Share

BAB 3 Terus Menacari

Satu Minggu Kemudian

Semenjak kejadian malam itu, Edel memutuskan untuk <span;>resign dari perusahaan tempat ia bekerja selama 2 tahun yang lalu.

Tiga hari yang lalu Edel memutuskan untuk pindah kembali ke tanah kelahirannya, yaitu Inggris. Edel akan tunggal di rumah ia dan  ayahnya tinggal dulu. Edel sudah tak mau berada di negara ini lagi, ia mau membuang hal buruk yang menimapa dirinya.

Edel pindah ke Inggris hanya bersama dengan bibi Nilam saja. Sedangkan Mommy Clau tak bisa ikut bersama dengan mereka. Kontrak kerjanya di negara Prancis masih ada beberapa bulan, sebelum ia di pindah tugaskan ke negara lain lagi.

Maka dari itu Mommy Clau tak bisa ikut pindah bersama dengan putrinya ke Inggris. Mommy Clau memutuskan untuk pindah ke apartemen dan menjual rumahnya tersebut.

Sedangkan untuk Agnes, wanita itu sudah di pecat tidak hormat dari perushaan dan sudah di ciduk oleh pihak berwajib. Atas semua kejadian yang ia buat pada Edel.

Ketika Agnes di tangkap pihak berwajib. Wanita baru saja di pencat dari perusahaan tempat ia bekerja. Penangkapan Agnes malah di saksi kan oleh para teman satu divisi nya, yang kebutulan baru pulang dari tugas lapangan.

######

Sedangkan Pras setelah kejadian malam itu, terus terbayang - bayang wajah cantik nan sendu milik Edel. Semua perkataan yang di ucapan Edel masih terngiang di telinganya sampe sekarang.

Pras juga terus mencari keberadaan Edel sampai sekarang di bantu oleh temannya. Tentu saja ia mencari keberadaan Edel di belakang sang kekasih.

Kalo sampai kekasih nya itu tahu, bisa berbahaya. Di tambah lagi Sam sangat begitu cemburuan orang nya. Dia bisa berbuat nekat untuk menyingkirkan orang yang dekat dengan Pras.

Kebetulan saat ini Pras ingin menemui temannya di sebuah cafe tak jauh daru kantor tempat ia bekerja.

" Pras " pagil seorang pria berbadan tegap dengan wajah sedikit sangar, melambaikan tangannya pada Pras.

" Udah lama kamu datangnya, Do ? " tanya Pras sesampai di meja dimana temannya berada.

Aldo teman satu negara dengan Pras, ia bekerja di salah satu perusahaan besar di bidang IT. Di tambah Aldo juga memiliki kemampuan di bidang hacker. Maka dari itu Pran meminta bantu Aldo mencari keberadaan wanita tersebut.

" Belum baru sepuluh menit yang lalu"

" Aku kira udah lama. Kamu udah pesan makan sama minum ? "

" Udah dong, aku laper banget soalnya, makannya pesen duluan. Sorry ya "

" Santai aja, aku tahu ko perkerjaan kamu berat banget, di tambah harus mencari keberadaan wanita itu "

" Ngomong - ngomong wanita yang kamu suruh cari itu. Aku udah menemukannya, ternyata wanita itu tetangga kamu, Pras " ucap Aldo dengan kesal pada Pras.

" Apa! Tetangga aku ? "

" Iya rumahnya tepat berhadapan dengan rumah kamu. Tapi  sayangnya rumah itu sudah di jual dan para penghuni nya sudah pindah "

" Sudah pindah, terus dia saat ini pindah kemana, Bro ? " tanya Pras dengan penasaran, ia harus terus mencari wanita itu sampai dapat.

" Ibunya pindah ke apartemen Sky blue yang tidak jauh dari gedung kedutaan. Sedangkan wanita itu pindah ke luar negeri bersama dengan bibinya " jelas Aldo pada Pras secara diteil.

" Pindah ke luar negeri ? " cicit Pras kaget mendengar hal tersebut.

" Oh iya Pras, wanita yang kamu cari itu sebenarnya siapa ? Apa pacar normal mu ? Ah tapi gua rasa itu tidak mungkin kamu kan tidak normal " tanya Aldo bertubi - tubi dengan nada sedikit mengejek di akhirnya.

" Wanita yang aku cari itu sudah aku nodai, Do. Entah setan apa yang sudah merasuki ku saat malam itu, sampai menodai wanita cantik  itu " jawab Pras dengan nada sedih.

" Wah bagus itu, semoga saja setelah kejadian itu. Kamu bisa menjadi pria normal dan meninggalkan kekasih tidak wajar mu itu " ucap Aldo dengan sangat senang, mendengar temannya itu meniduri seorang wanita.

Pras hanya terdiam tak menanggapi perkataan temannya itu. Ia malah mengaduk jus miliknya sambil melamun, membayangkan wajah wanita tersebut.

