Beranda / Romansa / Jatuh Cinta Setelah One Night Stand / 4. Kapanpun Aku Menginginkanmu

Share

4. Kapanpun Aku Menginginkanmu

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-05 00:42:43

"Raymond Kaizer Abraham. Your husband."

Deg deg deg

Carmen reflek menegakkan tubuh, berdiri kaku dan sedikit mendongak untuk dapat menatap wajah tampan Raymond. Ekspresi Carmen terkejut, matanya membulat sempurna dan bibir sedikit terbuka.

Raymond Kaizer Abraham. Dia suami Carmen? Pria yang menodainya-- adalah suaminya sendiri?!

Melihat Carmen hanya bengong, Raymond meraih tangan istrinya. Setelah berjabat tangan dengan Carmen, Raymond menarik tangan perempuan itu sehingga Carmen berakhir menabrak dada bidangnya.

Carmen mendongak sepenuhnya pada Raymond, dia mengabaikan rasa sakit di kening akibat keningnya menabrak dada bidang nan kokoh milik pria ini.

"Sekarang kau mengenalku, Ura?" Raymond berucap rendah, nadanya berat dan serak. Terkesan seksi akan tetapi membuat Carmen gugup sekujur tubuh.

Carmen tak mengatakan apa-apa, hanya bengong karena tak tahu harus bersikap bagaimana. Pria yang menodainya adalah suaminya sendiri. Bagaimana bisa sosok yang ia kagumi ternyata adalah orang yang brengsek?! Dan kenapa Raymond ada di hotel itu? Bahkan sempat menyebutnya wanita sewaan.

Raymond menggendong Carmen kemudian membawa perempuan itu kembali masuk dalam rumah, lebih tepatnya ke kamarnya.

Dia membawa Carmen ke kamar mandi lalu berniat melepas baju Carmen. Akan tetapi, perempuan itu mundur dan menepis tangannya.

"Aku sudah melihat tubunmu, bahkan telah merasakannya," ucap Raymond, mendekat kepada Carmen lalu melepaskan baju perempuan itu dengan sedikit memaksa.

Pakaian Carmen basah, Raymond ingin menggantinya.

"A-aku ingin pulang, da-dan menjauh dariku," cicit Carmen pelan, langsung menghadap tembok–membelakangi Raymond agar pria ini tak melihat tubuh bagian depannya yang kini hanya berbalut bra.

Raymond mesum!

"Kau istriku." Raymond merapatkan tubuhnya pada punggung indah isrinya, dia mencium pundak Carmen lalu beralih pada leher perempuan tersebut, "kau harus tinggal dengan suamimu."

"Ka-kamu bukan suamiku. Ma-Mas Kaizer bukan orang jahat sepertimu." Carmen hampir menangis.

Raymond menaikkan sebelah alis, tersenyum tipis. Hanya Carmen yang memanggilnya Kaizer, hanya perempuan ini. Dan Raymond suka!

"Memangnya kejahatan apa yang kulakukan padamu, Humm? Meninggalkanmu selama lima tahun atau … mengambil hak ku?" Suara Raymond begitu berat, dia kembali bergairah. Entah kenapa dia mudah terpancing dan sulit mengendalikan nafsunya. Carmen sangat menggoda!

Dia membalik tubuh Carmen kemudian langsung mendaratkan ciuman basah yang penuh gairah. Carmen meronta dan berusaha melepaskan diri. Akan tetapi Raymond sama sekali tak melepasnya. Pria ini terus melumat bibirnya, bahkan tangan Raymond telah berada di atas keindahannya.

Carmen kalang kabut, pikirannya kacau dan tubuhnya terlalu lemah untuk melawan Raymond. Pada akhirnya Carmen memilih pasrah. Raymond Kaizer adalah suaminya, itu yang Carmen tekankan di kepalanya.

***

Carmen menatap buku pernikahan yang saat ini ada di tangannya. Raymond menunjukan buku nikah sebagai bukti jika mereka adalah sepasang suami istri.

Pria ini juga sudah menjelaskan, kalau Raymond berniat ke kota Carmen untuk menjemputnya. Tetapi temannya yang ada di sana salah paham–mengira Raymond belum menikah sehingga mengirim seorang wanita sewaan untuk bersenang-senang. Tak lama setelah itu Carmen tiba-tiba muncul, Raymond salah menduga–menganggap jika Carmen adalah perempuan yang temannya maksud.

