Share

Jerat Cinta Mantan Istri
Jerat Cinta Mantan Istri
Penulis: Mumtaza wafa

Bertemu Mantan

Penulis: Mumtaza wafa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-16 18:20:02

"Sesuatu yang sudah retak tidak akan kembali utuh."

Mahesa menatap nanar Arunika yang duduk di depannya dengan perasaan campur aduk. Setelah Lima tahun lamanya, inilah pertama kalinya mereka bertemu. Tanpa sengaja. Sementara Arunika duduk dengan jengah, perasaan tak nyaman mendera. Bagaimanapun keadaannya dengan Mahesa tak lagi sama. Lima menit berlalu tanpa patah kata yang terucap di bibir mereka. Mahesa yang masih dengan perasaan bersalahnya, dan Arunika dengan perasaan tak nyaman.

Arunika mengembuskan nafas lelah.

“Kalau tidak ada yang mau kamu katakan, lebih baik aku pergi.”

Mahesa tersadar dari lamunannya tentang masa lalu yang kini masih menancap erat di pikirannya. Ada rasa yang selalu mengganggu tidurnya, mengganggu segala kegiatannya yang sekarang berpengaruh pada keutuhan rumah tangganya.

Mahesa menarik nafas dalam, menghilangkan perasaan aneh yang sejak tadi ia rasakan sejak bertemu dengan Arunika.

“Apa kabar?”

Arunika menaikkan sebelah alisnya, “sepeti yang kamu lihat, Alhamdulillah aku baik-baik saja.”

Mahesa mengangguk kikuk. Lima tahun tak bertemu dan tak berkomunikasi dengan perempuan berhijab pastel itu membuatnya agak sedikit kaku. Mengingat kesalahan yang pernah di perbuatnya dulu yang membuat hubungan keduanya tidak baik-baik saja.

“Kalau tidak ada yang penting lebih baik aku pergi, tidak baik laki-laki dan perempuan yang bukan mahram duduk berduaan. Bisa jadi fitnah.”

“Aku akan bercerai.” Ucap Mahesa membuat Arunika mengurungkan niatnya pergi dari kafe itu.

“Kami sudah tidak bisa mempertahankan rumah tangga kami.” Lanjutnya menatap Arunika yang kembali duduk di kursi.

“Lalu?”

“Mungkin ini karma buatku dan Dania atas perlakuan kami dulu ke kamu. Tolong maafkan aku.”

Sungguh, sebenarnya Arunika bukanlah orang yang percaya terhadap karma, tapi dia percaya bahwa sesuatu yang kita perbuat terhadap orang lain akan kembali ke dirinya masing-masing. Baik itu perbuatan baik ataupun perbuatan buruk semuanya akan mendapat balasan. Itulah sebabnya hatinya tak pernah merasa dendam dengan perbuatan Mahesa dulu. Perbuatan yang tak pernah ingin di ingatnya kembali.

“Aku sudah memaafkan kalian. Boleh aku pergi sekarang?”

Arunika sudah benar-benar tak ingin berhubungan dengan Mahesa maupun Dania. Cukup luka masa lalu yang pernah ia rasakan tertutup rapat. Dengan bertemunya dengan Mahesa hari ini, dia merasa takut luka itu kembali menganga.

“Maafkan aku, Run.”

Arunika beranjak dari tempat duduknya. Membetulkan tas selempang kecilnya ke pundak sebelah kirinya, lalu pamit dari hadapan Mahesa.

“Runi,”

Arunika menghentikan langkahnya. “Aku masih cinta kamu. Sungguh.”

Tanpa menoleh, Arunika kembali melanjutkan langkahnya setelah mendengar penuturan Mahesa. Senyum sinis tercetak di bibir tipisnya. Ia sudah benar-benar muak.

Mahesa terduduk lesu melihat reaksi Arunika. Sefatal itu memang kesalahannya. Dulu, dia datang untuk meminang gadis ayu keluaran pesantren itu dengan berani. Bukan. Dia berani datang kepada Ayah gadis itu untuk mengajaknya berpacaran. Bukannya diterima malah dapat ceramah rohani.

