja. Musibah tersebut menjadi pukulan terberat untuk Edel dan ibunya. Mereka berdua harus kehilangan pria tercintanya untuk selama - lamanya. Sejak sang ayah meninggal dunia, Edel memutuskan untuk pindah ke negara sang ibu bertugas. Ia ingin tinggal bersama sang ibu dan bekerja di negara tersebut. ####### Malam ini Edel akan menghadiri acara ulang tahun salah satu teman k
Sebelum mengetuk pintu rumahnya Edel terdiam sebentar sambil menatap pintu berwarna putih di depannya. Tok Tok Tok Edel mengetuk pintu rumahnya dengan pelan, usai ia terdiam barusan. Mata sembam masih terlihat jelas di matanya. Sepanjang perjalan pulang tadi Edel terus menangis sejadi - jadi di dalam taxi. Atas apa yang telah terjadi padanya saat ini. Ceklek Pintu tersebut terbuka menampilkan sosok seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dengan pakean kantornya. Mommy Clau sangat terkejut dengan penampilan putri semata wayang itu. Mata sembam, hidung ke merahan karena kelamaan menangis dan rambutan sedikit berantak. " Apa yang sudah terjadi pada mu, sayang ? " tanya Mommy Clau dengan cemas pada putrinya itu. Ia pun langsung merangkul Edel untuk mambawanya masuk ke dalam rumah. Mommy Clau mendudukan Edel di ruang tengah lalu berlalu ke dapur untuk mengambilkan minum untuk purinya itu. Edel menangis tersedu - sedu sambil menundukan kepalanya. Membuat mom
Satu Minggu Kemudian Semenjak kejadian malam itu, Edel memutuskan untuk resign dari perusahaan tempat ia bekerja selama 2 tahun yang lalu. Tiga hari yang lalu Edel memutuskan untuk pindah kembali ke tanah kelahirannya, yaitu Inggris. Edel akan tunggal di rumah ia dan ayahnya tinggal dulu. Edel sudah tak mau berada di negara ini lagi, ia mau membuang hal buruk yang menimapa dirinya. Edel pindah ke Inggris hanya bersama dengan bibi Nilam saja. Sedangkan Mommy Clau tak bisa ikut bersama dengan mereka. Kontrak kerjanya di negara Prancis masih ada beberapa bulan, sebelum ia di pindah tugaskan ke negara lain lagi. Maka dari itu Mommy Clau tak bisa ikut pindah bersama dengan putrinya ke Inggris. Mommy Clau memutuskan untuk pindah ke apartemen dan menjual rumahnya tersebut. Sedangkan untuk Agnes, wanita itu sudah di pecat tidak hormat dari perushaan dan sudah di ciduk oleh pihak berwajib. Atas semua kejadian yang ia buat pada Edel. Ketika Agnes di tangkap pihak berwajib. Wa
[ Aku sudah tahu keberadaan wanita itu di Inggris, Pras ] isi pesan yang Aldo berikan pada Pras beberapa menit yang lalu. Pras membaca pesan itu bersorak riang akhirnya temannya itu mendapatkan keberadaan wanita yang selama enam bulan ini ia nantikan keberadaannya. " Di tinggal dimana Inggris bagian mana, bro ? " [ Londen wanita itu tinggal di sana. Bersama dengan sang bibi ] Aldon pun juga mengirimkan sebuah alamat pada Pras. " Thanks, Do. Besok aku akan berangkat ke Londen untuk menemui wanita tersebut " Perasaan Pras sangat begitu bahagia membuat dia ingin segera terbang ke negara raja Charles, untuk menemui wanita itu secepatnya. Pras langsung memesan tiket kereta cepat tujuan Londen, Inggris saat itu juga. Pras sengaja menggunakan layanan Eurostar, yang hanya memakan waktu 2 jam 16 menit sampai di Londen. Di tambah harga tiketnya juga tidak terlalu mahal. " Tunggu aku nona. Kita akan segera bertemu " gumam Pras dengan tersenyum senang terpancar di wajahnya. Merasa bara
" Edel tidak butuh pertanggung jawban mu, sialan " bukan Edel atau pun bibi Nilam yang menjawab perkataan Pras. Melainkan Mommy Clau yang baru saja tiba di kediamannya ini. Mommy Clau sengaja datang lebih awal dari hari kedatanganya ke rumahnya ini. Ia merasa tak enak selama bekerja tadi, maka dari itu hari ini juga ia langsung terbang ke Inggris, usai menyelesaikan perkerjaannya setengah hari. Pras langsung menengok ke arah sumber suara barusan. Ia melihat sosok wanita setengah baya yang masih sangat muda dan cantik dengan penampilan anggun. " Bagaimana dengan anak yang ada di dalam kadungan anak anda, madam ? " tanya Pras dengan raut wajah serius sambil menunjukan perut buncit milik Edel. " Itu biyar menjadi urusan saya dan keluarga saya. " ucap Mommy Clau dengan tegas pada Pras. " Tolong izinkan saya, bertanggu jawab pada putri anda, madam. Atas kesalahan yang sudah saya buat pada putri anda " Sedangkan Edel hanya diam membisu di belakang tubuh bibi Nilam, dengan tubuh gemeta
