Share

Bab 154

Zola juga tidak mengerti kenapa belakangan lelaki itu selalu suka ribut dengan Mahendra seperti anak kecil. Namun, pertanyaan tersebut tidak dijawab olehnya dan hanya berkata,

“Sudah siang, kamu pergi makan saja. Nanti aku masih ada urusan, aku matikan dulu, ya?”

Boris langsung mematikan teleponnya terlebih dahulu. Tidak tahu apakah lelaki itu marah atau tidak. Zola duduk kembali di sofa dan melihat Mahendra yang sudah meletakkan peralatan makannya untuk menunggu perempuan itu.

Setelah Zola duduk, dia mengambil ayam dan bertanya, “Kenapa kamu nggak makan?”

“Tunggu kamu.”

Zola refleks terdiam. Setelah itu, Mahendra tidak berbicara lagi. Lelaki itu menatap Zola dengan lembut. Sampai kapan pun, dia ingin menunggu perempuan itu. Meski tahu tidak akan ada hasilnya, dia tetap enggan menyerah untuk menunggu.

Setelah selesai makan, Zola melihat data sketsa sekali lagi dan meminta Caca menyerahkannya pada Pak Wanto.

Hari ini dia tidak perlu ke lokasi konstruksi. Oleh karena itu, dia tetap berad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status