Share

Bab 20 - Sifat Alfi yang Asli

“Kamu—” Alfi menunjuk wajah Rania.

Rania berusaha menahan dirinya. Ia hanya menatap suaminya datar. Suaminya pasti kesal karena hanya ia yang tersulut emosi, padahal sebelum pembicaraan itu, Alfi yang memulai semuanya duluan dengan mengatakan Rania akan lebih senang jika Satria bermain dengan Arbi.

“Papa sama mama kok berantem?” Satria melirik papa dan mamanya silih berganti.

Alfi keluar dari dapur untung menenangkan diri. Ucapan Rania yang terakhir membuatnya sangat marah.

“Kita siap-siap ya, sayang.” sadar suaminya tengah marah, Rania sengaja mengalihkan pikiran Satria.

***

Rania dan Alfi masih saling tak bicara. Kini mereka tengah menunggu diruang tunggu poli Kandungan. Rania bangkit, “Aku mau pipis dulu, mas.”

“Nanti aja habis periksa. Sebentar lagi loh.”

“Masih tiga orang lagi.” Rania tak lagi bicara lembut dan berusaha mencairkan suasana. Ia tidak peduli dengan amarah suaminya.

U
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status