Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah One Night Stand / 1. Malam Panas Tak Terlupakan

Share

Jatuh Cinta Setelah One Night Stand
Jatuh Cinta Setelah One Night Stand
Author: CacaCici

1. Malam Panas Tak Terlupakan

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-02-04 23:49:44

"A-aku tidak mengenalmu! Lep-lepaskan aku …." Carmen menjerit pada seorang pria yang saat ini berada di atas tubuhnya. Pria tersebut berniat melepas pakaian yang membungkus tubuh Carmen.

"Ti-tidak!" Carmen menggelengkan kepala, suaranya bergetar hebat dan air mata jatuh deras. Dia ketakutan, punggung sudah panas dingin dan tubuh terasa membeku. Pria ini berhasil melepas bajunya–di mana kini Carmen hanya mengenakan bra hitam.

Perut mulusnya diraba oleh pria tersebut–menatap Carmen penuh letupan gairah, sembari menyunggingkan smirk yang mengerikan. Tangan pria dewasa tersebut naik ke atas undukan indah Carmen, membuat Carmen semakin takut dan terus menangis.

"Ja-jangan … hiks … jangan …." Carmen memohon sembari menyingkirkan tangan pria itu dari atas undukan indahnya. Dia berhasil menjauhkan tangan pria itu akan tetapi tindakan pria tersebut semakin jauh. Pria itu menelusup pada ceruk leher Carmen, lalu mencium kulit leher Carmen secara rakus. 

Carmen benar-benar geli, jijik dan kotor dengan apa yang pria ini lakukan pada lehernya. Carmen memberontak dan terus mendorong pundak pria ini akan tetapi dia tak berhasil. Tenaga pria ini jauh lebih kuat dibandingkan Carmen.

Sekarang pria ini mengikat tangan Carmen di atas kepala dengan sebuah dasi pria itu sendiri, hal tersebut membuat tangisan Carmen semakin kencang. Dia sangat takut! Tetapi semakin dia takut, pria ini sepertinya semakin bersemangat.

"Hiks … apa salahku padamu?!" jerit Carmen, menangis sembari menatap memohon pada pria ini. Dia perempuan yang tak ingin dikasihani akan tetapi hari ini, Carmen berharap pria dewasa ini mengasihaninya.

Sebetulnya pria ini sangatlah tampan, bahkan awal bertemu dengannya, Carmen menganga serta terpaku karena dibuat terpesona. Namun, apa yang pria ini lakukan padanya bukanlah perbuatan pria sejati! Dia brengsek dan bejad!

"A-aku tidak mengenalmu. To-tolong bebaskan aku … hiks …. A-aku perempuan bersuami!" mohon dan pekik Carmen, menendang-nendang supaya pria itu kesulitan melepas celana jeans yang Carmen kenakan. 

"Cih." Tiba-tiba saja pria itu berdecis geli, seakan-akan tangisan Carmen adalah lelucon baginya, "akhirnya kau ingat padaku, meski kau tak mengenaliku, Wifey!" Suara bariton mengalun berat, terkesan seksi namun mengerikan secara bersamaan.

Isakan Carmen memelan, menatap bingung bercampur takut pada sosok pria tampan tersebut. Tanpa dia sadari dia lengah dan pria itu berhasil melepas celana jeans-nya. Saat pria itu meraba paha mulusnya, barulah Carmen tersadar–dia tersentak dan kembali menangis.

"Tidak kusangka istri kecilku menjual diri. Seharusnya, dulu, sebelum meninggalkanmu, aku memerawanimu. Cih," ucap pria itu lagi, kembali berdecis remeh sembari menatap penuh kabut gairah pada Carmen.

Tubuh Carmen sangat menggiurkan dan menggoda. Feromon perempuan ini tercium jelas dan itu semakin membangkitkan hasratnya untuk segera menikmati perempuan ini.

"Sudah berapa banyak pria yang menyentuhmu, Heh?!" remehnya kembali, membuat Carmen semakin terisak tangis.

Carmen diliputi ketakutan dan dia tidak bisa mencerna apapun. Satu yang ada di pikiran Carmen, kenapa takdirnya se lucu ini?!

