Share

113. Arti Kematian

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-04-13 23:06:03

"Bukan."

"Jadi apa, Mas?" Carmen menatap ragu pada suaminya.

"Cinta tak memiliki masa, Sweetheart. Contohnya, cinta ibumu padamu atau cintamu pada ibumu. Bukankah sampai detik ini kau masih mencintai ibu?"

Carmen menganggukkan kepala, sampai kapanpun dia tetap akan mencintai mamanya–sosok malaikat yang mengajarkan banyak kebaikan padanya. Meskipun ibunya sudah beda dunia dengannya, akan tetapi cintanya pada sang ibu tak akan pernah pudar.

Raymond benar! Cinta ibu pada anaknya sepanjang masa, dan bagi Carmen cintanya pada ibunya juga setiap saat. Hanya saja, kenapa ayahnya tidak?

"Tapi, Ayahku … dia seperti melupakanku setelah dia memiliki kehidupan baru. Itu yang disebut cinta yang memiliki masa. Masa dia dengan ibuku, dia mencintaiku, dan masanya dia dengan istri barunya, dia mencintai putri dari istri barunya. Aku dilupakan begitu saja," jelas Carmen. "Aku jadi takut … semisal aku pulang lebih dulu dari Mas Kaizer, dan Mas Kaizer menikah lagi--" Carmen menjeda sejenak, m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   114. Rumah Istriku

    "Bukan karena cinta ada masanya, tetapi mereka yang tak ingin kau merusak cinta baru dalam kehidupan mereka." Carmen menatap intens pada suaminya, terkesima sekaligus merasa perkataan suaminya ada benarnya. Benar sepertinya, ayahnya takut Carmen merusak kebahagiaan barunya sehingga dia mengurangi cintanya pada Carmen, bahkan tak tersisa sedikitpun. Raymond menangkup pipi istrinya kemudian mendaratkan ciuman singkat di atas bibir ranum Carmen. "Kau mau sesuatu, Sweetheart?" Carmen menggelengkan kepala, akan tetapi detik berikutnya dia menganggukkan kepala. "Aku ingin tidur tetapi aku mau Mas Kaizer mengusap kepalaku sampai aku tertidur." "Humm." "Tidak apa-apa kan, Mas?" tanya Carmen ragu-ragu, "atau … aku merepotkan?" "Tidak sama sekali. Aku suka menyentuh rambutmu, ini sama sekali tidak merepotkan," jawab Raymond, tersenyum lembut agar Carmen berhenti merasa tak enak. Semenjak istrinya hamil, Carmen menjadi lebih perasa, sensitif, dan mudah tersentuh. Oleh sebab itu Ca

    Last Updated : 2025-04-13
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   115. Kamu Suamiku Bukan Lucifer Mas!

    "Kau juga harus angkat kaki, Bitch! Rumah ini milik istriku, bukan milikmu, Jalang rendahan!" Suara bariton yang terdengar dingin dan mengintimidasi, mengalun di ruangan tersebut. Clarissa dan orang-orang di sana langsung menoleh ke arah suara tersebut. Clarissa melebarkan mata, menatap terkejut ke arah Raymond dan Carmen. Kedua orang itu tiba-tiba sudah ada di rumah ini, tak hanya berdua akan tetapi membawa banyak bodyguard. "Kalian." Raymond yang tengah merangkul mesra pinggang istrinya, menoleh ke arah kepala bodyguard. Dia ingin menurunkan sebuah perintah penting dan menyenangkan, "usir orang-orang tidak berguna ini.""Baik, Tuan." Kepala bodyguard menganggukkan kepala dengan patuh. Di sisi lain, Clarissa dan Tiara terlihat panik. "Tu-tuan Raymond, to-tolong jangan mengusir kami dari rumah ini." Clarissa mendorong seorang bodyguard yang berniat menyeretnya keluar. Dia segera berlari ke arah Raymond, berhenti tepat di depan pria itu kemudian langsung berlutut, "a-aku dan Mamaku

