Share

Chapter 49

“Tadi Darwis telfon Papih, katanya kamu bikin pacar dia terluka. Itu bener?”

Andhira mengerucut bibir, dan menggeleng. Dirinya menatap Papih yang sedang menatapnya, saat ini mereka sedang berkumpul di ruang keluarga, setelah makan malam beberapa menit yang lalu.

“Aku gak sengaja beneran, Pih. Aku emang lagi main bola basket, terus tangan aku kan kram ya, jadinya sembarangan ngelempar bola, taunya kena pinggiran papan ring. Bola basket kan mantul, mana ruangan kelas sih Caca itu deket sama lapangan,” jelas Andhira, dirinya mengatakan yang sejujurnya.

Papih mengangguk mengerti, “Terus kamu diapain sama Darwis?” tanyanya, dijawab dengan bergumam. Andhira menatap dalam papihnya yang sedang tersenyum manis kepadanya.

“Dia ngomong panjang lebar, pas ada dosen, dia berhenti. Pas ngejemput Caca di kelas, Darwis nyeramahin aku lagi pas tau korbannya bukan cuma Caca,” ucap Andhira dengan menggebu-gebu.

Papih bergumam menanggapi apa yang dikatakan oleh Andhira.

“Bayangin, aku diceramahin sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status