KUKEMBALIKAN KEKASIHMU

KUKEMBALIKAN KEKASIHMU

Oleh:  Dwi Fitriani  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
6Bab
1.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Mengisahkan tentang seorang gadis yang akan mebalaskan dendam kekasihnya, gadis itu bernama Servita Anggraini biasanya di sapa dengan nama Anggrek. Ingatannya masih tergiang-ngiang tentang perlakuan sadis Leon terhadap kekasihnya Andre hingga menyebabkan kekasihnya kehabisan darah dan menghembuskan napas terakhir.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
6 Bab

Gagalnya Pertunangan

“Lily!” panggil Flora. “Ya, ada apa, Flo? Apakah acara pertukaran cincin akan segera di mulai?” sahut Lily tersentak saat mendengarkan panggilan dari temannya Flora Amarissa Gusman yang tak lain adalah adik kandung dari Verell. “Tukar cincin bagaimana? Kamu gak lihat Anggrek kabur barusan?” tukas Flora yang menujuk ke arah Verell yang sedang tergesa-gesa mengejar tunangannya. “Why? Sejak kapan Anggrek lari?” tanya Lily penasaran. “Makanya, Ly. Jangan kebanyakan melamun jadi ketinggalan informasi kan?” tukas Flora yang mencubit ujung hidungnya. “Lagi pula, bukannya bagus ya kalau Anggrek kabur dan pertunangan akan segera dibatalkan.” sambung Flora tertawa. “Huss! Jangan ngomong gitu, kasihan kakak kamu, Flo.” Lily membantah ucapan Flora. “Habisnya aku gak setuju kalau kak Verell pacaran sama Anggrek. Dia bukanlah gadis yang baik, aku tahu bagaimana sikapnya.” rutuk gadis bertubuh jenjang itu dengan penuh amarah. Seperti menaruh dendam terhadap calon kakak iparnya itu. “Ly, kamu m
Baca selengkapnya

Rencana Balas Dendam

Sementara Anggrek menangis meratapi nasibnya, gadis itu menenggelamkan wajahnya di bawah batu nisan yang tertulis nama kekasihnya. Anggrek meremas tanah kuburan dan menenggelamkan wajahnya di sana. “Sayang, mengapa kamu ninggalin aku?” ucap gadis itu dengan deraian air mata yang membasahi pipinya. Gadis itu larut dalam kesedihannya, dia mulai menyusun strategi untuk membalaskan rasa sakit hatinya. “Sudah, Nak. Ayo kita pulang, gak baik jika kamu terus larut dalam kesedihan. Mama yakin hal tersebut pasti membuat Andre semakin sedih, Nak.” bujuk Renata–mama mendiang Andre. Wanita paruh baya itu turut meneteskan air matanya saat melihat gadis itu meratapi kepergian sang putra. Anggrek segera bangun dan meraih tangan Renata, mereka menghampiri mobil yang di parkirkan di tepi jalan. Gadis itu mengiringi langkah Renata sehingga membawanya sampai di depan mobil mewah milik Renata. Di sepanjang perjalanan gadis itu hanya menangis kala mengingat masa-masa terindah saat bersama kekasihnya.
Baca selengkapnya

Menjatuhkan Talak

“Tidak, Anna! Aku memang sudah gak cinta sama kamu, secepatnya aku akan menikahi Cintya calon istriku!” tukas Rusdy, pria itu sepertinya sudah di hasut oleh Cintya sehingga membuatnya menjadi egois seketika. “Baik, Mas. Aku terima keputusanmu, jangan pernah lagi kamu minta balik sama aku saat wanita itu kembali mencari mangsa dengan pria di luar sana. Aku tahu siapa dia, Mas. Aku akan pergi dan membawa putri kita,” ucap Anna dengan suara tersendat-sendat. “Silahkan saja! Tapi tinggalkan rumahku, karena rumah itu akan jatuh ke tangan Cintya, yang sebentar lagi akan menjadi istri satu-satunya.” sahut Rusdy. “Mas, kita jalan-jalan sekarang yuk, gerah di sini.” bisik Cintya yang menatap sinis ke arah Anna, wanita itu menggandeng mesra tangannya dan bergelayutan manja, membuat Anna dan putrinya semakin jijik melihatnya. Anggrek terus saja menunggu kepergian mamanya agar dapat melabrak wanita itu. “Ayo, Sayang.” sahut Rusdy dengan nada lembut. Cintya menabrak tubuh Anna dengan sengaja,
Baca selengkapnya

Apakah Aku Sanggup?