    Last Updated : 2025-04-14
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   116. Suamiku Penghasut

    "Mas Kaizer!" pekik Carmen, sudah gemetaran karena tak sanggup melihat kekerasan di depan matanya. "Cukup!"Raymond langsung menoleh ke arah istrinya, seketika berdecak karena kesenangannya diganggu oleh Carmen. "Kita sudah sepakat. Jangan menghentikanku, Ura!" peringat Raymond pada istrinya. "Mas Kaizer menyayangiku kan?" cicit Carmen, berkata pelan dan lirih sambil menatap sayu pada Raymond. Raymond berdehem. "Humm. Jadi kau mau apa?" ucap Raymond datar. Dia tak suka Carmen menghentikan kesenangannya akan tetapi dia tak berdaya oleh perkataan dan tatapan Carmen."Cukup usir mereka dari rumah ini, dan … memastikan mereka tidak akan bertemu denganku lagi. Itu saja, Mas," pinta Carmen, tersenyum tipis supaya Raymond luluh dan mendengarkan permintaannya. Carmen sangat ingin Tiara dan Clarissa dikirim ke desa terpencil yang dipenuhi orang-orang budi pekerti dan sederhana. Kehidupan Tiara dan Clarissa selalu bergelimang harta, dengan mengirim mereka ke desa tersebut, keduanya akan ters

    Last Updated : 2025-04-14
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   117. Bertemu Keluarga Carmen Yang Sesungguhnya

    "Nona muda," pekik para pelayan di rumah itu, berlari berhambur pada Carmen--setelah suasana jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Carmen tak tahu apa yang akan Raymond lakukan pada Clarissa, Tiara dan keluarganya yang lain. Dia hanya berharap suaminya tak terlalu kejam. Yah, Tiara, Clarissa telah dibawa oleh para bodyguard–disuruh oleh Raymond. Begitu juga dengan keluarga Wijaya lainnya. Sekarang Carmen lebih tenang, lega karena rumah ini akhirnya menjadi miliknya. Jika bukan karena rumah ini milik mamanya, Carmen tak akan bersikeras memilikinya! "Ibuuu …." Carmen memekik senang, berpelukan pada para maid. Tadi, saat Raymond di sini, Carmen sudah melihat mereka–pelayan di rumahnya. Akan tetapi, mereka terlihat mengintip dari balik tembok, sepertinya takut menghampiri Raymond. Lalu setelah Raymond pergi, mereka langsung berlari ke arah Carmen. "Kami sangat merindukan Nona," ucap kepala maid dengan nada bergetar, terharu karena akhrinya kembali bertemu dengan nonanya. "Aku juga me

    Last Updated : 2025-04-14
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   118. Rasa Gugup Karena Satu Kamar

    Namun, tiba-tiba saja Talita berlari ke arah Raymond. Anak kecil itu memeluk kaki Raymond secara erat. "Tuan Lemon, Tata ingin di sini," cicit anak kecil itu, mendongak ke arah Raymond–memandang kakaknya dengan tatapan penuh permohonan. Matanya yang berkaca-kaca membuat hati tersentuh sehingga merasa simpati. "Jangan mengganggu putraku!" Lennon menarik kasar lengan Talita, membuat anak kecil itu tersentak–melepas paksa pelukannya pada kaki kakaknya. Tubuhnya yang kecil begitu mudah ditarik, terhuyung ke belakang dan hampir terjatuh kalau saja Lennon tak menahan tubuhnya. Mendengar nada bentakan itu, Talita menundukkan kepala. Bibirnya melengkung ke bawah dengan manik yang sudah diselimuti kristal bening. Talita ingin menangis tetapi dia tak berani. 'Tuan Lennon hanya menyayangi Raymond, tidak menerima siapapun sebagai anaknya. Bahkan Tuan Lennon lebih menyayangi Carmen dibandingkan Talita yang notabene-nya adalah putri kandungnya. Hanya karena Carmen istri dari putra kesayanganny

