Share

Bab 8

"Ooh ... apalagi yang ingin dilakukannya?" pikir Layla. Ia tersenyum saja sambil mengikuti kemauan si Jejaka. Pada serangan pertama, Layla tersedak nikmat karena ujung pilar pusaka tanpa permisi langsung menghantam ujung dinding yang paling dalam.

"Hegh ... heghh ... mmmh ... !!"

Suara itu cukup keras terdengar.

"Gila! Ini lebih nikmat dari yang tadi!" pikirnya.

Begitulah, sampai tengah malam menjelang, entah sudah berapa kali Layla mendaki dan mencapai puncak asmara. Namun anehnya, hingga sekarang ini si Jejaka belum juga memuntahkan lahar panas miliknya sebagai titian puncak asmara seorang pemuda.

Keluhan dan lenguhan datang silih berganti baik dari mulut Jejaka dan Layla. Saling pagut, saling lilit dan saling raba dilakukan oleh dua insan yang sedang berlayar di tengah samudra.

"Luar biasa! Sudah begini lama, ia masih bisa bertahan! Benar-benar pejantan tangguh!" pikir Layla.

"Jejaka..." kata Layla di sela-sela lenguhan kecilnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status