Raymond sebetulnya berbohong. Karena dia datang ke kota itu untuk menceraikan Carmen, bukan untuk menjemputnya. Tetapi dia sengaja menutupinya dari Carmen. Perempuan ini tak perlu tahu alasan sebenarnya Raymond ke sana. Itu akan menimbulkan masalah.

Carmen masih sedikit takut pada Raymond karena apa yang menimpanya. Namun, mengingat malam itu-- pantas saja Raymond seperti marah, ternyata Raymond salah paham padanya.

"Lalu kenapa kau tak mengenaliku, Ura? Seorang istri tak kenal pada suaminya. Bagaimana bisa?!" tanya Raymond, meraih kembali buku nikah miliknya dan Carmen, kemudian menyimpannya. Raymond kembali mendekat pada Carmen yang duduk di pinggir ranjang, terlihat masih ketakutan dan diselimuti bimbang.

Carmen mendongak pada Raymond, akak tetapi setelah itu dia kembali menundukkan kepala. "Saat menikah dengan Mas Kaizer, aku tidak menggunakan kaca mata. Aku juga menangis saat itu, jadi aku tidak bisa melihat jelas wajah Mas Kaizer," jelas Carmen pelan.

Raymond menaikkan sebelah alis, menatap intens pada sosok perempuan di depannya. "Memakai kaca mata? Apa sebelumnya penglihatan mu buruk?"

Carmen menganggukkan kepala. "Sebelumnya mataku minus empat, dan aku menggunakan kaca mata untuk membantuku melihat. Tapi kacamataku rusak, sebelum kita menikah. A-aku sebenarnya-- sebenarnya bukan aku yang seharusnya menikah dengan Mas Kaizer. Aku juga sudah punya pacar."

Raymond mengepalkan tangan, marah ketika Carmen menyebut dirinya punya pacar. Dia tak terima! Hell!

"Tapi-- pacarku direbut oleh Clarissa. Mereka menikah malam itu juga. Aku dan Clarissa bertengkar karena hal itu, lalu dia mematahkan kacamataku karena tak terima kubilang perebut kekasih orang. Pertengkaran kami direlai oleh Papa. Dan setelah itu Papa membujukku untuk mengalah padanya karena mau bagaimanapun Clarissa sudah menikah. Papa juga membujukku supaya menggantikan Clarissa, untuk menikah dengan Mas Kaizer. Kata Papa Kakek Arlon sangat baik pada keluarga kami. Dia atasan Papa dulunya, yang membantu membayar biaya saat Mamaku melahirkanku dulu. Jadi aku tersentuh dan pada akhirnya bersedia menikah, tetapi dengan syarat Papa harus memperbolehkan operasi Lasik mata dan setuju jika aku mengambil jurusan tata boga. Dan Papa setuju," jelas Carmen dengan suara lemah dan pelan. Menyebut papa dan mama, itu membuatnya rindu pada kedua orangtuanya yang telah tiada.

Sekarang Carmen benar-benar sebatang kara. Ibu tirinya orang yang jahat dan tamak harta, sedangkan keluarganya yang lain sudah terhasut oleh ini tirinya. Mereka semua lebih suka Clarissa dari pada Carmen yang jelas-jelas keturunan sah keluarga Wijaya. Bahkan ketika Clarissa mencuri pacarnya, keluarganya tak menyalahkan Clarissa. Mereka menyebut Clarissa cantik dan itu wajar. Sedangkan Carmen, dia dianggap pantas menikah dengan pria lumpuh–disebut sama-sama keturunan sah tapi tak berguna.

Mengenai pernikahannya dengan Raymond, sejujurnya Carmen berat menerimanya. Bayangkan saja, saat teman-teman sebayanya sibuk mempersiapkan diri untuk memasuki perguruan tinggi, Carmen malah harus berhadapan dengan pernikahan. Carmen menangis sepanjang malam, memikirkan bagaimana kehidupannya setelah menikah dengan pria lumpuh tersebut. Karena-- bagaimana caranya dia akan mengurus suaminya yang lumpuh, sedangkan dia saja belum bisa mengurus diri sendiri?!