Getar ponsel di saku kanan bajunya menyadarkannya dari kenangan masa lalu.

[Kamu dimana?]

Enggan membalas, Mahesa beranjak dari kafe menuju mobilnya yang terparkir di sebelah gedung kafe. Tadinya dia hanya ingin menenangkan pikiran dari segala permasalahan yang menimpa dirinya. Sejak menikahi Dania, Mahesa bahkan dijauhi oleh keluarganya. Dania juga tak pernah akur dengan orang tua dan kakaknya.

“Berlian di buang, batu karang di pungut. Terlalu kamu Mahes.”

Ucapan Mayra kakak perempuannya masih terngiang ketika dirinya membawa Dania ke rumah untuk di kenalkan kepada orang tuanya. Tak jauh berbeda, orang tuanya justru memilih berdiam diri di kamar setelah menyambut kedatangan Dania. Tak peduli bagaimana perasaannya dan Dania kala itu, mereka lebih mempertahankan egonya karena rasa kecewa terhadap Mahesa.

Bertemu dengan Arunika tanpa di sengaja bagai menemukan cahaya di tengah kegelapan. Ah, sepertinya agak berlebihan. Tapi Mahesa bersyukur bertemu dengan perempuan salihah itu lagi. Beruntung sekali laki-laki yang mendapatkan Arunika, seperti dirinya dulu.

Mahesa membelokkan mobilnya ke perumahan elite dimana orang tuanya tinggal. Rumah dengan gaya minimalis itu tampak lenggang. Mahesa memarkirkan mobilnya di luar rumah, sengaja, dia hanya mampir sebentar karena undangan dari Ridwan, Papanya.

“Sudah ditunggu di meja makan sama Bapak dan Ibu, Mas,”

Mbok Sari menyambut Mahesa di taman. Wanita paruh baya itu tengah memandikan tanaman hias milik Ratri, Ibu Mahesa yang memang hobi berkebun. Tak lupa Mahesa menyalami perempuan yang mengasuhnya sejak bayi itu.

Tanpa kata, ia segera memasuki rumah yang di huni hanya dua orang saja. Kakak perempuannya Mayra, tinggal bersama suaminya di pusat kota Jakarta.

“Assalamualaikum,” ucapnya ketika melihat orang tuanya dan Mayra duduk bersama di ruang makan. Di tengah mereka ada celoteh dari Sandy, anak Mayra dan suaminya Tendi.

“Om Esa ... Om esa,”

Pria kecil itu berlari ke arah Mahesa sambil merentangkan tangan. Mahes paham jika ponakannya itu meminta di gendong. Mahes menyambut Sandy dengan menggendongnya, lalu di letakkan bocah itu di kedua pundaknya.

Mahesa meletakkan kembali Sandy di kursinya, lalu menyalami tangan Ridwan, Ratri, dan Mayra. Duduk di sebelah Mayra yang masih tampak diam. Mayra memang berubah, tak seperti dulu yang selalu menjailinya. Tepatnya setelah ia meminang Dania menjadi istrinya, Mayra dan kedua orang tuanya berubah drastis.

“Ada yang ingin kamu jelaskan?” Ridwan tanpa basa basi melontarkan pertanyaan yang sudah semua orang ketahui jawabannya.

“Kami akan bercerai,”

Mahesa menunduk, sedangkan Ratri mengembuskan nafas lelah.

“Apa kamu menganggap pernikahan adalah permainan, Mahes?”

“Tidak! Ini semua demi Aruna, Pah. Aku tidak ingin dia tumbuh di antara pertengkaran kami. Aku masih ingin menjaga mentalnya.”

“Dulu, kamu telah memilih pasangan yang tepat, lalu kamu sia-siakan. Sekarang anak menjadi alasan perceraian kalian,” Mayra tersenyum mengejek.

