Share

Tamu Tak Diundang

"Kenapa murung begitu, Sayang? Ada masalah?" tanya Amran setelah makan malam di rumahnya.

"Lihat deh, Mas." Zilva menunjukkan pesan dan foto yang dikirimkan Arumi kemarin malam padanya.

Amran mengernyit. Dia menatap foto di layar handphone Zilva beberapa saat lalu bergeming. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu atau mungkin dia juga pernah bertemu dengan lelaki berjaket kulit itu.

"Kamu harus hati-hati, Mas. Sepertinya dia selalu mengawasi kita. Kemarin dia juga mengikuti kita di rumah Mbak Selly. Kebetulan aku intip dari gorden jendela. Laki-laki itu ada di seberang jalan sembari menelepon seseorang," ucap Zilva kemudian membuat Amran semakin kaget.

"Benar, Sayang? Kalau kamu lihat orang itu lagi, lekas telepon aku ya? Aku nggak mau kejadian yang lalu terulang lagi. Ingat, kalau ada paket mencurigakan nggak usah diterima. Misalkan kamu beli barang via online, kasih Pak Joko atau Pak Burhan dulu biar dibukakan." Zilva mengangguk lagi.

"Kira-kira siapa peneror itu ya, Mas? Apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status