Namun, Carmen cukup lega karena setelah ijab kabul selesai, suaminya langsung pamit untuk menyusul kakeknya ke luar negeri. Kondisi kakeknya sedang kritis dan suaminya ingin mendampingi hingga akhir hayat sang kakek. Selanjutnya mereka hanya berkomunikasi lewat pesan. Tapi perlahan Carmen kagum pada sosok suaminya. Pria itu selalu menanyakan perihal kuliah Carmen.

Carmen sangat suka pada pria yang mendukung seorang perempuan untuk menempuh pendidikan.

Meskipun Raymond darah campuran, tetapi dia tetap pria yang lahir di negara ini. Dan bukankah kebanyakan pria di tanah air menganggap perempuan tidak pantas menempuh pendidikan hingga ke jenjang tinggi? Sedangkan suaminya sosok pria yang mendukung, jadi Carmen kagum.

"Jadi sekarang matamu sudah sembuh?" tanya Raymond, duduk di sebelah Carmen–membuat perempuan itu bergeser karena posisi yang terlalu dekat.

Raymond menaikkan sebelah alis, mengamati Carmen yang langsung menggeser tempat duduk saat dia duduk di sebelah perempuan ini.

Carmen menganggukkan kepala sebagai jawaban, sejenak mencuri pandang pada Raymond karena pria itu terus saja menatapnya. Astaga! Carmen tidak bisa seperti ini! Tatapan Raymond terasa berbahaya, membuat Carmen merinding dan cukup risih juga.

Tiba-tiba evil smirk muncul di bibir Raymond. Dia meraih tubuh Carmen kemudian memindahkan perempuan itu ke atas pangkuannya. Raymond menangkup pipi Carmen dan memaksa perempuan itu menatapnya. "Pandang wajah suamimu ini, supaya kau mengenalinya dengan jelas."

"A-aku sudah mengenal Mas Kaizer-- Mas Ray-- Mas Raymond," ucap Carmen, memandang wajah suaminya dengan gugup. Harus Carmen akui, Pria ini sangat tampan! Tapi bagaimana bisa Clarissa enggan menikah dengan pria se tampan ini?!

"Panggil aku Kaizer, My little Wife." Raymond mendekatkan wajah ke arah Carmen, mendaratkan kecupan singkat di bibir ranum istrinya kemudian lanjut mencium pipi perempuan itu. "Aku sangat suka ketika nama tengahku-- Kaizer, terucap dari bibir manismu."

Carmen meneguk saliva secara kasar, gugup dan merinding disko saat jemari Raymond membelai bibirnya secara sensual.

'Apa benar ini Mas Kaizer? Di-di mana sopan santunnya. Dia seperti tak punya tata Krama. Sedangkan Mas Kaizer yang dulu-- dia sangat sopan, bahkan dia selalu bertanya apakah notifikasi pesan darinya menggangguku atau tidak. Saking menghargainya. Ta-tapi ini-- kenapa sangat mesum?!'

"Mas Kaizer," ucap Carmen, berharap dengan begitu Raymond melepasnya.

"Bagus." Raymond menepuk pelan pucuk kepala Carmen, setelah itu kembali mendatarkan ciuman singkat di bibir Carmen, "karena sekarang kau tahu aku suamimu, maka kau harus menjalankan tugasmu sebagai istri. Layani aku kapanpun aku menginginkanmu!"

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   5. Carmen Gaura Abraham!

    'Layani aku kapanpun aku menginginkanmu.' Ucapan Raymond tersebut terus menggema di kepala Carmen. Namun, saat itu, dia menjawab 'aku lapar dan aku mau makan.' Sialan! Padahal waktu itu Carmen ingin membantah ucapan Raymond, akan tetapi karena dia terlalu lapar dan kepalanya hanya dipenuhi oleh makanan, Carmen sulit berkonsentrasi. "Jadi aku akan tinggal di rumah ini? Aku akan menjadi istri Mas Kaizer selamanya?" gumam Carmen. Dia habis berkeliling mansion mewah Kaizer, setelah sebelumnya dia makan dengan begitu banyak. "Yah, untuk saat ini, lebih baik aku tinggal dengannya. Lumayan, aku dapat tempat tinggal dan makanan gratis. Tapi aku harus mencari pekerjaan dan mengumpulkan uang untuk membalas perbuatan Tiara dan Clarissa. Juga pada Nicolas dan … seluruh keluarga Wijaya yang meremehkanku," ucap Carmen, bermonolog sendiri, penuh keyakinan dan semangat yang menggebu-gebu. Meskipun peretemuannya dengan suaminya sangat buruk dan mengerikan. Akan tetapi Carmen menganggapnya sebagai

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   6. Wanita Lain?

