Share

Part 114. Bagaimana jika kita bercerai saja.

POV. Aksa

"Sayang, kamu yakin, mau tinggal di rumah Papa?" tanyaku.

Luna hanya menatapku sekilas. Kemudian dia kembali sibuk dengan memasukkan baju-baju itu ke dalam koper. Benar-benar perempuan yang angkuh.

"Luna, kamu dengar tidak, aku bertanya apa?" Nada suaraku mulai meninggi.

"Tidak usah teriak-teriak. Aku sudah dengar."

Akhirnya, bibir itu pun bersuara. Meski jawaban yang dikeluarkan, sangat tidak memuaskan.

Mungkin aku harus merubah intonasi suaraku. Semoga saja, aku bisa membujuk Luna untuk tetap tinggal di sini.

"Sayang, aku minta maaf. Aku beberapa hari ini tidak pulang. Jujur, aku merasa tersinggung, kamu meludahiku berkali-kali. Aku juga marah, kamu sudah membanting ponselku. Tapi jika boleh jujur, aku masih sangat mencintaimu. Bahkan yang ada di hatiku, ya cuma kamu. Bunga hanya kujadikan sebagai pelampiasan saja. Ada alasan yang lebih penting lagi, kenapa aku tidak pulang. Aku sedang berusaha membujuk Bunga untuk menyerahkan video itu. Nanti jika video itu sudah ada d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status