Sebelum ini, dia bersusah payah kabur dari kejaran anak buah seorang pria yang membelinya pada ibu tirinya. Berhasil bersembunyi dari pria itu, tetapi dia malah berakhir menjadi santapan pria iblis ini.

Yah, sebelum kejadian ini. Carmen Gaura Wijaya (berusia 23 tahun)  baru saja pulang dari hotel–tempat ia bekerja sebagai koki. Tepat di depan rumahnya, Carmen melihat sebuah mobil mewah terpakir. Awalnya, Carmen mengira itu mobil suaminya yang telah meninggalkannya sejak lima tahun lalu. Mungkin suaminya telah kembali dan berniat menjemputnya–sesuai perkataan suaminya dulu. Namun, ketika masuk ke rumah, Carmen mendapati ibu tirinya berbicara dengan seorang pengusaha di kota mereka. Jelas itu bukan suaminya karena suaminya bukan dari kota ini.

Carmen mendengar percakapan antara ibu tirinya dan pria itu. Di mana pria tersebut berniat membeli Carmen untuk diperistri. Ibu tirinya yang mata duitan setuju dan mereka melakukan transaksi jual beli. Carmen tak mau dinikahi oleh pria itu, dia sudah bersuami meskipun suaminya tak pernah pulang. Dia juga bukan barang yang diperjual belikan. Carmen memutuskan kabur. Dia lewat belakang untuk menuju kamar, dia mengemasi pakaian dalam koper lalu segera kabur dari rumah itu.

Sebetulnya berat bagi Carmen meninggalkan rumah tersebut, karena rumah itu adalah rumah peninggalan ayahnya. Namun, dia tidak mau dijual!

Carmen berhasil keluar dari rumah, akan tetapi kedapatan oleh Clarissa–kakak tirinya yang baru saja pulang party. Mereka bertemu di depan gerbang rumah. Clarissa--kakak tirinya langsung berlari masuk ke rumah untuk memberitahu ibunya. Pada akhirnya, Carmen menjadi buruan para anak buah pria yang membelinya.

Carmen ke hotel tempatnya bekerja, satu-satunya tempat yang terlintas di kepalanya untuk dijadikan tempat persembunyian. Dia memesan kamar secara tergesa-gesa. Setelah itu, segera ke kamar tersebut untuk bersembunyi.

Ketika mencari kamar, Carmen tak terlalu memperhatikan angka yang tertera pada kunci. Dia panik dan gugup! Saat dia di lift tadi, dia melihat anak buah Gerry sudah di hotel ini.

Nomor kamarnya adalah 101 tetapi dia memasuki kamar dengan nomor 102. Tanpa curiga pada pintu yang tak dikunci, Carmen masuk begitu saja ke dalam. Dia ketakutan sehingga dia terburu-buru bersembunyi.

Carmen cukup lega ketika sudah di dalam kamar, akan tetapi kelegaannya hilang saat membalik tubuh–mendapati seorang pria yang sangat tampan sedang duduk di pinggir ranjang.

Carmen terdiam dan membeku, terus menatap pria tersebut dengan sorot kagum. Pria itu mendekatinya dan Carmen sama sekali tak menyadarinya karena larut dalam keterpesonaan. Dia baru sadar saat pria itu berbisik padanya.

"Kejutan," bisik pria itu dengan nada berat dan sangat seksi, membuat Carmen kaget sekaligus meremang, "tak kusangka, gadis kecilku tumbuh menjadi wanita jalang," ucap pria itu lagi, ada nada marah yang kentara jelas terdengar.

Carmen tentu tak paham apa yang pria itu bicarakan. Carmen tak mengenalnya sama sekali.

Sebelum dia memahami situasi, pria itu menyeretnya ke atas ranjang dan beginilah Carmen pada akhirnya–akan menjadi makanan pria bejad ini.

Carmen sudah menjelaskan kalau dia tak mengenal pria ini dan juga mengatakan jika dia bukan perempuan sewaan, namun pria ini sama sekali tak memperdulikan ucapan Carmen. Pria ini sangat keji!