    "Kau mencintai pria lain?" dingin Raymond, menguatkan cengkeramannya pada lengan Carmen. "Jawab!" Carmen menggelengkan kepala gugup, kepalanya mendongak untuk menatap Raymond yang jauh lebih tinggi darinya. Carmen ketakutan! Pria ini sangat kasar. "A-aku habis berbicara dengan Teresia, dia bu-bukan seorang pria. Dia perempuan tulen," jawab Carmen buru-buru, nadanya tergesa-gesa dan gugup. Raymond melepaskan cengkeramannya pada lengan Teresia. Dia meraih handphone-nya yang berada di atas nakas untuk memeriksa. "Aku minta maaf mengunakan handphonemu," ucap Carmen sembari mengusap lengannya yang dicengkeram kuat oleh Raymond. Sejujurnya dia kesal pada pria ini, akan tetapi Carmen takut untuk mengekspresikan rasa kesalnya. Raymond menoleh tajam pada Carmen, meletakkan handphone kembali ke atas nakas. "Aku minta maaf mengunakan handphone Mas Kaizer," ulang Carmen, gugup bercampur takut karena tatapan Raymond yang begitu tajam. Dia yakin sekali Raymond pasti marah karena han

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   7. Suamiku Seorang ….

    Carmen yang gugup dan takut, memilih memalingkan wajah–tak ingin menatap wajah Raymond. "Coba ceritakan, apa yang kau dengar dari balik tembok saat tadi pagi, Wifey," ucap Raymond dengan nada berat dan rendah. Suaranya serak dan seksi, tetapi bagi Carmen itu sangat horor. Buktinya dia merinding mendengarnya! Mata Carmen melebar, jantungnya berpacu kencang dan tubuhnya panas dingin. Raymond tahu dia menguping?! Habislah dia! "A-aku tidak dengar apa-apa. Aku hanya melihatmu bersama seorang perempuan," ucap Carmen gugup. "Kalau kamu suka padanya, kenapa tidak menikahinya?" lanjut Carmen. "Dia ibu tiriku," jawab Raymond santai, mengigit pelan daun telinga Carmen lalu meniupnya secara sensual. Carmen memejamkan mata, bukan karena menikmati apa yang pria ini lakukan padanya. Tetapi lebih tepatnya karena merinding dan tak nyaman. 'Fix, dia memang gila. Dia berselingkuh dengan ibu tirinya sendiri dan bahkan menyuruh ibu tirinya mengbunuh ayah kandungnya. Tuhan! Sudah benar

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   8. Bekerja dibawah Perintah Suami

    "Apa?" Carmen memekik kaget, tak menduga kalau suaminya adalah mantan chef hebat. "Pelankan suaramu, Carmen," bisik Teresia, meringis karena Carmen tiba-tiba memekik dan sekarang semua orang menoleh pada Carmen. Carmen menutup mulut sendiri, cukup kikuk karena semua orang saat ini sedang memperhatikannya. Carmen semakin gelisah karena dia telah dilihat oleh Raymond. Namun, entah kenapa, pria itu melayangkan tatapan marah dan dingin padanya. Apa kesalahan yang Carmen lakukan? Tidak ada bukan?! "Ambilkan seragam kokiku," titah Raymond pada Diego, nadanya dingin dan datar–terus menatap ke arah sosok perempuan yang terlihat menunduk dalam, berdiri di belakang seorang pria. Cara perempuan itu bersembunyi di balik tubuh pria tersebut, seperti sedang mencari perlindungan. Apakah Raymond menakutkan baginya? Raymond terus menatap, menunggu Carmen mendongak dan melihat ke arahnya. Akan tetapi, perempuan memilih terus menunduk, sepertinya tak ingin dikenali oleh Raymond. Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   9. Hidangan Lezat dari Suamiku