    Last Updated : 2025-04-15
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   119. Kita Rawat Bersama

    Dia gugup! Sesampainya di dalam kamar, Selin segera membersihkan diri dan menganti pakaian. Setelah itu dia berjalan kikuk ke arah ranjang, di mana Lennon sedang duduk di sana, pria tua yang masih sangat tampan itu sudah mengganti pakaian. "Tuan, apa anda memikirkan sesuatu?" tanya Selin ketika melihat Lennon hanya diam dan termenung. Sebetulnya Selin cukup takut menunjukkan perhatian atau peduli pada pria ini. Pertama kali serta terakhir kali dia melakukannya, Lennon berakhir menyentuhnya. Saat itu-- pria tua bangka menyebalkan ini sepertinya terbawa suasana oleh perhatian Selin, sehingga entah kerasukan apa, pria itu berakhir menidurinya. Selin tak akan pernah melupakan hari itu, akan tetapi dia tak bisa menyalahkan Lennon. Sebab pria ini jelas-jelas meminta izin padanya dan Selin memperbolehkan. Yang ada dipikiran Selin saat itu-- ini kesempatannya membuktikan diri kalau dia masih bersih walau sebelumnya pernah menggoda Raymond. "Duduklah di sini, lebih dekat," ucap Lenno

    Last Updated : 2025-04-15
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   120. Aku Ingin Ura Cemburu

    "Aaah … aku malas banget untuk bangun," gumam Carmen, menyandar pada kepala ranjang sambil mengucek mata. Alarm sudah terdengar, waktunya dia bangun. Namun karena dia sangat kelelahan, Carmen malas bangun. Hanya saja, dia harus bekerja. "Aaaa ...-" Carmen menjerit tertahan, reflek membekap mulut supaya tak berkelanjutan untuk menjerit, dia kaget luar biasa ketika mendongak mendapati Raymond duduk bersila sambil bertopang dagu. Pria itu menghadap ke arahnya dan ada bantal di pangkuan pria itu–tempat ia meletakkan siku yang menopang dagu. "A-aku kaget," ucap Carmen pelan, menatap bingung pada suaminya. "Mas Kaizer kenapa?""Teka-teki.""Ah, ya ampuuuuun!" keluh Carmen, seketika melototkan tubuh lalu berakhir berbaring ke samping. Nyawa saja belum terkumpul, tetapi suaminya sudah memberi beban pikiran pada Carmen. "Cepatlah, Ura. Waktuku tidak banyak!" tagih pria itu, "jika kau tidak memberiku teka-teki seperti kemarin, aku tidak akan berangkat kerja."'Kupikir ujian pernikahanku ha

    Last Updated : 2025-04-15
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   1. Malam Panas Tak Terlupakan

    "A-aku tidak mengenalmu! Lep-lepaskan aku …." Carmen menjerit pada seorang pria yang saat ini berada di atas tubuhnya. Pria tersebut berniat melepas pakaian yang membungkus tubuh Carmen. "Ti-tidak!" Carmen menggelengkan kepala, suaranya bergetar hebat dan air mata jatuh deras. Dia ketakutan, punggung sudah panas dingin dan tubuh terasa membeku. Pria ini berhasil melepas bajunya–di mana kini Carmen hanya mengenakan bra hitam. Perut mulusnya diraba oleh pria tersebut–menatap Carmen penuh letupan gairah, sembari menyunggingkan smirk yang mengerikan. Tangan pria dewasa tersebut naik ke atas undukan indah Carmen, membuat Carmen semakin takut dan terus menangis. "Ja-jangan … hiks … jangan …." Carmen memohon sembari menyingkirkan tangan pria itu dari atas undukan indahnya. Dia berhasil menjauhkan tangan pria itu akan tetapi tindakan pria tersebut semakin jauh. Pria itu menelusup pada ceruk leher Carmen, lalu mencium kulit leher Carmen secara rakus. Carmen benar-benar geli, jijik dan kot

