Esok paginya, Ye Fan terbangun dan mendapati jika Ye Yun sudah ada disampingnya, wajah sang adik menunjukkan kesedihan yang mendalam.
"Baghaimana kondisi ayah?" Tanya Ye Fan yang masih memikirkan keadaan sang ayah. Ye Yun hanya diam saja tanpa mengatakan sepatah katapun, namun dari ekspresi wajahnya menunjukkan kesedihan yang teramat dalam. Dari ekspresi yang ditunjukkan Ye Yun membuat Ye Fan faham, dimana sang ayah telah gugur demi melindungi dirinya, dan hal itu jelas membuat Ye Fan dipenuhi dengan rasa bersalah. "Minumlah, tidak ada yang bisa kau lakukan untuk saat ini, lebih baik segera berikan penghormatan untuk ayahmu" ucap Qin Tian membuat Ye Fan mengepalkan tangannya dengan sangat erat. Tatapan matanya dipenuhi dengan kebencian yang teramat dalam, bahkan niat membunuh Ye Fan semakin terasa dengan jelas, meskipun Ye Fan tidak memiliki kultivasi. "Bantu kakakmu untuk berjalan" ucap Qin Tian yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Ye Yun yang masih dipenuhi kesedihan. Ye Fan berlutut didepan nisan dari sang ayah, dimana Ye Fan dipenuhi dengan penyesalan dan kebencian yang teramat dalam, air mata mengalir dari kedua matanya. "Ayah, maafkan putramu ini yang hanya menjadi beban untuk ayah" ucap Ye Fan dengan suara yang lirih penuh kesedihan. "Kakak, tenangkan dirimu. Aku akan berusaha lebih kuat lagi untuk melindungi kakak dan membalaskan dendam ayah" ucap Ye Yun menepuk bahu Ye Fan yang masih menangis didepan nisan sang ayah. Ye Fan menggeleng kepala dengan pelan, dia menatap sang adik yang ikut berlutut disampingnya, sebab dia tidak mau lagi kehilangan keluarga yang sangat dia cintai. "Aku tidak mau kehilangan satu satunya keluarga yang kumiliki, tetaplah di sisiku" ucap Ye Fan dengan tatapan penuh harap menatap sang adik. Ye Yun hanya bisa diam menatap sang kakak yang menangis dan menatapnya penuh harap, namun tekatnya sudah bulat untuk membalas dendam pada keluarga Ye. "Seorang laki laki tidak akan pernah menyerah pada takdirnya, dia akan terus melawan meskipun nyawanya sendiri sebagai taruhannya" ucap sang tuan kota naga yang berdiri disamping Qin Tian. "Aku bersumpah akan melakukan apapun demi membalas dendam untukmu ayah" ucap Ye Fan dengan niat membunuh yang semakin kuat. "Besok datanglah kepaviliun obat milikku, aku akan memberikan pekerjaan untuk Adikmu dan aku juga akan melindungi kalian berdua" ucap Qin Tian meminta agar kedua saudara itu datang ketempatnya. "Apa ada cara agar dentianku bisa dipulihkan?" tanya Ye Fan tanpa menoleh kearah Qin Tian yang masih menatap mereka berdua. "Tidak, aku bahkan belum pernah mendengar adanya obat yang bisa memulihkan dentian yang telah hancur" ucap Qin Tian dengan menggeleng kepala. "Apa kau akan menyerah dari jalan balas dendammu itu?" tanya tuan kota naga membuat Ye Fan menunduk. "Mudah bagi anda mengatakan hal itu, bagaimana aku bisa membalas dendam tanpa memiliki kekuatan?" tanya Ye Fan menoleh menatap tuan kota naga yang berbicara padanya. "Aku tidak mengatakan kau tidak bisa membalas dendam pada mereka, justru aku akan menawarkan satu kesempatan padamu" ucap tuan kota naga menatap kearah Ye Fan yang dibantu sang adik