Share

2. Raymond Kaizer Abraham

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-05 00:07:00

Raymond Kaizer Abraham (33 tahun) pergi ke kota istrinya yang ia tinggalkan lima tahun lalu, bukan untuk menjemputnya melainkan untuk menceraikannya.

Lima tahun yang lalu, atas permintaan kakeknya, Raymond menikahi gadis remaja bernama Carmen Gaura Wijaya. Di mana saat itu gadis tersebut masih berusia tujuh belas tahun (satu bulan sebelum memasuki usia 18 tahun).

Sebetulnya gadis yang harus dia nikahi bernama Clarissa Wijaya. Akan tetapi entah kenapa saat saat mendekati hari pernikahan, gadis yang ia nikahi bertukar nama menjadi Carmen.

Sebelumnya, Raymond memang tak pernah bertemu dengan Clarissa atau Carmen. Dia lumpuh dan dia enggan keluar rumah.

Saat menikahi Carmen, sejujurnya Raymond berniat membatalkannya karena merasa ditipu. Hell! Bagaimana bisa dia menikah dengan anak kecil yang masih ingusan?! Dia tidak terima! Namun, dia mengurungkan niat karena terpaku melihat Carmen yang terus saja menunduk dan menangis.

Satu yang terlintas di pikiran Raymond, Carmen masih polos dan itu akan memudahkannya untuk mengatur perempuan tersebut. Pernikahan mereka sangat sederhana, hanya dihadiri oleh anak buahnya dan orang tua Carmen. Sedangkan keluarga Raymond tak ada yang datang karena fokus pada kakeknya yang sedang sakit.

Pernikahan tak bisa dihentikan sekalipun kakeknya sakit. Ini kemauan kakeknya–di mana Raymond harus menikah sebelum dia tiada.

Setelah ijab kabul selesai, Raymond langsung meninggalkan pernikahan demi menyusul kakeknya yang dibawa oleh ayahnya ke luar negeri untuk berobat. Raymond membawa buku nikahnya dan buku nikah istrinya, supaya bisa ia tunjukkan pada kakeknya–demi menyenangkan hati kakeknya. Bagi Raymond, kakeknya adalah segalanya.

Kakeknya meninggal di luar negeri, setelah sebulan dari pernikahan Raymond.

Raymond memberitahu kabar duka tersebut pada Carmen, tetapi menyuruh supaya gadis kecil itu tak perlu repot ke luar negeri karena khawatir pada pendidikan Carmen yang saat ini baru mulai memasuki perkuliahan. Raymond juga mengirim pesan pada Carmen jika dia akan menetap di luar negeri selama lima tahun, selain mengurus perusahaan kakeknya di sini, juga untuk berobat kakinya yang lumpuh.

Hari demi hari berlalu dan komunikasi antara Carmen dengan dirinya hanya lewat pesan. Hingga tiba-tiba, Carmen menyuruhnya berhenti mengirim uang dan setelah itu memblokir nomornya. Raymond tak ingin memikirkan istrinya, tetapi apa yang Carmen lakukan membuatnya selalu kepikiran.

Kenapa Carmen memblokir nomornya dan menyuruhnya supaya berhenti mengirim uang? Apa karena Raymond tak pulang saat ayah perempuan itu meninggal, sehingga Carmen marah padanya?

Akhirnya karena penasaran, dia menyuruh asisten pribadinya yang masih di tanah air, untuk menyelidiki Carmen. Asistennya mengatakan jika Carmen sering ke hotel, berpacaran dan gadis yang suka keluyuran.

Raymond sangat marah hingga timbul rencana untuk menceraikan Carmen. Dia berjanji, setelah urusannya selesai di negara ini, dia akan kembali ke tanah air–akan mendatangi Carmen ke kotanya untuk diceraikan.

Sekarang Raymond sudah di kota kelahiran istrinya. Sebelum menemui dan menceraikan istrinya, Raymond memilih beristirahat sejenak di sebuah hotel.

