Share

BAB 5 Penolakan

" Edel tidak butuh pertanggung jawban mu, sialan " bukan Edel atau pun bibi Nilam yang menjawab perkataan Pras. Melainkan Mommy Clau yang baru saja tiba di kediamannya ini.

Mommy Clau sengaja datang lebih awal dari hari kedatanganya ke rumahnya ini. Ia merasa tak enak selama bekerja tadi, maka dari itu hari ini juga ia langsung terbang ke Inggris, usai menyelesaikan perkerjaannya setengah hari.

Pras langsung menengok ke arah sumber suara barusan. Ia melihat sosok wanita setengah baya yang masih sangat muda dan cantik dengan penampilan anggun.

" Bagaimana dengan anak yang ada di dalam kadungan anak anda, madam ? " tanya Pras dengan raut wajah serius sambil menunjukan perut buncit milik Edel.

" Itu biyar menjadi urusan saya dan keluarga saya. " ucap Mommy Clau dengan tegas pada Pras.

" Tolong izinkan saya, bertanggu jawab pada putri anda, madam. Atas kesalahan yang sudah saya buat pada putri anda "

Sedangkan Edel hanya diam membisu di belakang tubuh bibi Nilam, dengan tubuh gemetar. Ia cukup shock melihat kehadiran Pras di hadapannya saat ini.

" Saya tidak sudi memilik menantu Gay seperti mu. Lebih baik kamu pergi dari kediaman ku sekarang juga, saya tidak sudi rumah ini di injak oleh orang seperti mu " teriak Mommy Clau dengan mata melotot tajam kepada Pras.

Awalnya mommy Clau kekeh ingin meminta pertanggung jawaban dari pria di depannya itu. Tapi lama kalamaan keinginan itu lenyap begitu saja.

Ketika melihat Pras masih runtang - runtung berduaan dengan kekasihnya. Membuat Mommy Clau merasa jengah dan enek melihatnya. Apa lagi mereka berdua selalu berbuat mesrah di tempat umum.

Jijik dan enak menjadi satu melihat bayang - bayang selama berapa bulan ini, melihat pria di depannya berbuat mesrah bersama dengan kekasih di luar nalar.

" kau denger tidak apa yang nyonya saya katakan, eyalah dari hadapan kami semua " bentak bibi Nilam dengan nada kesal.

Apa lagi tadi Pras ingin membuka suara lagi. Membuat bibi Nilam langsung membuka suara terlebih dahulu dan mengusir pria tersebut dari kediamannya.

Mommy Clau membawa Edel dan bibi Nilam masuk ke dalam rumah lalu menutup pintu dengan sangat kecang.

Blumm

Banting pintu tersebut membuat Pras berjingat kaget dari tempatnya. Ia menatap pintu yang sudah tertutup rapat tersebut.

" Besok aku akan kesini lagi, untuk menemui mu kembali " ucap Pras penuh tekat yang bulat. Mau berapa kali ia di usir oleh sang empu ia tak peduli.

****

Di  hotel yang tak jauh dari perumahan tempat Edel tinggal. Pras memilih untuk menginap di hotel tersebut, supaya dekat dari tempat tinggal wanita tersebut.

" Kenapa wanita itu tak memberitahu ku kalo dia hamil ? " gumam Pras sambil menatap lekat langit sore Londen city dari teras kamar hotelnya.

Pras masih terbayang - bayang dengan perus besar milik Edel tadi. Benih tumbuh baik di dalam rahim wanita tersebut.

Ia jadi mengingat dua tahun yang lalu dimana dia dan kekasihnya, Sam. Ingin melakukan bayi tabung dengan seorang wanita bayaran. Supaya meraka berdua memiliki anak, tanpa harus menikah.

Dan tetap bisa menjalin kasih tanpa adanya wanita di antara mereka berdua. Memang dua manusia itu sudah gila. Lebih tepatnya menjijikan dengan kelakuan menyimpang mereka.

Tapi sekarang Pras sebentar lagi malah akan menjadi seorang ayah. Dari wanita baik - baik seperti Edel.

