Share

Bab 10

“Kau tidak ingat pengkhianat kerajaan ini? Tentu orang itu yang akan memberitahukan, kapan bajingan Bajing Ireng dapat menghabisi Prabu Jaya Mahesa tanpa membuang-buang nyawa pasukannya,” jawab Jejaka pasti.

“Oh, Dewata...,” desah Srikandi bergetar.

Hati gadis itu langsung didera lecutan kekhawatiran terhadap keselamatan ayahnya.

“Aku takut, ayahku akan terbunuh, Jejaka,” desah gadis itu lirih, nyaris terisak.

“Jangan cengeng! Apa kau lupa dengan julukan si Naga Wanita yang disegani?” bentak Jejaka, tidak sungguh-sungguh.

Pemuda itu sebenarnya hanya ingin menekan kekhawatiran yang berlebihan pada diri wanita itu. Jejaka sendiri dapat maklum kalau Srikandi seperti itu. Biar bagaimanapun dia tetap tak lepas dari kodratnya sebagai seorang wanita yang berhati halus dan peka. Apalagi, ini menyangkut orang yang paling dicintainya.

“Jangan khawatir, aku punya rencana bagus. Kalau Dewata mengizin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status