"Tuan, siapakah anda?" tanya Ye Fan yang sangat penasaran dengan siapa yang sedang duduk disinggadana didepannya.
"Aku adalah jiwa dari tengkorak yang ada didekat pedang yang kau ambil' ucap sosok tersebut membuat Ye Fan terdiam. "Dimana ini?" tanya Ye Fan menatap sosok tersebut dengab sabgat tenang. "Ini adalah kesadaranmu, bisa dibilang kesadaranku saat ini tinggal disini" ucap Ye Fan membuat Ye Fan memicingkan mata menatap sosok tersebut. "Sialan, aku tidak punya waktu untuk bermain main denganmu, sekarang kembalikan aku ketempat semula, aku ingin segera pulang" maki Ye Fan menunjuk kearah sosok yang benar benar kesal menatap Ye Fan. "Sialan, mengapa aku harus menjalin kontrak dengan bocah bodoh ini?" raung sosok tersebut yang juga sangat kesal dengan makian Ye Fan padanya. keduanya sama sama saling menatap dengan penuh kekesalan, dimana mereka sama kesalnya satu dengan yang lain, sebab Ye Fan masih belum menyadari apa yang terjadi padanya, sampai pada akhirnya sosok tersebut menghela nafas panjang. "Apa kau ingin bisa kembali berkultivasi?" tanya sosok tersebut seketika membuat Ye Fan melangkah kearahnya dan mencengkram kerah bajunya. "Jika kau ingin menghinaku, hinalah sesukamu. namun segera kembalikan aku ketempat semula, ayah dan adikku masih belum sadarkan diri dan menungguku" geram Ye Fan dipenuhi amarah karena merasa sosok itu sedang menghinanya. Sosok tersebut hanya menghela nafas panjang, dimana sosok pemuda yang ada disepannya jelas sangat bodoh sampai tidak tahu apa yang terjadi, bahkan dia tidak sadar jika ini adalah alam bawah sadarnya sendiri. "Rasakanlah" ucap sosok tersebut menyentuh perut Ye Fan yang masih mencengkram kerah bajunya. Seketika Ye Fan merasakan jika ada aliran kekuatan memasuki tubuhnya, dan saat itu Ye Fan merasa jika dia memiliki kekuatan kembali, namun yang membuat dirinya sangat heran, dimana dentiannya masih tetap hancur seperti sebelumnya. "Apa yang terjadi?" tanya Ye Fan menatap sosok yang dia cengkram, kali ini dia melepaskan cengkramannya pada sosok tersebut. "Kau sudah bisa berkultivasi kembali, kondisimu saat ini sangatlah baik. namun dentianmu akan sangat berbeda dari dentian orang lain, dan kau juga akan lebih lama menerobos setiap ranahnya" ucap sosok tersebut yang membuat mata Ye Fan berbinar. Sebab sosok yang ada didepannya sama sekali tidak bercanda, namun Ye Fan masih tidak menyadari seperti apa dentiannya saat ini, sebab dia sendiri masih terlalu senang karena bisa berkultivasi kembali. "Nanti saja penjelasannya, sekarang aku ingin segera pulang dan menyelesaikan tugasku, dengan begitu aku bisa segera menolong ayah dan adikku" ucap Ye Fan segera menghentikan sosok yang hendak berbicara. sosok tersebut hanya bisa menghela nafas panjang, dimana dia hanya bisa menuruti apa yang diminta Ye Fan, sebab dia adalah jiwa pedang yang dikontrak oleh Ye Fan sendiri, dan tidak mungkin dia menentang keinginan tuannya. Ye Fan tersenyum menatap pedang yang dia genggam, karena pedang itu dia bisa kembali berkultivasi, meskipun keberuntungan itu tidak akan mudah didapatkan. Ye Fan mengambil cincin penyimpanan milik tengkorak tersebut, matanya berbinar dengan penuh keserakahan, bahakan jiwa pedang yang ada didalam dirinya juga merasa jika Ye Fan hanyalah seorang perampok. "Hahaha... sekarang aku akan kaya, aku bisa segera membalaskan dendam pada keluarga bodoh itu" ucap Ye Fan seketika membuat jiwa