Share

Bab 139

“Nggak boleh. Tadi aku membahas kekurangan desain interior dengan Pak Wanto dan harus segera direvisi untuk ditunjukkan padanya besok.”

“Nggak buru-buru. Namanya pekerjaan nggak akan ada habisnya. Kamu baring di sofa dan istirahatlah. Nanti aku panggil kamu bangun, oke?”

Begitu Mahendra selesai berbicara, dia langsung menarik laptop perempuan itu dan memintanya untuk berbaring di sofa dan istirahat. Zola juga tidak menolak karena ini bukan untuk dirinya sendiri. Masih ada anak di dalam perutnya yang harus dia jaga.

Dia tertidur cukup lama dan Mahendra juga tidak membangunkannya hingga sebelum jam pulang kantor. Lelaki itu membuka pintu ruangan dengan perlahan. Sinar matahari terbenam menembus jendela ruangan dan menerpa wanita yang tertidur lelap di sofa.

Mahendra berdiri dan menatap perempuan itu tanpa berkedip. Tatapannya semakin dalam dan jakunnya bergerak naik turun. Di depannya adalah wanita yang dia cintai selama bertahun-tahun. Dimulai dari ingin berpacaran dengannya hingga seka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status