    "Bagiamana dengan ini, Mas?" tanya Carmen, keceplosan memanggil 'mas pada Raymond. Untung suaranya pelan. Raymond menoleh pada istrinya, lalu menatap udang yang telah Carmen bersihkan. "Sudah rapi tetapi kau memakan waktu cukup lama hanya untuk membersihkan satu udang, Sweetheart," jawab Raymond dengan nada bersahabat dan hangat. Carmen dibuat menganga karena perubahan nada bicara Raymond. Dia terkejut! Sebelumnya Raymond terkesan dingin dan ketus, tetapi mendadak sangat lembut. Suaranya yang berat dan hangat, menyapa kalbu dengan mesra. Carmen dibuat terkesima. Carmen lagi-lagi merasa kalau Raymond ini aneh. Emosi pria ini mudah berubah-ubah. Sayang sekali, Carmen belum bisa memastikan apa yang membuat emosi Raymond berubah-ubah. Namun, jauh dalam lubuk hatinya, Carmen merasa senang. Dia seperti merasakan kehadiran 'Mas Kaizer-nya yang sopan dan manusiawi. Yah, walaupun masa itu dia berinteraksi dengan suaminya hanya lewat pesan, akan tetapi Carmen sangat mengagumi 'Mas Kaize

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   1. Malam Panas Tak Terlupakan

    "A-aku tidak mengenalmu! Lep-lepaskan aku …." Carmen menjerit pada seorang pria yang saat ini berada di atas tubuhnya. Pria tersebut berniat melepas pakaian yang membungkus tubuh Carmen. "Ti-tidak!" Carmen menggelengkan kepala, suaranya bergetar hebat dan air mata jatuh deras. Dia ketakutan, punggung sudah panas dingin dan tubuh terasa membeku. Pria ini berhasil melepas bajunya–di mana kini Carmen hanya mengenakan bra hitam. Perut mulusnya diraba oleh pria tersebut–menatap Carmen penuh letupan gairah, sembari menyunggingkan smirk yang mengerikan. Tangan pria dewasa tersebut naik ke atas undukan indah Carmen, membuat Carmen semakin takut dan terus menangis. "Ja-jangan … hiks … jangan …." Carmen memohon sembari menyingkirkan tangan pria itu dari atas undukan indahnya. Dia berhasil menjauhkan tangan pria itu akan tetapi tindakan pria tersebut semakin jauh. Pria itu menelusup pada ceruk leher Carmen, lalu mencium kulit leher Carmen secara rakus. Carmen benar-benar geli, jijik dan kot

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   2. Raymond Kaizer Abraham

    Raymond Kaizer Abraham (33 tahun) pergi ke kota istrinya yang ia tinggalkan lima tahun lalu, bukan untuk menjemputnya melainkan untuk menceraikannya. Lima tahun yang lalu, atas permintaan kakeknya, Raymond menikahi gadis remaja bernama Carmen Gaura Wijaya. Di mana saat itu gadis tersebut masih berusia tujuh belas tahun (satu bulan sebelum memasuki usia 18 tahun). Sebetulnya gadis yang harus dia nikahi bernama Clarissa Wijaya. Akan tetapi entah kenapa saat saat mendekati hari pernikahan, gadis yang ia nikahi bertukar nama menjadi Carmen. Sebelumnya, Raymond memang tak pernah bertemu dengan Clarissa atau Carmen. Dia lumpuh dan dia enggan keluar rumah. Saat menikahi Carmen, sejujurnya Raymond berniat membatalkannya karena merasa ditipu. Hell! Bagaimana bisa dia menikah dengan anak kecil yang masih ingusan?! Dia tidak terima! Namun, dia mengurungkan niat karena terpaku melihat Carmen yang terus saja menunduk dan menangis. Satu yang terlintas di pikiran Raymond, Carmen masih polos da