itu semakin jijik pada Ye Fan. Ye Fan segera menyimpan semua harta yang ada didalam ruangan tersebut, setelahnya dia baru membuat lubang untuk menguburkan tengkorak yang tidak dia kenali, dengan begitu dia bisa tenang mengambil semua harta orang itu. Jelas saja pemikiran Ye Fan membuat jiwa didalam dirinya ingin membunuhnya, sebab tidak apapun dari bocah itu selain keserakahan, bahkan semua hartanya juga dirampok habis oleh Ye Fan. "Maafkan aku yang mengambil semua harta senior, hanya saja aku membutuhkan semua ini untuk membalaskan dendamku" ucap Ye Fan membungkuk dihadapan nisan yang tidak bertuliskan apapun. Saat itu Ye Fan berusaha melompat keluar dari tempat itu, namun yang membuat Ye Fan terheran, dia bisa melompat keluar dalam sekali lompatan, bahkan jika kekuatan lamanya masih ada, dia tidak akan bisa keluar dalam sekali lolpatan saja. Saat Ye Fan keluar dari lubang tersebut, dia tidak mendapati Lu Han dan Xiao Ling. namun dia merasakan aura keduanya semakin jauh memasuki gua tersebut, entah apa yang sebenarnya terjadi pada mereka berdua. Ye Fan segera menyusul keduanya, sebab dia khawatir dengan keadaan mereka berdua. saat ini dia merasa bisa melakukan apapun, bahkan dia bisa menolong kedua rekannya dari bahaya dengan kekuatan barunya. Pemikiran Ye Fan itu jelas membuat jiwa didalam dirinya ingin muntah darah, semua itu karena dia bisa mendengar apapun yang difikirkan Ye Fan, dan jelas Ye Fan tidak akan memiliki rahasia dsri jiwa itu. Ye Fan menebas setiap binatang spiritual yang dia temui, dia sangat penasaran mengapa ada binatang buas masuk kedalam sana, sebab tidak mungkin mereka bisa masuk melalui lorong sempir itu. Sepanjang jalan, Ye Fan menebas semua binatang spiritual yang dia temui, sampai pada akhirnya mereka mendapati Lu Han yang sedang melindungi Xiao Ling yang terluka sangat parah. "Sialan, aku akan membunuh kalian semua" raung Ye Fan saat melihat Kedua rekannya sama sama terluka sangat parah. Sementara Lu Han dan Xiao Ling sangat senang mendengar suara Ye Fan, namun dia menjadi khawatir saat Ye Fan menerjang kearah srigala yang ada dihadapan mereka. "Junior Ye, pergi dari sini" teriak Lu Han meminta agar Ye Fan pergi dari sana. sebab yang ada disana adalah srigala tingkat tinggi, jadi sangat mustahil bagi Ye Fan untuk melawannya. "Mati" raung Ye Fan menebas leher srigala tersebut, dan saat itu juga kepala srigala itu menggeleinding ketanah. Pemandangan itu jelas membuat Lu Han sangat terkejut, sebab Ye Fan jelas berbeda dari sebelumnya, seolah Ye Fan sudah memiliki kekuatannya kembali, dan Ye Fan terasa jauh lebih kuat. "Segera selamatkan wanita itu, dia akan mati jika terlambat sedikit saja" ucap jiwa yang ada didalam kesadaran Ye Fan. Saat itu Ye Fan menatap kearah Xiao Ling yang terlihat sangat lemah, bahkan aura kehidupannya terasa semakin memudar, dan segera Ye Fan menghampiri Xiao Ling untuk menolongnya. Jiwa tersebut memberi tahu jika ada pil didalam cincin penyimpanan yang bisa menolong Xiao Ling, dengan begitu Ye Fan tanpa ragu mengeluarkan pil itu, dan dia segera memasukkan pil tersebut kedalam mulut Xiao Ling. Perlahan namun pasti, nafas Xiao Ling mulai teratur setelah pil tersebut terserap, bahkan luka Xiao Ling perlahan juga pulih, namun seketika Ye Fan tersadar akan sura tersebut. "Sialan, mengapa kau masih mengikutiku sampai kemari?" maki Ye Fan dengan kesal pada jiwa yang berbicara padanya untuk