Share

Bab 6

Penulis: putri utara
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-09 01:01:33

"Sakit ... ?"

"Lanjut..." bisiknya parau ketika terasa Jejaka berhenti sejenak di tengah jalan.

Jejaka mendorong masuk lebih dalam.

"Oh ... !"

Kembali Layla hanya bisa merasakan dirinya terbelah dua dari ujung ke ujung. Dan kembali pula Jejaka mendorong masuk lebih dalam lagi. Layla menjerit kecil dan menggigit pundak pemuda yang menindihnya. Terasalah sudah seluruh batang kenyal itu di dalam gerbang sorgawi miliknya, begitu besar dan panjang hingga bergetar menimbulkan rentetan nikmat di sepanjang dinding-dinding lembut bagian dalam gerbang sorgawinya Sambil terus mendorong memaju-mundurkan pilar pusaka, bibir Jejaka memagut lembut bibir merah merekah Layla yang langsung menerima. Lidah saling bertaut di dalam sana, menimbulkan getaran-getaran halus.

Plukk! Ciuman si Jejaka terlepas, bergerak turun menyusuri leher, terus turun ke pundak, bermain sebentar di gundukan daging kenyal yang tegak menantang, kemudian menyambar cepat pada ujung-ujung buki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jejaka Emas   Bab 7

    "Lebih cepat lagi ... " desah Layla. "Ahhhhh ... !" Rupanya gadis itu mendambakan gerakan-gerakan cepat mengagetkan. Hunjaman dalam hingga mampu membentur-bentur apa saja yang ada di dalam sana, kalau perlu tikaman tak kenal ampun."Je... Jaka... " nama itu terlompat dari mulutnya yang terbuka terengah-engah. Layla sampailah sudah pada awal untaian kematian kecil yang nikmat itu. Ia pejamkan mata erat-erat, berkonsentrasi pada luar-dalam yang terpancar kuat dari dalam gerbang sorgawi miliknya yang menghadirkan kembali puncak-puncak asmara. Jejaka semakin mempercepat gerakannya. Menambah daya serang, semuanya demi gadis yang sedang menggelepar-gelepar mencari pelepasan birahi. Demi menunduk Layla. Jejaka semakin menggenjot sekuat tenaga.Srett! Srett!Layla menjerit, mengeluh dan akhirnya. menggeliat!"Aaaghh ..."Begitu Layla menyelesaikan puncak asmaranya, pemuda itu mengubah posisi, dengan pilar pusaka masih terselip rapat di dalam gerbang

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • Jejaka Emas   Bab 8

    "Ooh ... apalagi yang ingin dilakukannya?" pikir Layla. Ia tersenyum saja sambil mengikuti kemauan si Jejaka. Pada serangan pertama, Layla tersedak nikmat karena ujung pilar pusaka tanpa permisi langsung menghantam ujung dinding yang paling dalam."Hegh ... heghh ... mmmh ... !!"Suara itu cukup keras terdengar."Gila! Ini lebih nikmat dari yang tadi!" pikirnya.Begitulah, sampai tengah malam menjelang, entah sudah berapa kali Layla mendaki dan mencapai puncak asmara. Namun anehnya, hingga sekarang ini si Jejaka belum juga memuntahkan lahar panas miliknya sebagai titian puncak asmara seorang pemuda.Keluhan dan lenguhan datang silih berganti baik dari mulut Jejaka dan Layla. Saling pagut, saling lilit dan saling raba dilakukan oleh dua insan yang sedang berlayar di tengah samudra."Luar biasa! Sudah begini lama, ia masih bisa bertahan! Benar-benar pejantan tangguh!" pikir Layla."Jejaka..." kata Layla di sela-sela lenguhan kecilnya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • Jejaka Emas   Bab 9

    “Bagaimana bila aku hamil Jejaka ?”“Aku akan menikahimu” jawab Jejaka dengan mantap. Layla tersenyum bahagia mendengar hal itu. Sementara Jejaka kembali meraih punggung si gadis, bibir ranum di depannya langsung dilumat dengan penuh perasaan. Tentu saja badan segar dengan buah dada sekal dan menantang langsung beradu keras dengan dada bidang si pemuda.Sementara mulut masih bertautan, Layla yang mengambil inisiatif terlebih dahulu, segera ia menaik turunkan pantatnya dengan dengan dada terayun-ayun ke depan.Kini posisi keduanya duduk bersama dengan kedudukan Layla di atas kaki Jejaka. Kaki sedikit direntangkan hingga kaki Jejaka berada di bawah kaki Layla. Kemudian kaki Layla ditekankan ke perut Jejaka agar pilar pusaka dapat digerakan maju mundur serta dapat keluar masuk gerbang sorgawi dengan bebas."Uhh ... "Lenguhan dan desahan napas kembali terdengar di lembah itu. Suasana yang menjelang pagi justru menambah keromant

