Share

Bab 20

Larasati memandangi hamparan mayat-mayat di sekelilingnya beberapa saat. Pandang matanya berhenti agak lama pada tubuh Satria dan Mega.

Kepalanya pun kemudian menengadah.

"Ayah...," Desis gadis itu pelan tapi tajam.

"Lihat-lah! Telah kubalaskan dendammu. Telah kubunuh dua dari empat orang yang telah secara pengecut mengeroyokmu! Kini tinggal dua orang lagi, Ayah. Dan setelah itu tenanglah kau di alam sana!"

Belum habis gema suaranya, Larasati sudah melesat dari situ. Tujuannya jelas, mencari pembunuh Bajing Ireng.

Masih tinggal dua orang lagi yang dicarinya. Wulan, dan Begawan Tapa Pamungkas. Tanpa sepengetahuan Larasati, ada sepasang mata yang mengintai semua perbuatannya. Dan begitu dilihatnya gadis itu telah pergi, baru si pemilik sepasang mata itu berani keluar.

Ditatapnya belasan sosok tubuh yang terkapar bergelimpangan disertai perasaan ngeri.

"Sungguh ganas dan kejam sekali, Bidadari Penyebar Maut itu...," Desahnya bergidik. Me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status