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   3. Ternyata Dia Suamiku

    "Bagaimana bisa kau lupa pada suamimu sendiri, Ura?" dingin Raymond, melayangkan tatapan tajam dan membunuh pada perempuan yang duduk di pangkuannya. Carmen menoleh padanya, mendongak untuk menatapnya. 'Ura? Siapa Ura? Bapak ini pasti salah orang,' batin Carmen. Dia sempat mengira pria ini mungkin suaminya, karena beberapa kali pria ini memangilnya istri. Carmen memang tak mengenal suaminya karena dia tidak pernah bertemu dengan suaminya sebelum menikah. Lagipula, dia saja tak menyangka jika dia lah yang akan menikah dengan Kaizer–suaminya, karena sebelumnya Kaizer dijodohkan dengan kakaknya. Namun, saat tiga hari sebelum menikah, Clarissa melakukan sesuatu yang membuat Carmen berakhir menggantikannya menikah dengan tuan muda dari keluarga Abraham. Carmen hanyalah pengantin pengganti yang tak pernah direncanakan.Saat menikah, kondisi mata Carmen saat itu minus 4. Dia tak mengenakan kaca mata ataupun soflen, ditambah dia terus menangis saat itu, sehingga dia tidak bisa melihat jel

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   9. Hidangan Lezat dari Suamiku

    "Bagiamana dengan ini, Mas?" tanya Carmen, keceplosan memanggil 'mas pada Raymond. Untung suaranya pelan. Raymond menoleh pada istrinya, lalu menatap udang yang telah Carmen bersihkan. "Sudah rapi tetapi kau memakan waktu cukup lama hanya untuk membersihkan satu udang, Sweetheart," jawab Raymond dengan nada bersahabat dan hangat. Carmen dibuat menganga karena perubahan nada bicara Raymond. Dia terkejut! Sebelumnya Raymond terkesan dingin dan ketus, tetapi mendadak sangat lembut. Suaranya yang berat dan hangat, menyapa kalbu dengan mesra. Carmen dibuat terkesima. Carmen lagi-lagi merasa kalau Raymond ini aneh. Emosi pria ini mudah berubah-ubah. Sayang sekali, Carmen belum bisa memastikan apa yang membuat emosi Raymond berubah-ubah. Namun, jauh dalam lubuk hatinya, Carmen merasa senang. Dia seperti merasakan kehadiran 'Mas Kaizer-nya yang sopan dan manusiawi. Yah, walaupun masa itu dia berinteraksi dengan suaminya hanya lewat pesan, akan tetapi Carmen sangat mengagumi 'Mas Kaize

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   8. Bekerja dibawah Perintah Suami

    "Apa?" Carmen memekik kaget, tak menduga kalau suaminya adalah mantan chef hebat. "Pelankan suaramu, Carmen," bisik Teresia, meringis karena Carmen tiba-tiba memekik dan sekarang semua orang menoleh pada Carmen. Carmen menutup mulut sendiri, cukup kikuk karena semua orang saat ini sedang memperhatikannya. Carmen semakin gelisah karena dia telah dilihat oleh Raymond. Namun, entah kenapa, pria itu melayangkan tatapan marah dan dingin padanya. Apa kesalahan yang Carmen lakukan? Tidak ada bukan?! "Ambilkan seragam kokiku," titah Raymond pada Diego, nadanya dingin dan datar–terus menatap ke arah sosok perempuan yang terlihat menunduk dalam, berdiri di belakang seorang pria. Cara perempuan itu bersembunyi di balik tubuh pria tersebut, seperti sedang mencari perlindungan. Apakah Raymond menakutkan baginya? Raymond terus menatap, menunggu Carmen mendongak dan melihat ke arahnya. Akan tetapi, perempuan memilih terus menunduk, sepertinya tak ingin dikenali oleh Raymond. Setelah

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   7. Suamiku Seorang ….