Sekarang bisakah Carmen memperjuangkan mahkotanya?! Bisakah dia selamat dari pria jahat ini?!

'Wajahnya tampan tetapi perilakunya iblis!'

"Katakan!" dingin pria itu, mencengkeram kuat pipi Carmen.

Carmen hanya bisa menggelengkan kepala sembari menangis.

"Kau perempuan nakal! Aku cukup menyesal tidak menyentuhmu saat itu!" geram pria itu, menghempas kasar pipi Carmen. Setelah itu dia mencium bibir perempuan itu dengan sangat kasar, tak peduli Carmen menolaknya.

Dia dipenuhi oleh amarah yang bercampur dengan ketidak rela-an. Yah, dia tak rela tubuh perempuan ini telah disentuh oleh pria lain.

Dia sudah banyak mendengar keburukan Carmen dari asisten pribadinya. Tetapi dia tidak menyangka Carmen akan menjadi wanita sewaan!

"Ahgkkk … sa-sakiit!" rintih Carmen ketika pria itu dengan jahat meremas kasar undukan indahnya.

Pria itu menanggalkan semua pakaian yang tersisa di tubuh Carmen, kemudian tanpa peduli pada isakan dan permohonan Carmen, dia melakukan penyatuan.

"Argkkkkk …." Carmen menjerit, tak bisa menahan rasa sakit di bagian intinya. Matanya terpejam dan gigi saling menekan kuat. Dia mencoba menahan sakit dan tak menjerit, tetapi rasanya terkoyak dibawah sana membuat Carmen tak bisa menahan jeritannya.

Ini seperti mimpi buruk!

"Aa~arkg … mmfff …." Carmen merintih kesakitan, tubuhnya bergetar dan air matanya jatuh deras.

Harta berharga, miliknya-- te-telah dirampas oleh seorang pria yang tak ia kenali. Dia menjaga diri dengan baik, dia bahkan tidak pernah berkencan dengan mantan pacarnya karena takut mengotori dirinya sendiri. Lalu kenapa hal seperti ini malah terjadi padanya?!

Carmen terus menangis, sakit yang dia rasakan sangat tak tertahankan. Bukan cuma bagian intinya, tetapi juga hati dan harga dirinya. Di sisi lain, pria yang menodainya-- pria itu terlihat membelalak.

Dia terkejut! Carmen masih perawan!

Namun, karena terlanjur diselimuti oleh gairah yang membara, dia sama sekali tak peduli. Entah Carmen perawan atau tidak, malam ini Carmen harus memuaskan hasratnya!

"Kau penuh kejutan, Wifey," bisik pria itu, menjilat air mata Carmen secara sensual lalu menyunggingkan evil smirk ketika Carmen menatapnya penuh ketakutan.

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   2. Raymond Kaizer Abraham

    Raymond Kaizer Abraham (33 tahun) pergi ke kota istrinya yang ia tinggalkan lima tahun lalu, bukan untuk menjemputnya melainkan untuk menceraikannya. Lima tahun yang lalu, atas permintaan kakeknya, Raymond menikahi gadis remaja bernama Carmen Gaura Wijaya. Di mana saat itu gadis tersebut masih berusia tujuh belas tahun (satu bulan sebelum memasuki usia 18 tahun). Sebetulnya gadis yang harus dia nikahi bernama Clarissa Wijaya. Akan tetapi entah kenapa saat saat mendekati hari pernikahan, gadis yang ia nikahi bertukar nama menjadi Carmen. Sebelumnya, Raymond memang tak pernah bertemu dengan Clarissa atau Carmen. Dia lumpuh dan dia enggan keluar rumah. Saat menikahi Carmen, sejujurnya Raymond berniat membatalkannya karena merasa ditipu. Hell! Bagaimana bisa dia menikah dengan anak kecil yang masih ingusan?! Dia tidak terima! Namun, dia mengurungkan niat karena terpaku melihat Carmen yang terus saja menunduk dan menangis. Satu yang terlintas di pikiran Raymond, Carmen masih polos da

    Last Updated : 2025-02-05
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   3. Ternyata Dia Suamiku