“Sudah ku bilang, permata di tangan kamu buang, malah batu kerikil kamu ambil.”

Sepertinya memang sudah menjadi hukum alam, penyesalan selalu datang terlambat. Seperti itulah yang tengah Mahesa rasakan. Andai saja dulu ia tak melakukan hal itu, mungkin kini hidupnya sudah bahagia dengan Arunika.

Ah, lagi-lagi ia mengingat perempuan berwajah teduh itu. Mengingat pertemuan singkat mereka yang membuat dunia Mahesa kembali jungkir balik. Bukankah dia hanya masa lalu yang membuat Dania selalu cemburu?

Arunika.

Gadis itu memang masih memiliki tempat yang spesial di dalam sana. Jika bukan karena perjanjian yang di ajukan Arunika sebelum mereka memulai hubungan, mungkin Mahesa masih ingin mempertahankan gadis itu dan berubah. Sayangnya, perjanjian yang telah disepakati dan di saksikan oleh kedua orang tua mereka membuat Mahesa tidak bisa berbuat banyak.

“Sudahlah, May. Adik kamu itu sudah terlanjur berbuat dosa dan mengingkari perjanjian mereka dulu. Biarkan dia menanggungnya.”

Bukan maksud Ratri membela Mahesa, kelakuan anak itu memang tidak bertanggung jawab, biarlah dia menanggung perbuatannya.

“Tadi .. Mahesa bertemu dengan Runi,”

Semua mata menatap padanya. Nama yang mereka rindukan. Gadis seperti apa Arunika sehingga membuat keluarganya begitu menyayanginya?

Ratri menatapnya berkaca-kaca.

“Bagaimana kabarnya, Mahes?! Apa dia baik-baik saja?”

Mahesa mengangguk. Yang dia lihat Arunika tampak baik-baik saja. Bahkan, mungkin lebih baik dari sebelumnya. Perempuan itu menggunakan jas kebanggaannya. Sepertinya dia telah berhasil meraih impiannya, menjadi dokter.

Mahesa menatap kedua orang tuanya, “Apakah masih mungkin jika Mahes ingin kembali pada Arunika?”

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
aku udah baca endingnya duluan biar ga nyesek kalau sad ending...
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
hai ka aq mampir. tersepona aq ma sengkleknya Salina dan Nayaka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Taman Bermain

    Arunika melepaskan jas putih dari tubuhnya, lalu menggantungnya di dalam lemari. Lelah menderanya. Lelah badan dan lelah batin. Apalagi setelah bertemu dengan mantannya. Arunika telah memaafkan mereka, tapi hati memang tidak bisa berbohong. Masih ada luka disana. Mungkin salahnya, ketika ia mengambil keputusan besar hanya melihat dari tekad laki-laki itu. Jujur saja, Arunika merasa tersentuh dengan usaha Mahesa ketika ingin memilikinya, sehingga membuat hatinya luluh. Walaupun akhirnya Arunika mengajukan persyaratan dalam hubungan mereka. Toh, Mahesa dan orang tuanya menerima persyaratan itu karena merasa sanggup. Namun, satu tahun menjalani bahtera , ternyata laki-laki itu berdusta. Ia mendua dengan teman kuliahnya. Arunika tak pernah merasa sekecewa ini sebelumnya. Walaupun ia merasa lega karena berpisah dari laki-laki itu. Arunika membanting tubuhnya di atas kasur miliknya. Ia menempati rumah dinas yang merupakan fasilitas dari rumah sakit tempatnya bekerja. Jika bukan karena di

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-18
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Kisah Lama

