Share

Bab 3

“Aku sudah memiliki dendam pada Bajing Ireng waktu itu!” penggal Jejaka kasar. “Kakekku dan orang-orang perguruan mekar bumi. Saudari-saudari perguruanmu juga gurumu, Nyai Lirih Dewi, gurumu. Mereka dibunuh oleh keparat itu! Dan itu cukup menjadi pembakar semangatku untuk menjalani penyempurnaan”

Dada Jejaka turun naik. Napasnya kontan berhembus cepat. Kegusaran yang tiba-tiba membludak berusaha dihelanya.

Sementara Srikandi jadi tercekat. Sungguh tidak disangka Jejaka yang selama ini dikenal sebagai anak muda ugal-ugalan, ternyata dapat meledak-ledak seperti itu.

Sementara itu, Rintih Manja menundukkan kepala dalam-dalam. Matanya terhujam pada rerumputan halus di sekitar kakinya. Taman yang asri, berhias ragam bunga aneka warna tidak membuatnya menjadi nyaman. Kegalauan seketika mengepungnya dari setiap sudut.

 “Kalau begitu, maafkan aku, Jejaka. Aku mengira..”

Rintih Manja terdiam sesaat. Seperti ada sesua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status