untuk bangun. "Apapun itu, selama aku bisa membalaskan dendam ayahku, aku rela melakukannya" ucap Ye Fan seketika membuat tuan kota naga tersenyum menatapnya. Tuan kota naga tersenyum melihat tatapan Ye Fan yang penuh tekat, bahkan dia merasakan jika Ye Fan tidak akan ragu melakukan apapun demi balas dendamnya. "Siapa namamu anak muda?" tanya tuan kota naga menatap Ye Fan. "Saya Ye Fan" jawab Ye Fan dengan mantap menatap tuan kota naga. "Lihatlah ini, aku yakin orang orang dari keluarga Ye sudah pernah melihat herbal ini" ucap tuan kota naga membuat Ye Fan mengangguk dan menerima selembar kertas tersebut. Ye Fan mengangguk setelah mengetahui herbal yang ada pada catatan tersebut, dimana semua herbal itu sangatlah langka, bahkan dia juga tidak bisa mendapatkannya dengan mudah. "Aku tahu beberapa dari herbal ini, apa yang anda inginkan dariku?" Tanya Ye Fan menatap tuan kota naga yang masih diam menatapnya. "Jika kau bisa mendapatkan semua harbal itu, aku bisa meminjamkan kekuatan kota naga untuk membantumu membalas dendam" ucap tuan kota naga seketika membuat Ye Fan mengangguk faham. Ye Fan berbalik dan kembali berlutut didepan nisan sang ayah, dimana dia sudah membulatkan tekat untuk membalaskan dendam sang ayah. "Aku putramu Ye Fan, aku tidak akan bisa hidup dengan tenang jika tidak membalaskan dendammu ayah" ucap Ye Fan dengan penuh tekat dihadapan nisan sang ayah. "Aku Ye Yun juga tidak akan bisa hidup dengan tenang jika tidak membalas dendam untukmu ayah" ucap Ye Yun yang mengikuti sang kakak berlutut didepan nisan sang ayah. Ye Fan bangkit dan menatap tuan kota naga, dimana tatapan matanya menunjukkan sebuah tekat yang sangat kuat, bahkan tuan kota sendiri sampai kagum dengan pemuda didepannya. "Beri aku waktu, aku akan membawakan semua herbal yang anda inginkan ini" ucap Ye Fan dengan penuh tekat. Namun berbeda dengan Ye Yun, dimana dia tidak rela jika sang kakak harus membahayakan dirinya sendiri demi mendapatkan semua herbal itu sendiri. "Kakak" ucap Ye Yun hendak memprotes keputusan sang kakak. Ye Fan menggelengkan kepala menatap Ye Yun, sebab dia tidak mau lagi bergantung pada orang lain. Tujuannya kali ini hanya ingin segera membalaskan dendam sang ayah. "Percaya pada kakakmu ini, setidaknya hanya ini yang bisa dilakukan kakakmu" ucap Ye Fan menepuk bahu Ye Yun yang tidak rela jika dia pergi. "Boleh aku meminta satu hal lagi pada anda?" tanya Ye Fan menatap sang tuan kota yang masih berdiri menatapnya. "Katakan saja" ucap Tuan kota Naga membuat Ye Fan tersenyum. "Bisakah anda melindungi adikku?" tanya Ye Fan menatap tuan kota naga dan Qin Tian. "Adikmu akan aman didalam paviliun obat milikku" ucap Qin Tian yang menyela apa yang ingin diminta oleh Ye Fan. "Aku tidak akan berebut lagi denganmu ayah, hanya saja anak itu akan bisa tumbuh lebih kuat jika masuk kedalam sekte pedang surgawi" ucap tuan kota naga membuat Ye Yun terdiam sejenak. "Tuan, apa bisa aku masuk kedalam sekte itu?" tanya Ye Yun menatap tuan kota naga dengan penuh minat. "Aku akan membantumu jika kau berminat" ucap tuan kota Lin membuat Qin Tian menghela nafas panjang. "Aku mau tuan, aku mau tumbuh lebih kuat