Share

Part 84. Darah dagingku.

POV. Aksa

Ya Allah, jadi dari tadi siang, kunci ini terbawa olehku? Aku pun lekas masuk ke dalam, menyalakan semua lampunya.

Aku segera keluar lagi, ingin mencari istriku. Mungkin di rumah orang tuaku. Namun baru saja aku sampai di teras, aku sudah menemukan istriku yang sedang tertidur di kursi teras. Leganya. Aku pun segera mengajaknya ke dalam. Untungnya, dia tidak bertanya tentang banyak hal. Jadi aku tidak perlu susah-susah mengarang cerita.

Kami pun tertidur, hingga pagi menjelang.

Sebelum adzan subuh, aku sudah bangun, dan langsung ke masjid. Sebentar lagi, aku akan memiliki dua istri. Itu artinya, aku harus semakin tekun melakukan ibadah wajib.

Di jalan depan, ternyata tetanggaku yang tidak pernah muncul ke permukaan itu, juga sedang berjalan menuju ke masjid.

Kami pun melangkah kaki dengan cepat, tanpa banyak berbicara.

Setelah selesai berjamaah, kami mampir di tempat penjual bubur ayam. Aku makan di tempat. Begitu juga, dia. Aku membungkus dua. Begitu juga, dia. Dan tanpa ku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status