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • Jejaka Emas   Bab 10

    Mulut sang gadis terbungkam sejenak. Ia termenung, namun sebentar kemudian terdengar suaranya lagi,“Atau... Mungkin ayahku takut menolak lamaran orang itu. Aku sendiri juga takut kalau menolaknya secara langsung, bisa-bisa aku ditelanjangi di depan umum. Dia...licik dan jahat menurut pandanganku.”“Bangsawankah dia?”“Ngakunya sih bangsawan. Entah kenyataannya, mungkin saja bangkotan! yang jelas ia orang kesohor dari Negeri Seberang.”Jejaka mulai terperanjat. “Siapa namanya?!” sergahnya bersemangat.“Gelarnya saja Pendekar Pedang Tanpa Tanding. Nama aslinya Kozoki Oden!”“Kau...kau akan melawannya? Maksudmu tarung pakai senjata, gitu?” Layla menjadi tegang. Ia mulai sadar apa sebenarnya yang dimaksudkan dalam kata-kata Jejaka itu. Rasa takut mencekam jiwa, tercermin lewat sorot mata dan ekspresi wajahnya.“Kau ini kok masih bego aja sih? Sekarang beg

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • Jejaka Emas   Bab 11

    “Jauh-jauh aku datang untuk melamar Layla, tahu-tahu kau sudah lebih dulu membawanya lari. Tak tahukah kau siapa diriku ini?”“Aku tahu siapa kamu, Sobat. Karena itulah aku datang menantangmu!”“Jangan banyak mulut! Pergi tinggalkan Layla, atau mati di ujung pedangku?”“Aku memilih mati di ujung hati Layla!” jawab Jejaka seenaknya. Jawaban itu membuat Pendekar Pedang Tanpa Tanding menggeram penuh luapan amarah. Matanya melirik sebentar ke sekeliling. Ternyata kabar kedatangannya mau melamar Layla sempat juga didengar para tokoh dunia persilatan, sehingga banyak juga dari para tokoh yang datang dan diam mengelilinginya, seakan menyaksikan pertarungannya dengan Jejaka. Sang pendekar semakin bernafsu ingin menampakkan kehebatan ilmunya.“Sebutkan namamu supaya bisa kucatat dalam buku daftar para korban pedangku!” kata Pendekar Pedang Tanpa Tanding.“Namaku Jejaka! Akan kukalahkan kau, d

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Jejaka Emas   Bab 12

    Plak…! Mereka berdiri di tempat, saling melepaskan kekuatan teanga dalam melalui telapak tangan yang diadukan. Tapi keduanya sama-sama tak ada ang terdorong mundur. Bahkan kedua telapak tangan yang saling beradu itu mengepulkan asap putih samar-samar. Tubuh mereka sama-sama mengeras hingga bergetar dari kaki sampai kepala.Tiba-tiba, gerakan Pendekar Pedang Tanpa Tanding sangat tak diduga-duga. Kakinya berkelebat menendang lutut Jejaka.Wuuttt…! Dees…!“Uuhg…!” Jejaka mengaduh tertahan, ia jatuh berlutut, kekuatannya berkurang, dan tubuhnya terpental karena dorongan tenaga dalam lawan.Wuuss…!Bruusss…! Jejaka jatuh terpelanting dengan menyeringai. Jauhnya enam langkah dari tempatnya berdiri semula. Pendekar Pedang Tanpa Tanding melangkah cepat menghampirinya. Tapi Jejaka cepat bangkitkan badan dan siap menghadapi lawan. Di sisi lain, Layla baru saja membuka kedua tangannya yang tadi menutup waj