    Mahesa menerima tatapan tajam dari tiga orang di ruang makan. Sungguh benar-benar tidak tahu malu. Mungkin itu yang ada di pikiran mereka. Nyatanya, Mahesa tidak benar-benar bisa menghapus perasaannya kepada Arunika. Jauh di lubuk yang terdalam, nama wanita itu masih terpahat disana. Tentu saja dia juga mencintai Dania, istrinya. Mahesa tak peduli jika dikatakan dirinya begitu serakah, jika bisa pun Mahesa ingin memiliki keduanya.Bukankah dalam Islam di perbolehkan menikahi dua, tiga, atau empat istri?Tapi perjanjian yang di ajukan Arunika sungguh berat untuknya. Walaupun dulu ia menyanggupinya karena yakin akan setia padanya. Tapi, cinta masa lalu yang belum usai membuat hatinya terusik.Mayra memukul kepala Mahesa dengan cukup keras.“Belajarlah dari pengalaman. Kamu harusnya merasa malu dengan apa yang pernah kamu lakukan kepada Arunika. Setidaknya berpikirlah dewasa, kamu bukan lagi remaja puber yang dengan mudah berpindah dari hati ke hati.” Mayra menatap adiknya dengan tatapan

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Kenangan

    Dulu, Arunika sempat berpikir jika pernikahan itu adalah sebuah kehidupan yang baru di mana di dalamnya akan ada laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan bahagia. Karena menikah adalah menyempurnakan separuh agama. Menjadikan sesuatu yang haram menjadi halal. Bukankah sangat indah?Nyatanya, semua yang Arunika bayangkan sirna begitu saja. Pernikahan yang ia jalani tak seindah bayangannya selama ini. Apa mungkin, karena ia menikah tanpa melabuhkan cinta pada suaminya? Tapi, bukankah cinta akan datang seiring dengan kebersamaan? Katanya, cinta akan datang terbiasa.Arunika menerima Mahesa sebagai suaminya karena melihat tekat laki-laki itu ketika hendak meminangnya. Arunika yang saat itu masih menjadi mahasiswa semester 3, sementara Mahesa sedang menyelesaikan sidang skripsinya.Mahesa yang melihat Arunika sebagai gadis yang berbeda dari lainnya merasa jatuh cinta yang akhirnya benar-benar menjatuhkannya.“Aku suka sama kamu.” Ucap Mahesa siang itu saat Arunika sedang berjalan

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-21
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Teman Lama

    “Dok, waktunya visit,” Arunika yang sedang menatap layar ponselnya langsung menatap Gina, asistennya.Melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya, Arunika segera memasukkan ponselnya ke dalam jas yang ia gunakan. Mengambil beberapa susu kotak yang biasa dia simpan untuk pasien kecilnya sebelum keluar dari ruangan. Gina mengekori dokter spesialis anak itu menyusuri lorong rumah sakit menuju ruang anak.Seperti kebanyakan rumah sakit, ruangan anak-anak adalah ruang yang paling ramai. Tentu saja, tangisan anak-anak lebih mendominasi di ruangan tersebut. Sampai di ruang Anggrek, suara tangis menyambutnya. Arunika tersenyum. Melirik ke arah papan nama yang terpasang di bagian depan ranjang, lalu menghampiri pasien yang tengah menangis.“Halo anak pintar, kenapa menangis?” sapa Arunika lembut pada pasien yang tengah di gendong Ibunya. “Minta pulang, Dok,”“Intan,” Gina membisikkan pada Arunika nama pasien itu.“Intan, kalau mau pulang, Intan harus sembuh dulu ya, sayang. Inta

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-22
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Bertahan

    Mahesa bergeming. Tatapannya kosong meski di depannya Aruna yang sedang berenang berteriak memanggilnya untuk bergabung. Ingatannya masih pada anak laki-laki yang bersama dengan Arunika beberapa hari lalu. Beribu pertanyaan dalam kepala terus berputar. Apakah Arunika mempunyai anak ketika bersamanya dulu? Bukankah dulu mereka bersepakat untuk menunda momongan hingga Arunika lulus kuliah? Persyaratan itu Arunika ajukan ketika dirinya melamar wanita itu.Seperti benang kusut, Mahesa sedang tak bisa berpikir jernih. Jika memang bocah kecil itu anaknya, bukankah akan menjadi lebih baik untuk mereka kembali berhubungan? Sayangnya, Arunika pergi begitu saja ketika ia melontarkan pertanyaan itu. Ketika hendak mengejar Arunika, dirinya mendapatkan tatapan tajam dari istrinya. Ya, dia masih mempunyai istri dan anak yang saat itu tengah terluka karena jatuh dari perosotan. Sebenarnya, luka yang Aruna alami tak terlalu parah, hanya lecet. Tapi, Dania begitu berlebihan menanggapinya.“Papa!” Aru