" Wah anak soleh mommy sudah bangun. Enak ya bobo nya semalam, ya " ucap seorang wanita berhijap baby blue pada pada bayi kecil yang berada di atas ranjang nya. " Kita mandi yuk. Hari ini Mommy ada pekerjan penting yang tidak bisa membawa mu. Jadi Exel sama nenek sama Opa uyut dulu ya " ucap wanita tersebut sambil membawa putra kecilnya masuk ke dalam kamar mandi. Usai memandikan dan memakaikan baju pada putra kecilnya. Wanita tersebut keluar dari kamar pribadi lalu berjalan menuju lift yang berada di rumahnya menuju lantai bawah. " Cicit nenek udah ganteng, udah wangi ini " ucap nenek Aciel dengan mata binar melihat cicit pertamanya itu. " Iya dong nenek. Aku tampan kan " ucap wanita tersebut di seperti suara anak kecil. Nenek Aciel tersenyum manis pada wanita tersebut lalu mengambil bayi tampat dari gendongan sang mommy. " Nanti kamu jadi meeting dengan majalah Fashion itu, Edel ? " tanya nenek Aciel pada sang cucu. Ya. Wanita cantik yang tadi menggunakan hijab berwarna bab
BAB 7 Perubahan Pras " Kalo suatu saat kita bertemu lagi. Maka kamu jodoh yang di berikan tuhan untuk ku dan membuat ku bisa berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi " ucap Pras sambil menatap rumah yang dulu di tempati Edel dan Mommy Clau. Sebelum masuk ke dalam taxi yang ia pesan tadi. ☘☘☘ Hari berganti hari, minggu berganti sampai bulan pun sudah berganti bulan. Tidak terasa sudah hampir satu tahun ini Pras memperbaiki diri menuju jalan yang benar. Tak belok sana sini lagi. Ia juga sudah menjauh dari teman - temannya dulu ketika masih bersama Sam. Pras benar - benar berusaha menjadi pria normal seperti pada umumnya. Dia juga sekarang lebih banyak beribadah dan mencurahkan isi hatinya langsung pada sang pencipta. Sholat lima waktu nya tak pernah putus satu pun. Begitu juga dengan sholat sunahnya tak pernah ia tinggalkan. " Pras aku liat kamu sekarang berubah ya ? " tanya salah satu teman Pras menggunakan bahasa Francis. " Ah masa sih, kayanya aku begini - gini aja deh.
Pagi hari yang cerah di kota Londen. Pras baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Ia akan bersiap - siap untuk pergi ke kediaman Edel saat ini. Merasa dirinya sudah tampan dan rapih, Pras keluar dari dalam kamar hotelnya. Pergi menuju lantai bawah hotel. Ia tak sabar untuk bertemu keluarga Edel pagi ini. " Bismillah semoga aku ngga di marahin lagi kaya kemarin " ucap Pras sambil menarik nafas dalam - dalam, sebelum masuk ke dalam taxi yang sudah ia pesan. Mobil taxi pun meluncur keluar dari pelantara hotel tersebut menuju jalan raya. Tak butuh waktu lama akhirnya Pras sudah samapi di depan rumah yang kemarin ia datangi. Ting Tong Pras memencet bel rumah tersebut berulang kali. Tapi tak kunjung ada sautan dari dalam rumah nya. Di tambah lagi kondisi rumah sangat begitu sepi. Seperti tak ada orang di rumah tersebut. " Apa mereka semua sedang pergi, ya ? Rumahnya sepi banget " ucap Pras sambil mengintip sedikit di jendela rumah tersebut. " Aku pulang dulu aja deh. Kembali lagi
" Edel tidak butuh pertanggung jawban mu, sialan " bukan Edel atau pun bibi Nilam yang menjawab perkataan Pras. Melainkan Mommy Clau yang baru saja tiba di kediamannya ini. Mommy Clau sengaja datang lebih awal dari hari kedatanganya ke rumahnya ini. Ia merasa tak enak selama bekerja tadi, maka dari itu hari ini juga ia langsung terbang ke Inggris, usai menyelesaikan perkerjaannya setengah hari. Pras langsung menengok ke arah sumber suara barusan. Ia melihat sosok wanita setengah baya yang masih sangat muda dan cantik dengan penampilan anggun. " Bagaimana dengan anak yang ada di dalam kadungan anak anda, madam ? " tanya Pras dengan raut wajah serius sambil menunjukan perut buncit milik Edel. " Itu biyar menjadi urusan saya dan keluarga saya. " ucap Mommy Clau dengan tegas pada Pras. " Tolong izinkan saya, bertanggu jawab pada putri anda, madam. Atas kesalahan yang sudah saya buat pada putri anda " Sedangkan Edel hanya diam membisu di belakang tubuh bibi Nilam, dengan tubuh gemeta