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Jejaka Emas   Bab 13

    “Biadab!” geramnya dengan gigi menggeletuk dan tulang-tulang mengeras. “Hiaaat…!” Pedang di punggung tahu-tahu sudah tercabut. Gerakan mencabutnya tak sempat dilihat orang. Kini pedang itu digenggam dengan dua tangan. Teracung ke depan. Ia melangkah ke kiri, memutari Jejaka.“Hiaaahhh…!” teriaknya sambil berkelebat cepat sekali. Pedangnya ditebaskan ke sana-sini dan tak bisa dilihat gerakannya. Tapi Jejaka cepat-cepat jatuhkan diri dengan menggunakan gereakan jurus ‘Gerak Kilat Dewata’. Dalam sekejap saja ia sudah berada di tanah, sementara Kozoki Oden menebaskan pedangnya ke tempat berdirinya Jejaka tadi.Kaki Jejaka bergerak melebihi kecepatan angin. Ketika tubuhnya berguling masuk ke sela-sela kedua kaki lawan. Jejakapun segera menendang ke atas.Buuhg…! Tendangan itu tepat mengenai ‘jimat lelaki’ lawannya.“Oohg…!” Pendekar Pedang Tanpa Tanding mendelik

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Jejaka Emas   Bab 14

    Para tokoh silat yang ada di situ tertegun bengong. Mereka terheran-heran melihat seorang pendekar muda tampan mampu kalahkan Kozoki Oden tanpa senjata. Maka berita itupun cepat menyebar ke mana-mana. Gelar pendekar sebagai Jejaka Emas telah berhasil direbut Jejaka. Rasa girangnya membuat Jejaka lupa pada Layla yang tertegun bengong memandangi kepergiannya dengan air mata keharuan berlinang di pipi. Entah haru atas kemenangan Jejaka, entah sedih karena Jejaka pergi meninggalkannya tanpa sepatah katapun.-o0o-Ayah...," Suara pelan mengandung isak terdengar memecah kesunyian pagi. Suara itu berasal dari sebuah mulut mungil berpakaian serba putih yang duduk bersimpuh di depan sebuah gundukan tanah merah. Wajah sosok tubuh ramping ini tidak terlihat karena kepalanya tertunduk "Aku menyesal sekali, Ayah...,"Kembali suara mengandung isak itu terdengar. Menilik suaranya yang begitu menyayat, dapat diperkirakan kalau sosok tubuh ramping ini adalah seoran

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10

Bab terbaru

  • Jejaka Emas   Bab 31

    Klanggg...!"Hugh...!?"Tubuh Jejaka Emas terjengkang ke belakang beberapa tombak jauhnya. Selintas tadi terlihat Algojo Hijau menempelkan kedua tapak tangannya di punggung Ratu Bulan, begitu Jejaka memapak serangan tusukan tombak berujung bulan sabit. Melihat hal ini Jejaka Emas terperanjat. Dia tahu kalau kakek berkepala gundul itu tengah menyalurkan tenaga dalam. Tenaganya disatukan dengan tenaga nenek itu, lalu bersama-sama menghadapi tenaga Jejaka.Tak pelak lagi, perpaduan dua tenaga dalam dahsyat itu tidak dapat ditahan Jejaka Emas. Untung saja beradunya tenaga dalam tadi terjadi secara tidak langsung melainkan melalui perantara. Sehingga akibatnya tidak terlalu berarti bagi Jejaka Emas. Pemuda berpakaian merah keemasan ini hanya merasa sedikit sesak pada dadanya.Dengan bantuan gelang dewanya, gerakan sesulit apa pun akan sama seperti gerakan biasa. Sehingga walaupun Jejaka berada dalam keadaan kritis, dan serangan Ratu Bulan kembali menyambar cep

  • Jejaka Emas   Bab 30

    Sekali mengelak, Jejaka Emas telah berada di belakang Ratu Bulan. Tapi sebelum pemuda itu sempat melepaskan serangan, Algojo Hijau telah terlebih dulu menyerangnya. Terpaksa Jejaka mengurungkan niat untuk menyerang Ratu Bulan. Dan dengan cepat pula dielakkannya serangan kakek itu. Dan belum juga sempat membalas, kembali serangan Ratu Bulan telah mengancam. Tentu saja hal ini membuat Jejaka Emas kewalahan menghadapi hujan serangan dahsyat yang saling susul.Tak tanggung-tanggung, Jejakapun langsung menggunakan jurus-jurus gelang dewanya untuk menyerang lawannya. Tapi rupanya kedua lawannya sangat tangguh, sehingga dalam beberapa gebrak kemudian, ketiga orang ini pun sudah terlibat sebuah pertarungan berat sebelah. Jejaka Emas terus-menerus didesak lawannya, tanpa mampu balas menyerang.Untunglah pemuda bermata biru ini memiliki jurus 'Naga Pamungkas' yang sangat aneh sehingga dapat mengelakkan serangan yang bagaimanapun sulitnya. Dan berkat jurus inilah Jejaka Emas mamp