    "Bagaimana bisa kau lupa pada suamimu sendiri, Ura?" dingin Raymond, melayangkan tatapan tajam dan membunuh pada perempuan yang duduk di pangkuannya. Carmen menoleh padanya, mendongak untuk menatapnya. 'Ura? Siapa Ura? Bapak ini pasti salah orang,' batin Carmen. Dia sempat mengira pria ini mungkin suaminya, karena beberapa kali pria ini memangilnya istri. Carmen memang tak mengenal suaminya karena dia tidak pernah bertemu dengan suaminya sebelum menikah. Lagipula, dia saja tak menyangka jika dia lah yang akan menikah dengan Kaizer–suaminya, karena sebelumnya Kaizer dijodohkan dengan kakaknya. Namun, saat tiga hari sebelum menikah, Clarissa melakukan sesuatu yang membuat Carmen berakhir menggantikannya menikah dengan tuan muda dari keluarga Abraham. Carmen hanyalah pengantin pengganti yang tak pernah direncanakan.Saat menikah, kondisi mata Carmen saat itu minus 4. Dia tak mengenakan kaca mata ataupun soflen, ditambah dia terus menangis saat itu, sehingga dia tidak bisa melihat jel

    Last Updated : 2025-02-05
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   4. Kapanpun Aku Menginginkanmu

    "Raymond Kaizer Abraham. Your husband." Deg deg deg Carmen reflek menegakkan tubuh, berdiri kaku dan sedikit mendongak untuk dapat menatap wajah tampan Raymond. Ekspresi Carmen terkejut, matanya membulat sempurna dan bibir sedikit terbuka. Raymond Kaizer Abraham. Dia suami Carmen? Pria yang menodainya-- adalah suaminya sendiri?! Melihat Carmen hanya bengong, Raymond meraih tangan istrinya. Setelah berjabat tangan dengan Carmen, Raymond menarik tangan perempuan itu sehingga Carmen berakhir menabrak dada bidangnya. Carmen mendongak sepenuhnya pada Raymond, dia mengabaikan rasa sakit di kening akibat keningnya menabrak dada bidang nan kokoh milik pria ini. "Sekarang kau mengenalku, Ura?" Raymond berucap rendah, nadanya berat dan serak. Terkesan seksi akan tetapi membuat Carmen gugup sekujur tubuh. Carmen tak mengatakan apa-apa, hanya bengong karena tak tahu harus bersikap bagaimana. Pria yang menodainya adalah suaminya sendiri. Bagaimana bisa sosok yang ia kagumi ternyata

    Last Updated : 2025-02-05
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   5. Carmen Gaura Abraham!

    'Layani aku kapanpun aku menginginkanmu.' Ucapan Raymond tersebut terus menggema di kepala Carmen. Namun, saat itu, dia menjawab 'aku lapar dan aku mau makan.' Sialan! Padahal waktu itu Carmen ingin membantah ucapan Raymond, akan tetapi karena dia terlalu lapar dan kepalanya hanya dipenuhi oleh makanan, Carmen sulit berkonsentrasi. "Jadi aku akan tinggal di rumah ini? Aku akan menjadi istri Mas Kaizer selamanya?" gumam Carmen. Dia habis berkeliling mansion mewah Kaizer, setelah sebelumnya dia makan dengan begitu banyak. "Yah, untuk saat ini, lebih baik aku tinggal dengannya. Lumayan, aku dapat tempat tinggal dan makanan gratis. Tapi aku harus mencari pekerjaan dan mengumpulkan uang untuk membalas perbuatan Tiara dan Clarissa. Juga pada Nicolas dan … seluruh keluarga Wijaya yang meremehkanku," ucap Carmen, bermonolog sendiri, penuh keyakinan dan semangat yang menggebu-gebu. Meskipun peretemuannya dengan suaminya sangat buruk dan mengerikan. Akan tetapi Carmen menganggapnya sebagai

    Last Updated : 2025-02-05
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   6. Wanita Lain?