    Last Updated : 2025-02-04

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   120. Aku Ingin Ura Cemburu

    "Aaah … aku malas banget untuk bangun," gumam Carmen, menyandar pada kepala ranjang sambil mengucek mata. Alarm sudah terdengar, waktunya dia bangun. Namun karena dia sangat kelelahan, Carmen malas bangun. Hanya saja, dia harus bekerja. "Aaaa ...-" Carmen menjerit tertahan, reflek membekap mulut supaya tak berkelanjutan untuk menjerit, dia kaget luar biasa ketika mendongak mendapati Raymond duduk bersila sambil bertopang dagu. Pria itu menghadap ke arahnya dan ada bantal di pangkuan pria itu–tempat ia meletakkan siku yang menopang dagu. "A-aku kaget," ucap Carmen pelan, menatap bingung pada suaminya. "Mas Kaizer kenapa?""Teka-teki.""Ah, ya ampuuuuun!" keluh Carmen, seketika melototkan tubuh lalu berakhir berbaring ke samping. Nyawa saja belum terkumpul, tetapi suaminya sudah memberi beban pikiran pada Carmen. "Cepatlah, Ura. Waktuku tidak banyak!" tagih pria itu, "jika kau tidak memberiku teka-teki seperti kemarin, aku tidak akan berangkat kerja."'Kupikir ujian pernikahanku ha

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   119. Kita Rawat Bersama

    Dia gugup! Sesampainya di dalam kamar, Selin segera membersihkan diri dan menganti pakaian. Setelah itu dia berjalan kikuk ke arah ranjang, di mana Lennon sedang duduk di sana, pria tua yang masih sangat tampan itu sudah mengganti pakaian. "Tuan, apa anda memikirkan sesuatu?" tanya Selin ketika melihat Lennon hanya diam dan termenung. Sebetulnya Selin cukup takut menunjukkan perhatian atau peduli pada pria ini. Pertama kali serta terakhir kali dia melakukannya, Lennon berakhir menyentuhnya. Saat itu-- pria tua bangka menyebalkan ini sepertinya terbawa suasana oleh perhatian Selin, sehingga entah kerasukan apa, pria itu berakhir menidurinya. Selin tak akan pernah melupakan hari itu, akan tetapi dia tak bisa menyalahkan Lennon. Sebab pria ini jelas-jelas meminta izin padanya dan Selin memperbolehkan. Yang ada dipikiran Selin saat itu-- ini kesempatannya membuktikan diri kalau dia masih bersih walau sebelumnya pernah menggoda Raymond. "Duduklah di sini, lebih dekat," ucap Lenno

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   118. Rasa Gugup Karena Satu Kamar

    Namun, tiba-tiba saja Talita berlari ke arah Raymond. Anak kecil itu memeluk kaki Raymond secara erat. "Tuan Lemon, Tata ingin di sini," cicit anak kecil itu, mendongak ke arah Raymond–memandang kakaknya dengan tatapan penuh permohonan. Matanya yang berkaca-kaca membuat hati tersentuh sehingga merasa simpati. "Jangan mengganggu putraku!" Lennon menarik kasar lengan Talita, membuat anak kecil itu tersentak–melepas paksa pelukannya pada kaki kakaknya. Tubuhnya yang kecil begitu mudah ditarik, terhuyung ke belakang dan hampir terjatuh kalau saja Lennon tak menahan tubuhnya. Mendengar nada bentakan itu, Talita menundukkan kepala. Bibirnya melengkung ke bawah dengan manik yang sudah diselimuti kristal bening. Talita ingin menangis tetapi dia tak berani. 'Tuan Lennon hanya menyayangi Raymond, tidak menerima siapapun sebagai anaknya. Bahkan Tuan Lennon lebih menyayangi Carmen dibandingkan Talita yang notabene-nya adalah putri kandungnya. Hanya karena Carmen istri dari putra kesayanganny

