Share

BAB 157. Keterangan Papah.

POV NINDI

“Mas, siapa perempuan ini? Kenapa ada bersama kamu?” tanya mamah lagi.

“Kalian lupa? Ini Bulek Siska sepupu Papah dan ini anaknya,” jawab papah.

Dulu Bulek Siska tidak seglowing dan semodis sekarang. Makanya aku pangling padanya. Yang kuingat tahi lalat di dagunya.

Mungkin mamah lupa, tapi tidak bagiku. Aku menyimpan kenangan buruk tentang Bulek Siska.

Bulek Siska dulu menolak kami mentah-mentah saat kami izin mau tinggal di kampung papah bahkan mengusir kami.

Dulu begitu aku keluar dari rumah sakit dan Alya bilang padaku untuk tidak kembali ke rumahnya. Langkah pertama yang kulakukan adalah pulang kampung. Saat itu aku merasa jika pulang kampung uang yang kudapatkan bisa untuk beli rumah dan sisa banyak masuk ke tabungan, tapi ternyata salah. Kami ditolak mentah-mentah.

Karena mendapat penolakan di mana-mana dan merasa sendiri lontang lantung mamah jadi begini. Depresi berat.

“Iya, Mbak, aku Siska masa lupa. Aku ikut Mas Is ke sini mau lebaran di sini.”

“Is? Kok nama kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status