    "Kau mencintai pria lain?" dingin Raymond, menguatkan cengkeramannya pada lengan Carmen. "Jawab!" Carmen menggelengkan kepala gugup, kepalanya mendongak untuk menatap Raymond yang jauh lebih tinggi darinya. Carmen ketakutan! Pria ini sangat kasar. "A-aku habis berbicara dengan Teresia, dia bu-bukan seorang pria. Dia perempuan tulen," jawab Carmen buru-buru, nadanya tergesa-gesa dan gugup. Raymond melepaskan cengkeramannya pada lengan Teresia. Dia meraih handphone-nya yang berada di atas nakas untuk memeriksa. "Aku minta maaf mengunakan handphonemu," ucap Carmen sembari mengusap lengannya yang dicengkeram kuat oleh Raymond. Sejujurnya dia kesal pada pria ini, akan tetapi Carmen takut untuk mengekspresikan rasa kesalnya. Raymond menoleh tajam pada Carmen, meletakkan handphone kembali ke atas nakas. "Aku minta maaf mengunakan handphone Mas Kaizer," ulang Carmen, gugup bercampur takut karena tatapan Raymond yang begitu tajam. Dia yakin sekali Raymond pasti marah karena han

    Last Updated : 2025-02-19
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   7. Suamiku Seorang ….

    Carmen yang gugup dan takut, memilih memalingkan wajah–tak ingin menatap wajah Raymond. "Coba ceritakan, apa yang kau dengar dari balik tembok saat tadi pagi, Wifey," ucap Raymond dengan nada berat dan rendah. Suaranya serak dan seksi, tetapi bagi Carmen itu sangat horor. Buktinya dia merinding mendengarnya! Mata Carmen melebar, jantungnya berpacu kencang dan tubuhnya panas dingin. Raymond tahu dia menguping?! Habislah dia! "A-aku tidak dengar apa-apa. Aku hanya melihatmu bersama seorang perempuan," ucap Carmen gugup. "Kalau kamu suka padanya, kenapa tidak menikahinya?" lanjut Carmen. "Dia ibu tiriku," jawab Raymond santai, mengigit pelan daun telinga Carmen lalu meniupnya secara sensual. Carmen memejamkan mata, bukan karena menikmati apa yang pria ini lakukan padanya. Tetapi lebih tepatnya karena merinding dan tak nyaman. 'Fix, dia memang gila. Dia berselingkuh dengan ibu tirinya sendiri dan bahkan menyuruh ibu tirinya mengbunuh ayah kandungnya. Tuhan! Sudah benar

    Last Updated : 2025-02-19
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   8. Bekerja dibawah Perintah Suami

    "Apa?" Carmen memekik kaget, tak menduga kalau suaminya adalah mantan chef hebat. "Pelankan suaramu, Carmen," bisik Teresia, meringis karena Carmen tiba-tiba memekik dan sekarang semua orang menoleh pada Carmen. Carmen menutup mulut sendiri, cukup kikuk karena semua orang saat ini sedang memperhatikannya. Carmen semakin gelisah karena dia telah dilihat oleh Raymond. Namun, entah kenapa, pria itu melayangkan tatapan marah dan dingin padanya. Apa kesalahan yang Carmen lakukan? Tidak ada bukan?! "Ambilkan seragam kokiku," titah Raymond pada Diego, nadanya dingin dan datar–terus menatap ke arah sosok perempuan yang terlihat menunduk dalam, berdiri di belakang seorang pria. Cara perempuan itu bersembunyi di balik tubuh pria tersebut, seperti sedang mencari perlindungan. Apakah Raymond menakutkan baginya? Raymond terus menatap, menunggu Carmen mendongak dan melihat ke arahnya. Akan tetapi, perempuan memilih terus menunduk, sepertinya tak ingin dikenali oleh Raymond. Setelah

    Last Updated : 2025-02-20
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   9. Hidangan Lezat dari Suamiku