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Curhatan Sahabat Lama

    Bersikap tenang terhadap masalah, bukan berarti Arunika tak berbuat apa-apa. Sejak kedatangannya ke kota ini, seakan ingatannya dikembalikan kepada 5 tahun lalu. Bukan karena belum melupakan, Arunika bukan tipe orang yang berlarut dalam masalah, justru masalah yang membuatnya akan lebih bersikap dewasa. Arunika menghirup aroma kopi di depannya. Harum dan menenangkan. Entahlah, dia juga tak paham sejak kapan menjadi penyuka kopi. Dulu, ketika masih remaja, Arunika sering di minta tolong membuatkan kopi untuk Aksara dan Kalandra ketika berkumpul di rumahnya. Arunika tak suka rasa kopi yang pahit. “Aku masih tidak menyangka kamu banyak berubah, Na.” Ucap Arunika kepada Hasna, teman satu kampusnya dulu sebelum kepindahannya ke Yogya.“Kamu tidak pernah memberi kabar,” Hasna merengut. Arunika memegang tangan Hasna sambil tersenyum. “Alhamdulillah, bukankah sekarang kita sudah bertemu? Aku senang kamu sudah menikah.”Hasna tersenyum malu. Dulu, mereka begitu akrab. Bak anak kembar, merek

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Mantan Kakak Ipar

    “Arunika?!”“Kak Mayra?”Keduanya sama-sama terkejut. Mayra menghambur ke pelukan mantan istri adiknya itu. Melepas rindu yang selama bertahun-tahun terpendam. Arunika terharu, ternyata mantan kakak iparnya itu masih begitu menyayanginya. Dulu, Mayra yang menjadi garda terdepan membelanya ketika Mahesa ketahuan mempunyai wanita lain di belakang Arunika. Menghiburnya dikala sedih, Mayra pula yang sempat membujur Arunika untuk tidak meninggalkan Mahesa dan meminta memaafkan adiknya itu. “Apa tidak bisa di perbaiki lagi hubungan kalian, Run?” tanya Mayra yang masih membujuk Arunika tak menggugat Mahesa kala itu.Arunika menggeleng, “maaf, Kak. Dari awal sebelum menikah, aku telah mengajukan syarat dan Mahesa telah menyetujuinya. Kami sudah tanda tangan di atas materai.”“Kak Mayra apa kabar?” Arunika melepaskan pelukannya. “Ini?” tatapannya tertuju pada Sandy, anak kedua Mayra.“Ini Sandy, anak kedua Kakak. Alhamdulillah kakak baik, Run.”Arunika mengangguk. “Silakan duduk, Kak.”Mayra

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Jerat Cinta Mantan Istri   Hati yang Terluka

    Mahesa tertegun melihat postingan instagram milik Mayra. Foto Mayra dengan Arunika berlatar sebuah kafe yang ia lumayan hafal tempatnya. Ternyata Mayra telah bertemu dengan mantan istrinya. Mahesa menekan tombol love pada postingan, lalu melihat foto yang ternyata sudah di tandai dengan akun Instagram Arunika. Ia menekan profil wanita itu, ternyata di privasi. Tangan itu menekan menu “Follow” yang tertera disana. Mahesa mengingat ketika dulu datang mengajak pacaran Arunika, dia di tolak mentah-mentah oleh ayah wanita itu. Malah ia mendapat siraman rohani dan di ajak bertobat. Besoknya, ia di tertawakan oleh teman-temannya. Tak sampai di sana, tekad Mahesa untuk memiliki Arunika masih sangat menggebu. Satu Minggu setelah penolakan dia datang kembali ke rumah Arunika. “Ada apa lagi datang kemari?” tanya Imam kala itu ketika Mahesa datang lagi ke kediamannya. “Jika memang saya tak di perbolehkan pacaran dengan Arunika, saya sekarang datang berniat untuk melamar, Om.”Imam mengembuskan