menolong Xiao Ling.Ye Fan melangkah kearah tengkorak Qian Long, dimana dia hendak menguburkan tengkorak milik sang kaisar pedang. "Aku akan mengambil ini senior, maafkan aku karena merampok mayat anda" ucap Ye Fan mengambil cincin penyimpanan milik tengkorak Qian Long. Setelahnya dia baru menguburkan tengkorak milik Qian Long, Ye Fan juga memberikan penghormatan untuk Qian Long yang sudah mewariskan banyak hal untuk dirinya. Ye Fan mencabut pedang milik Qian Long, namun tidak mudah menarik pedang yang tertancap pada batu tersebut, hal itu membuat Ye Fan harus mengerahkan seluruh kemampuannya. "Tercabut Lah" Teriak Ye Fan berusaha sekuat tenaga mencabut pedang tersebut, sampai pada akhirnya pedang itu mampu dicabut oleh Ye Fan. Seketika gua tersebut bergetar dengan hebat, hingga terbukalah sebuah jalan dari ruangan tersebut yang entah menuju kemana, dan bahkan Ye Fan sendiri menjadi heran dengan jalan tersebut. Seketika gua tersebut menjadi gelap gulita, bahkan Ye Fan tidak bisa melihat apa apa kem
"Kau mempraktekkan tehnik sutra hati pedang, namun kau sama sekali tidak tahu jika tehnik itu belum sempurna bukan?" tanya sosok tersebut membuat Ye Fan terdiam.Ye Fan benar benar tidak mengerti mengapa sosok tersebut tiba tiba mengatakan hal itu, Ye Fan juga sangat terkejut saat sosok tersebut tahu jika dia menggunakan tehnik sutra hati pedang.Sosok pria paruh baya itu hanya bisa menghela nafas panjang saat Ye Fan tidak menjawab, namun dia tahu jika Ye Fan hanya diberikan tehnik itu tanpa diberitahu kenyataan tentang tehnik tersebut."Dengarkan aku baik baik, tehnik sutra hati pedang bukan sesuatu yang bisa begitu saja kau gunakan, meskipun saat ini kau sudah bisa berkultivasi, namun kultivasimu akan menghancurkan dirimu sendiri" ucap sosok tersebut melangkah masuk kedalam rumah."Senior Qian Long sama sekali tidak mengatakan hal itu padaku" ucap Ye Fan spontan saat terkejut mendengar tentang tehnik yang dia gunakan."Bahkan Qian Long mati karena tehnik itu, dan kau akan menjadi ko
Ye Yun sama sekali tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan Bai Yi, sebab dia jauh lebih khawatir pada sang kakak, sebab dia mendengar jelas jika itu adalah suara dari kakaknya."Kakak, bertahanlah sebentar lagi" gumam Ye Yun dengan kesal karena tidak bisa melindungi sang kakak.Bai Yu hanya bisa diam dan terus mengejar Ye Yun, sebab masternya akan sangat marah jika dia kembali tanpa membawa Ye Yun, dan Ye Yun sendiri justru semakin dalam memasuki hutan kematian itu.Semakin lama Ye Yun berlari, semakin mencekam pula hutan yang dia masuki, bahkan Bai Yu sendiri merasa ketakutan saat merasakan aura mencekam tersebut."Junior Ye" teriak Bai Yu melesat dan segera menarik Ye Yun menghindar dari tempat dia berada saat ini.Booom...Sebuah cakar besar menghantam tanah, dan saat itu juga Ye Yun terperangah melihat sosok yang muncul dihadapan mereka.Sosok yang muncul dan menyerang mereka bukan sosok biasa, sebab sosok tersebut adalah beruang besar yang sangat kuat, bahkan beruang itu merupa