lagi" ucap Ye Yun menatap ruan kota naga dengan penuh harap. "Ikutlah denganku, dan untukmu, aku berharap kau bisa mendapatkan semua herbal dalam catatan itu" ucap tuan kota naga berbalik pergi dari sana. Qin Tian menghela nafas panjang, dia tidak bisa memaksa Ye Yun untuk menerima keinginannya. Sebab Ye Yun memiliki bakat yang luar biasa, dan sangat disayangkan jika dia dibatasi oleh paviliun obatnya. "Kakak, aku bersumpah akan tumbuh lebih kuat lagi, aku akan membalaskan dendam untuk ayah kita nanti" ucap Ye Yun membuat Ye Fan mengangguk faham. Ye Fan sangat senang mendengar jika adiknya bisa masuk ke sekte pedang surgawi, sebab disana adiknya bisa berkultivasi dengan aman, bahkan orang orang dari keluarga Ye tidak akan berani mengusiknya. "Pergilah adik, kakakmu ini bisa menjaga dirinya sendiri" ucap Ye Fan tersenyum menatap Ye Yun. Qin Tian menghampiri Ye Fan yang masih berdiri diam, dia tahu betul jika Ye Fan sangat berat melepas kepergian adiknya, namun dia tahu betul jika Ye Fan bisa lebih tenang jika adiknya berada didalam sekte tersebut. "Ikutlah denganku, aku akan membantumu pulih dari semua luka yang kau derita" ucap Qin Tian menepuk bahu Ye Fan agar mengikutinya. "Terimakasih tuan" ucap Ye Fan sangat senang bisa mendapatkan bantuan dari tuan paviliun obat. Ye Fan mengikuti kemana Qin Tian akan membawanya, sebab dia tahu sendiri identitas tuan paviliun obat tidak semudah yang dia kira. "Apa kau yakin bisa menemukan semua herbal itu?" tanya Qin Tian menatap Ye Fan yang baru berusia enam belas tahun. "Aku akan berusaha mendapatkan semua herbal itu, apapun caranya" ucap Ye Fan dengan tatapan penuh tekat. "Sebaiknya pulihkan lukamu terlebih dulu" ucap Qin Tian saat tiba didepan gerbang paviliun obat miliknya. Ye Fan hanya bisa terus mengikuti kemana tuan paviliun obat membawanya, sebab dia sendiri juga harus bisa pulih dan mencari herbal yang dibutuhkan tuan kota naga.Ye Fan diberikan sebuah tempat untuk beristirahat oleh Qin Tian, sebab Ye Fan harus memulihkan luka yang dia alami saat ini. "Apa kau tahu mengapa orang bodoh itu sangat menginginkan herbal itu?" tanya Qin Tian menatap Ye Fan yang baru duduk diatas tempat tidur. Ye Fan hanya menggeleng kepala dengan pelan, dia benar benar tidak tahu alasan tuan kota naga sangat mengharapkan herbal tersebut, bahkan dia rela meminjamkan kekuatan untuk membalas dendam pada keluarga Lin. "Semua itu demi kesembuhan istrinya, aku berharap kau tidak memaksakan dirimu untuk mencari semua herbal itu" ucap Qin Tian melangkah keluar dari kamar yang ditempati Ye Fan. Ye Fan hanya bisa terdiam, dia benar benar tidak menyangka jika sang tuan kota naga masih memikirkan istrinya, dan Ye Fan sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada istri dari tuan kota naga. "Setidaknya aku harus pulih dari luka yang kudapat dari pertarungan sebelumnya, sangat menyebalkan tidak memiliki kultivasi seperti ini" gerutu Ye Fan yang
