Share

BAB 156. Duniaku runtuh.

POV Alya.

Kuputuskan menghubungi nomor Hasan. Tersambung, tapi tidak dijawab. Aku kok, jadi berasa mengejar-ngejar cinta Hasan gini, ya?

[Hasan, sorry aku ganggu kamu. Ini kulakukan atas permintaan nenekku. Kata beliau kenapa kamu tidak datang. Hasan aku tegaskan padamu ya, jangan kira kamu sangat kucintai jadi sikapmu seenak sendiri padaku.] Terkirim dan langsung terbaca.

[Maaf Al, aku bukan bermaksud begitu. Sore ini aku datang ke rumahmu. Insya Allah.]

[Ya.] jawabku singkat.

Setelah bersiap aku ke rumah Nindi rasanya deg-degan sekaligus bahagia akan mengunjunginya.

Mungkin Nindi tidak datang ke rumahku sewaktu kuundang karena dia sungkan pada keluargaku. Aku tidak boleh suudzhon padanya. Dia sudah berubah begitu pun aku sangat bahagia. Nindi sekarang berbeda sekali dengan Nindi yang dulu.

Setengah jam perjalanan akhirnya sampai juga.

Rumah Nindi kosong pintunya tertutup dia ada di mana?

“Bu, persmisi, Nindi dan keluarga apa pulang kampung ya, kok, tutup rumahnya?” tanyaku pada tet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status