Share

Part 109. Dalam bahaya.

Penulis: Enik Yuliati
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-31 09:56:02

POV. Luna

Gundik itu, bahkan terlihat memakai rok tipis di atas lutut, yang memperlihatkan separuh pahanya. Sementara, suamiku hanya memakai celana pendek. Aku hafal dengan celana yang dipakai oleh suamiku itu. Karena, celana itu, kadang aku yang mencucinya, aku yang menjemurnya, aku yang menggosoknya. Dan sekarang, celana itu dipakai untuk berbuat maksiat bersama gun*iknya. Benar, memang telah menikah. Namun aku juga tidak yakin, apakah pernikahan mereka sah atau tidak.

Akhirnya, aku lebih memilih untuk mematikan ponselku, daripada nanti jari tanganku gatal, dan berkomentar yang tidak-tidak. Kulempar ponsel itu, ke pojok tempat tidur yang kini tidak ada penghuninya itu.

Diam-diam, aku kesepian. Aku merasa hampa, suamiku tidak ada.

Entah bagaimana nanti aku akan mengambil keputusan tentang rumah tanggaku. Otakku sepertinya sedang buntu, untuk memikirkan semua itu. Sepertinya, tidak ada jalan keluar yang sempurna. Semua pilihan yang ada, mengandung resiko yang tidak ringan.

Aku pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 110. Suara tembakan.

    POV. LunaDengan tangan gemetar, aku segera membuka layar ponselku. Kucari nomor kontak dengan nama Bu Indah. Hanya dia orang yang bisa kuminta pertolongan, saat ini. Tetangga lain, mungkin mereka sudah tertidur, di jam seperti ini. Berkali-kali aku mencoba menelpon Bu Indah, tetap saja gagal. Apa mungkin ponselnya tidak aktif? Nomer ponselnya Pak Bagus, atau Bara, aku tidak punya. Selama ini, aku tidak pernah punya kepentingan kepada mereka, jadi aku tidak tahu nomor ponselnya.Mencoba kucari nomer Pak Bagus di sebuah WA grub RT. Ketemu. Ada, nomer Pak Bagus. Aku pun mencoba menelponnya. Tersambung dan diangkat. Alhamdulillah. Semoga Allah memberiku pertolongan lewat tangan-tangan orang itu. "Pak, tolong, rumah saya, ada orang yang masuk."Aku berucap dengan suara yang bergetar. Tanganku gemetar, memegang ponsel yang ada. "Ini siapa?" tanya Pak Bagus. Mungkin saja Pak Bagus juga tidak menyimpan nomor ponselku, jadi beliau tidak tahu, dengan siapa beliau sedang berbicara. "Lu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 111. Dihajar Papa.

    POV. LunaSatu di antara mereka, bahkan sudah menarik celana panjangku. Namun tidak berhasil. Karena celana ini terlalu kuat dan tebal. "Ayo, bilang! Di mana, uang dan perhiasanmu?!"Satu laki-laki itu, mencengkeram kedua pipiku. Sementara, yang satunya lagi, memegang tubuhku. Aku sama sekali tidak berdaya, melawan mereka. Aku hanya bisa berdoa dalam hati. Dan tiba-tiba saja, ada suara tembakan di halaman rumahku. Suasana mendadak gaduh. Derap langkah kaki seperti orang yang berlari, terdengar semakin mendekat. Beberapa pria berseragam coklat, terlihat masuk ke kamarku. Mereka menodongkan senjata laras pendek, ke arah dua penjahat itu. Namun, naasnya, dua penjahat itu justru menyandera aku.Leherku dipasang pisau. Tubuhku semakin gemetar, tidak bisa kukendalikan. Mungkinkah, umurku hanya akan sampai di sini say? Dan tiba-tiba saja, aku dibuat lebih terkejut lagi. Suara tembakan, terdengar persis di samping telingaku. Pisau yang dipegang oleh laki-laki itu, jatuh tepat di pang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 112. Terus dihajar.