"Saudara Ye, sudah diranah apa sebelum kultivasimu hancur?" tanya Lu Han menatap Ye Fan yang berjalan disampingnya. Ye Fan diam sejenak sebelum menoleh kearah Lu Han yang sedang bertanya padanya, Ye Fan teringat pada masa lalunya, dimana dia hampir menerobos ranah grand master sebelum dentiannya hancur. "Aku berada diranah master puncak, saat dentianku dihancurkan, aku sudah berada diujung trobosan keranah grand master" ucap Ye Fan membuat Lu Han terdiam. Dia benar benar tidak menyangka jika ranah kultivasi Ye Fan akan setinggi itu, bahkan dia sendiri yang sudah dua puluh tahun baru menvapai puncak ranah master. Sedangkan Ye Fan yang baru enam belas tahun hampir mencapai ranah grand master, dan hal itu jelas bukan sesuatu yang bisa dicapai bocah biasa, pastilah Ye Fan merupakan bocah yang sangat jenius. Ranah kultivasi dibagi menjadi dua belas tingkatan, dimulai dari penempaan tubuh, dimana itu adalah tingkat awal bagi seorang kultivator, setelahnya baru tingkatan kondensasi
"Terus bergerak" ucap Ye Fan meminta agar keduanya tidak berhenti, sebab mahluk yang mengejar mereka sudah mengikuti sampai diluar lubang yang mereka masuki. Ketiganya terus bergerak, sampai saat Ye Fan terjatuh karena jalan yang dia lalui bukan lagi mendatar. jalan itu menurun kebawah, dan hal itu tidak diketahui oleh Xiao Ling dan Lu Han. Buuugh... aaarkh... Teriak Ye Fan saat Xiao Ling mendarat tepat di punggungnya, dia benar benar tidak menyangka akan ditimpa oleh Xiao Ling yang masih sangat ketakutan, bahkan Xiao Ling tidak sadar jika dia menduduki punggung Ye Fan. "Nona, bisakah anda turun dari punggungku?" pekik Ye Fan yang merasa punggungnya akan patah karena ditimpa oleh Xiao Ling. "Aku baik baik saja" jawab Xiao Ling yang membuat Lu Han menghela nafas lega, namu dia tersadar saat tidak mendapati Ye Fan ada disana. "Maafkan aku, aku tidak tahu" Xiao Ling yang seketika bangkit dan merasa sangat bersalah pada Ye Fan. "Nona muda, apa anda baik baik saja?" tanya Lu Han sa
Benar saja, Peringan Ye Fan benar benar terjadi. dimana tempat itu bergetar dengan sangat hebat, bahkan terdengar jelas derap ribuan kaki yang entah berasal dari mana datang mendekat. "Tempat ini tidak aman lagi bagi kita, ayo segera pergi" ucap Ye Fan yang dijawab dengan anggukan kepala Lu Han dan Xiao Ling. Ye Fan berlari keluar dari gua itu, Lu Han dan Xiao Ling mengikuti kemana Ye Fan akan pergi. Mereka ingin kembali bergantung pada insting Ye Fan, sebab sebelumnya insting Ye Fan sudah menyelamatkan mereka berdua. Ye Fan memasuki lorong gua lain yang tertutup bebatuan, meskipun sangat sempit, namun bisa mereka lewati dengan berjalan miring, dan celah itu jauh lebih sempit dari celah masuk gua sebelumnya. Lu Han dan Xiao Ling kembali mengikuti Ye Fan, sebab tidak ada lagi tempat untuk mereka berlari, sebab sudah terlihat siluet mahluk yang berlari menuju kearah mereka bertiga. ketiganya terus berjalan dengan pelan, bahkan lubang yang mereka masuki semakin menyempit, sampai pad