Salah satu temannya yang ada di kota ini, tahu Raymond pulang untuk menceraikan istrinya. Jadi dia menghubungi Raymond dan mengirim wanita penghibur untuk Raymond bersenang-senang, supaya Raymond mudah move on dari mantan istrinya.

Raymond menolak karena dia tidak suka bermain dengan wanita. Akan tetapi temannya mengatakan sudah terlanjur memesan wanita tersebut, di mana wanita itu akan segera tiba di hotel.

Tak disangka, yang muncul adalah istrinya sendiri–perempuan yang ia ingin temui untuk diceraikan.

"Kau sangat nikmat, Little Wifey," ucap Raymond dengan nada rendah dan serak, terus menggerakkan tubuhnya–bermain dengan tubuh Carmen, meskipun perempuan itu sudah lemas dan tak sanggup untuk sekedar bersuara.

Carmen menatapnya lemah dan setelah itu memejamkan mata. Dalam benaknya, kapan penderitaan ini berakhir?

"Cih." Alih-alih kasihan, Raymond malah berdecis ketika melihat Carmen menutup mata. Dia baru merasakan kenikmatan ini dan dan dia tidak ingin berhenti sebelum puas.

Raymond memaksa Carmen bangun, lagi-lagi menggagahi perempuan itu secara paksa. Namun, dia tidak  mengasari Carmen, dia hanya memaksa perempuan itu untuk tetap melayaninya. Hingga pada akhirnya Raymond terpuaskan. Dia membaringkan tubuh di sebelah Carmen yang sudah tak berdaya. Dia menarik perempuan itu dalam dekapannya kemudian mencium kening Carmen cukup lama.

Dari banyaknya keburukan yang dia terima tentang istrinya, dia tak menduga jika perempuan ini masih perawan. Entah kenapa Raymond bangga karena berhasil memerawani istrinya sendiri.

***

"Eunghm …." Kelopak mata Carmen perlahan terangkat, memperlihatkan netra yang indah dan jernih.

"Umm …." Carmen meringis ketika dia bergerak dan tiba-tiba merasa sangat sakit di bagian bawah–miliknya. Ketika mengingat kejadian yang menimpanya tadi malam, Carmen langsung menoleh ke arah sebelah–mendapati seorang pria yang tidur dengan pulas.

Jantung Carmen berdebar kencang, tubuhnya bergetar hebat dan dadanya bergemuruh. Air mata Carmen seketika jatuh dari pelupuk, namun ia merapatkan bibir bahkan menutupnya dengan tangan karena tak ingin mengeluarkan suara tangisan. Jika suara tangisannya terdengar, pria bejad namun sangat tampan itu akan bangun. Pria itu bisa menyiksanya lagi. Carmen takut!

Carmen benar-benar hancur, mahkota yang ia jaga telah dirampas oleh pria devil ini!

Carmen berusaha mengabaikan kehancuran yang dia alami. Dia bangkit secara perlahan dari ranjang, dia berencana kabur.

Carmen sejenak menatap sebuah kemeja hitam kebesaran yang membungkus di tubuhnya. Pasti ini milik pria bajingan itu! Carmen membukanya dan berniat melepasnya–berniat menggantinya dengan baju miliknya. Dia tak mau mengenakan kemeja pria iblis tersebut. Akan tetapi tiba-tiba saja sebuah tangan melingkar di pinggang Carmen.

"Agkmm!" Carmen terlonjak kaget dan sempat menjerit, tetapi dia membekap mulut.

Perlahan, tubuh Carmen membeku. Punggungnya mulai panas dingin, jantungnya terasa akan copot dalam sana dan bulu kuduk di tengkuk berdiri–dia ketakutan dan semakin menjadi-jadi ketika menunduk untuk melihat tangan kokoh dan besar melingkar di pinggangnya.

