Share

BAB 2 Hancurnya Seorang Ibu

Sebelum mengetuk pintu rumahnya Edel terdiam sebentar sambil menatap pintu berwarna putih di depannya.

Tok

Tok

Tok

Edel mengetuk pintu rumahnya dengan pelan, usai ia terdiam barusan. Mata  sembam masih terlihat jelas di matanya.

Sepanjang perjalan pulang tadi Edel terus menangis sejadi - jadi di dalam taxi. Atas apa yang telah terjadi padanya saat ini.

Ceklek

Pintu tersebut terbuka menampilkan sosok seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dengan pakean kantornya.

Mommy Clau sangat terkejut dengan penampilan putri semata wayang itu. Mata sembam, hidung ke merahan karena kelamaan menangis dan rambutan sedikit berantak.

" Apa yang sudah terjadi pada mu, sayang ? " tanya Mommy Clau dengan cemas pada putrinya  itu.

Ia pun langsung merangkul Edel untuk mambawanya masuk ke dalam rumah. Mommy Clau mendudukan Edel di ruang tengah lalu berlalu ke dapur untuk mengambilkan minum untuk purinya itu.

Edel menangis tersedu - sedu sambil menundukan kepalanya. Membuat mommy Clau merasa heran dengan putrinya itu.

" Kenapa kamu menangis sayang. Coba katakan pada mommy ? " ucap mommy Clau sambil menggenggam kedua tangan Edel.

" Mommy Edel sudah kotor. Edel sudah tak suci lagi. Edel benar sudah sangat kotor mommy " ucap Edel dengan menangis histeris sambil menatap mata sang mommy.

Deg, betapa terkejutnya mommy Clau mendengar ucapan putri nya barusan.

" M- maksud mu apa sayang ? " tanya mommy Clau dengan terbata - bata pada Edel.

" Edel sudah di perkosa oleh seorang pria, Mommy " ucap Edel dengan terisak, ia tak sanggup menceritakan kejadian semalam pada Mommy nya.

Jantung mommy Clau merasa seperti tertimpa ribuan batu. Sakit sangat sakit hati mommy Clau saat ini mendengar putri semata wayangnya sudah di nodai oleh seorang pria.

" Siapa pria itu, sayang ? Biar mommy menuntut pria bajingan itu, saat ini juga " ucap mommy Clau dengan kesal.

" Jangan laporkan pria itu Mom. Aku tak mau pria itu bertanggu jawab pada ku "

" Apa maksud mu, Edel ? Pria itu harus tetap bertanggu jawab, sudah berani melecehkan kamu "

" Tapi pria itu tak salah Mommy, kami sama - sama pengaruh obat perangsang semalam "

" Apa ? Obat perangsang ? " ucap Mommy Clau terkejut, mendengar nama obat sialan itu.

" Iya Mom "

" Siapa yang sudah memberikan obat tersebut pada mu ? Coba katakan pada mommy, biar orang itu mommy laporkan ke polisi "

" Aku tidak tahu, Mom. Terakhir aku minum air yang di berikan Agnes, habis itu tak lama badan ku teras sangat panas "

" Agnes ? Teman kantor mu itu ? "

" Iya mommy "

" Pasti dia yang memberikan obat setan itu pada minuman yang ia berikan pada mu " ucap mommy Clau marah sangat marah.

" Mommy akan mencari bukti terlebih dahulu lalu melaporkan temen mu itu, ke kantor polisi. Ia harus membayar  perbuatannya yang sudah ia lakukan pada mu " ucap mommy Clau dengan tegas, ia bangkit dari duduknya lalu menelfon sesorang untuk di minta pertolongan nya.

######

Tak butuh waktu lama, semua bukti yang mommy Clau minta sudah di dapat'kan nya. Dari rekaman cctv di club malam tempat Edel semalam datangi, sampai dimana Edel di jebak oleh teman kantornya itu.

" Wanita bajingan, liat saja kamu akan membusuk di penjara atas perbuatan mu pada putri ku " gumam Mommy Clau sambil menatap layar laptop nya yang berisi dimana Agnes menaruh obat sialan itu pada minuman yang di berikan pada Edel.

Mommy Clau menyambar tas jinjing dari atas meja kerjanya lalu berjalan tergesa - gesa keluar dari dalam ruangan kerjanya.

Beberapa menit kemudian Mommy Clau sudah sampai di depan kantor polisi. Ia langsung masuk ke dalam gedung tersebut lalu membuat lapor pada polisi atas kejadian yang menimpa putri semata wayangnya semalam.

Mommy Clau menyerahkan semua bukti yang anak bauhnya berikan padanyalalu memberikan pada polisi tersebut.

Tak butuh waktu lama laporan yang Mommy Clau buat, sudah di proses oleh polisi tersebut dengan cepat.

Usai semua urusan di kantor polisi usai Mommy Clau langsung kembali ke kantornya. Sebagai diplomat beliau tidak bisa meninggalkan semua pekerjaan begitu saja.