Ye Yun dan Bai Yu benar benar semakin ketakutan saat lorong mereka lewat telah hancur, bahkan beruang tersebut sama sekali tidak mau berhenti, seolah beruang tersebut memang menargetkan mereka.Sedangkan Ye Fan masih mencari keberadaan mereka berdua, sebab hutan kematian itu sangatlah luas. Luasnya hutan kematian membentang dari barat ke timur, bahkan seperempat hutan di pegunungan naga merupakan bagian dari hutan kematian.Sampai pada akhirnya beruang tersebut berhasil mencapai ruangan tempat Ye Yun dan Bai Yu berada, bahkan mereka berdua sangat ketakutan saat berhadapan langsung dengan beruang tersebut."Lewat sini" ajak Bai Yu saat melihat sebuah lorong keluar, dia menarik lengan Ye Yun kembali agar segera berlari."Kemana kita akan pergi senior?" tanya Ye Yun yang terus berlari mengikuti kemana Bai Yu membawanya."Aku tidak tahu, hanya saja aku berharap beruang itu tidak akan mengikuti kita" ucap Bai Yu yang seketika berhenti.Dia berhenti bukan tanpa alasan, dimana dia mendengar
"Jangan sentuh putraku" ucap sosok pria paruh baya yang berdiri dihadapan seorang pemuda yang sedang berlutut dengan tangan terikat. "Ye Song, apa kau akan terus melindungi putramu yang tidak berguna itu?" tanya sosok lelaki paruh baya yang duduk disalah satu tempat duduk didalam ruangan tersebut. "Meskipun dia tidak bisa lagi berkultivasi, dia tetap putraku" balas Ye Song dengan tanpa ragu berdiri didepan putranya yang sudah tidak berdaya. Ye Song berbalik dan membantu putranya berdiri, sebagai seorang ayah, dia tidak akan membiarkan putranya dalam masalah. saat itu juga sosok wanita cantik masuk dan membantu pemuda tersebut untuk bangkit. "Bawa kakakmu pergi dari keluarga tercela ini, mulai sekarang kita bukan lagi anggota keluarga Ye ini" ucap Ye Song memberi perintah pada putrinya yang dijawab dengan anggukan kepala. "Ayo kita pergi, kak" ucap wanita tersebut mengajak Ye Fan untuk pergi dari tempat itu. Ye Fan hanya mengangguk dengan lemah, dia sudah pasrah dengan takd
"Hahaha... aku benar benar tidak menyangka jika bocah yang sudah cacat sepertimu akan berani berdiri disini. "Ye Chong, akar permasalahan semua ini karena dirimu, aku bersumpah akan membalas semua yang terjadi disini" raung Ye Fan dipenuhi amarah saat melihat sosok yang sangat dia benci. "Hahaha... aku benar benar tidak tahu dari mana datangnya kesombongan bocah sepertimu, namun tidak ada lagi hari esok untukmu" ucap Ye Chong Memberi perintah agar semua bawahannya menyerang Ye Fan. Praaang... Dentuman suara pedang saling beradu, dimana kelompok yang mengikuti Ye Fan pergi untuk membantu Ye Fan dan keluarganya. "Tuan Qin, anda kah itu?" tanya Ye Song yang sadar jika pakaian yang dikenakan kelompok tersebut adalah simbol paviliun obat. "Tenanglah Ye Song, aku berhutang satu nyawa padamu. Biarkan aku membalas kebaikanmu dulu" ucap orang tua yang disebut tuan Qin oleh Ye Song. "Apa paviliun obat Qintian akan ikut campur dalam masalah ini?" tanya tetua aging yang menatap kearah Qin
Esok paginya, Ye Fan terbangun dan mendapati jika Ye Yun sudah ada disampingnya, wajah sang adik menunjukkan kesedihan yang mendalam. "Baghaimana kondisi ayah?" Tanya Ye Fan yang masih memikirkan keadaan sang ayah. Ye Yun hanya diam saja tanpa mengatakan sepatah katapun, namun dari ekspresi wajahnya menunjukkan kesedihan yang teramat dalam. Dari ekspresi yang ditunjukkan Ye Yun membuat Ye Fan faham, dimana sang ayah telah gugur demi melindungi dirinya, dan hal itu jelas membuat Ye Fan dipenuhi dengan rasa bersalah. "Minumlah, tidak ada yang bisa kau lakukan untuk saat ini, lebih baik segera berikan penghormatan untuk ayahmu" ucap Qin Tian membuat Ye Fan mengepalkan tangannya dengan sangat erat. Tatapan matanya dipenuhi dengan kebencian yang teramat dalam, bahkan niat membunuh Ye Fan semakin terasa dengan jelas, meskipun Ye Fan tidak memiliki kultivasi. "Bantu kakakmu untuk berjalan" ucap Qin Tian yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Ye Yun yang masih dipenuhi kesedih