"Tuan, siapakah anda?" tanya Ye Fan yang sangat penasaran dengan siapa yang sedang duduk disinggadana didepannya. "Aku adalah jiwa dari tengkorak yang ada didekat pedang yang kau ambil' ucap sosok tersebut membuat Ye Fan terdiam. "Dimana ini?" tanya Ye Fan menatap sosok tersebut dengab sabgat tenang. "Ini adalah kesadaranmu, bisa dibilang kesadaranku saat ini tinggal disini" ucap Ye Fan membuat Ye Fan memicingkan mata menatap sosok tersebut. "Sialan, aku tidak punya waktu untuk bermain main denganmu, sekarang kembalikan aku ketempat semula, aku ingin segera pulang" maki Ye Fan menunjuk kearah sosok yang benar benar kesal menatap Ye Fan. "Sialan, mengapa aku harus menjalin kontrak dengan bocah bodoh ini?" raung sosok tersebut yang juga sangat kesal dengan makian Ye Fan padanya. keduanya sama sama saling menatap dengan penuh kekesalan, dimana mereka sama kesalnya satu dengan yang lain, sebab Ye Fan masih belum menyadari apa yang terjadi padanya, sampai pada akhirnya sosok tersebut
Ye Fan melangkah kearah tengkorak Qian Long, dimana dia hendak menguburkan tengkorak milik sang kaisar pedang. "Aku akan mengambil ini senior, maafkan aku karena merampok mayat anda" ucap Ye Fan mengambil cincin penyimpanan milik tengkorak Qian Long. Setelahnya dia baru menguburkan tengkorak milik Qian Long, Ye Fan juga memberikan penghormatan untuk Qian Long yang sudah mewariskan banyak hal untuk dirinya. Ye Fan mencabut pedang milik Qian Long, namun tidak mudah menarik pedang yang tertancap pada batu tersebut, hal itu membuat Ye Fan harus mengerahkan seluruh kemampuannya. "Tercabut Lah" Teriak Ye Fan berusaha sekuat tenaga mencabut pedang tersebut, sampai pada akhirnya pedang itu mampu dicabut oleh Ye Fan. Seketika gua tersebut bergetar dengan hebat, hingga terbukalah sebuah jalan dari ruangan tersebut yang entah menuju kemana, dan bahkan Ye Fan sendiri menjadi heran dengan jalan tersebut. Seketika gua tersebut menjadi gelap gulita, bahkan Ye Fan tidak bisa melihat apa apa kem
"Kau mempraktekkan tehnik sutra hati pedang, namun kau sama sekali tidak tahu jika tehnik itu belum sempurna bukan?" tanya sosok tersebut membuat Ye Fan terdiam.Ye Fan benar benar tidak mengerti mengapa sosok tersebut tiba tiba mengatakan hal itu, Ye Fan juga sangat terkejut saat sosok tersebut tahu jika dia menggunakan tehnik sutra hati pedang.Sosok pria paruh baya itu hanya bisa menghela nafas panjang saat Ye Fan tidak menjawab, namun dia tahu jika Ye Fan hanya diberikan tehnik itu tanpa diberitahu kenyataan tentang tehnik tersebut."Dengarkan aku baik baik, tehnik sutra hati pedang bukan sesuatu yang bisa begitu saja kau gunakan, meskipun saat ini kau sudah bisa berkultivasi, namun kultivasimu akan menghancurkan dirimu sendiri" ucap sosok tersebut melangkah masuk kedalam rumah."Senior Qian Long sama sekali tidak mengatakan hal itu padaku" ucap Ye Fan spontan saat terkejut mendengar tentang tehnik yang dia gunakan."Bahkan Qian Long mati karena tehnik itu, dan kau akan menjadi ko
Ye Yun sama sekali tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan Bai Yi, sebab dia jauh lebih khawatir pada sang kakak, sebab dia mendengar jelas jika itu adalah suara dari kakaknya."Kakak, bertahanlah sebentar lagi" gumam Ye Yun dengan kesal karena tidak bisa melindungi sang kakak.Bai Yu hanya bisa diam dan terus mengejar Ye Yun, sebab masternya akan sangat marah jika dia kembali tanpa membawa Ye Yun, dan Ye Yun sendiri justru semakin dalam memasuki hutan kematian itu.Semakin lama Ye Yun berlari, semakin mencekam pula hutan yang dia masuki, bahkan Bai Yu sendiri merasa ketakutan saat merasakan aura mencekam tersebut."Junior Ye" teriak Bai Yu melesat dan segera menarik Ye Yun menghindar dari tempat dia berada saat ini.Booom...Sebuah cakar besar menghantam tanah, dan saat itu juga Ye Yun terperangah melihat sosok yang muncul dihadapan mereka.Sosok yang muncul dan menyerang mereka bukan sosok biasa, sebab sosok tersebut adalah beruang besar yang sangat kuat, bahkan beruang itu merupa
