Share

Bab 6

Demi mendengar laporan ini, Prabu Jaya Mahesa menjadi geram. Rahangnya mengeras seketika. Seraya memegangi keningnya yang terasa berdenyut akibat luapan marah, Raja Karang Setra itu merayapi para pembantunya dengan sapuan mata yang sulit diartikan.

“Pemberontak itu rupanya benar-benar ingin menghancurkan negeri ini...,” kata Prabu Jaya Mahesa, dengan suara bergetar.

“Yang hamba heran, Paduka,” kata kusir kembali. “Kenapa gerombolan Bajing Ireng dapat mengetahui perjalanan kami? Sedangkan semua prajurit pengawal sudah mengenakan pakaian biasa, sehingga tidak tampak lagi sebagai prajurit kerajaan. Lalu, dari mana gerombolan itu tahu tentang kami? Dan, dari mana pula mereka tahu kalau kami akan menjemput muatan pada saat itu?”

“Karena di antara kita ada seorang pengkhianat. Dia telah membocorkan rencana itu,” jawab Prabu Jaya Mahesa cepat. Wajahnya menegang demikian rupa, memperlihatkan kemurkaan.

Kembali mata

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status