" Eh malah bengong. " ucap Aldo sambil menjentikan tangannya tepat di depan wajah Pras.

" Ahh sorry " ucap Pras tersadar dari lamunannya lalu meminum jus miliknya.

" Do, aku harus apa ya sekarang. Tetap mencari ke beradaan wanita itu atau menghentikan pencarian ? " tanya Pras sambil menatap temannya yang berada di depannya.

" Gila aja kalo kamu menghentikan pencarian. Kalo wanita itu hamil bagaimana, dodol ? " jawab Aldo dengan sewot dengan mata mendelik pada Pras.

Aldo membenar posisi duduknya terdahulu lalu menatap Pras dengan lekat. Aldo bersiap memberikan wejangan panjang kali lebar untuk temannya satu ini.

" Pras, mungkin saja wanita itu menjadi jembantan kamu untuk menjadi lelaki normal. Apa kamu tidak khasian pada kedua orang tua mu, harus menanggung aib kamu terus menerus sampai beliau wafat nanti  ? "

" Tidak kan. Apa lagi kalo wanita itu sampai hamil anak mu ? Khasian anak mu harus menanggung malu nantinya mempunyai ayah Gay seperti kamu, Prass  "

Ucap Aldo menohok supaya Pras sadar dengan semua perbuatannya selama ini. Jujur dari dalam hati sebenarnya Aldo sudah sangat muak menasehati temannya ini.

Dari awal mereka berdua dekat sampai sekarang Aldo selalu menasehati Pras untuk bertobat dan keluar dari kaum pelangi nya.

Aldo juga tidak tahu, kenapa temannya itu bisa masuk ke dalam kaum berwarna - warni itu. Apa kah dia pernah trauma dengan namanya wanita ?

Pras terdiam tak bisa menjawab atau membantah perkataan yang Aldo katakan tadi. Di tambah perkataan Edel tempo hari masih terkam jelas di telinganya.

" Cara menyembuhkan mu itu cuman satu, Pras. Yaitu dari dalam diri mu sendiri bukan dari orang lain sebenarnya. " ucap Aldo lagi pada Pras.

" Wanita itu hanya jembatan untuk menyadarkan mu saja. Kalo lubang surgawi lebih nikmat dari pada lubang neraka " ucap Aldo lalu menyeruput minumannya.

Pras terdiam membisu, ia hanya mengedarkan ocehan dari Aldo saja tanpa mau menimpalinya. Tapi yang di kata Aldo ada benarnya, setelah melewati malam sama wanita itu enah kenapa dalam dirinya seperti ada getar.

Apa lagi Pras tak bisa menghilang wajah manis dan cantiknya Edel, terus bernari - nari di dalam benaknya.

Apa karena kejadian malam itu tuhan menyadarkan dirinya, dari dosanya ? Supaya cepat bertobat atas dosa yang ia buat selama ini.

" Kalo begitu tolong bantu aku cari keberadaan wanita itu, Do. Aku akan membayar berapa pun yang kamu minta. "

" Tapi tolong temukan wanita itu untuk aku " ucap Pras penuh keyakin dari lubuk hati yang paling dalam hatinya.

" Aku sih mau aja mencari keberadaannya. Tapi bagaimana kalo kekasih tak normal mu tahu, pras ? " tanya Aldo sambil menatap Pras dengan sangat serius.

" Dia biyar jadi uruskan ku, Do. Yang penting kamu harus menemui wanita itu dulu " jawab Pras penuh penegasan dengan raut wajah serius.

" Baik aku akan mencari wanita untuk mu. Tapi bayarnya tak sedikit, aku minta bayaran dua digit pada mu. Deal " ucap Aldo sambil menyidorkan tangannya untuk tanda deal pada Pras.

" Oke aku akan bayar untuk kerja keras kamu " Pras langsung menjabat tangan Aldo dengan mantap.

Demi wanita itu ia akan membayar mahal berapa pun yang penting bisa bertemu dengan Edel dalam ke adaan apa pun nanti.

######

Enam Bulan Kemudian...

Di sebuah rumah yang cukup besar dengan halaman yang di penuhi dengan beragam macam jenis buah di tanam disana.

Duduk lah sosok wanita muda dengan perut sedik membuncit di bawah pohon Apel. Ia sedang menikmati udah pagi harinya, sambil menikmati buah Apel yang ia petik langsung di pohonnya.

Rasa garing dan renyah dari buah Apel itu, membuat wanita tersenyum senang, sambil mengelus perut buncitnya dengan sayang.

" Edel, masuk sayang di luar sudah mulai panas, tidak bagus buat kamu " panggil bibi Nilam dari teras rumah.

Ya. Wanita itu Edelwais Clarisa Jhonson. Dua bulan yang lalu Edel dinyatakan hamil oleh dokter. Awalnya ia sempat tak terima dengan kehamilannya dari hasil naas beberpa bulan lalu dengan pria yang sangat tidak Edel sukai.

