“Kamu berencana bagaimana?” tanya lelaki itu sambil menatapnya.Zola berpikir sejenak dan berkata, “Kalau kamu nggak ingin orang asing ke rumah, kita di luar saja.”Ucapan perempuan itu membuat senyuman Boris terbit. Dia menatap Zola dengan lembut dan berjalan ke hadapan perempuan itu sambil berkata, “Kenapa begitu mengerti aku? Tahu aku nggak suka orang asing ke rumah makanya memikirkannya? Kalau begitu, makan di luar saja, ya?”Zola menatapnya dengan bingung dan tidak berbicara apa lagi. Jika tidak, sepertinya dia akan curiga apakah orang yang sedang bersamanya bukan Boris. Kedua bola matanya menatap orang di depannya dengan kosong dan terkejut.Dia berpikir cukup banyak dan pada akhirnya dia mendapatkan satu jawaban. Sikap Boris karena ingin menebus keputusannya mengajukan cerai. Bagaimanapun, bagi seorang perempuan yang sudah cerai akan tetap menjadi janda.***Keesokan paginya, Zola terbangun oleh alarm ponsel Boris. Telepon itu dari Jesse. Ekspresi Boris berubah seketika saat men
“Pak Boris, masalah ini sepertinya sulit diatasi. Sekarang nggak hanya gosip Pak Jeffry dan Ibu yang sudah naik. Ada yang mengirimkan berita bahwa Ibu berpacaran dengan banyak lelaki sekaligus. Serta ada beberapa orang yang melaporkan bahwa Ibu membohongi perasaan mereka ....”Ucapan Jesse dapat didengar dengan jelas oleh Zola. Perempuan itu menatap Boris dengan sorot kosong dan keduanya diam tanpa berbicara apa pun.Sebenarnya Zola ingin sekali menjelaskan kalau dia bukan orang seperti itu. Dia juga tidak pernah melakukannya, tetapi dia mengurungkan keinginannya untuk mengatakan sesuatu. Ketidakpercayaan di antara mereka bukanlah sesuatu yang baru. Kalau Boris tidak percaya, tidak ada gunanya dia banyak bicara.Diamnya Zola membuat Boris mengangkat alisnya. Dengan datar dia bertanya, “Nggak ada yang mau kamu katakan?”“Kamu percaya kalau aku bicara apa pun?” tanya Zola sambil menatapnya.Mereka bertatapan dan keduanya memancarkan sorot yakin dan penuh percaya. Masalah ini terlalu tiba
Di bagian bawahnya masih ada sebuah foto yang merupakan foto surat nikah. Berita tersebut menjadi berita utama dan benar-benar menenggelamkan rumor sebelumnya.Unggahan kedua menuliskan, “Mengenai rumor di internet sebelumnya, Morrison Group bersiap untuk menindak akun yang menyebarkan tuduhan tersebut. Tim pengacara dari Morrison Group akan mulai bekerja, semoga semua rumor dapat dihentikan. Selain itu, selamat pada Pak Chris akhirnya sudah resmi!”“Lihat baik-baik!”“Ada apa ini?”“Bukan selingkuhan, ‘kan? Kenapa bisa menjadi Istri Pak Chris?”“Masih nggak jelas? Suaminya itu Pak Chris, kenapa harus jadi selingkuhan? Tapi aku lebih penasaran ada hubungan apa dengan Pak Chris?”“Pak Chris keren sekali.”“Hanya aku sendiri yang penasaran? Istrinya Pak Chris adalah Zola, lalu Tyara apa? Ada begitu banyak petunjuk sebelumnya, itu apa maksudnya?”“Aku juga penasaran. Akun nggak resmi Tyara juga bilang kalau dia dan Pak Chris adalah sepasang kekasih. Berarti unggahannya ditujukan untuk Zol
Zola pikir lelaki itu membahas gosip tersebut. Dia mengangguk dan berkata, “Iya, sudah lihat.”“Nggak ada yang disampaikan padaku?” Ekspresi lelaki itu tampak kaku. Morrison Group sudah mengunggah berita, tetapi respons perempuan itu hanya seperti ini?Mata Zola bertemu dengannya dan berkata, “Aku nggak pernah melakukannya. Nggak peduli kamu percaya atau nggak, aku nggak melakukannya ….”“Kamu pikir aku nanya gosip nggak benar itu?” tanya Boris memotong ucapan Zola.“Memangnya apa?”Boris tertawa dan berkata, “Jadi selain gosip itu, kamu nggak ada lihat lagi?”Kening Zola berkerut tidak mengerti maksud lelaki itu. Boris maju dan menunjukkan ponselnya di hadapan Zola. Di dalamnya terdapat berita yang diunggah oleh Morrison Group. Perempuan itu tampak tercengang ketika melihatnya.Boris menyimpan ponselnya dan berkata lagi, “Sekarang ada yang mau disampaikan?”“Kamu mempublikasikan pernikahan kita?”“Ada masalah?”“Kamu nggak khawatir kalau berita ini merugikan Tyara? Apalagi kita sudah