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   117. Bertemu Keluarga Carmen Yang Sesungguhnya

    "Nona muda," pekik para pelayan di rumah itu, berlari berhambur pada Carmen--setelah suasana jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Carmen tak tahu apa yang akan Raymond lakukan pada Clarissa, Tiara dan keluarganya yang lain. Dia hanya berharap suaminya tak terlalu kejam. Yah, Tiara, Clarissa telah dibawa oleh para bodyguard–disuruh oleh Raymond. Begitu juga dengan keluarga Wijaya lainnya. Sekarang Carmen lebih tenang, lega karena rumah ini akhirnya menjadi miliknya. Jika bukan karena rumah ini milik mamanya, Carmen tak akan bersikeras memilikinya! "Ibuuu …." Carmen memekik senang, berpelukan pada para maid. Tadi, saat Raymond di sini, Carmen sudah melihat mereka–pelayan di rumahnya. Akan tetapi, mereka terlihat mengintip dari balik tembok, sepertinya takut menghampiri Raymond. Lalu setelah Raymond pergi, mereka langsung berlari ke arah Carmen. "Kami sangat merindukan Nona," ucap kepala maid dengan nada bergetar, terharu karena akhrinya kembali bertemu dengan nonanya. "Aku juga me

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   116. Suamiku Penghasut

    "Mas Kaizer!" pekik Carmen, sudah gemetaran karena tak sanggup melihat kekerasan di depan matanya. "Cukup!"Raymond langsung menoleh ke arah istrinya, seketika berdecak karena kesenangannya diganggu oleh Carmen. "Kita sudah sepakat. Jangan menghentikanku, Ura!" peringat Raymond pada istrinya. "Mas Kaizer menyayangiku kan?" cicit Carmen, berkata pelan dan lirih sambil menatap sayu pada Raymond. Raymond berdehem. "Humm. Jadi kau mau apa?" ucap Raymond datar. Dia tak suka Carmen menghentikan kesenangannya akan tetapi dia tak berdaya oleh perkataan dan tatapan Carmen."Cukup usir mereka dari rumah ini, dan … memastikan mereka tidak akan bertemu denganku lagi. Itu saja, Mas," pinta Carmen, tersenyum tipis supaya Raymond luluh dan mendengarkan permintaannya. Carmen sangat ingin Tiara dan Clarissa dikirim ke desa terpencil yang dipenuhi orang-orang budi pekerti dan sederhana. Kehidupan Tiara dan Clarissa selalu bergelimang harta, dengan mengirim mereka ke desa tersebut, keduanya akan ters

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   115. Kamu Suamiku Bukan Lucifer Mas!

    "Kau juga harus angkat kaki, Bitch! Rumah ini milik istriku, bukan milikmu, Jalang rendahan!" Suara bariton yang terdengar dingin dan mengintimidasi, mengalun di ruangan tersebut. Clarissa dan orang-orang di sana langsung menoleh ke arah suara tersebut. Clarissa melebarkan mata, menatap terkejut ke arah Raymond dan Carmen. Kedua orang itu tiba-tiba sudah ada di rumah ini, tak hanya berdua akan tetapi membawa banyak bodyguard. "Kalian." Raymond yang tengah merangkul mesra pinggang istrinya, menoleh ke arah kepala bodyguard. Dia ingin menurunkan sebuah perintah penting dan menyenangkan, "usir orang-orang tidak berguna ini.""Baik, Tuan." Kepala bodyguard menganggukkan kepala dengan patuh. Di sisi lain, Clarissa dan Tiara terlihat panik. "Tu-tuan Raymond, to-tolong jangan mengusir kami dari rumah ini." Clarissa mendorong seorang bodyguard yang berniat menyeretnya keluar. Dia segera berlari ke arah Raymond, berhenti tepat di depan pria itu kemudian langsung berlutut, "a-aku dan Mamaku