    "Bagiamana dengan ini, Mas?" tanya Carmen, keceplosan memanggil 'mas pada Raymond. Untung suaranya pelan. Raymond menoleh pada istrinya, lalu menatap udang yang telah Carmen bersihkan. "Sudah rapi tetapi kau memakan waktu cukup lama hanya untuk membersihkan satu udang, Sweetheart," jawab Raymond dengan nada bersahabat dan hangat. Carmen dibuat menganga karena perubahan nada bicara Raymond. Dia terkejut! Sebelumnya Raymond terkesan dingin dan ketus, tetapi mendadak sangat lembut. Suaranya yang berat dan hangat, menyapa kalbu dengan mesra. Carmen dibuat terkesima. Carmen lagi-lagi merasa kalau Raymond ini aneh. Emosi pria ini mudah berubah-ubah. Sayang sekali, Carmen belum bisa memastikan apa yang membuat emosi Raymond berubah-ubah. Namun, jauh dalam lubuk hatinya, Carmen merasa senang. Dia seperti merasakan kehadiran 'Mas Kaizer-nya yang sopan dan manusiawi. Yah, walaupun masa itu dia berinteraksi dengan suaminya hanya lewat pesan, akan tetapi Carmen sangat mengagumi 'Mas Kaize

    Last Updated : 2025-02-20

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   9. Hidangan Lezat dari Suamiku

    "Bagiamana dengan ini, Mas?" tanya Carmen, keceplosan memanggil 'mas pada Raymond. Untung suaranya pelan. Raymond menoleh pada istrinya, lalu menatap udang yang telah Carmen bersihkan. "Sudah rapi tetapi kau memakan waktu cukup lama hanya untuk membersihkan satu udang, Sweetheart," jawab Raymond dengan nada bersahabat dan hangat. Carmen dibuat menganga karena perubahan nada bicara Raymond. Dia terkejut! Sebelumnya Raymond terkesan dingin dan ketus, tetapi mendadak sangat lembut. Suaranya yang berat dan hangat, menyapa kalbu dengan mesra. Carmen dibuat terkesima. Carmen lagi-lagi merasa kalau Raymond ini aneh. Emosi pria ini mudah berubah-ubah. Sayang sekali, Carmen belum bisa memastikan apa yang membuat emosi Raymond berubah-ubah. Namun, jauh dalam lubuk hatinya, Carmen merasa senang. Dia seperti merasakan kehadiran 'Mas Kaizer-nya yang sopan dan manusiawi. Yah, walaupun masa itu dia berinteraksi dengan suaminya hanya lewat pesan, akan tetapi Carmen sangat mengagumi 'Mas Kaize

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   8. Bekerja dibawah Perintah Suami

    "Apa?" Carmen memekik kaget, tak menduga kalau suaminya adalah mantan chef hebat. "Pelankan suaramu, Carmen," bisik Teresia, meringis karena Carmen tiba-tiba memekik dan sekarang semua orang menoleh pada Carmen. Carmen menutup mulut sendiri, cukup kikuk karena semua orang saat ini sedang memperhatikannya. Carmen semakin gelisah karena dia telah dilihat oleh Raymond. Namun, entah kenapa, pria itu melayangkan tatapan marah dan dingin padanya. Apa kesalahan yang Carmen lakukan? Tidak ada bukan?! "Ambilkan seragam kokiku," titah Raymond pada Diego, nadanya dingin dan datar–terus menatap ke arah sosok perempuan yang terlihat menunduk dalam, berdiri di belakang seorang pria. Cara perempuan itu bersembunyi di balik tubuh pria tersebut, seperti sedang mencari perlindungan. Apakah Raymond menakutkan baginya? Raymond terus menatap, menunggu Carmen mendongak dan melihat ke arahnya. Akan tetapi, perempuan memilih terus menunduk, sepertinya tak ingin dikenali oleh Raymond. Setelah

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   7. Suamiku Seorang ….

    Carmen yang gugup dan takut, memilih memalingkan wajah–tak ingin menatap wajah Raymond. "Coba ceritakan, apa yang kau dengar dari balik tembok saat tadi pagi, Wifey," ucap Raymond dengan nada berat dan rendah. Suaranya serak dan seksi, tetapi bagi Carmen itu sangat horor. Buktinya dia merinding mendengarnya! Mata Carmen melebar, jantungnya berpacu kencang dan tubuhnya panas dingin. Raymond tahu dia menguping?! Habislah dia! "A-aku tidak dengar apa-apa. Aku hanya melihatmu bersama seorang perempuan," ucap Carmen gugup. "Kalau kamu suka padanya, kenapa tidak menikahinya?" lanjut Carmen. "Dia ibu tiriku," jawab Raymond santai, mengigit pelan daun telinga Carmen lalu meniupnya secara sensual. Carmen memejamkan mata, bukan karena menikmati apa yang pria ini lakukan padanya. Tetapi lebih tepatnya karena merinding dan tak nyaman. 'Fix, dia memang gila. Dia berselingkuh dengan ibu tirinya sendiri dan bahkan menyuruh ibu tirinya mengbunuh ayah kandungnya. Tuhan! Sudah benar

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   6. Wanita Lain?

