Share

Bab 174

Zola menoleh dan berkata dengan tenang, “Nggak ada.”

“Nggak ada?”

“Iya.”

“Apa yang kamu bicarakan dengan Kakek?”

“Kakek tanya aku senang atau nggak.”

Boris meliriknya tidak percaya dan bertanya, “Lalu kamu senang?”

Lelaki berwajah tampan itu mengenakan setelan jas hitam. Ekspresinya saat ini sangat serius dan kedua bola matanya sangat dalam. Seluruh tubuhnya juga memancarkan aura intimidasi. Zola diam-diam mengalihkan pandangannya ke luar jendela dan berkata,

“Lebih besar rasa nggak percaya dibandingkan bahagia.”

Boris mendengus sinis dan berkata, “Zola, Kakek bilang kamu penurut. Aku nggak merasa kamu penurut. Atau kamu hanya menyimpan sisi penurutmu di depanku dan mau melawanku?”

Sikapnya seperti sedikit mengancam dan membuat Zola terdiam sesaat. Dia menoleh ke arah lelaki itu dan mendapati Boris sudah memejamkan matanya. Pada akhirnya keduanya kembali ke rumah dalam keadaan hening sepanjang perjalanan.

Namun, ketika mobil baru berhenti, ponsel Boris sudah berdering.

“Ada apa?” ujar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status