    Pov. AksaMalam ini, saat aku bersama Bunga sedang memulai memadu kasih, tiba-tiba ponselnya Bunga berdering. Kami biarkan saja, hingga deringnya mati sendiri. Namun baru saja deringnya mati, tiba-tiba langsung berdering lagi. Begitu seterusnya. Hingga akhirnya aku menyuruh Bunga untuk melihat ponselnya. "Siapa?" tanyaku. "Tidak tahu," jawab Bunga."Lihat, coba,"Aku mengulurkan tanganku. Bunga pun memberikan ponselnya. Ponsel pun berdering kembali. Nomer ini, aku hafal. Ini nomer ponselnya Papa. Kenapa Papa menelpon Bunga? Dari mana dia tahu, nomernya Bunga? Selang beberapa detik, Papa sudah mengirimkan sebuah pesan.[Tolong beritahu Aksa, untuk pulang ke rumahnya sekarang juga, jika kalian masih ingin bekerja di perusahaan yang sekarang menjadi tempat kalian bekerja.][Atau perselingkuhan kalian, akan saya laporkan kepada pihak perusahaan, biar kalian dipecat bersama-sama.] Dari mana juga Papa tahu, jika saat ini, aku sedang bersama Bunga? Apakah Luna sudah mengadukan pernikaha

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 113. Satu-satunya cara.

    POV. AksaSatu tangan kiri Mama, memegang tangannya Papa. Sementara, satu tangan kanannya, mengusap-usap punggungnya Papa. Aku hanya berani berdiri di pintu utama. Kulihat, Luna pun duduk berhadapan dengan Mama, didampingi oleh Bu Indah. "Mohon maaf, Non Luna, saya mau pamit dulu. Sebentar lagi, suami saya pulang, di rumah tidak ada orang," pamit Bu Indah.Mungkin Bu Indah sengaja pulang, karena merasa tidak enak dengan keributan yang sedang terjadi. Dari tempatku berdiri, aku melihat dua polisi baru saja keluar dari dalam. Mereka membawa pisau yang terbungkus plastik.Sebenarnya, apa yang baru saja terjadi di rumah ini?Orang-orang yang ada di luar pun, sudah mulai pulang ke rumahnya masing-masing. Para polisi itu, berpamitan kepada kami."Kami permisi dulu. Ibu Luna, besok harap datang ke kantor polisi. Masalah kekeluargaan kalian, harap bisa diselesaikan secara kekeluargaan, ya, Pak?" ucap polisi itu kepada Papa."Iya, Pak. Terimakasih, untuk semua bantuannya. Kami tidak tahu, a

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 114. Bagaimana jika kita bercerai saja.

    POV. Aksa"Sayang, kamu yakin, mau tinggal di rumah Papa?" tanyaku.Luna hanya menatapku sekilas. Kemudian dia kembali sibuk dengan memasukkan baju-baju itu ke dalam koper. Benar-benar perempuan yang angkuh."Luna, kamu dengar tidak, aku bertanya apa?" Nada suaraku mulai meninggi. "Tidak usah teriak-teriak. Aku sudah dengar."Akhirnya, bibir itu pun bersuara. Meski jawaban yang dikeluarkan, sangat tidak memuaskan. Mungkin aku harus merubah intonasi suaraku. Semoga saja, aku bisa membujuk Luna untuk tetap tinggal di sini. "Sayang, aku minta maaf. Aku beberapa hari ini tidak pulang. Jujur, aku merasa tersinggung, kamu meludahiku berkali-kali. Aku juga marah, kamu sudah membanting ponselku. Tapi jika boleh jujur, aku masih sangat mencintaimu. Bahkan yang ada di hatiku, ya cuma kamu. Bunga hanya kujadikan sebagai pelampiasan saja. Ada alasan yang lebih penting lagi, kenapa aku tidak pulang. Aku sedang berusaha membujuk Bunga untuk menyerahkan video itu. Nanti jika video itu sudah ada d

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 15. Rencana licik Aksa.

