Share

Bab 4

Tuk, tik, tak, tik, tuk, tik, tak, tik, tuk...!

Suara sepatu kuda. Hingga sore datang menjelang.

“Aku harus pergi! Harus minggat dari rumah!” kata Layla dengan wajah duka dan hampir menangis. Mereka ada di lembah yang teduh. Jejaka cepat-cepat mengingatkan gadis itu.

“Awas, jangan menangis. Aku tak mau kalau kau menangis.”

“Tapi hatiku sedih!”

“Sedih boleh, tapi jangan menangis!” kata Jejaka tegas-tegas.

Kuda ditambatkan di bawah pohon tak jauh dari mereka. Layla bersandar di pohon, satu kakinya ditekuk, menempel pohon. Ia menunduk dalam duka. Jejaka ada di sampingnya. Satu tangannya disanggakan ke pohon itu juga. Lalu dengan nada romantis pemuda tampan itu berkata. “Kau boleh sedih, tapi harus punya alasan. Kau boleh pergi dari rumah, tapi juga harus punya alasan. Sama halnya kau mninggalkan hati seseorang, harus punya alasan yang kuat. Jangan pergi begitu saja, nanti sekeping hati yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status