  • Jejaka Emas   Bab 29

    Algojo Hijau manggut-manggut."Bisa kuterima alasanmu, Jejaka Emas""Terima kasih, Kek!""Jangan'terburu-buru berterima kasih, Jejaka Emas!" sergah Ratu Bulan cepat. "Urusan kami denganmu kini tidak hanya satu macam!" Jejaka mengerutkan keningnya."Apa maksudmu, Nek?""Tidak usah berpura-pura, Jejaka Emas!Bukankah kau yang telah membunuh majikan kami!”"Membunuh majikan kalian"! Aneh"! Kalau boleh kutahu, siapa majikan kalian?" tanya Jejaka. Kerut pada dahinya pun semakin dalam."Seorang pemuda bersenjata sepasang kapak warna perak mengkilat!""Dia majikan kalian?" tanya Jejaka Emas Nada suaranya mengandung keheranan yang besar. "Ya! Karena begitulah bunyi perjanjian antara kami dengannya!" selak Algojo Hijau. "Kami bertemu dan bertempur. Dengan licik dia memancing kami ke dalam suatu perjanjian. Yaitu, apabila dalam tiga puluh jurus kami tidak berhasil merobohkannya, dia akan menjadi majikan kami! Jadi, terpaksa

  • Jejaka Emas   Bab 28

    Tapi untuk yang kesekian kalinya, dengan mempergunakan jurus 'Naga Pamungkas' Jejaka berusaha menghindarinya. Dan tahu-tahu tubuh Jejaka telah berada di belakang Darba. Sebelum pemuda berbaju coklat itu sadar, Jejaka sudah melancarkan serangan baliknya.Wuuut..! Hantaman tangan Jejaka melayang ke arah kepala Darba. Murid Ki Jatayu ini terperanjat kaget Maka sedapat dapatnya dirundukkan kepalanya untuk menghindari sambaran tangan lawan.Wusss...! Usaha untung-untungannya berhasil juga. Tangan itu lewat di atas kepalanya. Tapi, Jejaka tidak tinggal diam. Segera dilancarkan serangan susulan.Bukkk...!"Huakkk...!"Telak sekali pukulan tangan kiri Jejaka Emas mendarat di punggung Darba. Keras bukan main, sehingga tubuh pemuda itu terjerembab ke depan.Cairan merah kental terlontar keluar dari mulutnya. Jelas pemuda berbaju coklat itu terluka dalam!Namun kekuatan tubuh murid Ki Jatayu ini memang patut dipuji. Sekalipun sudah terluka parah

  • Jejaka Emas   Bab 27

    Jejaka terpaku sesaat. Tapi tak lama kemudian amarahnya melonjak."Hiyaaa...!"Sambil berteriak melengking nyaring memekakkan telinga, Jejaka Emas menerjang Darba.Wut...! Ketika serangan gelang dewa Jejaka Emas terayun deras ke arah kepala Darba, pemuda berbaju coklat itu menarik kepalanya ke belakang tanpa menarik kakinya.Wusss...! Gelang dewa itu meluncur deras beberapa rambut di depan wajah Darba. Begitu kerasnya tenaga yang terkandung dalam serangan itu, sehingga rambut berikut seluruh pakaian Darba berkibar keras. Dan cepat-cepat pemuda berbaju coklat itu memberi serangan balasan yang tidak kalah berbahayanya.Wuuut...! Cepat bagai kilat kakinya melesat ke arah dada Jejaka Emas. Sadar akan bahaya besar mengancam, Jejaka segera menangkis serangan itu dengan tangan kirinya disertai tetakan ke bawah.Takkk...! Tubuh Darba melintir. Memang bila dibanding Jejaka Emas, posisi pemuda berbaju coklat itu lebih tidak menguntungkan.Namun

