Share

152

Matahari menggeliat dari ufuk timur. Malam yang terasa sangat panjang akhirnya terusir pagi. Di perkampungan Cimenyan, ratusan warga masih tak sadarkan diri, beberapa di antara mereka tak akan bangun kembali untuk selamanya.

Kepulan asap masih menyelimuti ke sekeliling, laksana desa sudah ditelan kabut asap tak berkesudahan. Asap tampak mengelilingi Cimenyan atau mungkin keseluruhan Ciboeh, menyandera semua orang di dalam.

Ustaz Ahmad adalah orang yang pertama kali sadar. “Astagfirullah,” ujarnya yang dengan segera melirik sekeliling. Ia menyadari bila Lukman dan Ilham masih belum sadarkan diri. “Man, Ilham.”

Lukman dan Ilham menggeliat, lalu terbangun tak lama kemudian.Ketiganya menatap dengan pandangan putus asa, tak bergerak dari tempat untuk sementara waktu. Matahari kian bergerak ke sisi barat, tetapi ketiganya masih diam di tempat.

“A-apa yang harus kita la-lakukan sekarang, Ustaz?” tanya Lukman.

“Ki-

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status