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Extra part 4- selesai

    "Polisi! Tolong panggil polisi!" Teriak Ratri.Rama menatap Ratri tajam. "Laporkan saja!" Tantang Rama. "Dan saya saya laporkan kalian yang sudah membunuh Dania dan bayinya!"Ratri membeliakkan mata. Rama memeluk jenazah Dania dengan terus memanggil nama wanita itu. Suaranya sangat pilu hingga membuat beberapa orang disana merasa iba. Ada juga beberapa yang berbisik-bisik seakan menanyakan hubungan keduanya.Arunika dan Kalandra memilih mundur dan tak ikut campur urusan mereka. Lagi pula, Arunika sudah tak ada hubungan apa pun dengan mereka, jadi biarlah mereka mengurus sendiri keributan itu.Arunika dapat melihat cinta yang besar dari mata Rama untuk Dania. Sayang sekali, Dania malah memilih cinta yang salah, dan harus berakhir dengan seperti ini. Arunika berharap pernikahannya dengan Kalandra tak akan seperti pernikahannya yang terdahulu.Arunika juga berharap dengan kejadian ini Mahesa akan sadar bahwa yang dilakukannya adalah salah, dan akan memperbaiki kelakuannya. Arunika meliri

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Extra part 3

    "Mas," panggil Arunika kepada suaminya. "Dania meninggal," imbuhnya membuat Kalandra sedikit terkejut."Bayinya?"Arunika menggeleng lemah."Innalillahi wainna ilahi rooji'un.""Kita takziah kesana, ya, Mas?"Kalandra mengangguk mengiyakan ajakan wanita yang sudah menjadi istrinya itu. Mereka bersiap untuk menuju rumah Mahesa, sebelumnya menitipkan Tama terlebih dahulu kepada kedua orang tua Kalandra. "Tangan kamu dingin," ucap Kalandra ketika mereka dalam perjalanan menuju rumah duka.Arunika menatap Kalandra, "Aku hanya merasa sangat bersalah, Mas. Aku sudah mendengar dari Dania kalau kandungannya kali ini memang tak baik-baik saja. Dia sangat tertekan dengan pernikahannya."Arunika menunduk sedih. Dapat ia rasakan bagaimana rasanya menjadi Dania. Bedanya, ia tidak dalam keadaan hamil, tentu saja itu yang disyukurinya.Dania mengalami stres berat dan itu sangat bahaya untuk kandungannya, buktinya sekarang dia tak bisa bertahan. Hati Arunika mencelos mengingat anak mereka--Aruna yan

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Extra part 2

    "Tolong selamatkan anakku," rintih Dania dengan peluh sudah memenuhi wajahnya.Sial. Mahesa makin panik melihat wajah Dania yang semakin memucat.Kalau saja Mahesa tahu jika sedari tadi Dania menahan nyeri diperutnya. Usia kandungannya memasuki usia delapan bulan, tapi memang kondisinya tak baik-baik saja karena ada pre-emklasia yang disebabkan stres.Harusnya Dania tak usah datang menemui Mahesa jika malah membuat janinnya dalam bahaya. Tapi, Dania masih berharap Mahesa akan meminta maaf padanya, tapi malah lelaki itu meminta kembali dengan sangat angkuh.Dania merasa terhina. Biarpun separuh hatinya masih milik Mahesa, tapi dia tak mau menjatuhkan harga dirinya berulang kali demi mendapat perhatian Mahesa. Pandangan Dania mulai mengabur, ia berusaha menarik napas dalam seperti yang dokter katakan padanya ketika kontraksi datang. Dania sering mengalami kontraksi palsu, dan dokter menyarankan agar dia tak terlalu banyak aktivitas dan banyak pikiran. "Dan, bertahanlah. Sebentar lagi