    Carmen yang gugup dan takut, memilih memalingkan wajah–tak ingin menatap wajah Raymond. "Coba ceritakan, apa yang kau dengar dari balik tembok saat tadi pagi, Wifey," ucap Raymond dengan nada berat dan rendah. Suaranya serak dan seksi, tetapi bagi Carmen itu sangat horor. Buktinya dia merinding mendengarnya! Mata Carmen melebar, jantungnya berpacu kencang dan tubuhnya panas dingin. Raymond tahu dia menguping?! Habislah dia! "A-aku tidak dengar apa-apa. Aku hanya melihatmu bersama seorang perempuan," ucap Carmen gugup. "Kalau kamu suka padanya, kenapa tidak menikahinya?" lanjut Carmen. "Dia ibu tiriku," jawab Raymond santai, mengigit pelan daun telinga Carmen lalu meniupnya secara sensual. Carmen memejamkan mata, bukan karena menikmati apa yang pria ini lakukan padanya. Tetapi lebih tepatnya karena merinding dan tak nyaman. 'Fix, dia memang gila. Dia berselingkuh dengan ibu tirinya sendiri dan bahkan menyuruh ibu tirinya mengbunuh ayah kandungnya. Tuhan! Sudah benar

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   6. Wanita Lain?

    "Kau mencintai pria lain?" dingin Raymond, menguatkan cengkeramannya pada lengan Carmen. "Jawab!" Carmen menggelengkan kepala gugup, kepalanya mendongak untuk menatap Raymond yang jauh lebih tinggi darinya. Carmen ketakutan! Pria ini sangat kasar. "A-aku habis berbicara dengan Teresia, dia bu-bukan seorang pria. Dia perempuan tulen," jawab Carmen buru-buru, nadanya tergesa-gesa dan gugup. Raymond melepaskan cengkeramannya pada lengan Teresia. Dia meraih handphone-nya yang berada di atas nakas untuk memeriksa. "Aku minta maaf mengunakan handphonemu," ucap Carmen sembari mengusap lengannya yang dicengkeram kuat oleh Raymond. Sejujurnya dia kesal pada pria ini, akan tetapi Carmen takut untuk mengekspresikan rasa kesalnya. Raymond menoleh tajam pada Carmen, meletakkan handphone kembali ke atas nakas. "Aku minta maaf mengunakan handphone Mas Kaizer," ulang Carmen, gugup bercampur takut karena tatapan Raymond yang begitu tajam. Dia yakin sekali Raymond pasti marah karena han

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   5. Carmen Gaura Abraham!

    'Layani aku kapanpun aku menginginkanmu.' Ucapan Raymond tersebut terus menggema di kepala Carmen. Namun, saat itu, dia menjawab 'aku lapar dan aku mau makan.' Sialan! Padahal waktu itu Carmen ingin membantah ucapan Raymond, akan tetapi karena dia terlalu lapar dan kepalanya hanya dipenuhi oleh makanan, Carmen sulit berkonsentrasi. "Jadi aku akan tinggal di rumah ini? Aku akan menjadi istri Mas Kaizer selamanya?" gumam Carmen. Dia habis berkeliling mansion mewah Kaizer, setelah sebelumnya dia makan dengan begitu banyak. "Yah, untuk saat ini, lebih baik aku tinggal dengannya. Lumayan, aku dapat tempat tinggal dan makanan gratis. Tapi aku harus mencari pekerjaan dan mengumpulkan uang untuk membalas perbuatan Tiara dan Clarissa. Juga pada Nicolas dan … seluruh keluarga Wijaya yang meremehkanku," ucap Carmen, bermonolog sendiri, penuh keyakinan dan semangat yang menggebu-gebu. Meskipun peretemuannya dengan suaminya sangat buruk dan mengerikan. Akan tetapi Carmen menganggapnya sebagai

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   4. Kapanpun Aku Menginginkanmu

    "Raymond Kaizer Abraham. Your husband." Deg deg deg Carmen reflek menegakkan tubuh, berdiri kaku dan sedikit mendongak untuk dapat menatap wajah tampan Raymond. Ekspresi Carmen terkejut, matanya membulat sempurna dan bibir sedikit terbuka. Raymond Kaizer Abraham. Dia suami Carmen? Pria yang menodainya-- adalah suaminya sendiri?! Melihat Carmen hanya bengong, Raymond meraih tangan istrinya. Setelah berjabat tangan dengan Carmen, Raymond menarik tangan perempuan itu sehingga Carmen berakhir menabrak dada bidangnya. Carmen mendongak sepenuhnya pada Raymond, dia mengabaikan rasa sakit di kening akibat keningnya menabrak dada bidang nan kokoh milik pria ini. "Sekarang kau mengenalku, Ura?" Raymond berucap rendah, nadanya berat dan serak. Terkesan seksi akan tetapi membuat Carmen gugup sekujur tubuh. Carmen tak mengatakan apa-apa, hanya bengong karena tak tahu harus bersikap bagaimana. Pria yang menodainya adalah suaminya sendiri. Bagaimana bisa sosok yang ia kagumi ternyata

