Dia memicingkan matanya penuh peringatan. Wajah lelaki itu terlihat begitu dingin. Zola mengangkat wajahnya dan berkata, “Masih belum sempat bilang.”“Sungguh nggak sempat bilang atau kamu nggak mau bilang statusmu yang sudah menikah?”“Boris, apa yang dikatakan Jeffry juga nggak salah. Meski aku bilang hubungan kita, memangnya dia salah kalau bilang aku nggak ada pacar? Kamu bukan pacarku juga, ‘kan?”“Lalu aku siapa?”“Suami.”Suami yang tidak mencintainya, suami yang akan menceraikannya dan mencintai orang lain. Namun, apa pun itu, mereka masih terikat oleh sebuah surat sertifikat. Sehingga mereka masih disebut sebagai suami istri. Zola menjawabnya dengan alami dan sepertinya membuat Boris puas. Lelaki itu tersenyum samar dan berkata, “Kalau begitu, sekarang kamu kasih tahu Jeffry tentang hubungan kita dan sampaikan juga tentang undangan makan malam itu padanya.”“Sekarang nggak tepat untuk bahas masalah itu.”“Apa maksudnya nggak tepat? Kamu pikir kapan saat yang tepat? Zola, kam
Keduanya saling berpelukan dan tidak memperhatikan Tyara yang tidak tahu sejak kapan berdiri di pintu toilet.Dia menatap kedua orang yang tengah berpelukan itu dengan terkejut dan tidak percaya. Kedua matanya tampak penuh emosi. Terutama pengakuan Boris yang mengatakan dia cemburu juga membuatnya begitu terkejut.Dalam hati Tyara juga terasa sedih dan juga sakit. Dia tidak tahu kenapa menjadi seperti ini?Sepertinya tidak bisa diteruskan lagi. Boris pernah berjanji akan menikahinya dan tentu saja masalah ini harus dipercepat. Mulutnya terkatup rapat dengan tatapan yang penuh kebencian. Perempuan itu tidak langsung menghampiri mereka dan hanya menahan dirinya dan berusaha untuk tenang.Dia tidak akan menyerah begitu saja. Dia pasti akan membalas Zola. Tyara membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan dirinya sebelum berbalik pergi.Orang yang ada di dalam sana juga mengakhiri kecupan mereka yang terjadi selama lima menit. Zola dibuat lemas karena ciuman lelaki itu dan hampir t
Jeffry tersenyum tipis dan berkata, “Nggak ada alasan, ini hanya perasaan seorang lelaki saja.“Zola mengernyitkan keningnya dan berkata, “Kamu juga belum pernah berpacaran. Kenapa bisa tahu rasanya mencintai seseorang?”“Zola, kamu sedang mempertanyakan pandanganku sebagai seorang lelaki?”“Aku nggak mempertanyakan pandanganmu. Aku hanya nggak merasa kamu bisa memahami pikirannya Boris.”“Kamu lupa apa jurusanku waktu kuliah?” tanya lelaki itu dan membuat Zola terdiam. Dia tahu jika jurusan Jeffry ketika kuliah adalah psikologi.Lelaki itu tersenyum dan berkata, “Alasanmu ingin cerai dengan Boris hanya karena Tyara?”“Dia bilang mau menikahi perempuan itu.”“Hanya itu saja?”“Apakah nggak cukup?” tanya Zola dengan ekspresi yang berubah. Dengan suara sedikit lembut dia berkata, “Jika ingin menikahi seseorang tanpa ragu-ragu, bukankah itu namanya cinta?”“Ini hanya alasan dari sudut pandangmu saja. Tapi seorang lelaki yang mau menikahi perempuan nggak hanya selalu karena cinta. Bisa jug
“Kamu berencana bagaimana?” tanya lelaki itu sambil menatapnya.Zola berpikir sejenak dan berkata, “Kalau kamu nggak ingin orang asing ke rumah, kita di luar saja.”Ucapan perempuan itu membuat senyuman Boris terbit. Dia menatap Zola dengan lembut dan berjalan ke hadapan perempuan itu sambil berkata, “Kenapa begitu mengerti aku? Tahu aku nggak suka orang asing ke rumah makanya memikirkannya? Kalau begitu, makan di luar saja, ya?”Zola menatapnya dengan bingung dan tidak berbicara apa lagi. Jika tidak, sepertinya dia akan curiga apakah orang yang sedang bersamanya bukan Boris. Kedua bola matanya menatap orang di depannya dengan kosong dan terkejut.Dia berpikir cukup banyak dan pada akhirnya dia mendapatkan satu jawaban. Sikap Boris karena ingin menebus keputusannya mengajukan cerai. Bagaimanapun, bagi seorang perempuan yang sudah cerai akan tetap menjadi janda.***Keesokan paginya, Zola terbangun oleh alarm ponsel Boris. Telepon itu dari Jesse. Ekspresi Boris berubah seketika saat men