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Extra Part

    "Kamu tak datang di pernikahan mereka?" Mahesa menggeleng lemas. Dia telah kalah, untuk apa menampakkan muka lagi di depan Arunika dan keluarganya. "Aku akan kesana," ucap Dania.Mahesa menatap Dania tak percaya. "Kamu yakin?"Dania mengangguk yakin. Dia tak ada masalah sama sekali dengan Arunika. Kesalahpahaman mereka sudah selesai, jadi tak ada alasan bagi Dania untuk tak pergi ke pernikahan Arunika dan Kalandra. "Ayo, kita rujuk."Dania bergeming."Kamu dengar? Ayo, rujuk."Dania tertawa mengejek. "Setelah kamu buang, memangnya aku akan sudi kembali sama kamu?" Mahesa membeliakkan mata tak percaya dengan respon Dania. "Maaf, silakan cari wanita lain. Aku tahu kamu menjadikanku sebagai pelarian karena telah patah hati atas pernikahan Arunika.""Aku akan bertanggung jawab dengan anak itu.""Anak yang mana? Aruna anakmu, tentu saja kamu harus bertanggung jawab menafkahinya," tegas Dania.Masih saja Mahesa seenaknya sendiri. Dania pikir, Mahesa akan berubah setelah mendapat pering

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Surga Dunia 2

    Kalandra menghampiri Arunika yang tengah membaca buku di balkon kamar yang langsung berhadapan dengan laut luas. Penginapan yang mereka sewa memang terletak di atas pantai. Seperti penginapan terapung. Ada jalan terbuat dari kayu jati yang menghubungkan penginapan ini dengan daratan. “Sibuk?” tanya Kalandra membuat Arunika mengalihkan pandangannya. Menutup buku yang sedang ia baca, pandangan Arunika mengarah pada dua cangkir ditangan lelaki itu.“Kopi?”Kalandra mengangguk, lalu duduk di sebelah Arunika.“Sudah jam 9 kamu mau minum kopi, Mas?”“Sepertinya aku akan bergadang malam ini.”Arunika menatap Kalandra tak paham. “Mungkin kamu juga,” lanjutnya.Arunika menaikkan sebelah alisnya.“Bukankah tamu bulananmu sudah selesai?” Arunika tertegun. Seperti sadar apa yang dimaksud Kalandra, wanita itu segera memalingkan wajahnya dari tatapan lapar Kalandra.“Jadi ... bukankah kita butuh kopi?”Arunika tak menjawab. Jantungnya berdebar kencang.“Kenapa?” tanya Kalandra lirih membuat Aru

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Surga Dunia

    “Kamu tahu,” bisik Kalandra saat mereka—dirinya dan Arunika duduk di sebuah pantai. “Aku mencintaimu sejak kita tumbuh dewasa bersama,” lanjutnya sembari menatap Arunika yang juga tengah menatapnya. Wajah Arunika memerah, bukan karena malu, tapi karena cahaya matahari sore yang menyorot ke arahnya. Senja mulai kembali ke peraduannya dan mereka masih duduk di sana untuk menikmati pemandangan sore.“Aku simpan rasa itu hingga nanti datang waktu yang tepat, saat aku meminangmu dan kita menjadi halal untuk mengungkapkan perasaan satu sama lain.” Kalandra mengembuskan napas pelan. Menatap nanar pada matahari yang benar-benar mulai tenggelam di ufuk barat.“Kamu tahu,” lirihnya. “rasanya sangat menyakitkan melihatmu bersanding dengan orang lain. Aku patah hati untuk pertama kalinya.”“Kenapa kamu tak melarangku, Mas?” tanya Arunika.“Aku tak punya hak untuk itu. Memangnya siapa aku? Bahkan selama beberapa tahun kita tak saling menyapa.”“Aku berharap kamu menahanku waktu itu, Mas,” ucap A