Ye Fan diberikan sebuah tempat untuk beristirahat oleh Qin Tian, sebab Ye Fan harus memulihkan luka yang dia alami saat ini. "Apa kau tahu mengapa orang bodoh itu sangat menginginkan herbal itu?" tanya Qin Tian menatap Ye Fan yang baru duduk diatas tempat tidur. Ye Fan hanya menggeleng kepala dengan pelan, dia benar benar tidak tahu alasan tuan kota naga sangat mengharapkan herbal tersebut, bahkan dia rela meminjamkan kekuatan untuk membalas dendam pada keluarga Lin. "Semua itu demi kesembuhan istrinya, aku berharap kau tidak memaksakan dirimu untuk mencari semua herbal itu" ucap Qin Tian melangkah keluar dari kamar yang ditempati Ye Fan. Ye Fan hanya bisa terdiam, dia benar benar tidak menyangka jika sang tuan kota naga masih memikirkan istrinya, dan Ye Fan sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada istri dari tuan kota naga. "Setidaknya aku harus pulih dari luka yang kudapat dari pertarungan sebelumnya, sangat menyebalkan tidak memiliki kultivasi seperti ini" gerutu Ye Fan yang
Ye Yun dan Bai Yu benar benar semakin ketakutan saat lorong mereka lewat telah hancur, bahkan beruang tersebut sama sekali tidak mau berhenti, seolah beruang tersebut memang menargetkan mereka.Sedangkan Ye Fan masih mencari keberadaan mereka berdua, sebab hutan kematian itu sangatlah luas. Luasnya hutan kematian membentang dari barat ke timur, bahkan seperempat hutan di pegunungan naga merupakan bagian dari hutan kematian.Sampai pada akhirnya beruang tersebut berhasil mencapai ruangan tempat Ye Yun dan Bai Yu berada, bahkan mereka berdua sangat ketakutan saat berhadapan langsung dengan beruang tersebut."Lewat sini" ajak Bai Yu saat melihat sebuah lorong keluar, dia menarik lengan Ye Yun kembali agar segera berlari."Kemana kita akan pergi senior?" tanya Ye Yun yang terus berlari mengikuti kemana Bai Yu membawanya."Aku tidak tahu, hanya saja aku berharap beruang itu tidak akan mengikuti kita" ucap Bai Yu yang seketika berhenti.Dia berhenti bukan tanpa alasan, dimana dia mendengar
Ye Yun sama sekali tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan Bai Yi, sebab dia jauh lebih khawatir pada sang kakak, sebab dia mendengar jelas jika itu adalah suara dari kakaknya."Kakak, bertahanlah sebentar lagi" gumam Ye Yun dengan kesal karena tidak bisa melindungi sang kakak.Bai Yu hanya bisa diam dan terus mengejar Ye Yun, sebab masternya akan sangat marah jika dia kembali tanpa membawa Ye Yun, dan Ye Yun sendiri justru semakin dalam memasuki hutan kematian itu.Semakin lama Ye Yun berlari, semakin mencekam pula hutan yang dia masuki, bahkan Bai Yu sendiri merasa ketakutan saat merasakan aura mencekam tersebut."Junior Ye" teriak Bai Yu melesat dan segera menarik Ye Yun menghindar dari tempat dia berada saat ini.Booom...Sebuah cakar besar menghantam tanah, dan saat itu juga Ye Yun terperangah melihat sosok yang muncul dihadapan mereka.Sosok yang muncul dan menyerang mereka bukan sosok biasa, sebab sosok tersebut adalah beruang besar yang sangat kuat, bahkan beruang itu merupa