"Kau ingin kemana, Carmen Gaura Abraham?!" Suara bariton terdengar serak dan berat, terasa seksi tetapi mengerikan bagi Carmen.

Raymond menarik Carmen sehingga membuat perempuan itu duduk di atas pangkuannya. Dia telah bangun sejak lama, dan dia menonton Carmen yang kembali memakai celana jeans lalu berniat melepas kemeja Raymond yang membungkus tubuhnya.

Carmen sepertinya ingin kabur. Cih, Raymond tak akan membiarkan! Sekarang Carmen adalah miliknya, dia tidak akan melepas istrinya. Persetan jika sebelumnya dia berniat menceraikan Carmen!

Carmen mematung dengan wajah kaku dan mata melotot lebar. Dia sungguh kaget karena pria ini mengetahui nama lengkapnya. Tapi-- Abraham?

'Abraham itu-- nama keluarga Mas Kaizer.' batin Carmen, dia panik tetapi bingung secara bersamaan.

Kaizer adalah nama pria yang menikahinya lima tahun lalu. Lebih tepatnya Raymond Kaizer Abraham!

Secara perlahan Carmen menoleh ke arah pria yang memangkunya. Detakan jantungnya jauh lebih kencang. Sungguh! Dia takut pada pria yang telah memperkosanya ini. Namun, dia penasaran. Kenapa pria ini tahu nama lengkapnya?

"A-anda tahu namaku?" tanya Carmen hati-hati, suaranya serak dan kecil.

"Cih." Raymond berdecis geli, memperhatikan tatapan takut milik Carmen. See? Istrinya tak mengenalinya. Dan-- bagaimana bisa seorang istri tak mengenali suaminya sendiri?

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   3. Ternyata Dia Suamiku

    "Bagaimana bisa kau lupa pada suamimu sendiri, Ura?" dingin Raymond, melayangkan tatapan tajam dan membunuh pada perempuan yang duduk di pangkuannya. Carmen menoleh padanya, mendongak untuk menatapnya. 'Ura? Siapa Ura? Bapak ini pasti salah orang,' batin Carmen. Dia sempat mengira pria ini mungkin suaminya, karena beberapa kali pria ini memangilnya istri. Carmen memang tak mengenal suaminya karena dia tidak pernah bertemu dengan suaminya sebelum menikah. Lagipula, dia saja tak menyangka jika dia lah yang akan menikah dengan Kaizer–suaminya, karena sebelumnya Kaizer dijodohkan dengan kakaknya. Namun, saat tiga hari sebelum menikah, Clarissa melakukan sesuatu yang membuat Carmen berakhir menggantikannya menikah dengan tuan muda dari keluarga Abraham. Carmen hanyalah pengantin pengganti yang tak pernah direncanakan.Saat menikah, kondisi mata Carmen saat itu minus 4. Dia tak mengenakan kaca mata ataupun soflen, ditambah dia terus menangis saat itu, sehingga dia tidak bisa melihat jel

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   4. Kapanpun Aku Menginginkanmu

    "Raymond Kaizer Abraham. Your husband." Deg deg deg Carmen reflek menegakkan tubuh, berdiri kaku dan sedikit mendongak untuk dapat menatap wajah tampan Raymond. Ekspresi Carmen terkejut, matanya membulat sempurna dan bibir sedikit terbuka. Raymond Kaizer Abraham. Dia suami Carmen? Pria yang menodainya-- adalah suaminya sendiri?! Melihat Carmen hanya bengong, Raymond meraih tangan istrinya. Setelah berjabat tangan dengan Carmen, Raymond menarik tangan perempuan itu sehingga Carmen berakhir menabrak dada bidangnya. Carmen mendongak sepenuhnya pada Raymond, dia mengabaikan rasa sakit di kening akibat keningnya menabrak dada bidang nan kokoh milik pria ini. "Sekarang kau mengenalku, Ura?" Raymond berucap rendah, nadanya berat dan serak. Terkesan seksi akan tetapi membuat Carmen gugup sekujur tubuh. Carmen tak mengatakan apa-apa, hanya bengong karena tak tahu harus bersikap bagaimana. Pria yang menodainya adalah suaminya sendiri. Bagaimana bisa sosok yang ia kagumi ternyata

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   5. Carmen Gaura Abraham!