" Yang di katakan nona Edel benar. Aku harus bertobat, supaya terlepas dari perilaku menyimpang ku ini " ucap Pras penuh keyakinan dari dalam hatinya.

" Aku tak mau, anak ku malu memiliki seorang ayah seperti ku " ucap Pras lagi dengan tekat yang bulat.

Mungkin sekarang ia bisa bicara seperti ini. Tapi nanti kalo bertemu dengan kekasihnya, berbeda lagi.

Malah makin kelewatan perlakuan mereka berdua. Apa lagi Sam memiliki mulut yang manis berbicara, seperti mulu wanita.

Di tambah lagi perlakukan pada Pras yang selalu lembut, penuh perhatian. Membuat seorang Pras terbuat dengan perlakukan manis yang di berikan Sam padanya.

****

" Mommy Edel takut. Takut pria itu dateng lagi ke rumah kita " ucap Edel dengan ketakutan dalam dekapan mommy Clau.

Air matanya sejak tadi sudah membasahi wajahnya. Setelah mommy Clau menutup rapat rumah mereka supaya Pras tidak bisa masuk ke dalam rumah.

" Tenang lah nak, kasiyan oleh dede nya. Kalo kamu kaya gini " ucap Mommy Clau sambil terus menenangkan putri tercintanya.

" Edel tak mau seperti aunty Victory, Mom " ucap Edel sambil sesenggukan.

Mommy Clau terdiam terlebih dahulu sambil memikirkan cara untuk membawa putrinya ini menjauh dari pria itu lagi.

Lama berfikir akhirnya Mommy Clau sudah mendapat jawabannya. Ia akan membawa Edel ke tanah kelahirannya, yaitu Turki.

" Kamu sama bibi Nilam pindah lah ke Turki. Tinggal lah bersama dengan Opa dan Oma disana. Mommy jamin kehidupan lebih terjaga bersama Opa " ucap Mommy Clau dengan serius pada Edel dan bibi Nilam.

Mommy Clau tahu pasti kalo anaknya bersama ayah dan ibunya lebih terjamin ke amanannya. Pria itu pasti tidak bisa menemui keberadaan Edel untuk beberapa waktu kedepan.

Ia mau ke sehatan mental Edel membaik terlebih dahulu sebelum bertemu kembali dengan Pras.

" Bibi, tolong bereskan semua barang Edel dan bibi Nilam. Malam ini juga kita pergi ke Turki " ucap Mommy Clau pada bibi Nilam.

" Baik nyonya " bibi Nilam langsung berlalu dari ruang tengan, menuju kamar Edel untuk membereskan pakean Edel.

****

Malam Hari

Saat ini Mommy Clau, Edel dan bibi Nilam sudah berada di bandara Gatwick Londen. Dua jam sebelum pemberangkatan Mommy Clau sudah memasan tiket untuk mereka bertiga.

Memang harga tiketnya akan dua kali lipat lebih mahal kalo membeli secara dadakan seperti ini, melalu online.

Tapi tak apa uang masih bicara yang penting putrinya bisa di ungsikan ke rumah kedua orang tuanya di Turki.

Lama menunggu akhirnya pesawat tujuan mereka sudha tiba jadwal. Bibi Nilam serta Mommy Clau membawa koper kabin  mereka masing - masing. Sedangkan Edel hanya membawa sling bag nya.

Pukul 20.30 pesawat yang di tumpangi mereka bertiga lepas landas menuju negara Turki. Mereka akan menempuh perjalan selama  4 jam.

Selama perjalan menuju negara kelahiran sang Mommy. Edel terus menatap keluar jendela pesawat. Sejak pertemuannya dengan Pras.

Ia jarang membuka suara kembali. Shok dan takut menjadi satu dalam diri Edel, ketika melihat Pras tadi.

Edel tak mau mengalami hal seperti Auntynya lalui dulu. Sampai sang aunty trauma dengan pernikahan maupun pria. Di tambah aunty Victory sangat membenci dengan namanya kaum pelangi.

" Maafkan Mommy sayang. Harus menjauhi mu dari ayah. Mommy janji akan menjadi ibu yang tanggu untuk mu " gumam Edel sambil mengelus perut buncitnya dengan lembut.

Bersambung....

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status