Share

Bab 142

Setelah sambungan terputus, Zola juga terdiam cukup lama. Setelah Boris kembali ke kamar, dia baru mencoba menenangkan emosinya.

Di rumah sakit, Mahendra baru keluar setelah mengambil obat. Wajah tampannya terlihat dingin dan gelap.

Setelah naik mobil, asistennya bertanya dengan suara rendah, “Pak Mahendra, sekarang apakah Anda ingin pulang?”

“Iya.” Setelah itu suasana di mobil menjadi hening. Perjalanan mereka diliputi kesunyian.

Setibanya di rumah, dia melempar obatnya ke sisi lain dan sepertinya tidak berniat untuk makan. Lelaki itu langsung masuk ke kamar mandi. Telinganya penuh dengan ucapan Zola yang menjelaskan hubungannya. Mustahil kalau dibilang tidak ada perasaan apa pun.

Bukan pertama kalinya dia tahu sikap Zola yang cukup rasional terhadap apa yang dia inginkan dan tidak inginkan. Oleh karena itu, sehingga Mahendra tertarik dengannya. Meski Zola sudah menjelaskan, perasaannya juga tidak akan berubah. Jika tidak, dia tidak mungkin menunggu selama bertahun-tahun.

Lelaki itu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status