    'Layani aku kapanpun aku menginginkanmu.' Ucapan Raymond tersebut terus menggema di kepala Carmen. Namun, saat itu, dia menjawab 'aku lapar dan aku mau makan.' Sialan! Padahal waktu itu Carmen ingin membantah ucapan Raymond, akan tetapi karena dia terlalu lapar dan kepalanya hanya dipenuhi oleh makanan, Carmen sulit berkonsentrasi. "Jadi aku akan tinggal di rumah ini? Aku akan menjadi istri Mas Kaizer selamanya?" gumam Carmen. Dia habis berkeliling mansion mewah Kaizer, setelah sebelumnya dia makan dengan begitu banyak. "Yah, untuk saat ini, lebih baik aku tinggal dengannya. Lumayan, aku dapat tempat tinggal dan makanan gratis. Tapi aku harus mencari pekerjaan dan mengumpulkan uang untuk membalas perbuatan Tiara dan Clarissa. Juga pada Nicolas dan … seluruh keluarga Wijaya yang meremehkanku," ucap Carmen, bermonolog sendiri, penuh keyakinan dan semangat yang menggebu-gebu. Meskipun peretemuannya dengan suaminya sangat buruk dan mengerikan. Akan tetapi Carmen menganggapnya sebagai

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   6. Wanita Lain?

    "Kau mencintai pria lain?" dingin Raymond, menguatkan cengkeramannya pada lengan Carmen. "Jawab!" Carmen menggelengkan kepala gugup, kepalanya mendongak untuk menatap Raymond yang jauh lebih tinggi darinya. Carmen ketakutan! Pria ini sangat kasar. "A-aku habis berbicara dengan Teresia, dia bu-bukan seorang pria. Dia perempuan tulen," jawab Carmen buru-buru, nadanya tergesa-gesa dan gugup. Raymond melepaskan cengkeramannya pada lengan Teresia. Dia meraih handphone-nya yang berada di atas nakas untuk memeriksa. "Aku minta maaf mengunakan handphonemu," ucap Carmen sembari mengusap lengannya yang dicengkeram kuat oleh Raymond. Sejujurnya dia kesal pada pria ini, akan tetapi Carmen takut untuk mengekspresikan rasa kesalnya. Raymond menoleh tajam pada Carmen, meletakkan handphone kembali ke atas nakas. "Aku minta maaf mengunakan handphone Mas Kaizer," ulang Carmen, gugup bercampur takut karena tatapan Raymond yang begitu tajam. Dia yakin sekali Raymond pasti marah karena han

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   7. Suamiku Seorang ….

    Carmen yang gugup dan takut, memilih memalingkan wajah–tak ingin menatap wajah Raymond. "Coba ceritakan, apa yang kau dengar dari balik tembok saat tadi pagi, Wifey," ucap Raymond dengan nada berat dan rendah. Suaranya serak dan seksi, tetapi bagi Carmen itu sangat horor. Buktinya dia merinding mendengarnya! Mata Carmen melebar, jantungnya berpacu kencang dan tubuhnya panas dingin. Raymond tahu dia menguping?! Habislah dia! "A-aku tidak dengar apa-apa. Aku hanya melihatmu bersama seorang perempuan," ucap Carmen gugup. "Kalau kamu suka padanya, kenapa tidak menikahinya?" lanjut Carmen. "Dia ibu tiriku," jawab Raymond santai, mengigit pelan daun telinga Carmen lalu meniupnya secara sensual. Carmen memejamkan mata, bukan karena menikmati apa yang pria ini lakukan padanya. Tetapi lebih tepatnya karena merinding dan tak nyaman. 'Fix, dia memang gila. Dia berselingkuh dengan ibu tirinya sendiri dan bahkan menyuruh ibu tirinya mengbunuh ayah kandungnya. Tuhan! Sudah benar

