Share

Bab 160

“Ini keputusan kantor seperti biasanya. Apa yang harus dimarahkan? Apalagi proyek Leonarto Group ini nggak bisa memberikan apa pun pada kita. Demi perkembangan Morrison Group, kenapa nggak boleh melepaskan sesuatu yang nggak signifikan?”

Setelah telepon berakhir, Boris tidak langsung kembali ke kamar. Dia berdiri di balkon dan menghidupkan sebatang rokok.

Ekspresinya terlihat datar dan pikirannya dipenuhi pemandangan Zola ketika berbincang dengan Jeffry. Dia bersikap sangat terbuka dan santai dengan lelaki itu. Sikap Zola yang seperti itu tidak pernah dia lihat sebelumnya.

Detik itu juga, perasaan tidak nyaman dan marah menyerangnya. Perasaan itu adalah sebuah perasaan siaga yang sulit dijelaskan. Mereka adalah suami istri. Selama belum cerai, maka semua milik perempuan itu adalah miliknya. Namun, ada sesuatu tak kasat mata yang berubah diluar kendalinya dan tidak bisa dijelaskan.

Keesokan paginya, Zola terbangun dan tidak mendapati Boris di kamar. Setelah selesai sarapan, dia berangka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status