"Kau mempraktekkan tehnik sutra hati pedang, namun kau sama sekali tidak tahu jika tehnik itu belum sempurna bukan?" tanya sosok tersebut membuat Ye Fan terdiam.Ye Fan benar benar tidak mengerti mengapa sosok tersebut tiba tiba mengatakan hal itu, Ye Fan juga sangat terkejut saat sosok tersebut tahu jika dia menggunakan tehnik sutra hati pedang.Sosok pria paruh baya itu hanya bisa menghela nafas panjang saat Ye Fan tidak menjawab, namun dia tahu jika Ye Fan hanya diberikan tehnik itu tanpa diberitahu kenyataan tentang tehnik tersebut."Dengarkan aku baik baik, tehnik sutra hati pedang bukan sesuatu yang bisa begitu saja kau gunakan, meskipun saat ini kau sudah bisa berkultivasi, namun kultivasimu akan menghancurkan dirimu sendiri" ucap sosok tersebut melangkah masuk kedalam rumah."Senior Qian Long sama sekali tidak mengatakan hal itu padaku" ucap Ye Fan spontan saat terkejut mendengar tentang tehnik yang dia gunakan."Bahkan Qian Long mati karena tehnik itu, dan kau akan menjadi ko
Ye Fan melangkah kearah tengkorak Qian Long, dimana dia hendak menguburkan tengkorak milik sang kaisar pedang. "Aku akan mengambil ini senior, maafkan aku karena merampok mayat anda" ucap Ye Fan mengambil cincin penyimpanan milik tengkorak Qian Long. Setelahnya dia baru menguburkan tengkorak milik Qian Long, Ye Fan juga memberikan penghormatan untuk Qian Long yang sudah mewariskan banyak hal untuk dirinya. Ye Fan mencabut pedang milik Qian Long, namun tidak mudah menarik pedang yang tertancap pada batu tersebut, hal itu membuat Ye Fan harus mengerahkan seluruh kemampuannya. "Tercabut Lah" Teriak Ye Fan berusaha sekuat tenaga mencabut pedang tersebut, sampai pada akhirnya pedang itu mampu dicabut oleh Ye Fan. Seketika gua tersebut bergetar dengan hebat, hingga terbukalah sebuah jalan dari ruangan tersebut yang entah menuju kemana, dan bahkan Ye Fan sendiri menjadi heran dengan jalan tersebut. Seketika gua tersebut menjadi gelap gulita, bahkan Ye Fan tidak bisa melihat apa apa kem
"Tuan, siapakah anda?" tanya Ye Fan yang sangat penasaran dengan siapa yang sedang duduk disinggadana didepannya. "Aku adalah jiwa dari tengkorak yang ada didekat pedang yang kau ambil' ucap sosok tersebut membuat Ye Fan terdiam. "Dimana ini?" tanya Ye Fan menatap sosok tersebut dengab sabgat tenang. "Ini adalah kesadaranmu, bisa dibilang kesadaranku saat ini tinggal disini" ucap Ye Fan membuat Ye Fan memicingkan mata menatap sosok tersebut. "Sialan, aku tidak punya waktu untuk bermain main denganmu, sekarang kembalikan aku ketempat semula, aku ingin segera pulang" maki Ye Fan menunjuk kearah sosok yang benar benar kesal menatap Ye Fan. "Sialan, mengapa aku harus menjalin kontrak dengan bocah bodoh ini?" raung sosok tersebut yang juga sangat kesal dengan makian Ye Fan padanya. keduanya sama sama saling menatap dengan penuh kekesalan, dimana mereka sama kesalnya satu dengan yang lain, sebab Ye Fan masih belum menyadari apa yang terjadi padanya, sampai pada akhirnya sosok tersebut
Benar saja, Peringan Ye Fan benar benar terjadi. dimana tempat itu bergetar dengan sangat hebat, bahkan terdengar jelas derap ribuan kaki yang entah berasal dari mana datang mendekat. "Tempat ini tidak aman lagi bagi kita, ayo segera pergi" ucap Ye Fan yang dijawab dengan anggukan kepala Lu Han dan Xiao Ling. Ye Fan berlari keluar dari gua itu, Lu Han dan Xiao Ling mengikuti kemana Ye Fan akan pergi. Mereka ingin kembali bergantung pada insting Ye Fan, sebab sebelumnya insting Ye Fan sudah menyelamatkan mereka berdua. Ye Fan memasuki lorong gua lain yang tertutup bebatuan, meskipun sangat sempit, namun bisa mereka lewati dengan berjalan miring, dan celah itu jauh lebih sempit dari celah masuk gua sebelumnya. Lu Han dan Xiao Ling kembali mengikuti Ye Fan, sebab tidak ada lagi tempat untuk mereka berlari, sebab sudah terlihat siluet mahluk yang berlari menuju kearah mereka bertiga. ketiganya terus berjalan dengan pelan, bahkan lubang yang mereka masuki semakin menyempit, sampai pad
