Share

Bab 148

“Nggak. Boris, bagaimana mungkin aku menyalahkanmu? Masalah itu memang salahku. Aku nggak seharusnya membiarkan manajerku memintamu menjemputku. Aku tahu kamu orang yang profesional. Aku nggak seharusnya seperti itu ….”

“Sudah. Masalah ini sudah berlalu dan jangan diungkit lagi, oke?” potong Boris tanpa ekspresi.

Tyara mengangguk dan dia tersenyum lembut sambil berkata, “Boris, kamu jangan marah. Aku janji nggak akan ada lain kali lagi.”

Lelaki itu berdeham dan bertanya, “Kemarin malam teringat apa?”

Tyara menatapnya dan berkata, “Aku ingat tangan lelaki itu ada tato. Seekor naga yang melilit hingga ke seluruh lengannya.”

“Kenapa tiba-tiba bisa mengingat detail seperti itu?”

“Mungkin karena aku melihat video tentang tato. Jadi tiba-tiba aku mengingatnya.”

Keduanya saling berpandangan sejenak. Boris menatapnya dengan dingin dan tidak berkata apa pun. Tatapannya yang tajam dan lekat membuat Tyara merasa tidak nyaman. Dia bertanya, “Boris, kenapa kamu melihatku seperti itu? Kamu nggak per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status