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   114. Rumah Istriku

    "Bukan karena cinta ada masanya, tetapi mereka yang tak ingin kau merusak cinta baru dalam kehidupan mereka." Carmen menatap intens pada suaminya, terkesima sekaligus merasa perkataan suaminya ada benarnya. Benar sepertinya, ayahnya takut Carmen merusak kebahagiaan barunya sehingga dia mengurangi cintanya pada Carmen, bahkan tak tersisa sedikitpun. Raymond menangkup pipi istrinya kemudian mendaratkan ciuman singkat di atas bibir ranum Carmen. "Kau mau sesuatu, Sweetheart?" Carmen menggelengkan kepala, akan tetapi detik berikutnya dia menganggukkan kepala. "Aku ingin tidur tetapi aku mau Mas Kaizer mengusap kepalaku sampai aku tertidur." "Humm." "Tidak apa-apa kan, Mas?" tanya Carmen ragu-ragu, "atau … aku merepotkan?" "Tidak sama sekali. Aku suka menyentuh rambutmu, ini sama sekali tidak merepotkan," jawab Raymond, tersenyum lembut agar Carmen berhenti merasa tak enak. Semenjak istrinya hamil, Carmen menjadi lebih perasa, sensitif, dan mudah tersentuh. Oleh sebab itu Ca

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   113. Arti Kematian

    "Bukan." "Jadi apa, Mas?" Carmen menatap ragu pada suaminya. "Cinta tak memiliki masa, Sweetheart. Contohnya, cinta ibumu padamu atau cintamu pada ibumu. Bukankah sampai detik ini kau masih mencintai ibu?" Carmen menganggukkan kepala, sampai kapanpun dia tetap akan mencintai mamanya–sosok malaikat yang mengajarkan banyak kebaikan padanya. Meskipun ibunya sudah beda dunia dengannya, akan tetapi cintanya pada sang ibu tak akan pernah pudar. Raymond benar! Cinta ibu pada anaknya sepanjang masa, dan bagi Carmen cintanya pada ibunya juga setiap saat. Hanya saja, kenapa ayahnya tidak? "Tapi, Ayahku … dia seperti melupakanku setelah dia memiliki kehidupan baru. Itu yang disebut cinta yang memiliki masa. Masa dia dengan ibuku, dia mencintaiku, dan masanya dia dengan istri barunya, dia mencintai putri dari istri barunya. Aku dilupakan begitu saja," jelas Carmen. "Aku jadi takut … semisal aku pulang lebih dulu dari Mas Kaizer, dan Mas Kaizer menikah lagi--" Carmen menjeda sejenak, m

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   112. Cinta dan Masanya

    "Mas, terimakasih yah, sudah membelaku di hadapan mereka-mereka tadi," ucap Carmen tiba-tiba, saat setelah mereka sampai di rumah–lebih tepatnya dalam kamarnya dan Raymond. Wanita cantik dengan mata bulat itu, menatap suaminya dengan teduh. Seulas senyuman lembut mengukir di bibirnya, memancarkan perasaan bahagia, senang, dan haru. Sepanjang perjalanan pulang, Carmen sudah ingin mengatakan ini pada suaminya–berterimakasih. Namun, rasanya momentnya tidak pas sehingga Carmen memilih menahan diri hingga akhirnya mereka pulang. "Kau tak perlu berterimakasih, Sweethert. Sudah kewajiban ku untuk melindungimu," ucap Raymond, tersenyum tipis pada istrinya. Carmen mendekati Raymond, tanpa disuruh ataupun diminta oleh pria itu, dia duduk di pangkuan Raymond. Hal tersebut membuat Raymond terkejut, karena biasanya harus dialah yang meminta barulah istrinya bersedia duduk di pangkuannya. Itupun-- kerap kali Carmen menolak serta protes. Namun, kali ini Carmen sendiri yang datang padanya. "Aku

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status