Ye Yun dan Bai Yu benar benar semakin ketakutan saat lorong mereka lewat telah hancur, bahkan beruang tersebut sama sekali tidak mau berhenti, seolah beruang tersebut memang menargetkan mereka.Sedangkan Ye Fan masih mencari keberadaan mereka berdua, sebab hutan kematian itu sangatlah luas. Luasnya hutan kematian membentang dari barat ke timur, bahkan seperempat hutan di pegunungan naga merupakan bagian dari hutan kematian.Sampai pada akhirnya beruang tersebut berhasil mencapai ruangan tempat Ye Yun dan Bai Yu berada, bahkan mereka berdua sangat ketakutan saat berhadapan langsung dengan beruang tersebut."Lewat sini" ajak Bai Yu saat melihat sebuah lorong keluar, dia menarik lengan Ye Yun kembali agar segera berlari."Kemana kita akan pergi senior?" tanya Ye Yun yang terus berlari mengikuti kemana Bai Yu membawanya."Aku tidak tahu, hanya saja aku berharap beruang itu tidak akan mengikuti kita" ucap Bai Yu yang seketika berhenti.Dia berhenti bukan tanpa alasan, dimana dia mendengar
Ye Yun sama sekali tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan Bai Yi, sebab dia jauh lebih khawatir pada sang kakak, sebab dia mendengar jelas jika itu adalah suara dari kakaknya."Kakak, bertahanlah sebentar lagi" gumam Ye Yun dengan kesal karena tidak bisa melindungi sang kakak.Bai Yu hanya bisa diam dan terus mengejar Ye Yun, sebab masternya akan sangat marah jika dia kembali tanpa membawa Ye Yun, dan Ye Yun sendiri justru semakin dalam memasuki hutan kematian itu.Semakin lama Ye Yun berlari, semakin mencekam pula hutan yang dia masuki, bahkan Bai Yu sendiri merasa ketakutan saat merasakan aura mencekam tersebut."Junior Ye" teriak Bai Yu melesat dan segera menarik Ye Yun menghindar dari tempat dia berada saat ini.Booom...Sebuah cakar besar menghantam tanah, dan saat itu juga Ye Yun terperangah melihat sosok yang muncul dihadapan mereka.Sosok yang muncul dan menyerang mereka bukan sosok biasa, sebab sosok tersebut adalah beruang besar yang sangat kuat, bahkan beruang itu merupa
"Kau mempraktekkan tehnik sutra hati pedang, namun kau sama sekali tidak tahu jika tehnik itu belum sempurna bukan?" tanya sosok tersebut membuat Ye Fan terdiam.Ye Fan benar benar tidak mengerti mengapa sosok tersebut tiba tiba mengatakan hal itu, Ye Fan juga sangat terkejut saat sosok tersebut tahu jika dia menggunakan tehnik sutra hati pedang.Sosok pria paruh baya itu hanya bisa menghela nafas panjang saat Ye Fan tidak menjawab, namun dia tahu jika Ye Fan hanya diberikan tehnik itu tanpa diberitahu kenyataan tentang tehnik tersebut."Dengarkan aku baik baik, tehnik sutra hati pedang bukan sesuatu yang bisa begitu saja kau gunakan, meskipun saat ini kau sudah bisa berkultivasi, namun kultivasimu akan menghancurkan dirimu sendiri" ucap sosok tersebut melangkah masuk kedalam rumah."Senior Qian Long sama sekali tidak mengatakan hal itu padaku" ucap Ye Fan spontan saat terkejut mendengar tentang tehnik yang dia gunakan."Bahkan Qian Long mati karena tehnik itu, dan kau akan menjadi ko