    POV. AksaTerus terang, aku ingin membalas sakit hatiku terlebih dahulu. Akan kubuat dia menjadi bucin kepadaku. Bahkan lebih bucin lagi dari sebelum-sebelumnya. Saat dia sedang merasa begitu gila karena mencintaiku, maka saat itulah, aku akan menceraikannya. Aku bahkan heran dengan perempuan yang satu ini. Selama ini, aku selalu berusaha bersikap baik kepadanya. Selalu mengalah dengan sifat keras kepalanya. Sebagai seorang suami, aku nyaris tidak punya cela.Tapi hanya gara-gara kesalahanku yang hanya satu kali saja, dia mendadak melupakan semua kebaikanku. Melupakan semua kenangan yang pernah kami lewati selama dua tahun ini. Ibarat nila setitik, rusak susu sebelanga. Mungkin itu adalah pepatah yang cocok untuk kami berdua.Sudah berbagai cara kucoba untuk meminta maaf. Namun dia tetap saja menyimpan curiga. Bahkan hingga seluruh uangku, kuberikan semua, dia tetap bersikap sama. Keras kepala. Semua uang hasil jerih payahku, bekerja lembur membanting tulang, bertahun-tahun lamany

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 116. Ngapain di sini?

    Pov. LunaSetelah tiga malam berturut-turut dia tidak pulang, jujur aku sebenarnya ada rindu di sudut hati kecilku. Bagaimanapun, dia itu adalah satu-satunya laki-laki, yang sering menyatukan raganya denganku. Ada rasa rindu, yang menuntut untuk segera dilabuhkan. Sebenci apa pun aku dengan tingkahnya, tetap saja, rasa cinta itu masih ada. Karena dia adalah laki-laki yang selama dua tahun ini mengobati sepiku. Namun setelah peristiwa yang baru saja terjadi, di mana aku hampir kehilangan semuanya, dan ternyata suamiku justru sibuk dengan gundiknya, seketika, mataku pun terbuka. Aku tidak boleh mempertahankan pernikahan yang sudah tidak sehat ini. Aku harus segera meminta cerai dari laki-laki yang sudah tidak lagi mencintaiku ini. "Mas, bagaimana jika kita tercerai saja? Lepaskan aku. Biar kamu bisa puas bersenang-senang dengan gundikmu."Kuberanikan diriku, meminta cerai dari suamiku. Semoga dia akan segera mengiyakan. Toh, dia sudah ada lain perempuan."Sayang, jangan bicara sepe

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 117. Ngomong sama aku!

    POV. Luna"Kamu ngapain di sini, Mas?"Aku bertanya dengan spontan, begitu melihat bahwa orang yang sedang berdiri di hadapanku itu adalah Bara."Memangnya, tidak boleh? Bukankah tempat ini, adalah tempat umum?" jawabnya santai. "Maaf ... heran saja. Kan kamu belum pernah ke sini, sebelumnya," jawabku. "Bisa jadi, mulai hari ini, aku bakalan sering ke sini," jawabnya."Mau ngapain?" tanyaku."Ya mau belanja, lah. Masak mau ngapelin kamu? Yang ada ntar aku kena tonjok suami kamu."Bara berjalan menghampiri deretan kemeja lengan pendek. Dia mengambil banyak sekali baju dengan dengan warna dan model yang sama. "Kenapa banyak sekali?" tanyaku. "Buat karyawan aku," jawabnya singkat, tanpa menoleh ke arahkan.Lagaknya benar-benar sangat cool. Seolah-olah, dia tidak peduli sama sekali dengan keberadaanku yang saat ini sedang ada di sampingnya."Oh, iya. Makasih, ya, Mas, semalam sudah menolongku. Aku malah lupa, tidak bilang terimakasih," ucapku. "Menolong apaan? Bahkan aku semalam mala

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11

Bab terbaru

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 131. Digrebek tetangga.

