Share

Bab 140

Kalimat tersebut kembali memancing emosi Boris. Dia melayangkan satu pukulan keras lagi ke sudut bibir lelaki itu. Pukulan tersebut membuat sudut bibir Mahendra robek dan noda darah mengenai kepalan tangannya.

Keributan keduanya menarik perhatian dari orang-orang sekitar. Banyak yang ketakutan dan tidak berani bersuara. Meski tidak tahu apa yang terjadi, mereka semua kenal dengan Boris. Caca yang melihat hal itu langsung berlari ke ruang kerja Zola.

“Bu Zola, gawat. Di luar ada yang berantem.”

“Siapa yang berantem?” tanya Zola yang baru saja terbangun dan masih terlihat bingung.

“Pak Boris dan Pak Mahendra.”

Zola keluar dari ruang kerja dan langsung menemukan Mahendra terduduk di lantai. Boris tengah mencengkeram kerah baju lelaki itu dan menatapnya dengan dingin. Melihat itu, Zola langsung berlari dan berkata,

“Boris, apa yang kamu lakukan?”

Dia mendorong Boris dan langsung membantu Mahendra berdiri sambil bertanya, “Mahendra, kamu nggak apa-apa?”

“Nggak apa-apa, jangan khawatir,” jaw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status