Ye Fan melangkah kearah tengkorak Qian Long, dimana dia hendak menguburkan tengkorak milik sang kaisar pedang. "Aku akan mengambil ini senior, maafkan aku karena merampok mayat anda" ucap Ye Fan mengambil cincin penyimpanan milik tengkorak Qian Long. Setelahnya dia baru menguburkan tengkorak milik Qian Long, Ye Fan juga memberikan penghormatan untuk Qian Long yang sudah mewariskan banyak hal untuk dirinya. Ye Fan mencabut pedang milik Qian Long, namun tidak mudah menarik pedang yang tertancap pada batu tersebut, hal itu membuat Ye Fan harus mengerahkan seluruh kemampuannya. "Tercabut Lah" Teriak Ye Fan berusaha sekuat tenaga mencabut pedang tersebut, sampai pada akhirnya pedang itu mampu dicabut oleh Ye Fan. Seketika gua tersebut bergetar dengan hebat, hingga terbukalah sebuah jalan dari ruangan tersebut yang entah menuju kemana, dan bahkan Ye Fan sendiri menjadi heran dengan jalan tersebut. Seketika gua tersebut menjadi gelap gulita, bahkan Ye Fan tidak bisa melihat apa apa kem
"Tuan, siapakah anda?" tanya Ye Fan yang sangat penasaran dengan siapa yang sedang duduk disinggadana didepannya. "Aku adalah jiwa dari tengkorak yang ada didekat pedang yang kau ambil' ucap sosok tersebut membuat Ye Fan terdiam. "Dimana ini?" tanya Ye Fan menatap sosok tersebut dengab sabgat tenang. "Ini adalah kesadaranmu, bisa dibilang kesadaranku saat ini tinggal disini" ucap Ye Fan membuat Ye Fan memicingkan mata menatap sosok tersebut. "Sialan, aku tidak punya waktu untuk bermain main denganmu, sekarang kembalikan aku ketempat semula, aku ingin segera pulang" maki Ye Fan menunjuk kearah sosok yang benar benar kesal menatap Ye Fan. "Sialan, mengapa aku harus menjalin kontrak dengan bocah bodoh ini?" raung sosok tersebut yang juga sangat kesal dengan makian Ye Fan padanya. keduanya sama sama saling menatap dengan penuh kekesalan, dimana mereka sama kesalnya satu dengan yang lain, sebab Ye Fan masih belum menyadari apa yang terjadi padanya, sampai pada akhirnya sosok tersebut
Benar saja, Peringan Ye Fan benar benar terjadi. dimana tempat itu bergetar dengan sangat hebat, bahkan terdengar jelas derap ribuan kaki yang entah berasal dari mana datang mendekat. "Tempat ini tidak aman lagi bagi kita, ayo segera pergi" ucap Ye Fan yang dijawab dengan anggukan kepala Lu Han dan Xiao Ling. Ye Fan berlari keluar dari gua itu, Lu Han dan Xiao Ling mengikuti kemana Ye Fan akan pergi. Mereka ingin kembali bergantung pada insting Ye Fan, sebab sebelumnya insting Ye Fan sudah menyelamatkan mereka berdua. Ye Fan memasuki lorong gua lain yang tertutup bebatuan, meskipun sangat sempit, namun bisa mereka lewati dengan berjalan miring, dan celah itu jauh lebih sempit dari celah masuk gua sebelumnya. Lu Han dan Xiao Ling kembali mengikuti Ye Fan, sebab tidak ada lagi tempat untuk mereka berlari, sebab sudah terlihat siluet mahluk yang berlari menuju kearah mereka bertiga. ketiganya terus berjalan dengan pelan, bahkan lubang yang mereka masuki semakin menyempit, sampai pad