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Halal 2

    Kalandra memegang kepala Arunika selagi Arunika masih mencium telapak tangannya. Ia berdoa dengan memegang ubun-ubun Arunika.“Allaahumma innii as-aluka khoirohaa, wa khoiro maa jabaltahaa 'alaihi, wa a'uudzu bika min syarrihaa, wa syarri maa jabaltahaa’alaihi.” (Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan perempuan ini dan apa yang telah Engkau berikan dalam wataknya. Dan aku mohon perlindungan kepada-Mu dari kejelekan perempuan ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya.)Setelah mengucapkan doa, Arunika mengangkat kepalanya. Ditatapnya Kalandra yang juga tengah menatapnya. Ada perasaan hangat di dadanya, rasa haru yang membuat ia ingin meneteskan air mata, tapi ia tahan mati-matian. “Jangan nangis, nanti make up-nya luntur.” Arunika mengingat kata Hasna yang melarangnya untuk menangis di hari bahagia ini.“Kamu terlihat sangat cantik,” ucap Kalandra membuat Arunika tertunduk malu. Seulas senyum terbit dari bibir tipis Arunika. “Sudah boleh memujimu, kan?”Arunika

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Halal

    Kalandra mematut dirinya di depan cermin. Jas abu dengan kemeja putih di dalamnya membuat penampilannya tampak gagah. Jendra berdiri di belakangnya dengan raut tak kalah semringah dengan Kalandra. “Akhirnya kamu yang pemenangnya.” Jendra menepung punggung Kalandra.Lelaki yang tingginya tak jauh lebih tinggi dari Kalandra itu tersenyum bangga. Setelah perjuangan Kalandra selama beberapa tahun, akhirnya lelaki itu mendapatkan buah kesabarannya.“Kamu akan menyusul segera,” hibur Kalandra.“Carikan yang seperti Arunika.”“Tidak ada lagi yang seperti dia.”Jendra mencebik. Entah, perasaannya menguap begitu saja pada Devina sejak wanita itu melakukan hal diluar batas. Jendra mengembuskan napas berat. Deviana. Bagaimana kabarnya? Terakhir bertemu beberapa hari lalu.“Kamu mengkhawatirkan Devina?” tanya Kalandra.“Sedikit.” Jendra menghempaskan bokongnya diatas kasur milik Kalandra.Ketukan pintu membuat Kalandra mengalihkan pandangannya pada kaca di depannya. “Sudah siap?” tanya wanita

  • Jerat Cinta Mantan Istri   Sebentar lagi

    Arunika mengangguk. Tak tampak keraguan sedikit pun dimatanya. Sementara Ratri merasa sedih, menantu yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri akan menjadi milik orang lain.“Kak,” Arunika memanggil Mayra. “Mohon doanya,” lanjutnya.Mayra tersenyum. Walaupun ia juga merasa sedih, Mayra lebih bisa menutupinya. Arunika berhak bahagia atas pilihannya. “Kakak mendoakan yang terbaik untukmu, Run,” ucap Mayra lirih.“Terima kasih.”____________Arunika menatap cermin di depannya. Wajah ayu dengan polesan riasan tipis, membuatnya tampak lebih cantik dari biasanya. Kebaya berbentuk gamis yang ia kenakan tampak indah membungkus tubuhnya. Persiapan yang sangat singkat.Beberapa kali Arunika mengambil napas lalu mengembuskannya. Hari yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, akhirnya ada di depan matanya. Setelah ini, ia berharap tak akan ada lagi masalah yang menderanya. Walaupun ia paham, satu hari setelah hari ini, kehidupannya akan berubah.“Bun.”Arunika mengalihkan pandangannya pada Tama

DMCA.com Protection Status