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   8. Bekerja dibawah Perintah Suami

    "Apa?" Carmen memekik kaget, tak menduga kalau suaminya adalah mantan chef hebat. "Pelankan suaramu, Carmen," bisik Teresia, meringis karena Carmen tiba-tiba memekik dan sekarang semua orang menoleh pada Carmen. Carmen menutup mulut sendiri, cukup kikuk karena semua orang saat ini sedang memperhatikannya. Carmen semakin gelisah karena dia telah dilihat oleh Raymond. Namun, entah kenapa, pria itu melayangkan tatapan marah dan dingin padanya. Apa kesalahan yang Carmen lakukan? Tidak ada bukan?! "Ambilkan seragam kokiku," titah Raymond pada Diego, nadanya dingin dan datar–terus menatap ke arah sosok perempuan yang terlihat menunduk dalam, berdiri di belakang seorang pria. Cara perempuan itu bersembunyi di balik tubuh pria tersebut, seperti sedang mencari perlindungan. Apakah Raymond menakutkan baginya? Raymond terus menatap, menunggu Carmen mendongak dan melihat ke arahnya. Akan tetapi, perempuan memilih terus menunduk, sepertinya tak ingin dikenali oleh Raymond. Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   9. Hidangan Lezat dari Suamiku

    "Bagiamana dengan ini, Mas?" tanya Carmen, keceplosan memanggil 'mas pada Raymond. Untung suaranya pelan. Raymond menoleh pada istrinya, lalu menatap udang yang telah Carmen bersihkan. "Sudah rapi tetapi kau memakan waktu cukup lama hanya untuk membersihkan satu udang, Sweetheart," jawab Raymond dengan nada bersahabat dan hangat. Carmen dibuat menganga karena perubahan nada bicara Raymond. Dia terkejut! Sebelumnya Raymond terkesan dingin dan ketus, tetapi mendadak sangat lembut. Suaranya yang berat dan hangat, menyapa kalbu dengan mesra. Carmen dibuat terkesima. Carmen lagi-lagi merasa kalau Raymond ini aneh. Emosi pria ini mudah berubah-ubah. Sayang sekali, Carmen belum bisa memastikan apa yang membuat emosi Raymond berubah-ubah. Namun, jauh dalam lubuk hatinya, Carmen merasa senang. Dia seperti merasakan kehadiran 'Mas Kaizer-nya yang sopan dan manusiawi. Yah, walaupun masa itu dia berinteraksi dengan suaminya hanya lewat pesan, akan tetapi Carmen sangat mengagumi 'Mas Kaize

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   10. Melupakan Suami

    "Habiskan makananmu, Wifey." Deg deg deg' Carmen membulatkan mata, senyuman manis di bibir seketika lenyap. Ekspresi muka yang awalnya terlihat ceria berubah gugup, pucat, dan tegang. Mata bulat Carmen bergerak melirik pria tampan yang duduk santai di sebelahnya. Tampang wajah pria matang nan penuh pesona tersebut terlihat tenang, seakan ucapannya barusan bukan hal yang memberikan dampak apapun. Dengan muka yang masih terpasang kaku, Carmen menoleh pada sahabatnya– ekspresi Teresia terlihat terkejut, bola mata perempuan itu hampir meloncat dari tempat. Di sisi lain, Bayu tak kalah kaget dari Teresia. Tak hanya mereka berdua, orang yang berada dalam ruangan itu juga terlihat kaget. "A- ahahaha … typo." Carmen tertawa kaku, menunjuk Raymond dengan jari telunjuk yang mungil. "Maksudku disartria." Raymond meraih telunjuk Carmen yang menunjuk ke arahnya. Dia menyentak tangan perempuan itu sehingga Carmen berakhir duduk di atas pangkuannya. "Jangan bilang kau lupa lagi pada suamimu,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   120. Aku Ingin Ura Cemburu