    "Kau mencintai pria lain?" dingin Raymond, menguatkan cengkeramannya pada lengan Carmen. "Jawab!" Carmen menggelengkan kepala gugup, kepalanya mendongak untuk menatap Raymond yang jauh lebih tinggi darinya. Carmen ketakutan! Pria ini sangat kasar. "A-aku habis berbicara dengan Teresia, dia bu-bukan seorang pria. Dia perempuan tulen," jawab Carmen buru-buru, nadanya tergesa-gesa dan gugup. Raymond melepaskan cengkeramannya pada lengan Teresia. Dia meraih handphone-nya yang berada di atas nakas untuk memeriksa. "Aku minta maaf mengunakan handphonemu," ucap Carmen sembari mengusap lengannya yang dicengkeram kuat oleh Raymond. Sejujurnya dia kesal pada pria ini, akan tetapi Carmen takut untuk mengekspresikan rasa kesalnya. Raymond menoleh tajam pada Carmen, meletakkan handphone kembali ke atas nakas. "Aku minta maaf mengunakan handphone Mas Kaizer," ulang Carmen, gugup bercampur takut karena tatapan Raymond yang begitu tajam. Dia yakin sekali Raymond pasti marah karena han

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   5. Carmen Gaura Abraham!

    'Layani aku kapanpun aku menginginkanmu.' Ucapan Raymond tersebut terus menggema di kepala Carmen. Namun, saat itu, dia menjawab 'aku lapar dan aku mau makan.' Sialan! Padahal waktu itu Carmen ingin membantah ucapan Raymond, akan tetapi karena dia terlalu lapar dan kepalanya hanya dipenuhi oleh makanan, Carmen sulit berkonsentrasi. "Jadi aku akan tinggal di rumah ini? Aku akan menjadi istri Mas Kaizer selamanya?" gumam Carmen. Dia habis berkeliling mansion mewah Kaizer, setelah sebelumnya dia makan dengan begitu banyak. "Yah, untuk saat ini, lebih baik aku tinggal dengannya. Lumayan, aku dapat tempat tinggal dan makanan gratis. Tapi aku harus mencari pekerjaan dan mengumpulkan uang untuk membalas perbuatan Tiara dan Clarissa. Juga pada Nicolas dan … seluruh keluarga Wijaya yang meremehkanku," ucap Carmen, bermonolog sendiri, penuh keyakinan dan semangat yang menggebu-gebu. Meskipun peretemuannya dengan suaminya sangat buruk dan mengerikan. Akan tetapi Carmen menganggapnya sebagai

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   4. Kapanpun Aku Menginginkanmu

    "Raymond Kaizer Abraham. Your husband." Deg deg deg Carmen reflek menegakkan tubuh, berdiri kaku dan sedikit mendongak untuk dapat menatap wajah tampan Raymond. Ekspresi Carmen terkejut, matanya membulat sempurna dan bibir sedikit terbuka. Raymond Kaizer Abraham. Dia suami Carmen? Pria yang menodainya-- adalah suaminya sendiri?! Melihat Carmen hanya bengong, Raymond meraih tangan istrinya. Setelah berjabat tangan dengan Carmen, Raymond menarik tangan perempuan itu sehingga Carmen berakhir menabrak dada bidangnya. Carmen mendongak sepenuhnya pada Raymond, dia mengabaikan rasa sakit di kening akibat keningnya menabrak dada bidang nan kokoh milik pria ini. "Sekarang kau mengenalku, Ura?" Raymond berucap rendah, nadanya berat dan serak. Terkesan seksi akan tetapi membuat Carmen gugup sekujur tubuh. Carmen tak mengatakan apa-apa, hanya bengong karena tak tahu harus bersikap bagaimana. Pria yang menodainya adalah suaminya sendiri. Bagaimana bisa sosok yang ia kagumi ternyata