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   3. Ternyata Dia Suamiku

    "Bagaimana bisa kau lupa pada suamimu sendiri, Ura?" dingin Raymond, melayangkan tatapan tajam dan membunuh pada perempuan yang duduk di pangkuannya. Carmen menoleh padanya, mendongak untuk menatapnya. 'Ura? Siapa Ura? Bapak ini pasti salah orang,' batin Carmen. Dia sempat mengira pria ini mungkin suaminya, karena beberapa kali pria ini memangilnya istri. Carmen memang tak mengenal suaminya karena dia tidak pernah bertemu dengan suaminya sebelum menikah. Lagipula, dia saja tak menyangka jika dia lah yang akan menikah dengan Kaizer–suaminya, karena sebelumnya Kaizer dijodohkan dengan kakaknya. Namun, saat tiga hari sebelum menikah, Clarissa melakukan sesuatu yang membuat Carmen berakhir menggantikannya menikah dengan tuan muda dari keluarga Abraham. Carmen hanyalah pengantin pengganti yang tak pernah direncanakan.Saat menikah, kondisi mata Carmen saat itu minus 4. Dia tak mengenakan kaca mata ataupun soflen, ditambah dia terus menangis saat itu, sehingga dia tidak bisa melihat jel

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   2. Raymond Kaizer Abraham

    Raymond Kaizer Abraham (33 tahun) pergi ke kota istrinya yang ia tinggalkan lima tahun lalu, bukan untuk menjemputnya melainkan untuk menceraikannya. Lima tahun yang lalu, atas permintaan kakeknya, Raymond menikahi gadis remaja bernama Carmen Gaura Wijaya. Di mana saat itu gadis tersebut masih berusia tujuh belas tahun (satu bulan sebelum memasuki usia 18 tahun). Sebetulnya gadis yang harus dia nikahi bernama Clarissa Wijaya. Akan tetapi entah kenapa saat saat mendekati hari pernikahan, gadis yang ia nikahi bertukar nama menjadi Carmen. Sebelumnya, Raymond memang tak pernah bertemu dengan Clarissa atau Carmen. Dia lumpuh dan dia enggan keluar rumah. Saat menikahi Carmen, sejujurnya Raymond berniat membatalkannya karena merasa ditipu. Hell! Bagaimana bisa dia menikah dengan anak kecil yang masih ingusan?! Dia tidak terima! Namun, dia mengurungkan niat karena terpaku melihat Carmen yang terus saja menunduk dan menangis. Satu yang terlintas di pikiran Raymond, Carmen masih polos da

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   1. Malam Panas Tak Terlupakan

    "A-aku tidak mengenalmu! Lep-lepaskan aku …." Carmen menjerit pada seorang pria yang saat ini berada di atas tubuhnya. Pria tersebut berniat melepas pakaian yang membungkus tubuh Carmen. "Ti-tidak!" Carmen menggelengkan kepala, suaranya bergetar hebat dan air mata jatuh deras. Dia ketakutan, punggung sudah panas dingin dan tubuh terasa membeku. Pria ini berhasil melepas bajunya–di mana kini Carmen hanya mengenakan bra hitam. Perut mulusnya diraba oleh pria tersebut–menatap Carmen penuh letupan gairah, sembari menyunggingkan smirk yang mengerikan. Tangan pria dewasa tersebut naik ke atas undukan indah Carmen, membuat Carmen semakin takut dan terus menangis. "Ja-jangan … hiks … jangan …." Carmen memohon sembari menyingkirkan tangan pria itu dari atas undukan indahnya. Dia berhasil menjauhkan tangan pria itu akan tetapi tindakan pria tersebut semakin jauh. Pria itu menelusup pada ceruk leher Carmen, lalu mencium kulit leher Carmen secara rakus. Carmen benar-benar geli, jijik dan kot

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status