    "Aaah … aku malas banget untuk bangun," gumam Carmen, menyandar pada kepala ranjang sambil mengucek mata. Alarm sudah terdengar, waktunya dia bangun. Namun karena dia sangat kelelahan, Carmen malas bangun. Hanya saja, dia harus bekerja. "Aaaa ...-" Carmen menjerit tertahan, reflek membekap mulut supaya tak berkelanjutan untuk menjerit, dia kaget luar biasa ketika mendongak mendapati Raymond duduk bersila sambil bertopang dagu. Pria itu menghadap ke arahnya dan ada bantal di pangkuan pria itu–tempat ia meletakkan siku yang menopang dagu. "A-aku kaget," ucap Carmen pelan, menatap bingung pada suaminya. "Mas Kaizer kenapa?" "Teka-teki." "Ah, ya ampuuuuun!" keluh Carmen, seketika melototkan tubuh lalu berakhir berbaring ke samping. Nyawa saja belum terkumpul, tetapi suaminya sudah memberi beban pikiran pada Carmen. "Cepatlah, Ura. Waktuku tidak banyak!" tagih pria itu, "jika kau tidak memberiku teka-teki seperti kemarin, aku tidak akan berangkat kerja." 'Kupikir ujian pernikahan

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   119. Kita Rawat Bersama

    Dia gugup! Sesampainya di dalam kamar, Selin segera membersihkan diri dan menganti pakaian. Setelah itu dia berjalan kikuk ke arah ranjang, di mana Lennon sedang duduk di sana, pria tua yang masih sangat tampan itu sudah mengganti pakaian. "Tuan, apa anda memikirkan sesuatu?" tanya Selin ketika melihat Lennon hanya diam dan termenung. Sebetulnya Selin cukup takut menunjukkan perhatian atau peduli pada pria ini. Pertama kali serta terakhir kali dia melakukannya, Lennon berakhir menyentuhnya. Saat itu-- pria tua bangka menyebalkan ini sepertinya terbawa suasana oleh perhatian Selin, sehingga entah kerasukan apa, pria itu berakhir menidurinya. Selin tak akan pernah melupakan hari itu, akan tetapi dia tak bisa menyalahkan Lennon. Sebab pria ini jelas-jelas meminta izin padanya dan Selin memperbolehkan. Yang ada dipikiran Selin saat itu-- ini kesempatannya membuktikan diri kalau dia masih bersih walau sebelumnya pernah menggoda Raymond. "Duduklah di sini, lebih dekat," ucap Lenno

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   118. Rasa Gugup Karena Satu Kamar

    Namun, tiba-tiba saja Talita berlari ke arah Raymond. Anak kecil itu memeluk kaki Raymond secara erat. "Tuan Lemon, Tata ingin di sini," cicit anak kecil itu, mendongak ke arah Raymond–memandang kakaknya dengan tatapan penuh permohonan. Matanya yang berkaca-kaca membuat hati tersentuh sehingga merasa simpati. "Jangan mengganggu putraku!" Lennon menarik kasar lengan Talita, membuat anak kecil itu tersentak–melepas paksa pelukannya pada kaki kakaknya. Tubuhnya yang kecil begitu mudah ditarik, terhuyung ke belakang dan hampir terjatuh kalau saja Lennon tak menahan tubuhnya. Mendengar nada bentakan itu, Talita menundukkan kepala. Bibirnya melengkung ke bawah dengan manik yang sudah diselimuti kristal bening. Talita ingin menangis tetapi dia tak berani. 'Tuan Lennon hanya menyayangi Raymond, tidak menerima siapapun sebagai anaknya. Bahkan Tuan Lennon lebih menyayangi Carmen dibandingkan Talita yang notabene-nya adalah putri kandungnya. Hanya karena Carmen istri dari putra kesayangan

