Share

2-32

Saat aku sudah kalap, aku tak ingat apapun. Namun, saat aku mulai sadar dan tubuhku melemah, aku melihat Arga dan teman temannya yang lain terkapar penuh darah di lantai.

Aku menengok pada sosok perempuan berambut panjang yang ada di sebelahku. Wajahnya tak begitu nampak, tapi dia mengusap rambutku dan tersenyum. Dia menghilang saat aku hendak bertanya tentangnya.

Pintu terbuka. Asma datang bersama dengan petugas keamanan. Tubuhku yang masih diikat kursi tentu membuat semua seperti bingung. Pasti mereka bingung kenapa semua anggota BEM dan ketuanya terkapar tak berdaya.

“Gilang, lo nggak apa apa?” tanya Asma yang seperti panik melihatku.

“Gak ada apa apa, cuma tangan kayak sakit aja. Mereka siksa aku, tapi kok mereka yang kalah?” jawabku heran.

“Pak, saya nggak terima teman saya dibeginikan. Kami memang mahasiswa baru, tapi senior seperti mereka tidak bisa dilepaskan begitu saja setelah kasus ini. Mentang mentang senior, gak diadili. Kami mau keadilan, kalau nggak kami akan mempro
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status