Share

Bab 27

Wulan memekik ketika sebuah totokan ujung kaki Bidadari Penyebar Maut menyerang pergelangan tangan kirinya. Kontan sekujur tangannya terasa lumpuh. Dan tanpa dapat ditahan lagi, belati terbangnya pun terlepas dari pegangan.

Belum lagi gadis itu berbuat sesuatu, serangan susulan dari Larasati telah menyusul tiba. Tangan kanan menyampok pelipis, sedangkan tangan kiri dari arah bawah, mengancam dagu.

Wulan kaget bukan main. Serangan itu datang begitu cepat. Sudah bisa diperkirakan kalau akhirnya ia akan tewas di tangan putri Bajing Ireng ini.

Mendadak saja, ada sesuatu yang menarik tubuhnya ke belakang. Dan untunglah, kedua serangan maut itu hanya mengenai tempat kosong.

Buru-buru Wulan menoleh ke belakang, melihat sosok yang telah menolongnya. Tampak di belakangnya telah berdiri sosok tubuh tua dari seorang kakek berusia enam puluh tahun.

Sepasang matanya tampak tajam berkilat. Raut mukanya menampakkan kesabaran. Wulan kenal betul siapa pemilik wajah ini.

"Ayah...," Desah gadis itu d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status