Share

2-29

Cukup lama aku menyaksikan proses ruqyah Sari. Hingga akhirnya Sari membuka matanya dan seperti bingung ia ada di mana.

“Lo di tempat Yai Husni, tempat guru gue,” ucapku pada Sari sebelum dia bertanya.

“Kok aku di sini? Kamu yang bawa?”

“Masa nggak ingat kalau lo yang mau ikut?”

Kyai Husni tersenyum, lalu memberikan kembali minum. Para santri diperbolehkan beristirahat lalu kami duduk bertiga, bersila saling menghadap.

“Saya kenapa ya, Pak Yai?” tanya Sari yang akhirnya sudah bisa berbicara meski lemah.

“Kamu terkena guna guna seseorang dan biasanya kalau nggak lekas diobati, bisa mati. Beruntung langsung dibawa ke sini, kamu sudah akan dijadikan tumbal seseorang yang mengambil kesadaran kamu,” ucap Pak Yai.

Mungkin Pak Yai tak mengatakan seluruhnya, tapi aku sudah tahu hal semacam ini dari cerita Bapak. Dulu bapak juga begitu. Hanya saja, Bapak itu ketemu sama mamak yang orangnya gak mudah jatuh cinta atau patah hati. Mamak itu tomboy meski akhirnya jatuh cinta juga.

“Kok bisa, Pak Y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status