Dalam lingkup ini, kendali terhadap sikap artis sangat ketat. Begitu melanggarnya, maka Tyara akan sulit untuk membersihkan nama baiknya. Meski seiring berjalannya waktu, maka akan ada netizen yang mengingatnya.Tyara diam dan kondisinya dalam keadaan tegang sejak Morrison Group mempublikasikan pernikahan Boris dengan Zola. Wajahnya tidak ada ekspresi dan kedua matanya tampak kosong.Ketika mendengar ucapan manajernya, dia berkata dengan tenang, “Cari orang untuk menggantikan akunku.”“Untuk sementara hanya ada cara ini. Tapi kenapa Pak Boris tiba-tiba mengumumkan berita pernikahan? Apakah karena tekanan dari keluarga karena Zola terlalu banyak skandal?”Tyara tidak menjawab.Morrison Group mengumumkan berita asalkan Boris menyetujuinya. Lalu kenapa lelaki itu setuju? Apakah karena paksaan dari keluarga Morrison? Namun, Tyara mengerti jika lelaki itu tidak bersedia, tidak akan ada orang yang bisa memaksanya.Dia tersenyum pahit dalam hati dengan perasaan tidak puas menguasai hatinya. T
Namun, Hartono tidak lanjut menjawab. Dia mengerti Boris sangat cerdas. Semakin banyak berbicara maka akan semakin mudah ditebak. Masalah ini harus dipertimbangkan dengan Zola.Karena Kakek sangat berhati-hati, Boris tidak lanjut bertanya lagi. Dia hanya menganggap bahwa kakeknya sedang senang dan ingin memujinya saja.Setelah telepon terputus, dia bersandar di kursi dengan wajah datar. Matanya setengah terpejam dan pikirannya membayangkan sosok wajah Zola yang cantik. Perempuan itu sangat terkejut ketika tahu pernikahan mereka diumumkan.Lelaki itu menyemburkan tawanya. Di hati perempuan itu, dia tidak ada artinya sama sekali. Responsnya tidak bahagia dan terkejut seperti yang dibayangkan. Apakah dia tidak senang karena khawatir mantan kekasihnya akan melihatnya? Semakin Boris memikirkannya, matanya semakin dingin.Pukul tujuh malam.Boris tiba di rumah tepat ketika waktu makan malam. Bahkan sebelum masuk, dia sudah mendengar suara tawa dan canda dari dalam rumah. Saat masuk ke ruang
Boris hanya tertawa pasrah dan berkata, “Kakek, Kakek bela Zola atau aku?”“Aku bantu Zola, bukan kamu.”“Aku pergi?” tanya Boris. Tidak ada orang yang menahannya, justru terdengar suara tawa dari kedua orang tuanya.Rosita juga ikut bertanya, “Zola, kamu benaran nggak senang kalau pernikahan kalian dipublikasikan?”“Mama, aku bukan nggak senang. Hanya saja terlalu tiba-tiba, aku masih sedikit nggak bisa mencernanya,” ujar Zola sambil tersenyum.“Asalkan bukan nggak senang. Lama-lama juga akan terbiasa. Zola, kamu nggak tahu kalau hari ini ada banyak orang yang memujimu cantik. Mama sampai dibuat sangat senang. Mulai hari ini, Mama sudah bisa pamer kalau Mama ada menantu.”Rosita tampak sangat bahagia hingga menatap Zola penuh tatapan kasih sayang. Zola hanya tersenyum malu. Sesaat kemudian, pelayan datang dan mengatakan bahwa makan malam sudah siap.Boris juga ikut bertanya, “Kakek, bukannya Kakek mau kasih aku kejutan? Kejutan apa?”Kakeknya melirik Zola dan berkata, “Makan dulu, ngg
Zola menoleh dan berkata dengan tenang, “Nggak ada.”“Nggak ada?”“Iya.”“Apa yang kamu bicarakan dengan Kakek?”“Kakek tanya aku senang atau nggak.”Boris meliriknya tidak percaya dan bertanya, “Lalu kamu senang?”Lelaki berwajah tampan itu mengenakan setelan jas hitam. Ekspresinya saat ini sangat serius dan kedua bola matanya sangat dalam. Seluruh tubuhnya juga memancarkan aura intimidasi. Zola diam-diam mengalihkan pandangannya ke luar jendela dan berkata,“Lebih besar rasa nggak percaya dibandingkan bahagia.”Boris mendengus sinis dan berkata, “Zola, Kakek bilang kamu penurut. Aku nggak merasa kamu penurut. Atau kamu hanya menyimpan sisi penurutmu di depanku dan mau melawanku?”Sikapnya seperti sedikit mengancam dan membuat Zola terdiam sesaat. Dia menoleh ke arah lelaki itu dan mendapati Boris sudah memejamkan matanya. Pada akhirnya keduanya kembali ke rumah dalam keadaan hening sepanjang perjalanan.Namun, ketika mobil baru berhenti, ponsel Boris sudah berdering.“Ada apa?” ujar