Share

Bab 179

Tentu saja tidak penting. Yang paling penting, Zola percaya atau tidak.

***

Sekitar pukul setengah tujuh, Boris memacu mobilnya kembali ke Bansan Mansion. Sesampainya di rumah, dia langsung ke atas dan mendapati Zola sedang duduk di depan jendela kamar tidur sambil melamun.

“Zola, kita makan malam di rumah Kakek, ya.”

Zola menjawab dengan wajah tanpa ekspresi, “Aku nggak mau pergi.”

“Kamu kenapa?” tanya Zola sambil mengerutkan kening ketika melihat dengan jelas ekspresi Zola yang tampak tidak senang.

Tentu saja, Zola tidak menjawab pertanyaan itu. Dia hanya mendongak untuk menatap lurus ke mata pria itu dan bertanya, “Boris, kenapa kamu tiba-tiba publikasikan pernikahan kita? Apakah benar karena kamu nggak tega lihat aku dihujat makanya kamu publikasikan pernikahan kita?”

“Zola, kamu tahu apa maksud kata-katamu itu?”

Boris menatap Zola sebentar, bibir tipisnya melengkung membentuk seulas senyum dingin. Meskipun begitu, selalu ada kehangatan dalam kata-katanya.

Zola hanya berkata dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status