"Terus bergerak" ucap Ye Fan meminta agar keduanya tidak berhenti, sebab mahluk yang mengejar mereka sudah mengikuti sampai diluar lubang yang mereka masuki. Ketiganya terus bergerak, sampai saat Ye Fan terjatuh karena jalan yang dia lalui bukan lagi mendatar. jalan itu menurun kebawah, dan hal itu tidak diketahui oleh Xiao Ling dan Lu Han. Buuugh... aaarkh... Teriak Ye Fan saat Xiao Ling mendarat tepat di punggungnya, dia benar benar tidak menyangka akan ditimpa oleh Xiao Ling yang masih sangat ketakutan, bahkan Xiao Ling tidak sadar jika dia menduduki punggung Ye Fan. "Nona, bisakah anda turun dari punggungku?" pekik Ye Fan yang merasa punggungnya akan patah karena ditimpa oleh Xiao Ling. "Aku baik baik saja" jawab Xiao Ling yang membuat Lu Han menghela nafas lega, namu dia tersadar saat tidak mendapati Ye Fan ada disana. "Maafkan aku, aku tidak tahu" Xiao Ling yang seketika bangkit dan merasa sangat bersalah pada Ye Fan. "Nona muda, apa anda baik baik saja?" tanya Lu Han sa
"Saudara Ye, sudah diranah apa sebelum kultivasimu hancur?" tanya Lu Han menatap Ye Fan yang berjalan disampingnya. Ye Fan diam sejenak sebelum menoleh kearah Lu Han yang sedang bertanya padanya, Ye Fan teringat pada masa lalunya, dimana dia hampir menerobos ranah grand master sebelum dentiannya hancur. "Aku berada diranah master puncak, saat dentianku dihancurkan, aku sudah berada diujung trobosan keranah grand master" ucap Ye Fan membuat Lu Han terdiam. Dia benar benar tidak menyangka jika ranah kultivasi Ye Fan akan setinggi itu, bahkan dia sendiri yang sudah dua puluh tahun baru menvapai puncak ranah master. Sedangkan Ye Fan yang baru enam belas tahun hampir mencapai ranah grand master, dan hal itu jelas bukan sesuatu yang bisa dicapai bocah biasa, pastilah Ye Fan merupakan bocah yang sangat jenius. Ranah kultivasi dibagi menjadi dua belas tingkatan, dimulai dari penempaan tubuh, dimana itu adalah tingkat awal bagi seorang kultivator, setelahnya baru tingkatan kondensasi
Ye Fan diberikan sebuah tempat untuk beristirahat oleh Qin Tian, sebab Ye Fan harus memulihkan luka yang dia alami saat ini. "Apa kau tahu mengapa orang bodoh itu sangat menginginkan herbal itu?" tanya Qin Tian menatap Ye Fan yang baru duduk diatas tempat tidur. Ye Fan hanya menggeleng kepala dengan pelan, dia benar benar tidak tahu alasan tuan kota naga sangat mengharapkan herbal tersebut, bahkan dia rela meminjamkan kekuatan untuk membalas dendam pada keluarga Lin. "Semua itu demi kesembuhan istrinya, aku berharap kau tidak memaksakan dirimu untuk mencari semua herbal itu" ucap Qin Tian melangkah keluar dari kamar yang ditempati Ye Fan. Ye Fan hanya bisa terdiam, dia benar benar tidak menyangka jika sang tuan kota naga masih memikirkan istrinya, dan Ye Fan sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada istri dari tuan kota naga. "Setidaknya aku harus pulih dari luka yang kudapat dari pertarungan sebelumnya, sangat menyebalkan tidak memiliki kultivasi seperti ini" gerutu Ye Fan yang