"Terus bergerak" ucap Ye Fan meminta agar keduanya tidak berhenti, sebab mahluk yang mengejar mereka sudah mengikuti sampai diluar lubang yang mereka masuki. Ketiganya terus bergerak, sampai saat Ye Fan terjatuh karena jalan yang dia lalui bukan lagi mendatar. jalan itu menurun kebawah, dan hal itu tidak diketahui oleh Xiao Ling dan Lu Han. Buuugh... aaarkh... Teriak Ye Fan saat Xiao Ling mendarat tepat di punggungnya, dia benar benar tidak menyangka akan ditimpa oleh Xiao Ling yang masih sangat ketakutan, bahkan Xiao Ling tidak sadar jika dia menduduki punggung Ye Fan. "Nona, bisakah anda turun dari punggungku?" pekik Ye Fan yang merasa punggungnya akan patah karena ditimpa oleh Xiao Ling. "Aku baik baik saja" jawab Xiao Ling yang membuat Lu Han menghela nafas lega, namu dia tersadar saat tidak mendapati Ye Fan ada disana. "Maafkan aku, aku tidak tahu" Xiao Ling yang seketika bangkit dan merasa sangat bersalah pada Ye Fan. "Nona muda, apa anda baik baik saja?" tanya Lu Han sa
"Saudara Ye, sudah diranah apa sebelum kultivasimu hancur?" tanya Lu Han menatap Ye Fan yang berjalan disampingnya. Ye Fan diam sejenak sebelum menoleh kearah Lu Han yang sedang bertanya padanya, Ye Fan teringat pada masa lalunya, dimana dia hampir menerobos ranah grand master sebelum dentiannya hancur. "Aku berada diranah master puncak, saat dentianku dihancurkan, aku sudah berada diujung trobosan keranah grand master" ucap Ye Fan membuat Lu Han terdiam. Dia benar benar tidak menyangka jika ranah kultivasi Ye Fan akan setinggi itu, bahkan dia sendiri yang sudah dua puluh tahun baru menvapai puncak ranah master. Sedangkan Ye Fan yang baru enam belas tahun hampir mencapai ranah grand master, dan hal itu jelas bukan sesuatu yang bisa dicapai bocah biasa, pastilah Ye Fan merupakan bocah yang sangat jenius. Ranah kultivasi dibagi menjadi dua belas tingkatan, dimulai dari penempaan tubuh, dimana itu adalah tingkat awal bagi seorang kultivator, setelahnya baru tingkatan kondensasi
Ye Fan diberikan sebuah tempat untuk beristirahat oleh Qin Tian, sebab Ye Fan harus memulihkan luka yang dia alami saat ini. "Apa kau tahu mengapa orang bodoh itu sangat menginginkan herbal itu?" tanya Qin Tian menatap Ye Fan yang baru duduk diatas tempat tidur. Ye Fan hanya menggeleng kepala dengan pelan, dia benar benar tidak tahu alasan tuan kota naga sangat mengharapkan herbal tersebut, bahkan dia rela meminjamkan kekuatan untuk membalas dendam pada keluarga Lin. "Semua itu demi kesembuhan istrinya, aku berharap kau tidak memaksakan dirimu untuk mencari semua herbal itu" ucap Qin Tian melangkah keluar dari kamar yang ditempati Ye Fan. Ye Fan hanya bisa terdiam, dia benar benar tidak menyangka jika sang tuan kota naga masih memikirkan istrinya, dan Ye Fan sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada istri dari tuan kota naga. "Setidaknya aku harus pulih dari luka yang kudapat dari pertarungan sebelumnya, sangat menyebalkan tidak memiliki kultivasi seperti ini" gerutu Ye Fan yang