“Aw!” teriak Lily, seraya memegang tangannya yang sakit karena cengkraman tangan wanita paruh baya yang berdiri di depannya. Dengan kasar Anna melemparkan pergelangan tangan gadis itu dan mengencam gadis itu agar menjauhi Verell. “Dengar ya, Lily. Kamu harus bisa merelakan Varell untuk putriku, atau kamu akan tahu sendiri akibatnya! Saya akan membuat hidupmu menderita!” Anna menatap nanar gadis itu dan melontarkan ancaman. “Ta–tapi, Tante.” Lily menggantungkan ucapannya dan tak berani melanjutkannya, karena dia sangat takut ketika melihat raut wajah Anna yang sedang melototinya. “Lily mohon, kasi Lily waktu untuk berpikir. Lily masih mencintai Verell, Tante.” lirih gadis itu. “Dengar ya, Lily. Tante kasi kamu waktu satu minggu untuk melupakan Verell, setelah itu tante tidak mau menerima alasan apapun,” bentak Anna dan lalu meninggalkan gadis itu. “Ba–baik, Tante.” ucap Lily. Gadia itu menatap kepergian Anna, dia sangat sedih karena harus merelakan mantan kekasihnya itu. Tapi dia
Baca selengkapnya

Permintaan Sahabat

“Iya, aku serius, Dan.” sahut Verell.“Tapi kenapa, Rel? Kok dadakan gini putusnya? Apakah ini penyebab kecelakaan Anggrek? Bisa jadi kan?” tanya Dany curiga.“Jadi kamu nuduh aku? Serius aku gak tahu apa-apa, Dan! Jangan asal bicara kamu,” sahut Verell yang sedikit menekan nada bicaranya, seolah tak terima dengan tudingan yang di lontarkan oleh Dany sahabatnya itu.“Bu–bukan nuduh, Rel. Aku kan cuma nanya aja.” sahut Dany.“Ya sudah, beneran gak mau uang? Tumben, biasanya walaupun anak orang tajir aku di morotin terus.” gumam Verell yang kembali menyimpan uangnya. “Tapi kan kali ini beda keadaan, Rel.” Dany cengengesan. “Cengengesan mulu, ntar masuk lalat.” Verell menggerutu, pria itu masih merasa jengkel terhadap Dany yang kini berdiri di hadapannya. “Jangan jengkel terus, cepat tua. Mending uangnya kita sumbangkan ke Leon deh, kasihan dia, kan perusahaan papanya udah bangkrut. Belum lagi mamanya di rawat di rumah sakit jiwa, sebagai sahabat kita harus selalu ada untuk dia.” sara
Baca selengkapnya

Curiga

“Flora! Ada apa?” tanya sang mama yang baru saja menaiki anak tangga dan di dampingi Alexandria Gusman, para asisten juga memperhatikannya di sudut ruangan. Mereka mendapat tugas dari pemilik rumah untuk memajang foto keluarga di lantai dua.“Sakit, Ma. Kejedot pintu,” sahut Flora cengengesan.“Ma Syaa Allah, ini sudah yang kesekian kalinya kamu kejedot pintu, Nak. Lain kali kalau jalan harus hati-hati, biar gak kejedot lagi.” ledek sang mama dan di temani dengan suara tawa dari sang papa yang berada di sampingnya sang mama.“Benar tuh kata mama, Dek.” sambung Rangga yang mencubit ujung hidungnya, “Nah, lain kali kalau jalan, mata sama kakinya di gunakan dengan baik ya.” sahut sang kakak yang mencubit ujung hidungnya.“Hm, jangan di marahin dong, bantuin!” sahut Flora yang mengulurkan tangannya, pertanda bahwa dia meminta sang kakak membantunya bangun dari duduknya.“Dih, siapa yang marahi, Flora?” ucap Rangga gemas, lalu mengulurkan tangannya dan membantu adiknya untuk kembali berdir
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status