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   3. Ternyata Dia Suamiku

    "Bagaimana bisa kau lupa pada suamimu sendiri, Ura?" dingin Raymond, melayangkan tatapan tajam dan membunuh pada perempuan yang duduk di pangkuannya. Carmen menoleh padanya, mendongak untuk menatapnya. 'Ura? Siapa Ura? Bapak ini pasti salah orang,' batin Carmen. Dia sempat mengira pria ini mungkin suaminya, karena beberapa kali pria ini memangilnya istri. Carmen memang tak mengenal suaminya karena dia tidak pernah bertemu dengan suaminya sebelum menikah. Lagipula, dia saja tak menyangka jika dia lah yang akan menikah dengan Kaizer–suaminya, karena sebelumnya Kaizer dijodohkan dengan kakaknya. Namun, saat tiga hari sebelum menikah, Clarissa melakukan sesuatu yang membuat Carmen berakhir menggantikannya menikah dengan tuan muda dari keluarga Abraham. Carmen hanyalah pengantin pengganti yang tak pernah direncanakan.Saat menikah, kondisi mata Carmen saat itu minus 4. Dia tak mengenakan kaca mata ataupun soflen, ditambah dia terus menangis saat itu, sehingga dia tidak bisa melihat jel

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   2. Raymond Kaizer Abraham

    Raymond Kaizer Abraham (33 tahun) pergi ke kota istrinya yang ia tinggalkan lima tahun lalu, bukan untuk menjemputnya melainkan untuk menceraikannya. Lima tahun yang lalu, atas permintaan kakeknya, Raymond menikahi gadis remaja bernama Carmen Gaura Wijaya. Di mana saat itu gadis tersebut masih berusia tujuh belas tahun (satu bulan sebelum memasuki usia 18 tahun). Sebetulnya gadis yang harus dia nikahi bernama Clarissa Wijaya. Akan tetapi entah kenapa saat saat mendekati hari pernikahan, gadis yang ia nikahi bertukar nama menjadi Carmen. Sebelumnya, Raymond memang tak pernah bertemu dengan Clarissa atau Carmen. Dia lumpuh dan dia enggan keluar rumah. Saat menikahi Carmen, sejujurnya Raymond berniat membatalkannya karena merasa ditipu. Hell! Bagaimana bisa dia menikah dengan anak kecil yang masih ingusan?! Dia tidak terima! Namun, dia mengurungkan niat karena terpaku melihat Carmen yang terus saja menunduk dan menangis. Satu yang terlintas di pikiran Raymond, Carmen masih polos da

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   1. Malam Panas Tak Terlupakan

    "A-aku tidak mengenalmu! Lep-lepaskan aku …." Carmen menjerit pada seorang pria yang saat ini berada di atas tubuhnya. Pria tersebut berniat melepas pakaian yang membungkus tubuh Carmen. "Ti-tidak!" Carmen menggelengkan kepala, suaranya bergetar hebat dan air mata jatuh deras. Dia ketakutan, punggung sudah panas dingin dan tubuh terasa membeku. Pria ini berhasil melepas bajunya–di mana kini Carmen hanya mengenakan bra hitam. Perut mulusnya diraba oleh pria tersebut–menatap Carmen penuh letupan gairah, sembari menyunggingkan smirk yang mengerikan. Tangan pria dewasa tersebut naik ke atas undukan indah Carmen, membuat Carmen semakin takut dan terus menangis. "Ja-jangan … hiks … jangan …." Carmen memohon sembari menyingkirkan tangan pria itu dari atas undukan indahnya. Dia berhasil menjauhkan tangan pria itu akan tetapi tindakan pria tersebut semakin jauh. Pria itu menelusup pada ceruk leher Carmen, lalu mencium kulit leher Carmen secara rakus. Carmen benar-benar geli, jijik dan kot

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status