    POV. Aksa"Aku sudah tidak peduli. Kamu mau menikahi dia, kamu mau menceraikan dia. Bukan urusanku. Justru sekarang juga, aku yang akan meminta cerai. Ceraikan aku sekarang juga! Aku tidak mau lagi bersuamikan laki-laki yang kelakuannya bahkan melebihi kelakuan binatang!"Lagi-lagi, Luna berbicara dengan sangat lantang. Perempuan itu. Sudah kuperlakukan dengan baik, tetap saja bersikap angkuh. Lama-lama, aku pun kesal juga. Apalagi, semenjak dia mengetahui perselingkuhanku dengan Bunga, akhir-akhir ini, dia entah sudah berapa kali mengataiku sebagai binatang. Aku juga heran. Dia yang notebenya sebagai bisnis woman, sebagai seorang putri pejabat, namun mulutnya tidak bisa terkontrol. Tingkahnya juga cenderung arogan. "Luna! Kamu dengar tidak. Nyalakan airnya sekarang juga. Kamu jadi perempuan terlalu angkuh. Selalu ingin menjadi yang paling dominan, di setiap keadaan. Laki-laki mana pun, tidak akan tahan, hidup bersama dengan perempuan sepertimu. Kamu itu sudah berani kurang ajar.

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 130. Untung tidak gila.

    POV. AksaBunga pun tampak berbinar. Kemudian dengan manjanya, dia meminta gendong. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Luna. Dengan senang hati, aku pun menggendongnya hingga ke kamar atas. Sayangnya, saat di kamar mandi, Bunga justru menggodaku. Hingga akhirnya, aku pun tidak kuasa untuk menolaknya. Dan terjadilah semuanya. Suara musik yang mengalun dengan merdu, membuat kami lupa. Saat aku bersama Bunga sedang sibuk memadu cinta, tiba-tiba aku dikejutkan dengan air shower yang tiba-tiba mati, tidak mengalir lagi. Dalam sekilat pandangan mata, aku melihat Luna sudah menggenggam sabun cair dalam botol. Di semprotkannya, sabun cair itu ke wajahku, hingga mengenai mataku. Aku pun tidak bisa melihat dengan jelas. Mataku terasa perih. Dan sepertinya, hal yang sama juga terjadi kepada Bunga.Kami yang memang sedang berbaring di lantai kamar mandi, dalam posisi yang tidak siap pun, kalah telak, dengan seorang yang diberikan oleh Luna. Luna juga menyemprotkan sabun cair itu ke

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 129. Meminta gendong.

    POV. Aksa"Aku nggak bisa tidur. Rasanya aku pingiiiinnn ... banget tidur di rumah kamu. Mungkinkah ini yang dinamakan ngidam?"Bunga berbicara lirih, sambil takut-takut. Kasihan sekali, dia. "Ini bukan keinginanku. Ini keinginan anak kamu. Dia pingin tidur di rumah papanya. Kalau aku sih, sudah terbiasa hidup miskin. Meskipun diajak tinggal dikolong jembatan, asal bersamamu, aku rela ...."Bunga mengusap-usap perutnya. "Kalau besok saja, bagaimana? Biar Luna, aku ungsikan dulu ke rumah orang tuaku,"Aku berusaha beralasan. Terus terang, aku merasa ragu, jika ingin membawa Bunga ke rumahku, sementara di situ ada Luna. Aku takut, Bunga yang sedang hamil, dijadikan bulan-bulanan oleh Luna. Jangan sampai, nanti calon bayiku yang menjadi korban. "Tapi anak kita maunya sekarang. Aku nggak bakalan bisa tidur, jika tidak diajak ke sana," rengek Bunga dengan sangat manja. Akhirnya, aku pun mengalah. Membawa Bunga ke rumahku. Untunglah, Luna sudah tidur. Aku bisa masuk ke dalam rumah denga

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 128. Pingin.