“Pak Boris, masalah ini sepertinya sulit diatasi. Sekarang nggak hanya gosip Pak Jeffry dan Ibu yang sudah naik. Ada yang mengirimkan berita bahwa Ibu berpacaran dengan banyak lelaki sekaligus. Serta ada beberapa orang yang melaporkan bahwa Ibu membohongi perasaan mereka ....”Ucapan Jesse dapat didengar dengan jelas oleh Zola. Perempuan itu menatap Boris dengan sorot kosong dan keduanya diam tanpa berbicara apa pun.Sebenarnya Zola ingin sekali menjelaskan kalau dia bukan orang seperti itu. Dia juga tidak pernah melakukannya, tetapi dia mengurungkan keinginannya untuk mengatakan sesuatu. Ketidakpercayaan di antara mereka bukanlah sesuatu yang baru. Kalau Boris tidak percaya, tidak ada gunanya dia banyak bicara.Diamnya Zola membuat Boris mengangkat alisnya. Dengan datar dia bertanya, “Nggak ada yang mau kamu katakan?”“Kamu percaya kalau aku bicara apa pun?” tanya Zola sambil menatapnya.Mereka bertatapan dan keduanya memancarkan sorot yakin dan penuh percaya. Masalah ini terlalu tiba
Di bagian bawahnya masih ada sebuah foto yang merupakan foto surat nikah. Berita tersebut menjadi berita utama dan benar-benar menenggelamkan rumor sebelumnya.Unggahan kedua menuliskan, “Mengenai rumor di internet sebelumnya, Morrison Group bersiap untuk menindak akun yang menyebarkan tuduhan tersebut. Tim pengacara dari Morrison Group akan mulai bekerja, semoga semua rumor dapat dihentikan. Selain itu, selamat pada Pak Chris akhirnya sudah resmi!”“Lihat baik-baik!”“Ada apa ini?”“Bukan selingkuhan, ‘kan? Kenapa bisa menjadi Istri Pak Chris?”“Masih nggak jelas? Suaminya itu Pak Chris, kenapa harus jadi selingkuhan? Tapi aku lebih penasaran ada hubungan apa dengan Pak Chris?”“Pak Chris keren sekali.”“Hanya aku sendiri yang penasaran? Istrinya Pak Chris adalah Zola, lalu Tyara apa? Ada begitu banyak petunjuk sebelumnya, itu apa maksudnya?”“Aku juga penasaran. Akun nggak resmi Tyara juga bilang kalau dia dan Pak Chris adalah sepasang kekasih. Berarti unggahannya ditujukan untuk Zol
Zola pikir lelaki itu membahas gosip tersebut. Dia mengangguk dan berkata, “Iya, sudah lihat.”“Nggak ada yang disampaikan padaku?” Ekspresi lelaki itu tampak kaku. Morrison Group sudah mengunggah berita, tetapi respons perempuan itu hanya seperti ini?Mata Zola bertemu dengannya dan berkata, “Aku nggak pernah melakukannya. Nggak peduli kamu percaya atau nggak, aku nggak melakukannya ….”“Kamu pikir aku nanya gosip nggak benar itu?” tanya Boris memotong ucapan Zola.“Memangnya apa?”Boris tertawa dan berkata, “Jadi selain gosip itu, kamu nggak ada lihat lagi?”Kening Zola berkerut tidak mengerti maksud lelaki itu. Boris maju dan menunjukkan ponselnya di hadapan Zola. Di dalamnya terdapat berita yang diunggah oleh Morrison Group. Perempuan itu tampak tercengang ketika melihatnya.Boris menyimpan ponselnya dan berkata lagi, “Sekarang ada yang mau disampaikan?”“Kamu mempublikasikan pernikahan kita?”“Ada masalah?”“Kamu nggak khawatir kalau berita ini merugikan Tyara? Apalagi kita sudah
Dalam lingkup ini, kendali terhadap sikap artis sangat ketat. Begitu melanggarnya, maka Tyara akan sulit untuk membersihkan nama baiknya. Meski seiring berjalannya waktu, maka akan ada netizen yang mengingatnya.Tyara diam dan kondisinya dalam keadaan tegang sejak Morrison Group mempublikasikan pernikahan Boris dengan Zola. Wajahnya tidak ada ekspresi dan kedua matanya tampak kosong.Ketika mendengar ucapan manajernya, dia berkata dengan tenang, “Cari orang untuk menggantikan akunku.”“Untuk sementara hanya ada cara ini. Tapi kenapa Pak Boris tiba-tiba mengumumkan berita pernikahan? Apakah karena tekanan dari keluarga karena Zola terlalu banyak skandal?”Tyara tidak menjawab.Morrison Group mengumumkan berita asalkan Boris menyetujuinya. Lalu kenapa lelaki itu setuju? Apakah karena paksaan dari keluarga Morrison? Namun, Tyara mengerti jika lelaki itu tidak bersedia, tidak akan ada orang yang bisa memaksanya.Dia tersenyum pahit dalam hati dengan perasaan tidak puas menguasai hatinya. T