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   117. Bertemu Keluarga Carmen Yang Sesungguhnya

    "Nona muda," pekik para pelayan di rumah itu, berlari berhambur pada Carmen--setelah suasana jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Carmen tak tahu apa yang akan Raymond lakukan pada Clarissa, Tiara dan keluarganya yang lain. Dia hanya berharap suaminya tak terlalu kejam. Yah, Tiara, Clarissa telah dibawa oleh para bodyguard–disuruh oleh Raymond. Begitu juga dengan keluarga Wijaya lainnya. Sekarang Carmen lebih tenang, lega karena rumah ini akhirnya menjadi miliknya. Jika bukan karena rumah ini milik mamanya, Carmen tak akan bersikeras memilikinya! "Ibuuu …." Carmen memekik senang, berpelukan pada para maid. Tadi, saat Raymond di sini, Carmen sudah melihat mereka–pelayan di rumahnya. Akan tetapi, mereka terlihat mengintip dari balik tembok, sepertinya takut menghampiri Raymond. Lalu setelah Raymond pergi, mereka langsung berlari ke arah Carmen. "Kami sangat merindukan Nona," ucap kepala maid dengan nada bergetar, terharu karena akhrinya kembali bertemu dengan nonanya. "Aku juga me

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   116. Suamiku Penghasut

    "Mas Kaizer!" pekik Carmen, sudah gemetaran karena tak sanggup melihat kekerasan di depan matanya. "Cukup!"Raymond langsung menoleh ke arah istrinya, seketika berdecak karena kesenangannya diganggu oleh Carmen. "Kita sudah sepakat. Jangan menghentikanku, Ura!" peringat Raymond pada istrinya. "Mas Kaizer menyayangiku kan?" cicit Carmen, berkata pelan dan lirih sambil menatap sayu pada Raymond. Raymond berdehem. "Humm. Jadi kau mau apa?" ucap Raymond datar. Dia tak suka Carmen menghentikan kesenangannya akan tetapi dia tak berdaya oleh perkataan dan tatapan Carmen."Cukup usir mereka dari rumah ini, dan … memastikan mereka tidak akan bertemu denganku lagi. Itu saja, Mas," pinta Carmen, tersenyum tipis supaya Raymond luluh dan mendengarkan permintaannya. Carmen sangat ingin Tiara dan Clarissa dikirim ke desa terpencil yang dipenuhi orang-orang budi pekerti dan sederhana. Kehidupan Tiara dan Clarissa selalu bergelimang harta, dengan mengirim mereka ke desa tersebut, keduanya akan ters

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   115. Kamu Suamiku Bukan Lucifer Mas!

    "Kau juga harus angkat kaki, Bitch! Rumah ini milik istriku, bukan milikmu, Jalang rendahan!" Suara bariton yang terdengar dingin dan mengintimidasi, mengalun di ruangan tersebut. Clarissa dan orang-orang di sana langsung menoleh ke arah suara tersebut. Clarissa melebarkan mata, menatap terkejut ke arah Raymond dan Carmen. Kedua orang itu tiba-tiba sudah ada di rumah ini, tak hanya berdua akan tetapi membawa banyak bodyguard. "Kalian." Raymond yang tengah merangkul mesra pinggang istrinya, menoleh ke arah kepala bodyguard. Dia ingin menurunkan sebuah perintah penting dan menyenangkan, "usir orang-orang tidak berguna ini.""Baik, Tuan." Kepala bodyguard menganggukkan kepala dengan patuh. Di sisi lain, Clarissa dan Tiara terlihat panik. "Tu-tuan Raymond, to-tolong jangan mengusir kami dari rumah ini." Clarissa mendorong seorang bodyguard yang berniat menyeretnya keluar. Dia segera berlari ke arah Raymond, berhenti tepat di depan pria itu kemudian langsung berlutut, "a-aku dan Mamaku