[ Aku sudah tahu keberadaan wanita itu di Inggris, Pras ] isi pesan yang Aldo berikan pada Pras beberapa menit yang lalu. Pras membaca pesan itu bersorak riang akhirnya temannya itu mendapatkan keberadaan wanita yang selama enam bulan ini ia nantikan keberadaannya. " Di tinggal dimana Inggris bagian mana, bro ? " [ Londen wanita itu tinggal di sana. Bersama dengan sang bibi ] Aldon pun juga mengirimkan sebuah alamat pada Pras. " Thanks, Do. Besok aku akan berangkat ke Londen untuk menemui wanita tersebut " Perasaan Pras sangat begitu bahagia membuat dia ingin segera terbang ke negara raja Charles, untuk menemui wanita itu secepatnya. Pras langsung memesan tiket kereta cepat tujuan Londen, Inggris saat itu juga. Pras sengaja menggunakan layanan Eurostar, yang hanya memakan waktu 2 jam 16 menit sampai di Londen. Di tambah harga tiketnya juga tidak terlalu mahal. " Tunggu aku nona. Kita akan segera bertemu " gumam Pras dengan tersenyum senang terpancar di wajahnya. Merasa bara
Satu Minggu Kemudian Semenjak kejadian malam itu, Edel memutuskan untuk resign dari perusahaan tempat ia bekerja selama 2 tahun yang lalu. Tiga hari yang lalu Edel memutuskan untuk pindah kembali ke tanah kelahirannya, yaitu Inggris. Edel akan tunggal di rumah ia dan ayahnya tinggal dulu. Edel sudah tak mau berada di negara ini lagi, ia mau membuang hal buruk yang menimapa dirinya. Edel pindah ke Inggris hanya bersama dengan bibi Nilam saja. Sedangkan Mommy Clau tak bisa ikut bersama dengan mereka. Kontrak kerjanya di negara Prancis masih ada beberapa bulan, sebelum ia di pindah tugaskan ke negara lain lagi. Maka dari itu Mommy Clau tak bisa ikut pindah bersama dengan putrinya ke Inggris. Mommy Clau memutuskan untuk pindah ke apartemen dan menjual rumahnya tersebut. Sedangkan untuk Agnes, wanita itu sudah di pecat tidak hormat dari perushaan dan sudah di ciduk oleh pihak berwajib. Atas semua kejadian yang ia buat pada Edel. Ketika Agnes di tangkap pihak berwajib. Wa
Sebelum mengetuk pintu rumahnya Edel terdiam sebentar sambil menatap pintu berwarna putih di depannya. Tok Tok Tok Edel mengetuk pintu rumahnya dengan pelan, usai ia terdiam barusan. Mata sembam masih terlihat jelas di matanya. Sepanjang perjalan pulang tadi Edel terus menangis sejadi - jadi di dalam taxi. Atas apa yang telah terjadi padanya saat ini. Ceklek Pintu tersebut terbuka menampilkan sosok seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dengan pakean kantornya. Mommy Clau sangat terkejut dengan penampilan putri semata wayang itu. Mata sembam, hidung ke merahan karena kelamaan menangis dan rambutan sedikit berantak. " Apa yang sudah terjadi pada mu, sayang ? " tanya Mommy Clau dengan cemas pada putrinya itu. Ia pun langsung merangkul Edel untuk mambawanya masuk ke dalam rumah. Mommy Clau mendudukan Edel di ruang tengah lalu berlalu ke dapur untuk mengambilkan minum untuk purinya itu. Edel menangis tersedu - sedu sambil menundukan kepalanya. Membuat mom
Adelwais Clarisa Jhonson, gadis cantik 26 tahun. merupaka anak yang terlahir dari sendok emas. Ayah yang bernama Xander Gabriel Jhonson merupakan seorang hakim hebat dan ternama di negaranya. Sedangkan sang ibu yang bernama Claudia Azqila Olcay merupakan seorang diplomat. Menjadi anak tunggal dari keluarga berada tidak membuatnya menjadi wanita manja yang tak bisa apa - apa. Edel tumbuh menjadi wanita mandiri, pintar dan ceria. Dua tahun yang lalu sang ayah harus meninggalkan Edel berserta sang ibu untuk selama - lamanya. Di karena sang ayah mengalami sebuah kecelakan mobil tunggal seusai pulang dari bekerja. Musibah tersebut menjadi pukulan terberat untuk Edel dan ibunya. Mereka berdua harus kehilangan pria tercintanya untuk selama - lamanya. Sejak sang ayah meninggal dunia, Edel memutuskan untuk pindah ke negara sang ibu bertugas. Ia ingin tinggal bersama sang ibu dan bekerja di negara tersebut. ####### Malam ini Edel akan menghadiri acara ulang tahun salah satu teman k