Dalam hati mommy Clau sangat ingin selalu ada di sampaing putri tunggalnya yang sedang terkena musibah saat ini. Karena tanggu jawab di kantor membuat beliau tidak bisa selalu di samping sang anak.

Dengan mengendarai mobilnya dengan kecepat sedang dengan air mata menetes dari pelupuk matanya, mengingat kembali cerita yang sang anak sampaikan tadi pagi.

" Sayang, aku sudah gagal menjaga putri  tunggal kita. Aku tidak becus menjaganya " ucap Mommy Clau terisak sambil memukul setir mobilnya. 

Selama perjalan kembali ke kantor Mommy Clau terus menangis tersedu - sedu sambil terus menayalahkan dirinya, yang tak becus menjaga putri semata wayangnya dengan baik.

Menempuh perjalanan tiga puluh lima menit akhirnya mommy Clau sampai di kantor kedutaan tempat beliau bekerja.

######

Sedangkan di tempat lain pria yang srmalam menghabiskan malam bersama dengan Edel baru saja pulang ke kediaman tempat ia tinggal bersama dengan kekasih tidak normalnya.

" Pras, dari mana saja kamu baru pulang jam segini ? Aku dari tadi menghubungi mu terus, tapi tidak di angkat sama mu " ucap seorang pria tampan berwajah bule, menyambut pria tersebut dengan pertanyaan.

Ya. Pria yang menghabiskan malam bersama Edel. Bernama lengkap Prasatya Handika, seorang menejer di suatu perusahaan besar di negara yang terkenal menara eiffel nya.

Ia merupakan pria asli Indonesia yang bekerja di negara ini. Ia memilih tinggal di sini untuk menutup aib nya yang menyukai sesama jenis dari orang - orang sekitarnya.

Hanya kedua orang tua dan keluarganya lah yang tahu kalo Pras merupakan pria yang menyukai sesama jenis.

Tentu saja mendengar pengakuan dari sang putra membuat kadua orang tuanya shok, marah dan kecewa pada Pras. Baru dua tahun ini saja ibu dan bapaknya mau berbicara dan menghubungi Pras.

Sebelum - sebelumnya mana mau Bapak dan ibu nya menghubungi nya untuk menanya kabar. Dirinya seperti anak yang di buang begitu saja oleh kedua orang tua dan keluarga nya, selama beberapa tahun ini.

" Semalam aku menginap di hotel karena kelelahan, Sam. Makannya aku tidak pulang " ucap Pras berbohong pada kekasihnya itu.

" Benerkah ? Kamu tidak berselingkuh di belakang ku, kan ? " tanya Sam dengan cemburu sambil menyelidiki raut wajah Pras.

" Tidak, aku bersumpah tidak bermain di belakang mu, Sam. Aku hanya menginap saja di hotel tidak lebih " ujur Pras sambil memasang wajah penuh keyakinan. Padahal ia sedang membuat kebohongan pada kekasihnya itu.

" Baik lah, kalo begitu aku berangkat bekerja dulu " ucap Sam lalu berjalan keluar dari dalam rumah.

Pras menghembuskan nafas lega ke bohongannya barusan di terima dengan mudah oleh Sam begitu saja.

Tiba - tiba saja pikiran Pras terbayang wajah Edel serta separai yang ada noda merahnya. Sebelum Pras meninggalkan kamar club  tadi, betapa terkejut dirinya melihat noda merah yang sudah mengering tercetak jelas di seprai tadi.

" Dia masih perawan. Aku harus apa sekarang? Wanita itu tak mau aku bertanggu jawab? Apa sebegitu menjijikan aku di matanya " gumam Pras sambil berjalan masuk ke dalam kamar miliknya.

Pres benar merasa bersalah dengan wanita yang semalam ia renggut kehormatan nya tanpa sadar. Bajingan dirinya benar - benar pria brengsek, ucap Pras dalam hati.

" Perkata wanita itu terus terngiang di dalam otak ku. Aku merasa tertampar mendengarnya " ucap Pras terduduk lesu di pinggiran ranjang.

######

Adel yang baru saja terbangun dari tidurnya sehabis menangis sehari tadi pun berjalan mendekati jendela rumahnya lalu menatap bangunan rumah tepat berada di seberang rumahnya tersebut.

Semenjak tinggal di kediaman Mommy nya sejak sang ayah tak ada. Edel selalu memperhatikan rumah di seberang rumahnya.

Edel selalu melihat dua pasang pria yang selalu berbuat di luar dugaannya. Ke mesrahan antara dua orang pria itu membuat Edel sangat begitu jijik dan mauk melihatnya.

Apa lagi pria yang tadi sudah merenggut kehormatan nya itu, sering membuat video ke sehariannya bersama pasangan pria nya di salah satu aplikasi sosial media.

Ia sangat begitu jijik dengan tubuhnya sekarang yang sudah kotor di sentuh oleh pria tak normal tersebut.

" Kaum seperti mu lebih bahaya dari seorang mafia. Kalian bisa berubah dalam sekejap menjadi seorang psikopat. " ucap Edel sambil menatap keluar jendela kamarnya.