  • Jejaka Emas   Bab 26

    Sementara itu pertarungan antara Cakar Garuda menghadapi pengeroyokan anak buah Darba, berlangsung tidak seimbang. Kepandaian Wakil Ketua Perguruan Garuda Emas itu, memang terlalu tangguh untuk para pengeroyoknya. Setiap kali besi berbentuk cakar di tangannya bergerak, setiap kali pula ada satu nyawa melayang. Jerit kematian terdengar saling susul."Aaa...!"Pekik nyaring melengking panjang, mengiringi rubuhnya orang terakhir para pengeroyok itu. Cakar Garuda memandangi tubuh-tubuh yang terkapar itu sejenak, baru kemudian beralih pada pertarungan antara Jejaka Emas menghadapi Darba. Terdengar suara bergemeletuk dari gigi-gigi Wakil Ketua Perguruan Garuda Emas ini. Amarahnya langsung bangkit ketika melihat orang yang dicari-carinya, karena telah membasmi perguruannya."Hiyaaa...!"Diiringi pekik kemarahan laksana binatang terluka, Cakar Garuda melompat menerjang Darba, ketika pemuda itu tengah melentingkan tubuhnya ke belakang untuk menghindari serangan Je

  • Jejaka Emas   Bab 25

    Bergegas Jejaka berlari menghampiri. Sesaat kemudian Jejaka Emas telah berada dalam jarak tiga tombak dari arena pertempuran. Dari sini dapat terlihat jelas, siapa orang yang tengah dikeroyok itu. Dan ini membuat pemuda berbaju merah keemasan ini menjadi agak terkejut.Orang yang tengah dikeroyok itu berusia sekitar empat puluh tahun. Tubuhnya tegap dan kekar. Pada baju hitam bagian dada sebelah kiri terdapat sulaman cakar burung garuda dari benang emas. Di tangannya tergenggam sebuah baja hitam berbentuk cakar baja hitam dikibas-kibaskan dengan ganas. Ke mana saja cakar baja hitam bergerak, di situ pasti ada sesosok tubuh yang rubuh."Cakar Garuda...," desah Jejaka.Tapi pemuda ini tidak bisa berlama-lama mengamati pertarungan. Ternyata Darba yang memang ada di situ dan tengah dicarinya, bergerak menghampiri."Heh"! Kau lagi, Jejaka Emas" Rupanya kau tidak kapok juga. Atau, kali ini bersama-sama temanmu akan mengeroyokku?" ejek Darba memanas-manasi. Sepa

  • Jejaka Emas   Bab 24

    Seketika berubah wajah Jejaka."Maksud, Kakek?" tanya Jejaka Emas.Wajah Algojo Hijau berubah serius."Sejak puluhan tahun yang lalu, kami adalah sepasang tokoh yang tidak terkalahkan. Kami pun gemar bertanding, sehingga tak terhitung lawan yang rubuh di tangan kami. Sampai akhirnya, kami bertemu dengan Begawan Tapa Pamungkas. Melalui suatu pertarungan yang sengit, kami berhasil dikalahkannya. Tentu saja hal ini membuat penasaran, di samping malu yang besar. Maka kami katakan padanya, bahwa sepuluh tahun lagi kami akan datang menantang untuk menentukan siapa yang lebih unggul. Tapi rupanya kami sedang sial, karena lagi-lagi berhasil dikalahkan gurumu. Semenjak itu kami pun kembali giat berlatih, memperdalam ilmu-ilmu kesaktian. Tapi siapa sangka, di waktu kami telah merasa yakin akan dapat mengalahkannya, Begawan Tapa Pamungkas telah lebih dulu pergi ke alam baka. Siapa yang tidak kesal. Untunglah ada dirimu yang menjadi muridnya. Tapi tentu saja kau akan kami b

  • Jejaka Emas   Bab 23

    Nenek berpakaian putih itu menganggukkan kepalanya. "Aku juga tahu. Kalau tidak salah, pemuda itu berjuluk Jejaka Emas!"“Tepat” Ratu Bulan termenung."Dan ciri-ciri Jejaka Emas mirip pemuda ini!" sambung Algojo Hijau lagi."Ahhh...! Kau benar!" nenek tinggi kurus ini mulai teringat. Sementara itu, Jejaka juga terkejut melihat nenek berpakaian serba putih itu. Kelihaian nenek ini sudah dirasakannya. Sekarang dia datang berdua dengan kawannya yang sekali lihat saja diketahui kalau kepandaiannya tidak rendah.Larasati memegang pundak Jejaka dengan lembut agar Jejaka bisa meredam amarahnya. Jejaka sekarang tengah dilanda kemarahan yang meluap-luap. Tapi, tentu saja sebagai seorang pendekar menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan, pemuda ini tidak meluapkan amarahnya secara sembarangan. Maka Jejaka yang memang tidak ingin mencari permusuhan, mencoba bersikap tenang. Ditunggu bagaimana tindakan Ratu Bulan terhadapnya. Jelas terlihat kalau nenek it

DMCA.com Protection Status