    POV. AksaPagi ini juga, Luna langsung bilang kepada orang tuaku, bahwa dia ingin pulang saja ke rumahnya. Jika sudah Luna yang berbicara, maka Mama Papa pun akan menyetujuinya.Akhirnya, aku bisa juga lepas dari pengawasan Papa.Sepulang dari rumah orangtuaku, aku langsung menghampiri Bunga ke rumahnya."Aksa, muka kamu kenapa? Kok lebam?"Bunga menatap wajahku dengan tatapan heran."Dihajar Papa," jawabku. Bunga menatapku dengan tatapan kasihan. Kemudian dia masuk ke dalam. Tidak berselang lama, dia sudah keluar dengan mangok yang berisi air hangat, dan sapu tangan. Dikompresnya wajahku dengan air hangat itu. "Pasti istrimu mengadu yang tidak-tidak, kepada orang tuamu. Aku bahkan heran. Apa istimewanya Luna, hingga orangtuamu lebih membelanya, daripada terhadap anaknya sendiri."Bunga berbicara dengan nada yang nelangsa. "Luna sudah meminta cerai."Aku berbicara sambil menahan perih di wajahku."Bagus, dong. Ceraikan saja secepatnya! Toh kamu sudah punya aku. Punya calon anak jug

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 127. Terpergok saat di dalam kamar mandi.

    POV. Luna"Siapa juga, yang mau nyium handuk kamu? Aku juga ogah, yang ada ntar aku langsung pingsan. Keringat kamu, baunya nggak ketulungan. Udah gitu, kepedean, lagi."Aku berbicara sambil mencebikkan bibirku."Cewek memang paling pinter, kalau disuruh ngeles. Kirain kamu cuma pinter nangis doang. Ternyata pinter ngeles juga. Bilangnya pingsan, kalau nyium bau keringat aku. Padahal pas pinjem selimut punya aku aja, dicium-cium, dihirup-hirup sampai matanya merem-merem. Kamu pikir, aku tidak tahu? Aku bahkan melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Masih mau ngeles juga?"Aku malu, mendengar semua kalimat yang dia ucapkan. Benarkah dia melihatnya. "Tuh, kan, pipi kamu merona. Itu artinya, iya."Kenapa pagi ini, dia mendadak genit? Benar-benar, kepribadiannya memang sulit untuk ditebak. Kadang dia bersikap cuek, kadang bersikap serius, kadang malah genitnya nggak ketulungan, seperti pagi ini. "Gimana, boleh ya, aku ngelukis wajah kamu? Sebenarnya, bakat melukis itu, sudah ada sejak

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 126. Menggodaku.

    POV. Luna"Maaf juga, jika kemarin-kemarin, aku sempat membuat status yang bukan-bukan. Tapi status yang kuunggah, sudah aku atur privasinya, sehingga tidak ada orang yang melihatnya. Maaf juga, jika beberapa hari yang lalu, aku sempat meludahimu."Sebisa mungkin, aku berbicara dengan sopan. Aku ingin, saat perceraian nanti, aku sudah meminta maaf kepadanya."Sudahlah, jangan ngomong hal-hal yang nggak penting. Aku ke sini cuma mau ngomong, kalau nasi gorengnya nggak jadi. Aku mau bubur ayam saja. Kamu tolong ke depan, cari bubur ayam. Cepetan, jangan pakai lama."Aku merasa kesal dengannya. Seenaknya saja, dia mengganti perintah, saat perintah yang pertama sudah hampir kuselesaikan. "Matanya jangan melotot seperti itu. Baru juga meminta maaf, sudah mau membuat dosa. Atau kamu mau? Nanti jika sudah jadi janda, aku informasikan kepada semua orang, jika kamu itu perempuan arogan yang sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga, dan bahkan pernah meludahiku? Biar kamu jadi janda seum

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 125. Sepertinya aku benar-benar kehilangan suamiku.

