Share

Chapter 55

“Siang, pak Arsenio.”

Andhira menyapa Arsenio yang sedang berdiri di depan lift. Arsenio menoleh, mendapati Andhira yang sedang tersenyum kepadanya.

“Saya hari ini ada keperluan di kantor, jadi … kamu jangan bikin ulah.”

Andhira mengangguk mengerti, “Tenang aja. Saya bisa kok jadi mode kalem. Ada Darwis, Reno, sama Caca yang ngingetin saya,” ucapnya, diakhiri dengan terkekeh.

Arsenio bergumam, menatap Andhira dalam-dalam, sedangkan Andhira hanya mengerjapkan kedua matanya. Tatapan yang diberikan oleh Arsenio, membuat Andhira salah tingkah, dan jantungnya berdegup dengan cepat.

“Kamu tadi berangkat bareng siapa?” tanya Arsenio, membuat Andhira menaikkan sebelah alisnya.

“Saya?” tanya Andhira, menunjuk dirinya sendiri, dan diangguki oleh Arsenio. Andhira bergumam, “Bareng Reno. Kenapa, Pak?”

“Nanti pulangnya bareng saya,” jawab Arsenio, dirinya menunduk, lalu berbisik, “Amanda demam, terus manggil namaa kamu terus.”

Arsenio kembali menegakkan tubuhnya, dan tersenyum kepada Andhira yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status