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   114. Rumah Istriku

    "Bukan karena cinta ada masanya, tetapi mereka yang tak ingin kau merusak cinta baru dalam kehidupan mereka." Carmen menatap intens pada suaminya, terkesima sekaligus merasa perkataan suaminya ada benarnya. Benar sepertinya, ayahnya takut Carmen merusak kebahagiaan barunya sehingga dia mengurangi cintanya pada Carmen, bahkan tak tersisa sedikitpun. Raymond menangkup pipi istrinya kemudian mendaratkan ciuman singkat di atas bibir ranum Carmen. "Kau mau sesuatu, Sweetheart?" Carmen menggelengkan kepala, akan tetapi detik berikutnya dia menganggukkan kepala. "Aku ingin tidur tetapi aku mau Mas Kaizer mengusap kepalaku sampai aku tertidur." "Humm." "Tidak apa-apa kan, Mas?" tanya Carmen ragu-ragu, "atau … aku merepotkan?" "Tidak sama sekali. Aku suka menyentuh rambutmu, ini sama sekali tidak merepotkan," jawab Raymond, tersenyum lembut agar Carmen berhenti merasa tak enak. Semenjak istrinya hamil, Carmen menjadi lebih perasa, sensitif, dan mudah tersentuh. Oleh sebab itu Ca

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   113. Arti Kematian

    "Bukan." "Jadi apa, Mas?" Carmen menatap ragu pada suaminya. "Cinta tak memiliki masa, Sweetheart. Contohnya, cinta ibumu padamu atau cintamu pada ibumu. Bukankah sampai detik ini kau masih mencintai ibu?" Carmen menganggukkan kepala, sampai kapanpun dia tetap akan mencintai mamanya–sosok malaikat yang mengajarkan banyak kebaikan padanya. Meskipun ibunya sudah beda dunia dengannya, akan tetapi cintanya pada sang ibu tak akan pernah pudar. Raymond benar! Cinta ibu pada anaknya sepanjang masa, dan bagi Carmen cintanya pada ibunya juga setiap saat. Hanya saja, kenapa ayahnya tidak? "Tapi, Ayahku … dia seperti melupakanku setelah dia memiliki kehidupan baru. Itu yang disebut cinta yang memiliki masa. Masa dia dengan ibuku, dia mencintaiku, dan masanya dia dengan istri barunya, dia mencintai putri dari istri barunya. Aku dilupakan begitu saja," jelas Carmen. "Aku jadi takut … semisal aku pulang lebih dulu dari Mas Kaizer, dan Mas Kaizer menikah lagi--" Carmen menjeda sejenak, m

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   112. Cinta dan Masanya

    "Mas, terimakasih yah, sudah membelaku di hadapan mereka-mereka tadi," ucap Carmen tiba-tiba, saat setelah mereka sampai di rumah–lebih tepatnya dalam kamarnya dan Raymond. Wanita cantik dengan mata bulat itu, menatap suaminya dengan teduh. Seulas senyuman lembut mengukir di bibirnya, memancarkan perasaan bahagia, senang, dan haru. Sepanjang perjalanan pulang, Carmen sudah ingin mengatakan ini pada suaminya–berterimakasih. Namun, rasanya momentnya tidak pas sehingga Carmen memilih menahan diri hingga akhirnya mereka pulang. "Kau tak perlu berterimakasih, Sweethert. Sudah kewajiban ku untuk melindungimu," ucap Raymond, tersenyum tipis pada istrinya. Carmen mendekati Raymond, tanpa disuruh ataupun diminta oleh pria itu, dia duduk di pangkuan Raymond. Hal tersebut membuat Raymond terkejut, karena biasanya harus dialah yang meminta barulah istrinya bersedia duduk di pangkuannya. Itupun-- kerap kali Carmen menolak serta protes. Namun, kali ini Carmen sendiri yang datang padanya. "Aku

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status