    POV. LunaItu minuman siapa? Perasaan, aku tidak pernah meminum minuman seperti itu. Di kulkas memang menyimpannya, tapi lebih sering kugunakan untuk menjamu temannya Mas Aksa, jika ada yang datang ke sini. Suamiku pun, jarang sekali menyentuh minuman seperti itu. Apakah Mas Aksa, semalam sempat pulang? Tapi dia tidur di mana? Dari mana juga, dia bisa masuk? Apakah dia memiliki kunci cadangan?Aku memutar langkahku, menuju ke ruang tamu. Kusingkap dengan lebar, gorden jendela yang tadinya masih tertutup.Benar saja, aku melihat mobil suamiku. Tapi orangnya, ada di mana? Apakah tidur di mobil? Lantas botol minuman itu? Kulangkahkan kakiku, menuju kamar tamu. Kuputar kenop pintunya. Terkunci dari dalam. Itu artinya, memang suamiku pulang, dan memilih tidur terpisah dariku. Sudahlah, biar saja.Aku sedang mulai untuk tidak peduli dengan semua hal tentang dia. Aku akan fokus dengan kebahagiaanku. Semoga saja, Mama dan Papa bisa segera pulang. Dan semoga saja mereka tidak kaget, jika nan

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 124. Milik siapa.

    Pov. LunaEntah benar, entah salah. Bahkan aku sudah tidak bisa membedakan lagi. Saat aku sedang merasa begitu rapuh, aku justru berbagi cerita dengan mantan kekasihku itu. Bahkan aku juga bercerita tentang rencana perceraianku. Mungkin memang aku salah. Aku keliru. Sebagai seorang istri yang baik, seharusnya jika sedang ada masalah, dia akan mengadu kepada Tuhannya. Dia akan lebih mendekatkan diri kepada agamanya. Bukan malah seperti aku. Berduaan di luar rumah malam-malam, membuka aib rumah tanggaku, berkeluh kesah kepada mantan pacarku. "Kamu yakin, akan bercerai?" tanya Bara."Aku tidak sanggup berbagi. Kemarin-kemarin, kukira aku akan kuat. Tapi baru beberapa hari menjalani, aku rasanya sudah mau gila. Aku lebih baik menjauhi mudharat, daripada mengejar manfaat. Aku tidak sanggup ...."Bara tercenung sejenak, mendengar kalimat yang kuucapkan. Entah apa yang dia pikirkan. Kadang laki-laki itu, memang terlihat misterius."Dik, masuklah ke rumahmu. Tubuhmu punya hak, untuk dijaga

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 123. Pulang membawa ....

    POV. Bara[Samawa till jannah. Dekap eratlah yang ada di hadapanmu. Lupakan yang sudah meninggalkanmu.]Aku tahu. Aku paham, maksud dari komentar itu. Nadin ingin, agar Luna belajar mencintai Aksa yang telah menjadi suaminya, dan melupakan aku yang telah meninggalkannya.Nasehat itu tidak salah. Jika saat ini hatiku merasa tercubit, itu karena mungkin saja aku sedang sensitif. Komentar Nadin, hanya ditanggapi Luna dengan emotikon tersenyum.Kulihat unggahan-unggahannya dari yang paling atas. Semua hanya tentang butiknya. Tentang produk-produk yang dijualnya. Dia sama sekali tidak mengunggah masalahnya di dunia maya.Namun ada akunnya Nadin yang menandainya.[Keep strong. Wonder woman akan selalu kuat. Sobatku yang cantik dan baik.]Unggahan itu disertai dengan fotonya Nadin dan Luna, yang sepertinya sedang duduk di sudut kafe. Postingan itu baru saja diunggah beberapa jam yang lalu. Itu artinya, mereka masih berinteraksi hingga saat ini. Kulihat ada lingkaran kecil berwarna hijau m

DMCA.com Protection Status