Tapi atas bujuk rayu dan nasehan dari Mommy Clau dan bibi Nilam, kalo anak itu tak bersalah. Akhirnya Edel mau menerima kehadiran jabang bayi yang ada di dalam rahimnya. Semakin kesini Edel sangat menyayangi anak yang di dalam kandungannya itu.

" Sebentar lagi aku masuk, bibi. Aku mau menghabiskan Apel ku ini dulu " jawab Edel sambil menunjukan Apel di tangannya pada bibi Nilam.

" Baik lah. Kalo Apel itu sudah habis, kamu cepat masuk ke dalam  " ucap bibi Nilam sebelum ia masuk ke dalam rumah kembali.

Edel terus menikmati Apel tersebut sampai habis tak tersisa. Barulah ia masuk ke dalam rumah, seblum bibinya itu kembali mengomeli dirinya.

" Ayo kita masuk sayang,  nanti nenek mu itu akan memarahi Mommy lagi " ucap Edel pada anak di dalam kandungannya sambil mengelus lembut perut buncitnya.

Edel berjalan masuk ke dalam rumah lalu berjalan menuju ruang tengah. Ia ingin menonton televisi terlebih dahulu sebelum beristirahat di dalam kamarnya nanti.

" Edel, besok ibu mu akan datang kesini. Katanya sudah kangen dengan anak dan cucunya " ucap bibi Nilam ikut bergabung dengan Edel duduk di ruang tengah sambil menikmati tayang televisi di depannya.

" Padahal cucunya belum lahir masah udah kangen. Bagaimana sudah lahir pasti ngga mau jauh - jauh sama cucunya ini " ucap Edel terkekeh sambil mengelus perutnya.

" Bisa jadi itu. Nanti dia akan jadi cucu kesayangan grandma nya " ucap bibi Nilam sambil mengelus perut Edel dengan lembut.

" Pasti nanti Mommy akan kerepotan dengan permintaan cucunya. "

" Itu mah pasti, apa lagi Mommy mu orang nya tidak tegaan. Semua yang anak mu nanti minta pasti akan di turutinya "

" Bibi jadi inget dengan, ketika Nyonya Clau harus bertugas ke negara lain, beliau tidak di bolehkan membawa mu pinda ke negara nyonya Clau di tempatkan. "

" Beliau menangis dua hari dua malam sambil mendekap mu yang masih berumur satu tahun. Nyonya Clau merasa berat harus meninggalkan mu bersama tuan Xander di Inggris "

Ucap bibi Nilam mengingat kejadian 25 tahun silam. Dimana waktu itu Mommy Clau mendapat tugas pertama setelah memiliki Edel untuk pindah ke Brazil.

" Memangnya kenapa tidak boleh membawa ku ikut pindah bersama Mommy, bi ? " tanya Edel dengan kepo.

" Karena kamu cucu pertama dan satu - satunya dari keluarga tuan Xander. Membuat grandpa dan grandma tak mau berjauhan dengan cucu semata wayangnya "  jawab bibi Nilam dengan senyuman terukir di wajah tuanya.

" Kasiyan Mommy harus mengalah sama grandpa dan grandma " ucap Edel dengan raut wajah sedih.

" Tapi itu tak berlangsung lama. Akhirnya tuan Dilon dan nyonya Samata mengizinkan tuan Xander membawa diri mu pindah ke Brazil, menyusul nyonya Clau ke sana "

" Terus pekerjaan daddy bagaimana, bi ? "

" Ikut pindah juga. Tapi  beberapa tahun kemudian, mengingat umur sudah berusia lima tahun, tuan Xander membawa mu kembali ke Inggris lagi "

<span;>" Kasiyan sekali hidup ku dulu kecil, harus berpindah - pindah negara seperti itu "

<span;>" Lebih kasian nyonya Clau harus berjauhan dengan suami dan anaknya " ucap Bibi Nilam sambil tertawa pelan.

" Ah benar sekali, kasian Mommy " Edel pun ikut tertawa bersama Bibi Nilam.

Hari semakin beranjak siang membuat Edel memutuskan untuk beristirahat di kamar pribadinya. Ia ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk yang ada di kamarnya.

Hari - hari yang Edel jalan di kota kelahiran membuat dirinya merasa lebih baik lagi. Di tambah anggota keluarga nya selalu memberikan sport yang bagus buat kondisi mentalnya.

#####

[ Aku sudah tahu keberadaan wanita itu di Inggris, Pras ] isi pesan yang Aldo berikan pada  Pras beberapa menit yang lalu.

Pras membaca pesan itu bersorak riang di dalam hatinya, akhirnya temannya itu berhasil juga menemui keberadaan wanita yang selama enam bulan ini ia nantikan keberadaannya.

Bersambung.....

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status