Sambil memperhatikan seorang pria yang sedang terduduk di teras rumahnya.

Edel berjalan keluar dari kamarnya menuju lantai bawah. Biasanya jam segini sang Mommy akan pulang dari bekerja.

Sesampai di lantai bawah Edel melihat bibi Nilam sedang menaruh kue kesukaannya di atas meja ruang tengah.

Bibi Nilam melihat Edel tersenyum sendu. Melihat wajah Edel yang pucat dan mata yang sembab. Membuat bibi Nilam merasa sedih melihat Edel seperti itu.

" Nona Edel sudah bangun. Sini nak, bibi membuat cake ke sukaan nona Edel " ucap Bibi Nilam dengan sangat lembut pada Edel.

Edel tersenyum kecil menanggapi perkataan bibi yang sudah merawat dirinya sejak kecil. Ia berjalan ke arah bibi Nilam lalu memeluknya dengan erat.

" Menangis lah jika ingin menangis, jangan di tahan. Ada bibi disini " ucap bibi Nilam sambil membelai kepala Edel dalam dekapannya.

Tangisan Edel kembali pecah di dalam pelukan bibi Nilam. Bayang - bayang lelaki gay itu terus berputar di kepalanya. Membuat dirinya merasa mual dan enak melihatnya.

" B-bibi.... E-edel sudah tidak suci lagi...... " ucap Edek terputus - putus sangking sesak hatinya.

" Bagaimana kalo nanti Edel hamil bibi ? "

Bibi Nilam bungkam tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun untuk menjawab perkataan Edel barusan. Ia merasa bingung harus berkata apa padanya.

" Kita rawat bersama - sama anak itu, kalo kamu benar hamil nantinya " bukan bibi Nilam yang menjawab melainkan Mommy Clau yang baru saja tiba di rumahnya.

Ketika masuk ke dalam rumah Mommy Clau mendengar perkataan Edel barusan pada bibi Nilam.

" Mommy mau bertanya pada mu sebentar sayang "

Mommy Clau berserta Edel dan bibi Nilam duduk di sofa ruangan tengah tersebut. Menunggu pertanyaan Mommy Clau tanyakan pada Edel.

" Siapa pria yang sudah meniduri tadi malam, nak. Kata' kan pada Mommy "

Edel yang tadi menundukan kepalanya lalu menengok ke arah Mommy Clau terduduk tak jauh darinya.

Melihat tatapan sendu sang mommy membaut hati Edel merasa sedih melihatnya.

" P-pria yang sudah melecehkan ku, salah satu pria yang tinggal di depan rumah kita itu, Mom " ucap Edel sambil menitihkan air matanya kembali.

" <span;>astaghfirullah " ucap bibi Nilam sambil menutup mulutnya tak percaya.

" Apa! " kaget Mommy Clau. Ia sangat begitu shock mendengar nya.

Salah satu pria yang tinggal di rumah seberang nya itu ? Bukanya mereka pasang Gay ? Kenapa bisa berbuat seperti itu pada Edel ?

Bagaimana bisa salah satunya melecehkan Edel. Bibi Nilam tak habis pikir dengan semua nya ini. Bukannya orang seperti mereka tak menyukai wanita ?

Begitu juga dengan Mommy Clau, ia sangat begitu terkejut dengan penuturan Edel barusan. Jadi yang melecehkan putrinya, seorang pria Gay yang tingga di rumah seberang nya ?

" Mereka berdua bukannya seorang Gay, Nyah ? " tanya bibi Nilam memastikan pada Mommy Clau.

" Bener bi, mereka itu seorang Gay. Aku tak habis pikir kenapa salah satunya bisa berbuat hal seperti itu pada putri ku "

Wanita berdarah Turki dan Indonesia itu menatap putri tunggalnya dengan wajah serius, lalu menayakan hal yang paling peting lagi pada Edel.

" Dari salah satu orang itu mana yang sudah melecehkan mu semalam sayang ? "

" Pria yang memiliki wajahnya khas orang Indonesia itu Mom yang menghabiskan malam bersama Edel semalam " Jawab Edel dnegan yakin sambil menatap wajah sendu sang Mommy.

" Kurang ajar, liat saja akan Mommya akan buat perhitungan sama pria itu, sayang " ucap Mommy Clau dengan geram.

" Jangan Mom, Edel mohon. Edel yang tak mau menerima pertanggu jawaban dari pria itu. Adel  takut pria yang menjadi kekasihnya itu, berbuat nekat pada Edel atau Mommy nantinya. "

" Orang seperti mereka sangat berbahaya Mom, melebihkan seorang mafia " ucap Edel terus menggelengkan kepala di selah isak tangisnya.

Mommy Clau berjalan ke sofa tempat Edel berada lalu memeluk anak semata wayangnya itu dengan erat sambil menitihkan air matanya.

Mommy akan membicarakan kejadian pada kedua mertunya dan kedua orang tuanya nanti. Bagaimana pun caranya pria itu harus tetap bertanggu jawab pada putrinya. Mau Edel setuja apa tidak, Mommy Clau tak peduli.

Bersambung....

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status